Anda di halaman 1dari 13

“MATERI YANG AKAN DI BAHAS”

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


“MATA KULIAH”
Dosen Pengampu: Dosen Mata Kuliah dan Gelarnya

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
1. NAMA MAHASISWA (NPM)
2.
Untuk individu/sendiri
NAMA MAHASISWA (NPM)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MIFTAHUL HUDA
SUBANG
2021

*Untuk program studi diganti sesuai program studi yang diambil masing-masing mahasiswa
CONTOH SAMPUL 1
“MATERI YANG AKAN DI BAHAS”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“MATA KULIAH”
Dosen Pengampu: Dosen Mata Kuliah dan Gelarnya

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
1. NAMA MAHASISWA (NPM)
2.
Untuk individu/sendiri
NAMA MAHASISWA (NPM)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL HUDA SUBANG
Jl. Rancasari Dalam No B33, Rancasari, Pamanukan 41254, Subang, Jawa Barat
2021

*Untuk program studi diganti sesuai program studi yang diambil masing-masing mahasiswa
CONTOH SAMPUL 2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, karunia,
serta kasih sayang-NYA. Shalawat serta salam, semoga selalu tercurah limpahkan kepada
junjungan kita, yakni Habibana wanabiyyana wamaulana Muhammad SAW, sebagai
pembawa syariat yang diimani, dipelajari, dan dihayati serta diamalkan oleh manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis makalah mata kuliah ini
mampu membuat makalah Materi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, baik
dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan masih sedikitnya pengetahuan dan
wawasan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun, guna untuk menyempurnakan makalah yang lebih baik lagi di masa
yang akan datang. Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,
khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Tempat, Tanggal Bulan Tahun

Penyusun

Keterangan :
* Kalau misalkan Makalahnya Individu/Sendiri kata Kami dirubah menjadi Saya.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Makharijul Huruf ..................................................................................... 2
2.2 Pentingnya Mempelajari Makharijul Huruf.............................................................. 2
2.3 Cara Mengetahui Makhraj Huruf .............................................................................. 3
2.4 Jumlah Makharijul Huruf ........................................................................................... 3
2.5 Penjelasan Makharijul Huruf ...................................................................................... 4
1) Al-Jauf (‫)الجوف‬............................................................................................................ 4
2) Al-Halqu (‫ )الحلق‬.......................................................................................................... 4
3) Al-Lisan (‫ )اللسان‬.......................................................................................................... 5
4) Al-Syafatain (‫ )الشفتين‬.................................................................................................. 7
5) Al-Khaisyum (‫ )الخيشوم‬................................................................................................ 7
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 8
3.2 Saran .............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sebelum kita masuk pada pokok pembahasan kita, lebih baik kita ketahui bahwa tajwid
adalah suatu bahan yang sangat berguna bagi kita ketika membaca Al-Qur’an apalagi yang
berkenaan dengan bagaimana cara menyebut huruf yang tepat atau dengan benar. Jadi untuk
itu perlu kita pelajari dan kita ketahui bersama tempat-tempat keluarnya huruf dan sifat-
sifatnya. Yang selanjutnya di pakai sebagai bahan latihan secara individu dengan terus
menerus, agar dapat tepat sesuai dengan kaidah-kaidah pengucapan huruf yang benar.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa pengertian Makharijul Huruf ?
2) Berapakah Jumlah Makharijul Huruf?
3) Kenapa alasan mempelajari Makharijul Huruf sangatlah penting?

1.3 Tujuan Masalah


1) Mengetahui pengertian Makharijul Huruf
2) Mengetahui alasan mempelajari Makharijul Huruf
3) Supaya menjadi lebih baik ketika membaca Al-Qur’an
4) Supaya membaca Al-Qur’an dengan benar dan tepat
5) Supaya membaca Al-Qur’an lebih bagus

