Anda di halaman 1dari 5

FARMAKOLOGI TRAMADOL

Imai Indra

Abstrak. Untuk mengurangi rasa sakit, banyak digunakan obat analgetik narkotik dan
nonnarkotik. Obat golongan narkotik salah satunya tramadol. Narkotik adalah bahan atau
zat yang punya efek mirip morfin yang menimbulkan efek narkotik. Secara
farmakodinamik, tramadol bekerja secara senergis yaitu agonis opinoit yang lemah dan
penghambat pengambilan kembali neuro transmiter monoamin. Secara farmakokinetik,
onset tramadol 15-45 menit setelah pemberian oral. Biovailabilitas oral 68-90%.
(JKS 2013; 1: 50-54)

Kata kunci : Analgetik, narkotik, farmakodinamik, agonis, farmakokinetik, bioavalabilitas

Abstrack. For purpuse for reducing pain, commonly useing of analgetic narcotic and non narcotic.
Tramadol is a put is narcotic. Narcotic is material or moeity that has efect like morfin that can doing
narcotic efects. As lik farmakodinamic, tramadol working sinergic as weak agonis opioid and prevent
re uptake monoamine neurotransmitter. Though farmakokinetic, onset of tramadol 15-45 second after
given orally. Oral bioavailibility about 68-90%. (JKS 2013; 1: 50-54)

Key words : analgetic, narcotic, farmakodinamic, agonist, farmakokinetic, bioavailibility

Pendahuluan Obat analgesik bekerja dengan


Banyak obat-obat yang beredar di pasar meningkatkan ambang nyeri,
Indonesia untuk mengurangi atau mempengaruhi emosi (sehingga
menghilangkan rasa nyeri tersebut yang mempengaruhi persepsi nyeri),
lazim kita sebut dengan analgesik. Obat Menimbulkan sedasi atau sopor (sehingga
analgesik beragam macamnya diantaranya nilai ambang nyeri naik) atau mengubah
obat analgesic narkotok (opioid) dan obat persepsi modalitas nyeri. Pada dasarnya
analgesik non narkotik (non-opioid). Obat obat analgesik dapat digolongkan kedalam
analgesik narkotik contohnya morfin analgetik golongan narkotik dan analgesik
sedangkan contoh obat analgesik non- non-narkotik.2
narkotik adalah parasetamol, aspirin, dan Narkotik adalah bahan atau zat yang punya
masih banyak yang lain. Dalam efek mirip morfin yang menimbulkan efek
penggunaan obat analgesik narkotik harus narkosis (keadaan seperti tidur).1
mempertimbangkan banyak hal, karena Analgesik opiat adalah obat yang
obat analgesik narkotik memiliki banyak mempunyai efek analgesic kuat tetapi tidak
efek samping yang tidak diinginkan, menimbulkan efek narcosis dan adiksi
misalnya depresi pernafasan, dan adiksi sebagaimana morfin, maka nama analgesic
(ketagihan). Akan tetapi obat analgesik narkotik kurang tepat. Analgesik opiate
golongan narkotik memiliki kemampuan meliputi obat analgesik yang berasal dari
analgesik yang cukup kuat untuk opium, senyawa semisintetik mirip morfin,
mengurangi atau menghilangkan nyeri dan senyawa sintetik dengan efek mirip
derajat sedang ke atas.1 morfin. Morfin diperoleh dari pemurnian
Obat analgesik adalah obat yang opium (candu) yaitu getah kering yang
mempunyai efek menghilangkan atau diperoleh dari kulit buah muda tanaman
mengurangi nyeri tanpa disertai hilangnya Papaver somniferum. Selain morfin (9-
kesadaran atau fungsi sensorik lainnya.1 17%), dari getah opium juga dapat
diperoleh kodein (0,3-4%), tebain (0,2%),
papaverin (1%), dan noskapin (2-8%).
Imai Indra adalah Dosen Bagian Anestesiologi
Morfin merupakan analgetika kuat yang
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
Kuala/RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh bekerja secara sentral (di otak) dengan

