PPKN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah PPKN yang diberikan
Kelompok 1:
1. Dinda Nursabrina
2. Maya Rahmadona
3. Ridwan
4. Wardhoyo
Assalamu’alaikum.Wr.Wb.
Segala puji dan syukur sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam juga disampaikan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan keluarganya, seayunlangkah dan seiring
bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Ppkn pada di kampus STAI Miftahul Huda
Subang,dengan ini materi Bab Pengantar Pendidikan Pancasila.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari cara penulisan,maupun isinya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua,karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
Bab I : PENDAHULUAN
Bab II : PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Tiga konsepsi ini dibangun berdasarkan sejarah pemikiran tentang pancasila. Pancasila
sebagai dasar filsafat negara Indonesia memiliki tiga implikasi:
PEMBAHASAN
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia harus mempelajari, mendalami,
menghayati, dan mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan.
Pancasila telah digunakan sebagai alat untuk memaksa rakyat setia kepada pemerintah yang
berkuasa dengan menempatkan pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan
bermasyarakat
Landasan pancasila terdiri atas 4 bagian :
1.Landasan Historis
Berdasarkan landasan historis, pancasila dirumuskan dan memiliki tujuan yang dipakai sebagai
dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat.
Setiap bangsa mempunyai ideology dan pandangan hidup berbeda-beda yang diambil dari nilai-
nilai yang hidup dan berkembang dalam bangsa itu sendiri. Pancasila digali dari bangsa Indonesia
yang telah tumbuh dan berkembang semenjak lahirnya bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang mulai jaman kerajaan Kutai, Sriwijaya,
Majapahit sampai datangnya penjajah. Bangsa Indonesia berjuang untuk menemukan jati dirinya
sebagai bangsa yang merdeka.
Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus memiliki visi dan pandangan hidup yang kuat
(nasionalisme) agar tidak terombang-ambing di tengah masyarakat internasional. Hal ini dapat
terlaksana dengan kesadaran berbangsa yang berakar pada sejarah bangsa.
Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan
disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis telah dimiliki oleh bangsa
Indonesia sendiri.
2. Landasan Kultural
Landasan kultural adalah Pancasila yang didasarkan pada nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia itu sendiri. Pancasila merupakan salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga
harus diwariskan kegenerasi penerus. Secara kultural unsur-unsur pancasila terdapat pada adat
istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan pada negara
Indonesia secara umum.
Pandangan hidup pada suatu bangsa adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan
kehidupan bangsa itu sendiri. Suatu bangsa yang tidak mempunyai pandangan hidup adalah bangsa
yang tidak mempunyai kepribadian dan jati diri sehingga bangsa itu mudah terombang ambing dari
pengaruh yang berkembang dari luar negerinya.
3. Landasan Yuridis
Pancasila secara yuridis secara formal menjadi dasar negara sejak dituangkannya rumusan
Pancasila dalam pembukaan UUD 1945. Didalam UU No. 2 Thn 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional digunakan sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi, Pasal 39 ayat
(2) dan berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, pasal 10 ayat 1 dijelaskan bahwa kelompok
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi,
yang terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.
4. Landasan Filosofis
Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar filosofi negara, maka dalam aspek penyelenggaraannya,
negara harus bersumber terhadap nilai-nilai Pancasila termasuk juga dalam sistem undangan-
undangan yang ada di Indonesia.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia, oleh karena itu
sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikan dalam setiap aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pembahasan di dalam Pancasila berwujud dan bersifat filosofis secara praktis nilai-nilai tersebut
berupa pandangan hidup (filsafat hidup) berbangsa. Mempengaruhi alam pikiran manusia berupa
filsafat hidup, filsafat negara, etika, logika dan sebagainya, sehingga memberikan watak (kepribadian
dan identitas) bangsa. Berdasarkan filosofis dan objektif, nilai-nilai yang tertuang pada sila-sila
Pancasila merupakan Filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan Negara Republik Indonesia
Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai bangsa yang
berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan obyektif bahwa manusia adalah
mahluk Tuhan YME. Setiap aspek penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila
termasuk sistem peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu dalam realisasi
kenegaraan termasuk dalam proses reformasi dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa
Pancasila merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan, baik dalam pembangunan
nasional, ekonomi, politik, hukum, social budaya, maupun pertahanan keamanan.
