Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA

PPKN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah PPKN yang diberikan

oleh dosen Ibnu Hufail,S.T.M.P

Bab Pengantar Pendidikan Pancasila

Kelompok 1:

1. Dinda Nursabrina

2. Maya Rahmadona

3. Ridwan

4. Wardhoyo

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM(STAI)

MIFTAHUL HUDA SUBANG

Jln. Rancasari dalam No. B 33


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.Wr.Wb.

Segala puji dan syukur sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam juga disampaikan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan keluarganya, seayunlangkah dan seiring
bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.

Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Ppkn pada di kampus STAI Miftahul Huda
Subang,dengan ini materi Bab Pengantar Pendidikan Pancasila.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari cara penulisan,maupun isinya.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua,karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.

Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.

Subang,06 Oktober 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

Bab I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah..............................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................... 4

Bab II : PEMBAHASAN

2.1. Kebijakan Nasional Karakter Bangsa............................................................................5

2.2. Landasan Pendidikan Pancasila....................................................................................6

2.3. Kerangka Konseptual Pendidikan Pancasila.................................................................8

2.4. Visi Misi dan Tujuan Pendidikan Pancasila...................................................................9

2.5. Tinjauan Pustaka...........................................................................................................

Bab III : PENUTUP

3.1. Kesimpulan...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pendidikan pancasila untuk masa depan hendaknya bukan hanya pendidikan “tentang
pancasila” tetapi juga pendidikan“ melalui” pancasila dan pendidikan untuk pancasila.
Pendidikan tentang pancasila adalah pendidikan mengenai pengetahuan akan rumus
(pengertian) pancasila,kedudukan dan fungsinya bagi kedudukan bernegara. Pendidikan
tentang pancasila sudah sering dilakukan dan sampai saat ini pun terus dipertahankan.
Pendidikan” melalui” pancasila adalah pendidikan berpancasila,yakni membelajarkan isi dari
pada pancasila itu sendiri. Isi pancasila adalah nilai-nilai yang kemudian dijabarkan ke dalam
norma sosial dan hukum bernegara.
Pendidikan tentang pancasila adalah pembelajaran tentang “rumus” pancasila yang terdiri
atas tiga utama:
1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
2. Pancasila sebagai ideologi bangsa
3. Pancasila sebagai dasar filsafat negara

Tiga konsepsi ini dibangun berdasarkan sejarah pemikiran tentang pancasila. Pancasila
sebagai dasar filsafat negara Indonesia memiliki tiga implikasi:

1. Implikasi etis adalah menjadikan pancasila sebagai norma etika bernegara.


2. Yuridis adalah menjadikan pancasila sebagai sumber hukum negara.
3. Politis adalah menjadikan pancasila sebagai ideologi nasional

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa tujuan pembangunan karakter bangsa ?
2. Apa saja landasan pendidikan pancasila?
3. Apa saja visi dan misi pendidikan pancasila?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui tentang landasan-landasan pendidikan pancasila
2. Untuk mengetahui tentang tujuan pembangunan karakter bangsa
3. Untuk mengetahui tentang visi misi pendidikan pancasila
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa


Dalam buku Bahan Pelatihan Pengembagan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (2010)
dinyatakan bahwa salah satu sumber bagi nilai-nilai karakter yang dikembangkan adalah
Pancasila. Sumber yang lain adalah agama,budaya,dan tujuan nasional. Dinyatakan bahwa
“Nilai-nilai luhur bangsa sebagai isi pendidikan karakter bersumberkan dari agama,pandagan
hidup atau ideologi bangsa Indonesia ,budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan
pendidikan nasional”.
Pancasila berisi dan mengandung nilai-nilai yang dijabarkan dalam norma-norma hukum
berupa pasal-pasal dalam UUD 1945. Nilai-nilai pancasila tidak hanya perlu dijabarkan ke norma
hukum tetapi juga ke norma etika bernegara,sebagaimana ketetapan MPR tentang etika
kehidupan berbangsa (ketetapan MPR RI No VI/MPR/2001).
Apa sajakah karakter yang hendak dikembangkan dalam pendidikan karakter di Indonesia?
Dari keempat sumber nilai karakter dan budaya bangsa tersebut,terindetifikasi sejumlah
karakter sebagai nilai kebajikan,yakni religius,jujur,toleransi,disiplin,kerja
keras,mandiri,kreatif,demokratis,rasa ingin tahu,semangat kebangsaan,cinta tanah
air,menghargai prestasi ,bersahabat/komunikatif,cinta damai,gemar membaca,peduli
lingkungan ,peduli sosial,tanggung jawab.
Dalam buku kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa tahun 2010-2025
(Pemerintahan RI,2010) Dikatan bahwa pembangunan karakter bangsa seharusnya menjadi arus
utama pembangunan nasional. Pembangunan nasional memosisikan pendidikan karakter
sebagai misi pertama dari delapan misi guna mewujudkan misi pembangunan
nasional,sebagaimana tercantum dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional tahun
2005-2025 (UUD RI Nomor 17 taun 2007),yaitu terwujudnya karakter bangsa yang
tangguh,koperatif, berakhlak mulia dan bermoral berdasarkan pancasila.
Adapun tujuan pembangunan karakter bangsa bertujuan untuk membina dan
mengembangkan karakter warga negara sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang
berketuhanan yang maha esa,berkemanusiaan yang adil dan beradab,berjiwa persatuan
Indonesia,berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan,serta berkeailan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia(2010:4).
Oleh karena itu karakter bangsa adalah berdasarkan nilai-nilai pancasila, maka pancasila
jelas menjadi sumber bagi pendidikan karakter di Indonesia. Nilai-nilai pancasila juga menjadi
tujuan dari pembangunan karakter bangsa. Dengan demikian,pendidikan pancasila menempati
posisi yng strategis dan penting bagi pembangunan karakter bangsa Indonesia.
2.2. Landasan Pendidikan Pancasila

Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia harus mempelajari, mendalami,
menghayati, dan mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan.

Pancasila telah digunakan sebagai alat untuk memaksa rakyat setia kepada pemerintah yang
berkuasa dengan menempatkan pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan
bermasyarakat
Landasan pancasila terdiri atas 4 bagian :
1.Landasan Historis
Berdasarkan landasan historis, pancasila dirumuskan dan memiliki tujuan yang dipakai sebagai
dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat.

Setiap bangsa mempunyai ideology dan pandangan hidup berbeda-beda yang diambil dari nilai-
nilai yang hidup dan berkembang dalam bangsa itu sendiri. Pancasila digali dari bangsa Indonesia
yang telah tumbuh dan berkembang semenjak lahirnya bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang mulai jaman kerajaan Kutai, Sriwijaya,
Majapahit sampai datangnya penjajah. Bangsa Indonesia berjuang untuk menemukan jati dirinya
sebagai bangsa yang merdeka.

Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus memiliki visi dan pandangan hidup yang kuat
(nasionalisme) agar tidak terombang-ambing di tengah masyarakat internasional. Hal ini dapat
terlaksana dengan kesadaran berbangsa yang berakar pada sejarah bangsa.
Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan
disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis telah dimiliki oleh bangsa
Indonesia sendiri.

2. Landasan Kultural

Landasan kultural adalah Pancasila yang didasarkan pada nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia itu sendiri. Pancasila merupakan salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga
harus diwariskan kegenerasi penerus. Secara kultural unsur-unsur pancasila terdapat pada adat
istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan pada negara
Indonesia secara umum.

Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan


bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai
kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukanlah merupakan
hasil konseptual seseorang saja melainkan merupakan suatu hasil karya bangsa Indonesia sendiri
yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki melalui proses refleksi filosofis para pendiri
negara.

Pandangan hidup pada suatu bangsa adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan
kehidupan bangsa itu sendiri. Suatu bangsa yang tidak mempunyai pandangan hidup adalah bangsa
yang tidak mempunyai kepribadian dan jati diri sehingga bangsa itu mudah terombang ambing dari
pengaruh yang berkembang dari luar negerinya.
3. Landasan Yuridis

Pancasila secara yuridis secara formal menjadi dasar negara sejak dituangkannya rumusan
Pancasila dalam pembukaan UUD 1945. Didalam UU No. 2 Thn 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional digunakan sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi, Pasal 39 ayat
(2) dan berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, pasal 10 ayat 1 dijelaskan bahwa kelompok
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi,
yang terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

4. Landasan Filosofis

Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar filosofi negara, maka dalam aspek penyelenggaraannya,
negara harus bersumber terhadap nilai-nilai Pancasila termasuk juga dalam sistem undangan-
undangan yang ada di Indonesia.

Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia, oleh karena itu
sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikan dalam setiap aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pembahasan di dalam Pancasila berwujud dan bersifat filosofis secara praktis nilai-nilai tersebut
berupa pandangan hidup (filsafat hidup) berbangsa. Mempengaruhi alam pikiran manusia berupa
filsafat hidup, filsafat negara, etika, logika dan sebagainya, sehingga memberikan watak (kepribadian
dan identitas) bangsa. Berdasarkan filosofis dan objektif, nilai-nilai yang tertuang pada sila-sila
Pancasila merupakan Filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan Negara Republik Indonesia
Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai bangsa yang
berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan obyektif bahwa manusia adalah
mahluk Tuhan YME. Setiap aspek penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila
termasuk sistem peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu dalam realisasi
kenegaraan termasuk dalam proses reformasi dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa
Pancasila merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan, baik dalam pembangunan
nasional, ekonomi, politik, hukum, social budaya, maupun pertahanan keamanan.
2.3. Kerangka Konseptual Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila merupakan pendidikan kewarganegaraan dalam kemasan kurikuler di
Perguruan tinggi di Indonesia. Sebagaimana telah dinyatakan dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi,bahwa mata kuliah umum yang terkait dengan pendidikan kewarganegaraan
diwadahi dalam dua mata kuliah,yakni Pancasila dan Kewarganegaraan. Mata kuliah pancasila
adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai
ideologi bangsa Indonesia. Mata kuliah Kewarganegaraan adalah pendidikan yang mencakup
pancasila,UUD 1945. Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika untuk
membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Dalam praktiknya,perguruan tinggi menggunakan nomunklatur mata kuliah Pendidikan Pancasila
dan Pendidikan Kewarganegaraan. Ada penambahan kata “pendidikan” di bagian awal.

Jika dilihat dari dua penjelasan diatas,tampak bahwa baik mata kuliah Pancasila dan mata
kuliah Kewarganegaraan memuat kajian tentang Pancasila. Perbedaan mata kuliah Pendidikan
Pancasila lebih menekankan pada pendekatan filosofis-ideologis dan sosio-andragogis dalam konteks
nilai ideal dan instrumental Pancasila dan UUD 1945,sedangkan mata kuliah Kewarganegaraan lebih
menekankan pada pendekatan psiko-andragogis dan sosio-kultural dalam konteks nilai instrumental
dan praksis Pancasila dan UUD 1945, serta nilai kontemporer kosmopolitanisme.
2.4. Visi Misi dan Tujuan Pendidikan Pancasila

A) VISI PENDIDIKAN PANCASILA


Dalam pendidikan pancasila mempunyai visi atau tujuan yang ingin dicapai. Visi dari
pendidikan pancasila adalah menjadi Sumber nilai dan pedoman pengembangan kepribadian. Dari
visi tersebut dapat dijelaskan lebih detailnya bahwa pancasila sebagai
sumber nilai dijadikan landasan pokok,landasan fundamental bagi penyelenggaraan
Negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang
fundamental. Nilai-nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia.
Dengan pernyataan secara singkat bahwa nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Dari nilai- nilai tersebut sangatlah
bermakna bagi kehidupan bernegara. Sehingga dari nilai pancasila tersebut bisa dijadikan pedoman
untuk pengembangan kepribadian. Jika kita masing- masing mengembangkan kepribadian dengan
bersumber nilai pancasila tersebut maka akan diperoleh kehidupan yang aman dan bersatu dengan
baik. Jadi pancasila menjadi sumber nilai untuk landasan atau pedoman pengembangan kepribadian
individu. Dengan begitu akan tercipta negara dengan bercirikan nilai pancasila.

B) MISI PENDIDIKAN PANCASILA

Dalam pendidikan pancasila terdapat beberapa hal. Hal tersebut yang menjadikan wujud dari
visi pendidikan pancasila diatas tadi. Misi dalam pendidikan pancasila ialah:

 Mewujudkan nilai dasar


Nilai dasar yang dimaksud disini ialah nilai – nilai pancasila. Yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan, nilai keraktayan dan nilai keadilan.

a. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap
adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia
merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya
pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak
ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.

b. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai
dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
c. Nilai Persatuan
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk
membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia
sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa
indonesia..

d. Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
e. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus
tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah ataupun
batiniah.

 Menumbuhkan kesadaran
Dengan kita mengetahui nilai- nilai pancasila tersebut, kita bisa menjaga perbuatan
sehari- hari kita. Dari nilai tersebut pula kita akan sadar dalam berperilaku. Dalam kehidupan
sehari- hari pengamalan nilai pancasila sangatlah penting, sehingga butuh kesadaran dari
dalam hati kita utnuk bersikap sesuai dalam pancasila tersebut. Jika hal itu dilakukan oleh
setiap orang maka akan terbentuk negara yang berjiwa pancasila. Tidak hanya itu saja, kita
juga harus sadar bahwa kita hidup di dunia ini karena adanya Tuhan Yang Maha Esa. Jadi
dalam menjalani kehidupan sehari- hari kita harus selalu ingat kepada yang menciptakan
alam semesta ini. Sehingga jika akan berbuat sesuatu harus sadar tentang apa
yang dilakukannya tersebut.
Dari adanya nilai pancasila menjadi dasar sumber nilai tersebut bisa menumbuhkan
kesadaran pribadi baik dalam bertingkah laku maupun dalam segala hal. Sehingga
kehidupan dalam bernegara bisa menjadi lebih baik dan berlandaskan pancasila.