50
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 13 Nomor 1 April 2013

meninggikan nilai ambang nyeri, pengambilan kembali monoamine


5
mempengaruhi emosi (sehingga dapat neurotransmitter. Tramadol mempunyai
merubah respon pada nyeri) dan bioavailabilitas 70% sampai 90% pada
menimbulkan keadaan seperti tidur pemberian peroral, serta dengan pemberian
(sehingga tidak mudah terangsang nyeri).3 dua kali sehari dapat mengendalikan nyeri
Dalam hal ini perkembangan dalam bidang secara efektif.6 Tramadol mempunyai efek
farmasi terutama untuk mendapatkan obat merugikan yang paling lazim dalam
analgesik yang ideal masih terus berlanjut, penggunaan pada waktu yang singkat dan
dikatakan ideal apabila mempunyai efek biasanya hanya pada awal penggunaannya
samping yang sedikit, dalam jumlah dosis saja yaitu pusing, mual, sedasi, mulut
yang sedikit mempunyai kemampuan kering, berkeringat dengan insidensi
analgesik yang cukup kuat dan aman serta berkisar antara 2,5 sampai 6,5%. Tidak
harganya murah. dilaporkan adanya depresi pernafasan yang
Salah satu analgesik yang banyak beredar secara kllinis relevan setelah dosis obat
dan dipergunakan untuk mengurangi atau yang di rekomendasikan. Depresi
menghilangkan nyeri derajat sedang ke pernafasan telah ditunjukkan hanya pada
atas adalah tramadol. Tramadol merupakan beberapa pasien yang diberikan tramadol
obat analgesik yang bekerja secara sentral, sebagai kombinasi dengan anastesi,
bersifat agonis opioid (memiliki sifat sehingga membutuhkan nalokson pada
seperti opium/morfin), dapat diberikan sedikit pasien. Pada pemberian tramadol
peroral, parenteral, intravena, pada nyeri waktu proses kelahiran,
intramuscular, dalam beberapa penelitian tramadol intravena tidak menyebabkan
menunjukkan efek samping yang depresi pernafasan pada neonates.7
ditimbulkan oleh karena pemberian
tramadol secara bolus intravena Sifat Farmakokinetik
diantaranya adalah mual, muntah, pusing, Setelah pemakaian secara oral seperti
gatal, sesak nafas, mulut kering dan dalam bentuk kapsul atau tablet, tramadol
berkeringat, selain itu tramadol akan muncul di dalam plasma selama 15
menunjukkan penggunaannya lebih aman sampai 45 menit, mempunyai onset setelah
bila dibandingkan dengan obat analgesik 1 jam yang mencapai konsentrasi plasma
jenis morfin yang lain.1 pada mean selama 2 jam. Absolute oral
Dalam perkembangan untuk untuk bioavailability tramadol kira-kira sebesar
mendapatkan analgesik yang ideal, 68% setelah satu dosis dan kemudian
tramadol menjadi drug of choice sebagai meningkat menjadi 90 hingga 100% pada
analgesik, tramadol adalah campuran banyak pemakaian (multiple
rasemik dari dua isomer, salah satu obat administration).8
analgesic opiate (mirip morfin), termasuk Tramadol mengalami metabolisme hepatik,
golongan aminocyclohexanol, yang secara cepat dapat diserap pada traktus
bekerja secara sentral pada penghambat gastrointestinal, 20% mengalami first-pass
pengambilan kembali noradrenergic dan metabolism di dalam hati dengan hampir
serotonin neurotransmission, dapat 85% dosis oral yang metabolisir pada
diberikan peroral, parenteral, intravena, relawan muda yang sehat. Hanya 1
intramuscular.4 metabolit, O-demethyl tramadol, yang
secara farmakologis aktif. Mean
Sifat Farmakodinamik elimination half-life dari tramadol setelah
Tramadol mempunyai 2 mekanisme yang pemakaian secara oral atau pemakaian
berbeda pada manajemen nyeri yang secara intravena yakni 5 hingga 6 jam.
keduanya bekerja secara sinergis yaitu : Hampir 90% dari suatu dosis oral
agonis opioid yang lemah dan penghambat diekskresi melalui ginjal. Elimination half-

51
Imai Indra, Farmakologi Tramadol

life meningkat sekitar dua kali lipat pada efektif sepuluh kali bila dibandingkan
pasien yang mengalami gangguan fungsi dengan petidin,(10) 1-5% sama dengan
hepatic atau renal. Pada co-administration nalbuphine, intravena tramadol 50-150 mg
(pemakaian bersam-sama) dengan pada pasien dengan nyeri pasca operasi
carbamazepine untuk mempengaruhi mempunyai potensi analgesik sama dengan
enzim hepatic, elimination half-life dari morfin 5-15 mg, tetapi apabila tramadol
tramadol merosot.8 diberikan pada epidural, 1-13% sama
Pada wanita hamil dan menyusui, tramadol kemampuannya dengan morfin, dalam
dapat melintasi plasenta dan tidak beberapa studi tramadol telah
merugikan janin bila digunakan jauh menunjukkan efikasinya pada waktu yang
sebelum partus, hanya 0,1% yang masuk singkat pada nyeri kronis yang beragam
dalam air susu ibu, meskipun demikian macamnya. Dosis harian tramadol 250 mg
tramadol tidak dianjurkan selama masa sampai 600 mg yang diberikan secara oral
kehamilan dan laktasi. Walau memiliki ternyata merupakan analgesic efektif pada
sifat adiksi ringan, namun dalam praktek langkah kedua menurut panduan World
ternyata resikonya praktis nihil, sehingga Health Organization untuk pengobatan
tidak termasuk dalam daftar narkotika pasien yang mengalami nyeri kanker.9
dikebanyakan negara termasuk Indonesia.8
Dosis
Efikasi Terapi Tramadol tersedia untuk pemakaian oral.
Sebuah studi melaporkan bahwa pada Parenteral, intramuscular, rectal dan
manajemen nyeri akibat melahirkan subkutan. Dosis tramadol hendaknya
tramadol 100 mg intramuscular sama dititrasi menurut intensitas rasa nyeri dan
efektifnya dengan 75 mg petidin respon masing-masing pasien dengan 50
intramuscular, 50 mg tramadol tidak sampai 100 mg 4 kali sehari biasanya
efektif untuk nyeri karena melahirkan, untuk memberikan penghilangan rasa nyeri
meskipun demikian keamanan penggunaan yang memadai. Total dosis harian
tramadol lebih aman disbanding dengan 75 sebanyak 4000 mg biasanya cukup.
mg petidin, lebih dari 2/3 pasien yang Suntikan intravena harus diberikan secara
mendapatkan terapi tramadol tidak perlahan-lahan guna mengurangi potensi
mendapatkan efek yang tidak diinginkan, kejadian yang merugikan, terutama rasa
sebaliknya lebih dari 1/3 pasien yang mual. Berdasarkan data farmakokinetik,
mendapatkan terapi petidin mendapatkan perlu hati-hati pada pasien dengan
efek yang tidak diinginkan. Tramadol disfungsi ginjal atau hepatik karena potensi
dapat dikombinasikan dengan NSAIDs, tertundanya eliminasi dan akumulasi obat
karena mekanisme kerjanya tidak saling yang ada. Pada sejumalah pasien ini,
tumpang tindih, dosis yang dianjurkan interval dosis harus diperpanjang.
untuk dewasa adalah 50-100 mg setiap 4-6 Tramadol dapat digunakan pada anak-anak
jam dan maksimal 400 mg/hari, efek dengan dosis sebesar 1 hingga 2
samping dapat dikurangi dengan mg/kgBB.9
pengurangan dosisnya serta dengan
pemberian yang perlahan pada Penyerapan dan Distribusi
9
intravascular atau intramuscular. Setelah pemakaian secara oral dosis
Pada pasien dengan nyeri derajat sedang tunggal tramadol sebanyak 100 mg dalam
sampai berat pasca operasi, tramadol yang kapsul atau tablet pada relawan muda yeng
diberikan intravena atau intravascular sehat, konsentrasi plasma dapat dideteksi
mempunyai kemampuan sama dengan dalam waktu sekitar 15 sampai 45 menit,
petidin (meperidine), namun secara klinis dan puncak konsentrasi plasma obat
dengan dosis yang sama tramadol lebih (Cmax) sebesar 280 sampai 308 ug/L