2.3. Kerangka Konseptual Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila merupakan pendidikan kewarganegaraan dalam kemasan kurikuler di
Perguruan tinggi di Indonesia. Sebagaimana telah dinyatakan dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi,bahwa mata kuliah umum yang terkait dengan pendidikan kewarganegaraan
diwadahi dalam dua mata kuliah,yakni Pancasila dan Kewarganegaraan. Mata kuliah pancasila
adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai
ideologi bangsa Indonesia. Mata kuliah Kewarganegaraan adalah pendidikan yang mencakup
pancasila,UUD 1945. Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika untuk
membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Dalam praktiknya,perguruan tinggi menggunakan nomunklatur mata kuliah Pendidikan Pancasila
dan Pendidikan Kewarganegaraan. Ada penambahan kata “pendidikan” di bagian awal.
Jika dilihat dari dua penjelasan diatas,tampak bahwa baik mata kuliah Pancasila dan mata
kuliah Kewarganegaraan memuat kajian tentang Pancasila. Perbedaan mata kuliah Pendidikan
Pancasila lebih menekankan pada pendekatan filosofis-ideologis dan sosio-andragogis dalam konteks
nilai ideal dan instrumental Pancasila dan UUD 1945,sedangkan mata kuliah Kewarganegaraan lebih
menekankan pada pendekatan psiko-andragogis dan sosio-kultural dalam konteks nilai instrumental
dan praksis Pancasila dan UUD 1945, serta nilai kontemporer kosmopolitanisme.
2.4. Visi Misi dan Tujuan Pendidikan Pancasila
Dalam pendidikan pancasila terdapat beberapa hal. Hal tersebut yang menjadikan wujud dari
visi pendidikan pancasila diatas tadi. Misi dalam pendidikan pancasila ialah:
a. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap
adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia
merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya
pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak
ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.
b. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai
dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
c. Nilai Persatuan
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk
membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia
sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa
indonesia..
d. Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
e. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus
tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah ataupun
batiniah.
Menumbuhkan kesadaran
Dengan kita mengetahui nilai- nilai pancasila tersebut, kita bisa menjaga perbuatan
sehari- hari kita. Dari nilai tersebut pula kita akan sadar dalam berperilaku. Dalam kehidupan
sehari- hari pengamalan nilai pancasila sangatlah penting, sehingga butuh kesadaran dari
dalam hati kita utnuk bersikap sesuai dalam pancasila tersebut. Jika hal itu dilakukan oleh
setiap orang maka akan terbentuk negara yang berjiwa pancasila. Tidak hanya itu saja, kita
juga harus sadar bahwa kita hidup di dunia ini karena adanya Tuhan Yang Maha Esa. Jadi
dalam menjalani kehidupan sehari- hari kita harus selalu ingat kepada yang menciptakan
alam semesta ini. Sehingga jika akan berbuat sesuatu harus sadar tentang apa
yang dilakukannya tersebut.
Dari adanya nilai pancasila menjadi dasar sumber nilai tersebut bisa menumbuhkan
kesadaran pribadi baik dalam bertingkah laku maupun dalam segala hal. Sehingga
kehidupan dalam bernegara bisa menjadi lebih baik dan berlandaskan pancasila.
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
http://ahadinwinarko43.blogspot.com/2016/11/makalah-landasan-pendidikan-pancasila.html?m=1
http://mahasiswa.ung.ac.id/151413181/home/2013/10/4/landasan -pendidikan-pancasila.html
http://dapetpahala.blogspot.com/2016/09/makalah-landasan-tujuan-pendidikan.html?m=1