 Menumbuhkan sikap dan perilaku


Dengan adanya pendidikan pancasila bisa terwujud sikap dan perilaku yang
mengamalkan nilai- nilai pancasila. Sehingga dalam bersikap seseorang akan berpegang
pada landasan kelima dasar nilai pancasila. Misalnya saat sedang rapat dan terjadi
perdebatan yang tiada hentinya. Maka orang tersebut akan menengahi dan memberi jalan
keluar berupa mufakat atas kesepakatan bersama. Dengan hal tersebut dilakukan ia telah
bersikap nilai pancasila yang ke empat mengenai kerakyatan.
Dalam berperilaku seseorang yang telah berlandaskan pancasila juga akan
mengamalkanya dalam perbuatan sehari- hari. Jika hal tersebut terus dilakukan dan
diajrakan saat mendidik anak, maka anak juga mengikuti perilaku yang sesuai dengan
tuntutan dalam nilai pancasila. Perilaku yang baik dan sikap yang baik akan menimbulkan
dampak yang baik pula. Sehingga dalam misi pendidikan pancasila bisa menumbuhkan sikap
dan perilaku yang bersumber nilai- nilai pancasila.
 Menumbuhkan tanggung jawab moral, IPTEK dan seni
Dengan adanya pendidikan pancasila bisa terwujud nilai dasar, kesadaran, sikap dan
perilaku berdasar pancasila. Begitu juga dengan tanggung jawab moral, IPTEK dan seni akan
bersendikan nilai- nilai dasar pancasila. Jika seseorang sudah berlandaskan asas nilai
pancasila maka ia akan mempunyai rasa tanggung jawab moral yang besar. Karena didalam
pancasila kita harus bisa bertanggung jawab mengenai apa yang telah dilakukannya. Maka,
jika moral bangsa Indonesia kurang baik, ia pasti mencoba untuk memberikan apa yang
terbaik bagi bangsanya.
Dalam Ilmu Pendidikan dan Teknologi juga demikian. Ia tidak akan semena- mena
menggunakan teknologi untuk hal- hal yang negatif, namun ia gunakan ke hal yang positif
yang bisa memberikan kemajuan bagi bangsanya. Selain itu seni yang ada akan terus
dilestarikan dan dikembangkan dalam pendidikan di sekolah- sekolah agar seni tidak
musnah. Hal itu dilakukan karerna seni ialah warisan leluhur/ nenek moyang yang baik dan
bermakna tinggi.
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

1. Tujuan pembangunan karakter bangsa bertujuan untuk membina dan mengembangkan


karakter warga negara sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang berketuhanan yang
maha esa,berkemanusiaan yang adil dan beradab,berjiwa persatuan Indonesia,berjiwa
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan,serta berkeailan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia(2010:4).
2. Landasan pancasila terdiri atas 4 bagian :
 Landasan Historis Berdasarkan landasan historis, pancasila dirumuskan dan
memiliki tujuan yang dipakai sebagai dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya
diambil dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat.
 Landasan kultural adalah Pancasila yang didasarkan pada nilai-nilai budaya yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia itu sendiri.
 Landasan yuridis  merupakan landasan yang berdasar atas aturan yang dibaut
setelah melalui perundingan dan permusyawarahan. Alinea ke-4 dalam Pembukaan
UUD 1945 yang menjadi landasan yuridis konstitusional antara lain yang ada di
dalamnya terdapat rumusan dan susunan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara
yang sah.
 Landasan FilosofisNilai-nilai Pancasila menjadi dasar filosofi negara, maka dalam
aspek penyelenggaraannya, negara harus bersumber terhadap nilai-nilai Pancasila
termasuk juga dalam sistem undangan-undangan yang ada di Indonesia.
3. Visi Pendidikan Pancasila
Visi dari pendidikan pancasila adalah menjadi Sumber nilai dan pedoman pengembangan
kepribadian. Dari visi tersebut dapat dijelaskan lebih detailnya bahwa pancasila sebagai
sumber nilai dijadikan landasan pokok,landasan fundamental bagi penyelenggaraan
Negara Indonesia.
 Misi Pendidikan Pancasila
 Mewujudkan nilai dasar
 Menumbuhkan kesadaran
 Menumbuhkan sikap dan perilaku
 Menumbuhkan tanggung jawab moral, IPTEK dan seni
DAFTAR PUSTAKA

http://ahadinwinarko43.blogspot.com/2016/11/makalah-landasan-pendidikan-pancasila.html?m=1

http://mahasiswa.ung.ac.id/151413181/home/2013/10/4/landasan -pendidikan-pancasila.html

http://dapetpahala.blogspot.com/2016/09/makalah-landasan-tujuan-pendidikan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai