TUGAS FUNGSI
1 3
Melaksanakan penyiapan Pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan
Penyiapan perumusan kebijakan dan
perumusan dan pelaksanaan teknis perencanaan tata ruang kepada
strategi operasional, rencana dan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten,
kebijakan, pemberian program di bidang pembinaan dan pemerintah kota, termasuk pemenuhan
bimbingan teknis dan perencanaan tata ruang daerah dan standar pelayanan minimum bidang
bantuan teknis di bidang kawasan tematik di Wilayah Pulau penataan ruang
pembinaan perencanaan tata Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Bali
ruang daerah dan kawasan
tematik, serta fasilitasi
pemberian persetujuan
substansi perencanaan tata
4 Fasilitasi pemberian persetujuan substansi
2
perencanaan tata ruang daerah dan
ruang daerah dan kawasan Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
kawasan tematik;
tematik di Wilayah Pulau pelaksanaan kebijakan teknis dan program
di bidang pembinaan perencanaan tata
Sumatera, Pulau Jawa, dan
ruang daerah dan kawasan tematik di
Pulau Bali. Wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan
Pulau Bali;
Sumber: Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
5 Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat
Sumber: Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ATR/BPN
5
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN
TATA RUANG DAERAH WILAYAH I
SUBDIT PEMBINAAN
SUBDIT PEMBINAAN SUBDIT PERENCANAAN
PERENCANAAN
SUBDIT PEMBINAAN SUBDIT PEMBINAAN PERENCANAAN DETAIL TATA RUANG KAWASAN
DETAIL TATA RUANG
PERENCANAAN TATA PERENCANAAN TATA TATA RUANG KAWASAN DAYA DUKUNG
KAWASAN SOSIAL
RUANG PROVINSI DAN RUANG KABUPATEN EKONOMI WILAYAH I LINGKUNGAN WILAYAH I
BUDAYA WILAYAH I
KOTA WILAYAH I WILAYAH I Yusmi Pranawati, S.T., Muhammad Arifin Siregar,
Detty Theresia Putung,
Dra. Desfitriza, M.T Zikky Ardiansyah, S.T., M.T M.Si S.T., M.E
S.T., M.T
Sumber: Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ATR/BPN
6
2
KEBIJAKAN TATA RUANG DALAM
UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN
2020 DAN PERATURAN PEMERINTAH
NO 21 TAHUN 2021
UU CK merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengatasi berbagai
permasalahan investasi dan penciptaan lapangan kerja, yang salah satunya
diakibatkan oleh tumpang tindih pengaturan penataan ruang. Dalam UU CK,
terdapat berbagai terobosan kebijakan penataan ruang yang ditargetkan untuk
mendorong kemudahan berinvestasi dan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan.
di muka bumi tidak pernah Jumlah penduduk terus manusia, dari bekerja, tempat tinggal, Hewan dan tumbuhan juga
bertambah. mengalami peningkatan rekreasi bahkan sampai peristirahatan memerlukan ruang
terakhir (Tempat Pemakaman Umum)
8
Produk Rencana Tata Ruang (RTR) Masyarakat dan investor yang Proses penerbitan izin Banyaknya kasus
hanya dimiliki dan disimpan ingin mengakses informasi RTR berusaha menjadi rumit tumpang tindih
oleh Pemerintah, sebagian besar harus datang langsung ke kantor dan tidak transparan. pemanfaatan ruang.
dalam bentuk fisik (hard copy), pemerintah dan menempuh
sehingga tata ruang terkesan proses administrasi yang rumit
‘menghambat’ investasi. dan lama.
Produk RTR telah dipublikasi Masyarakat dan pihak terkait Platform produk RTR juga terkoneksi dengan Perizinan berusaha yang telah
oleh Pemerintah melalui berbagai dapat memanfaatkan informasi portal pelayanan perizinan, sehingga proses diterbitkan menjadi pertimbangan
platform. RTR secara online. perizinan berusaha dan non-usaha menjadi lebih dalam peningkatan kualitas
cepat dan transparan. Rencana Tata Ruang.
9
Penataan ruang meliputi ruang darat, ruang laut, dan
ruang udara, termasuk ruang dalam bumi sebagai satu
kesatuan (satu dokumen penataan ruang).
Dokumen tata Pengelolaan sumber daya ruang laut dan ruang udara
ruang darat, diatur dengan UU tersendiri.
laut, dan udara
terpisah-pisah
yang Ruang
menimbulkan Udara
gap dan
tumpang tindih
pemanfaatan
ruang.
Ruang
Darat
Ruang
Laut
Ruang
Dalam
Bumi
UU CK: Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (5), (6), (7) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 18 UU CK: Pasal 7A UU No.