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Makharijul Huruf


Bahasan tentang Makhraj adalah inti dari ilmu tajwid. Apabila kita mencermati defenisi
tajwid, maka kita akan mendapati makna tajwid adalah mengeluarkan huruf dari makhrajnya
dengan memberikan haq dan mustahaqnya.
Makhraj ditinjau dari segi morfologi berasal dari fi’il madhi: ‫ خ ََر َج‬yang artinya keluar.
Secara bahasa, makhraj artinya: ‫ج‬ِ ‫ض ُع ال َح ُر‬
ِ ‫َم ْو‬ “Tempat keluarnya huruf”
Sedangkan menurut istilah makhraj adalah:
ُ ‫ي يُ ْنشَأ ُ ِمنْهُ ْال َح ْر‬
‫ف‬ ْ ِ‫ه ََواِ ْس ٌم ِل ْل َم َح ِل الَّذ‬
“Suatu nama tempat, yang padanya huruf di bentuk”
Artinya ialah bahwa setiap huruf memiliki tempatnya masing-masing yang pada
tempatnya tersebutlah huruf itu dibentuk.
2.2 Pentingnya Mempelajari Makharijul Huruf
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
‫ا َ ْو ِزدْ َعلَ ْي ِه َو َرتِ ِل ْالقُ ْر ٰا نَ ت َْرتِي ًْل‬
Artinya: "atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan."
(QS. Al-Muzzammil [73]: 4)
Maksud ayat ini adalah agar kita membaca Al-Qur’an dengan perlaahan-lahan sehingga
membantu pemahaman dan perenungan terhadap Al-Qur’an. Demikianlah cara Nabi
Muhammad Saw dalam membaca Al-Qur’an sebagaimana di jelaskan oleh Aisyah r.a. bahwa
Rasullah SAW membaca Al-Qur’an dengan tartil sehingga bacaan yang seharusnya dibaca
panjang memang di baca panjang.
Surah Al-Muzammil ayat 4 secara langsung memerintahkan kaum muslimin untuk
membaca Al-Qur’an dengan tartil. Itu artinya, secara tidak langsung kitapun di tuntut untuk
mempelajari ilmu tentang tata cara membaca Al-Qur’an dengan tartil. Ilmu yang dimaksud
tidak lain ialah tajwid.
Al-Imam Abu Ja’far Ibnul Badzisy berkata:
‫صفَا تِ َها‬
ِ ‫ف َو‬ ِ ‫ب بِ ِح ْف ِظ َمخَا ِر‬
ِ ‫ج ال ُح ُر ْو‬ َ ‫طا ِل‬ ِ ‫َوأَنَا أ ُ ْو‬
َّ ‫ص ال‬

“Aku berwasiat kepada penuntut ilmu untuk menghafal makharijul huruf dan sifat-sifatnya”
Syaikh Muhammad Makki Nashr berkata:
(َ‫ب أ َ ْن يَعْتَنِ ْي بِ ِأ تْقَا نِ ِه ُكلُّ َم ْن أ َ َرادَ أ َ ْن يَ ْق َرأ َ ْالقُ ْر اَنَ ْال َم ِج ْيد‬ َ ‫)اِ ْعلَ ْم أ َ َّن َهذَ ْالبَا‬
ِ ‫ب ِم ْن أَه َِم أَب َْوا‬
ُ ‫فَيَ ِج‬,ِ‫ب الت َّ ْج ِو ْيد‬

2
“Ketahuilah bahwa bab ini termaksud bab tajwid yang terpenting. Maka bagi setiap orang
yang ingin membaca Al-Qur’anul Majid wajib memperhatikannya, yakni dengan
menyempurnakannya”.
Alamuddin As-Sakhawi berkata:
‫ان‬ ِ ‫ ِف ْي ِه َو ََل ت َكُ ُم ْخس َِر‬,‫طا ِغيًا‬
ِ َ‫الميْز‬ ِ ‫ِل ْل َح ْر‬
َ ُ‫ف ِميْزَ ا ٌن فَ َل ت َك‬

“Huruf memiliki timbangan maka jangan anda melebihkan dan jangan anda memerangi
timbangannya”
Dari pernyataan para ulama di atas, dapat disimpulkan bahwa mempelajari makharijul
huruf sangat penting bagi para penuntut ilmu tajwid, disamping itu pentingnya mempelajari
makharijul huruf tampak pada beberapa poin berikut:
a) Menjaga Kitabbullah dari pengaruh lajjah (dialek) yang sangat berpengaruh pada
perubahan bahasa Arab yang menjadi bahasa Al-Qur’an.
b) Menjaga Kitabullah dari lahn dan tahrif yang menyebabkan perubahan makna dan
kerusakan pada makna (fungsi) sebuah kata.
c) Mengenal huruf –huruf mutajanis, mutaqarrib, dan mutaba’id guna mengetahui sebab
ada atau tidaknya idgham.
d) Mempelajari makharijul huruf dan sifat-sifatnya merupakan inti bahasan (tajwid) yang
utama bagi setiap qari Al-Qur’an.