52
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 13 Nomor 1 April 2013

tercapai pada 1,6 hingga 2 jam pasca dosis 85% dosis mengalami metabolisasi.
(tmax). Mean Bioavailabilitas tramadol Ekskresi ginjal secara kumulatif pada
oral setelah pemakaian morfin, petidin dan relawan sehat yang muda sekitar 7,5%.
pentazocine, yang semuanya ini cenderung Hanya 0,1% dosis tramadol didapati
memiliki biovailabilitas rendah dan terekskresi pada ASI wanita, suatu jumlah
variable/berubah-ubah. Setelah beberapa yang tidak mungkin menghasilkan efek
pemakaian secara oral tramadol 100 mg 4 signifikan pada bayi.1
kali sehari selama 7 hari, Cmax 16% lebih
tinggi dan di bawah kurva waktu Kesimpulan
konsentrasi plasma (AUC) 36% lebih Anti nyeri atau analgetik terdiri atas
tinggi setelah satu dosis tunggal sebanyak golongan nonnarkotik dan golongan
100 mg. yang menunjukkan bahwa narkotik. Tramadol merupakan salah satu
biovailabilitas oral meningkat sekitar 90 analgetik golongan narkotik. Tramadol
hingga 100% terhadap beberapa kali bekerja sebagai agonis opioid yang lemah
pemakaian (multiple application) secara dan penghambat pengambilan kembali
ola yang kemungkinan karena hepatic neurotransmitter monoamine.
metabolism jenuh first-pass. Mean Absorbsi oral tramadol antara 15-40 menit
bioavalibilitas mutlak setelah pemakaian dengan bioavailabilitas oral untuk
intramuscular yaitu sebesar 100% dan pemberian pertama sekitar 68% dan untuk
setelah pemakain rectal sebesar 78%.1 pemberian berulang bioavailibilitas
Tramadol terdistribusi dengan cepat mencapai 100%. Kadar puncak plasma
setelah pemakaian intravena dengan dapt dicapai dalam waktu 1,6-2 jam.
distribusi waktu paruh (half-life) pada fase Efektifitas tramadol 100mg intramuskular
awal selama 6 menit setelah fase distribusi (IM) sebagai anagetik hampir sama
yang lebih lambat dengan waktu paruh efektifnya dengna pethidin 75mg IM.
selama 1,7 jam. Volume distribusi (Vd)
menyusul pemakaian secara oral dan Daftar Pustaka
intravena pada relawan muda yang sehat 1. Anonymus. Tramadol. 2006.
sebesar 306 dan 203 L, secara berturut- 2. Harris. Tramadol. 2007.
turut, yang menunjukkan bahwa tramadol 3. Driessen B, Reimann W, Giertz H. Effects
memiliki high tissue afinitas jaringan yang Of The Central Analgesik Tramadol On
The Uptake And Release Of
tinggi. Pengikatan protein plasma
Noradrenaline And Dopamine In Vitro.
sebanyak 20% tramadol memasuki
Br. J. Pharmacol. 2005. 108 : 806-811.
plasenta dengan konsesntrasi serum pada 4. Duggan A.W, Hall J.G., Headley P.M..
umbilical vein (pusar) yang menjadi 80% Suppression Of Tranmission Of
pada maternal vein.1 Nociceptive Impulses By Morfine :
Selective Effect Of Morfine Administerer
Metabolisme dan Pengurangan In The Region Of The Substantia
(Eliminasi) Gelatinosa. Br. J. Pharmacol. 2004. 61 :
Pada hakikatnya, tramadol dimetabolisasi 65-76.
oleh liver dan diekskesi melalui ginjal. 5. Faull R.L.M, Villiger J.W. Opiate
Setelah pemakaian secara oral tramadol Receptors In The Human Sppinal Cord :
A Detailed Anatomical Study Comparing
pada manusia, sekitar 90% tramadol
The Autoradiographic Localization Of
dieksresi melalui ginjal dengan 10% yang Diprenorphine Binding Sites With The
muncul pada feses. Ekskresi tramadol yang Laminar Pattern Of Substance P, Myelin
tidak berubah pada relawan sehat yakni And Nissl Staining. Neuroscience. 1998.
sebesar 16% setelah pemakain intravena 20: 395-407.
dan sebesar 13% setelah pemakaian secara 6. Akiko Koga, et al. Tramadol produces
oral, yang menunjukkan bahwa sekitar outward currents by activating µ-opioid

53
Imai Indra, Farmakologi Tramadol

receptors in adult rat substantia gelatinosa Clinical Pharmacokinetics. 2004. 43(13) :


neurons. British Journal of 879-923.
Pharmacology. 2005. 145. 602-607. 9. Anonymous. Parmacology of Tramadol.
7. Raffa. Basic pharmacology relevant to 2004.
drug abuse assessment : tramadol as 10. Dayer P, Desmeules J, Collart L.
example. Journal of Clinical Pharmacy Pharmacology of tramadol. Dalam Drugs.
and Therapeutics. 2008. 33. 101-108. 1997 : 53 Suppl. 2 : 18-24.
8. Grond, Stefan, Sablotzki, armin Cllinical
Pharmacology of Tramadol. Dalam

54

Anda mungkin juga menyukai