27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 36 (poin 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999; Pasal 15 ayat (3) UU CK.
Diintegrasikan ke dalam …
Terhadap dokumen Perencanaan Ruang Laut, pengintegrasian ke dalam RTR dilakukan dengan ketentuan:
a. RTRL diintegrasikan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
b. RZWP-3-K diintegrasikan ke dalam rencana tata ruang wilayah provinsi;
c. RZ KSN diintegrasikan ke dalam RTR KSN; dan
d. RZ KSNT yang berupa PPKT diintegrasikan ke dalam RTR KSN dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan di kawasan perbatasan negara.
UU CK: Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (5), (6), (7) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 18 UU CK: Pasal 7A UU No.
27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 36 (poin 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999; Pasal 15 ayat (3) UU CK.
Ilustrasi
(yang termutakhir) Kawasan Hutan
Produksi Terbatas
Batas Daerah
(yang sudah ditetapkan
oleh Kemendagri)
Legenda:
Garis Pantai
(yang sudah ditetapkan
oleh BIG)
Kawasan Lainnya
Integrasi seluruh pengaturan ruang ke
(contoh: KEK, KI)
dalam 1 produk Rencana Tata Ruang
UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 14 ayat (2) dan (3) UU No. 26/2007.
alih oleh RTRW ditetapkan dengan Peraturan Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota wajib ditetapkan
pemerintah 1 Menteri yang ditindaklanjuti
oleh Gubernur/Bupati/Wali Kota, termasuk
bulan dengan penetapan Perda RTRW
pusat. pengundangan Perda dalam lembaran daerah oleh
oleh Gubernur/Bupati/Walikota
Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota paling lama
15 hari sejak Peraturan Menteri ditetapkan
UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 14 ayat (2) dan (3) UU No. 26/2007.
UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 14 ayat (2) dan (3) UU No. 26/2007.
UU CK: Pasal 17 (poin 9) UU CK: Pasal 14A ayat (4) UU No. 26/2007
PP No. 21/2021: Pasal 12 ayat (3), Pasal 16 ayat (8), Pasal 19 ayat (8), Pasal 19 ayat (3), Pasal 23 ayat (3), Pasal 27 ayat (3), Pasal 36 ayat (3), Pasal 39 ayat (3), Pasal 46 ayat (3), Pasal 53 ayat (3), Pasal 57 ayat (3)
16
Platform yang tersedia untuk
menyebarluaskan informasi
RTR serta meningkatkan
transparasi dan akuntabilitas
produk RTR kepada masyarakat. RTR ONLINE RDTR PROTARU PROGRES KONSULTASI PUBLIK
INTERAKTIF PENYELESAIAN TATA RUANG ONLINE
RDTR RDTR
Konfirmasi Kesesuaian Kegiatan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Pemanfaatan Ruang Ruang (kesesuaian dengan RTR)
17
Untuk penyederhanaan perizinan berusaha, Izin Lokasi sudah tidak
ada lagi, dan digantikan dengan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Ruang, yang dapat diperoleh oleh pelaku usaha melalui sistem OSS
untuk berbagai skala dan tingkat risiko kegiatan usaha.
RDTR
RDTR
(Konfirmasi KKPR)
Menilai kesesuaian antara
Kegiatan pelaksanaan pembangunan
Pemanfaatan Ruang dengan arahan
pemanfaatan ruang berupa:
RTR KSN, RTRW
(RTRL, RZ) • Konfirmasi KKPR
+ • Persetujuan KKPR
Persetujuan KKPR
RDTR Rekomendasi KKPR
Apakah usulan kegiatan
merupakan:
. Kegiatan bersifat
strategis nasional
. HPL Bank Tanah Rekomendasi KKPR
. Kawasan/tanah yang
akan diberikan HPL
untuk kegiatan strategis
nasional
dan belum termuat Perencanaan dan Pengendalian
dalam RTR?
Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang
UU CK: Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15 UU CK PP No. 21/2021: Pasal 100 – 115, Pasal 135-143 19
Untuk mempermudah perizinan non-berusaha untuk
masyarakat umum, pada PP No. 21/2021mulai didorong
penerbitan perizinan berusaha melalui sistem elektronik,
berdasarkan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR).