2.3 Cara Mengetahui Makhraj Huruf


Untuk mengetahui makhraj suatu huruf, hendaklah huruf tersebut disukunkan atau di
tasydidkan, kemudian tambahkan satu huruf hidup di belakangnya, lalu bacalah! tatkalah
suara tertahan, maka tampaklah makhraj huruf dari huruf yang bersangkutan.
Untuk mengetahui makharijul huruf ada dua cara, yaitu dengan cara taskinul harf dan
tasydidul harf.
1) ‫ ت َ ْس ِكيْ ُن ْال َح ْر ِف‬Taskinul harf (mensukunkan huruf) kemudian memasukan huruf yang
berharakat sebelumnya. Seperti: ْ‫أَب‬, ‫ت‬ ْ َ ‫أ‬, ‫ث‬
ْ َ‫أ‬
2) ‫ ت َ ْش ِد ْيد ُ ْال َح ْر ف‬Tasydidul harf (mentasydidkan huruf) kemudian memasukan huruf yang
berharakat sebelumnya. Seperti : َّ‫أَب‬, َّ‫أَت‬, ‫ث‬ َّ َ ‫أ‬

Tatkala mengucapkan huruf hijaiyah dengan dua cara tersebut, kita akan merasakan suara
kita seperti tertahan pada suatu tempat disaat kita melakukan dua cara tersebut, dan di saat
kita merasa tertekan pada suatu tempat itu maka disitulah letak makhrajnya.
Adapun untuk mengetahui huruf mad, masukanlah sebelumnya huruf apa saja dengan
diberi harakat yang sesuai, kemudian perhatikanlah bahwa ia akan berhenti manakalah hawa
(aliran udara) berhenti dari rongga mulut, maka ini artinya ia tidak memiliki tempat seperti
huruf-huruf yang lain.
2.4 Jumlah Makharijul Huruf
Menurut Al-khalil bin Ahmad kemudian diikuti oleh para muhaqqiqin antara lain adalah
Al-Hafizh Ibnul Jazari bahwa makhraj-makhraj tersebut tercakup dalam lima tempat
(makhraj) secara umum (global), yaitu:
3
1) Al-Jauf (Rongga mulut dan rongga tenggorokan) ada 1 makhraj.
2) Al-Halqu (Tenggorokan), ada 3 makhraj.
3) Al-Lisan (Lidah), ada 10 makhraj.
4) Asy-Syafatain (dua bibir), ada 2 makhraj.
5) Al-Khaisyum (rongga hidung), ada 1 makhraj.
Dengan demikian total makhraj yang muncul adalah tujuh belas makhraj. Pembahasan di
bawah ini akan merinci ke tujuh belas makhraj tersebut yang terbagi ke dalam lima tempat:
al-jauf, al-halqu, al-lisan, asy-syafatain, dan al-khaisyum.
2.5 Penjelasan Makharijul Huruf
1. Al-Jauf (‫)الجوف‬
Al-Jauf artinya ialah rongga mulut. Maksudnya, tempat keluarnya huruf yang terletak
pada rongga mulut, dari rongga mulut muncul satu makhraj yang dikenal dengan nama
makhraj al-jauf. Dan dari makhraj al-jauf keluar tiga huruf madd: alif ‫ا‬, wawu ‫و‬, dan ya’ ‫ي‬
yang bersukun.
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam memahami tiga huruf mad yang keluar
dari makhraj al-jauf:
1) Cara membunyikan alif tidak sama dengan cara membunyikan hamzah. Hamzah
keluar dari makhraj al-Halq dan tersifati oleh Syiddah, sedangkan alif tersifati oleh
lawanya yaitu Rakhawah. Alif yang keluar dari al-jauf adalah huruf madd, dalam
keadaaan mati, dan huruf sebelumnya berharakat fathah. Cara membacanya
dipanjangkan dua harakat karena menjadi Madd Ashli. Suara panjang tersebut
menekan pada udara yang keluar dari rongga mulut (al-jauf).
2) Bunyi huruf wawu yang bersukun atau dalam keadaan mati tidak sama dengan bunyi
huruf wawu yang keluar dari bibir (asy-syafawi) yang dalam keadaan hidup atau
berharakat. Bunyi wawu dalam makhraj al-jauf adalah wawu yang disukun atau mati
dan huruf sebelumnya harakat dhammah. Cara membacannya dipanjangkan dua
harakat karena menjadi Madd Ashli dan menekan pada udara, suara panjang tersebut
keluar dari rongga mulut.
3) Bunyi huruf ya’ yang bersukun tidak sama dengan huruf ya’ yang keluar dari tengah
lidah (wasthul lisan) yang dalam keadaan hidup atau berharakat. Bunyi ya’ dalam
makhraj al-jauf ialah ya’ yang di sukun atau mati dan huruf sebelumnya berharakat
kasrah. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat karena menjadi Madd Ashli dan
menekan pada udara. Suara panjang tersebut keluar dari rongga mulut.

2. Al-Halqu (‫)الحلق‬
Al-Halqu artinya tenggorokan. Maksudnya, tempat keluarnya huruf yang letaknya pada
tenggorokan. Dari al-halq muncul tiga makhraj, yaitu:
1) Aqshal halqi ‫صى ْال َح ْل ِق‬ َ ‫ ا َ ْق‬adalah pangkal tenggorokan atau tenggorokan bagian dalam.
Dari makhraj ini keluar huruf Hamzah ‫ ء‬ha’ ‫ه‬.
2) Wasthal Halqi ‫ق‬ ِ ‫ط ْال َح ْل‬
ُ ‫ َو ْس‬adalah tenggorokan bagian tengah. Dari makhraj ini keluarnya
huruf ‘Ain ‫ ع‬dan ha’ ‫ح‬.

4
3) Adnal Halqi ‫ ا َ ْدنَى ْال َح ْل ِق‬adalah tenggorokan bagian luar atau ujung tenggorokan. Dari
makhraj ini keluar huruf Kha’ ‫ خ‬dan Ghain ‫غ‬.

3. Al-Lisan (‫)اللسان‬
Al-lisan Artinya ialah lidah. Maksudnya, tempat keluarnya huruf yang terletak pada lidah.
Jumlah huruf hijaiyyah yang keluar dari makhraj ini ada 18 huruf dan terbagi atas 10
makhraj. Kesepuluh makhraj al-lisan tersebut ialah sebagai berikut:
1) Pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian belakang, yaitu huruf Qof ( ‫) ق‬.
Maksudnya bunyi huruf qof ini keluar dari pangkal lidah dekat dengan kerongkongan
yang dihimpitkan ke langit-langit mulut bagian belakang.
2) Pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut bagian tengah, yaitu huruf Kaf
( ‫) ك‬. Maksudnya bunyi huruf kaf ini keluar dari pangkal lidah di depan makhraj
huruf qof, yang dihimpitkan ke langit-langit bagian mulut bagian tengah. “Dua huruf
tersebut ( ‫ ) ق‬dan ( ‫) ك‬, lazimnya disebut huruf LAHAWIYAH ( ‫) لهوية‬, artinya huruf-
huruf sebangsa anak mulut atau sebangsa telak lidah.”
3) Tengah-tengah lidah, yaitu huruf Jim ( ‫) ج‬, Syin ( ‫ ) ش‬dan Ya’ ( ‫) ي‬. Maksudnya
bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari tengah-tengah lidah tepat, serta menepati
langit-langit mulut yang tepat di atasnya. “Tiga huruf ini lazimnya disebut huruf
SYAJARIYAH ( ‫) شجرية‬, artinya huruf-huruf sebangsa tengah lidah.”
4) Pangkal tepi lidah, yaitu huruf Dlod ( ‫) ض‬. Maksudnya bunyi huruf Dlod ( ‫) ض‬
keluar dari tepi lidah (boleh tepi lidah kanan atau kiri) hingga sambung dengan
makhrojnya huruf lam, serta menepati graham. “Huruf Dlod ( ‫ ) ض‬ini lazimnya
disebut huruf JAMBIYAH (‫)حنبية‬, artinya huruf sebangsa tepi lidah.”
5) Ujung tepi lidah, yaitu huruf Lam ( ‫) ل‬. Maksudnya bunyi huruf Lam ( ‫ ) ل‬keluar dari
tepi lidah (sebelah kiri/kanan) hingga penghabisan ujung lidah, serta menepati
dengan langit-langit mulut atas.
6) Ujung lidah, yaitu huruf Nun (‫)ن‬. Maksudnya bunyi huruf Nun (‫ )ن‬keluar dari ujung
lidah (setelah makhrojnya Lam (‫)ل‬, lebih masuk sedikit ke dasar lidah dari pada Lam
(‫))ل‬, serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
7) Ujung lidah tepat, yaitu huruf Ro’ (‫)ر‬. Maksudnya bunyi huruf Ro’ (‫ )ر‬keluar dari
ujung lidah tepat (setelah makhrojnya Nun dan lebih masuk ke dasar lidah dari pda
Nun), serta menepati dengan langit-langit mulut atas. “Tiga huruf tersebut di atas
(Lam, Nun dan Ro’), lazimnya disebut huruf DZALQIYAH (‫)ذلقية‬, artinya huruf-
huruf sebangsa ujung lidah.”
8) Kulit gusi atas, yaitu Dal (‫)د‬, Ta’ (‫ )ت‬dan Tho’ (‫)ط‬. Maksudnya bunyi huruf-huruf
tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati dengan pangkal dua gigi seri yang
atas. “Tiga huruf tersebut lazimnya disebut NATH’IYAH (‫)نطغية‬, artinya huruf-huruf
sebangsa kulit gusi atas.”
9) Runcing lidah, yaitu huruf Shod (‫)ص‬, Sin (‫ )س‬dan Za’ (‫)ز‬. Maksudnya bunyi huruf-
huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati ujung dua gigi seri yang bawah.
“Tiga huruf tersebut lazimnya disebut huruf ASALIYAH (‫)أسلية‬, artinya huruf-huruf
sebangsa runcing lidah.”

5
10) Gusi, yaitu huruf Dho’ (‫)ظ‬, Tsa’ (‫ )ث‬dan Dzal (‫)ذ‬. Maksudnya huruf-huruf tersebut
keluar dari ujung lidah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas. “Tiga
huruf ini lazimnya disebut huruf LITSAWIYAH (‫)لثوية‬, artinya huruf sebangsa gusi.”

 Penjelasan makhraj al-lisan yang lain


a) Aqshal Lisan (‫ان‬
ِ ‫الل َس‬
ِ ‫صى‬َ ‫)أ َ ْق‬
Aqshal Lisan adalah bagian lidah yang paling dalam, dekat dengan tenggorokan, atau
disebut juga pangkal lidah. Padanya ada dua makhraj untuk dua huruf, yaitu huruf qaf ‫ ق‬dan
huruf kaf ‫ك‬.
Huruf pertama, yaitu qaf ‫ ق‬keluar dari pangkal lisan menempel pada bagian daging dari
langit-langit (bagian yang lunak).
Huruf kedua, yaitu kaf ‫ ك‬keluar dari pangkal lisan menempel pada bagian daging dan
tulang (bagian yang keras) dari langit-langit secara bersamaan, berada di bawah makhraj qaf
sedikit.
b) Wasathul Lisan ( َ‫الل َسان‬
ِ ‫ط‬ ُ ‫)و َس‬
َ
Wasthul lisan (lidah bagian tengah) adalah pertengahan lidah. Padanya ada satu makhraj,
dan darinya keluar tiga huruf yaitu huruf jim‫ج‬, syin ‫ ش‬dan ya ‫ي‬.
Huruf pertama, yaitu huruf jim‫ج‬. Huruf ini terbentuk dengan cara tengah lidah menempel
pada langit-langit, sehingga makhrajnya betul-betul tertutup dengan sempurna.
Huruf kedua, yaitu huruf syin‫ش‬. Huruf ini terbentuk dengan cara tengah lidah tidak
menempel pada langit-langit ,sehingga makhrajnya tidak tertutup.
Huruf ketiga, yaitu huruf ya ‫ي‬. Huruf ini terbentuk dengan cara tengah lidah tidak
menempel pada langit-langit, dan tampak makhrajnya tidak tertutup bersamaan dengan
menurunya pangkal lidah dan menaiknya tengah lidah.
c) Hafatul Lisan (‫ان‬ ِ ُ‫) َحا فَة‬
ِ ‫الل َس‬
Hafatul lisan adalah bagian lidah yang berada di sisinya,di dekat gigi bagian kanan
maupun kiri atau disebut juga tepi lidah.Padanya ada dua makhraj untuk dua huruf,yaitu
huruf dhad ‫ ض‬dan lam ‫ل‬.
Huruf pertama, yaitu huruf dhad ‫ ض‬. Keluarnya dari salah satu tepi lidah atau dari kedua-
duanya secara bersamaan menempel pada dinding dalam gigi graham atas.
Huruf kedua, yaitu huruf lam ‫ ل‬. Keluar dari dua tepi lidah sampai pada akhir ujung lidah
menempel pada gusi dari gigi-gigi bagian atas (yang berhadapan pada 2 gigi dhahik, 2 gigi
taring, 2 gigi seri samping, dan 2 gigi seri).
d) Tharaful Lisan (‫الل َسا ِن‬
ِ ‫ف‬ َ )
ُ ‫ط َر‬
Tharaful lisan adalah bagian lidah yang berada di depan, dekat dengan bibir atau disebut
juga ujung lidah. Padanya ada 5 makhraj untuk 11 huruf yaitu huruf nun ( nun (‫) ن‬, ra (‫) ر‬,
Tha (‫ ) ط‬, dal (‫) د‬, ta (‫) ت‬, shad (‫) ص‬, sin ( ‫)س‬, zai (‫) ز‬, zha (‫) ظ‬,dza (‫ ) ذ‬dan tsa (‫) ث‬.
6
Makhraj pertama, untuk huruf nun (‫(ن‬: “keluar dari ujung lidah (menempel) pada gusi dua
gigi seri atas”. Perlu diketahui bahwa sebenarnya makhraj nun (‫ )ن‬tersusun dari dua bagian,
tharaful lisan dan khaisyum. Ketika ujung lidah menyentuh gusi, maka makhrajnya tertutup
dengan sempurna dan suara berubah dari pangkal hidung, maka inilah yang di sebut dengan
ghunnah.
Makhraj kedua, untuk huruf (‫)ر‬: “keluar dari ujung lidah dan menempel pada gusi dua gigi
seri atas, sedikit lebih masuk ke punggung lidah dari makhraj nun”.
Syaikh Abdul Fatah al-Marshafi berkata: “Dari sini jelaslah bahwa huruf nun dan ra
berserikat dalam makhraj, yaitu dari ujung lidah bertemu dengan gusi dua gigi seri atas.
Tetapi huruf ra lebih masuk ke punggung lidah dari pada makhraj nun, dan ini merupakan
perbedaan di antara keduannya.
Makhraj ketiga, untuk huruf Tha (‫ ) ط‬,dal (‫) د‬,ta (‫) ت‬: “Keluar dari ujung lidah dari arah
punggungnya dan menempel pada pangkal dua gigi seri atas”.
Makhraj keempat, untuk huruf shad (‫) ص‬,sin ( ‫)س‬,zai (‫) ز‬: “Keluar dengan meletakkan
ujung lidah paling depan pada dinding dua gigi seri bawah sehingga suara keluar diantara gigi
seri atas dan gigi seri bawah”.
Makhraj kelima, untuk huruf zha (‫) ظ‬,dza (‫ ) ذ‬dan tsa (‫) ث‬: “Keluar dari ujung lidah dari
punggungnya dan menempel pada ujung dua gigi seri atas”.
4. Al-Syafatain (‫)الشفتين‬
Al-Syafatain artinya dua bibir. Ada dua makhraj untuk empat huruf yaitu huruf fa ( ‫) ف‬,ba
(‫) ب‬, mim (‫) م‬, wau (‫) و‬.
Makhraj pertama, huruf fa ( ‫) ف‬: “Keluar dari bagian dalam (perut ) bibir bawah dengan
ujung gigi seri atas”.
Makhraj kedua, huruf ba (‫) ب‬, mim (‫) م‬, wau (‫) و‬: “Makraj ba dan mim keluar dari paduan
antar dua bibir dalam keadaan tertutup, tetapi khusus dalam pengucapan huruf mim harus di
sertai dengan ghunnah yang keluar dari khaisyum, adapun huruf wau, ia keluar dari dua bibir
dengan memoncongkan sehingga ada celah untuk mengalirkan suara”.
5. Al-Khaisyum (‫)الخيشوم‬
Al-Khaisyum adalah pangkal hidung bagian dalam. Dari makhraj ini keluar segala bunyi
ghunnah (dengung/sengau). Adapun tentang tingkatan ghunnah, hal ini akan dibahas pada
sifat ghunnah.
1. Nun bertasydid (ّ‫)ن‬
2. Mim bertasydid (ّ‫)م‬
3. Nun sukun yang dibaca idghom bigunnah, iqlab dan ikhfa’ haqiqiy
4. Mim sukun yang bertemu dengan mim (‫ )م‬atau ba (‫)ب‬

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebagain umat islam yang berpedoman pada Al-Qur’an dan juga As-Sunnah maka
hendaklah kita mampu membacanya dengan baik dan benar agar kita juga mampu untuk
mengamalkannya dengan baik karena Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
‫ا َ ْو ِزدْ َعلَ ْي ِه َو َرتِ ِل ْالقُ ْر ٰا نَ ت َْرتِي ًْل‬
Artinya: "atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-
lahan." (QS. Al-Muzzammil [73]: 4)
Maksud ayat ini adalah agar kita membaca Al-Qur’an dengan perlahan-lahan sehingga
membantu pemahaman dan perenungan terhadap Al-Qur’an. Demikianlah cara Nabi
Muhammad Saw dalam membaca Al-Qur’an sebagaimana di jelaskan oleh Aisyah r.a. bahwa
Rasullah SAW membaca Al-Qur’an dengan tartil sehingga bacaan yang seharusnya dibaca
panjang memang di baca panjang.
Surah Al-Muzammil ayat 4 secara langsung memerintahkan kaum muslimin untuk
membaca Al-Qur’an dengan tartil. Itu artinya, secara tidak langsung kitapun di tuntut untuk
mempelajari ilmu tentang tata cara membaca Al-Qur’an dengan tartil. Ilmu yang dimaksud
tidak lain ialah tajwid.
Al-Imam Abu Ja’far Ibnul Badzisy berkata:
‫صفَا تِ َها‬
ِ ‫ف َو‬ ِ ‫ب ِب ِح ْف ِظ َمخَا ِر‬
ِ ‫ج ال ُح ُر ْو‬ َ ‫طا ِل‬ ِ ‫َوأَنَا أ ُ ْو‬
َّ ‫ص ال‬

“Aku berwasiat kepada penuntut ilmu untuk menghafal makharijul huruf dan sifat-sifatnya”
Menurut Al-khalil bin Ahmad kemudian diikuti oleh para muhaqqiqin antara lain adalah
Al-Hafizh Ibnul Jazari bahwa makhraj-makhraj tersebut tercakup dalam lima tempat
(makhraj) secara umum (global), yaitu:
1. Al-Jauf (Rongga mulut dan rongga tenggorokan) ada 1 makhraj.
2. Al-Halqu (Tenggorokan), ada 3 makhraj.
3. Al-Lisan (Lidah), ada 10 makhraj.
4. Asy-Syafatain (dua bibir), ada 2 makhraj.
5. Al-Khaisyum (rongga hidung), ada 1 makhraj.

3.2 Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Harapan kami untuk
mengembangkan potensi yang ada dengan harapan dapat bermanfaat dan bisa dipahami oleh
para pembaca. Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari
Bapak Dosen yang telah membimbing kami dan para Mahasiswa demi kesempurnaan
makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Ket : * Kalau misalkan Makalahnya Individu/Sendiri kata Kami dirubah menjadi Saya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Acep lim Abdurohim. Ilmu Tajwid Lengkap, Bandung: CV Penerbit Diponegoro.2003.
Abu Ya’la Kurnaedi. Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i. Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i. 2013.
Junaidi.Tahsin Qur’an. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis. 2009.
Niznan Ab. Buku pintar Al-Qur’an. Jakarta: Quiltum Media. 2008.
Umam Khairul. Mudah cepat tepat membaca al-qur’an. Jakarta: Quiltum Media. 2005.
http://tajwid.wordpress.com/makharijul-huruf/macam-macam-makhorijul-huruf/
http://ummushofi.wordpress.com/2009/11/21/ilmu-tajwid-makhorijul-huruf-file-flash/
http://dakwahsyariah.blogspot.com/2014/01/makharijul-huruf-tempat-keluarnya-
huruf.html#ixzz4Nr4mzBST

Anda mungkin juga menyukai