21
Dalam mendorong implementasi penataan ruang yang lebih inklusif
kedepannya, akan dibentuk Forum Penataan Ruang, yang
beranggotakan perwakilan dari pemerintah dan masyarakat.
n Forum Penataan Ruang dalam Pemanfaatan Ruang dan Perbaikan Kualitas RTR
1 Perubahan RDTR Dimungkinkan Lebih dari 1 Kali dalam 5 Tahun
UU CK: Penjelasan UU CK
PP No. 21/2021: Pasal 93 ayat (3), Pasal 113 ayat (3), Pasal 129 Kelembagaan Forum Penataan Ruang akan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri.
ayat (3), Pasal 208, Pasal 237 - 239
22
Implementasi penataan ruang kedepan akan diperkuat
dengan aplikasi real time tata ruang yang memberikan
rekomendasi penguatan penataan ruang yang objektif
Ya
0
Permohonan Perizinan Berusaha Dapat diproses
melalui OSS?
Diizinkan
Tidak Ditolak
Contoh Analisis
+ Perda RDTR1…n
Bersyarat
Pembangunan Dinamis Forum
Citra Satelit Penerbitan Perizinan Berusaha Baru
Basis Data
“ Real
Drone Mapping
Time Tata Ruang akan menjadi tools utama
CCTV
dalam rapat Forum pengambilan keputusan
Hasil Survey & pemberian izin pembangunan sesuai dengan
“
Penelitian azas pembangunan berkelanjutan
23
Bentuk dan Pelaksanaan Pembinaan Tata Ruang
(2) Pelaksanaan Pembinaan Penataan Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a sampai dengan huruf h dilakukan secara sinergis oleh Menteri, menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kelautan, gubernur,
bupati, wali kota sesuai dengan kewenangannya, dan Masyarakat.
24
Dalam mendorong implementasi penataan ruang yang lebih inklusif
kedepannya, akan dibentuk Forum Penataan Ruang, yang
beranggotakan perwakilan dari pemerintah dan masyarakat.
Pasal 235
(1) Pengembangan profesi perencana Tata Ruang Profesi Perencana Tata Ruang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 226 ayat (1) huruf i
dilakukan untuk mendukung peningkatan kualitas dan
efektivitas Penyelenggaraan Penataan Ruang serta Aparatur Sipil Negara (ASN) Tenaga Profesional Non-ASN
peningkatan peran Masyarakat dalam Penyelenggaraan
Penataan Ruang.
Pembinaan Jabatan Fungsional a. Pendidikan Formal;
b. Pendidikan Profesi;
(2) Pengembangan profesi perencana Tata Ruang c. Pengembangan Keprofesian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Berkelanjutan (Sustainable
Professional Development);
Menteri melalui: d. Sertifikasi Kompetensi Ahli;
a. pembinaan jabatan fungsional bidang Penataan e. Pemberian Lisensi.
Ruang bagi aparatur sipil negara; dan
Catatan: wacana b & c bisa
b. pengembangan tenaga profesional perencana Tata salah satu
Ruang.
25
Ketentuan Pengembangan Profesi Perencana Tata (4)Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagaimana
Ruang dimaksud pada ayat (2) huruf b diselenggarakan oleh
organisasi profesi perencana wilayah dan kota.
Pasal 236
(1)Pembinaan jabatan fungsional sebagaimana dimaksud (5) Sertifikasi kompetensi ahli bidang Penataan Ruang
dalam Pasal 235 ayat (2) huruf a dilakukan sesuai dengan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c diselenggarakan
ketentuan peraturan perundang-undangan. berdasarkan standar kompetensi dan prosedur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)Pengembangan tenaga profesional perencana Tata Ruang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 235 ayat (2) huruf b (6) Pemberian lisensi perencana Tata Ruang sebagaimana
dilakukan melalui: dimaksud pada ayat (2) huruf d diselenggarakan oleh
a. pendidikan profesi ; Menteri.
b. pengembangan keprofesian berkelanjutan ;
c. sertifikasi kompetensi ahli bidang Penataan Ruang; (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur dan tata cara
dan pemberian lisensi perencana Tata Ruang sebagaimana
d. pemberian lisensi perencana Tata Ruang. dimaksud pada ayat (6) diatur dengan Peraturan Menteri
26
Keterangan:
Apabila pendidikan profesi
tidak mutlak disyaratkan
dalam perolehan lisensi
Peran Lembaga
Pendidikan Tinggi
Peran Kementerian
ATR/BPN
27
28
3
STATUS REVISI DAN PENYELESAIAN
PERDA RTRW KABUPATEN
DI WILAYAH SUMATERA
STATUS REVISI DAN PENYELESAIAN PERDA RTRW KABUPATEN DI
WILAYAH SUMATERA
Belum : 1 Perda : 32
30
STATUS RTRW KABUPATEN DI PROVINSI ACEH
31
STATUS RTRW KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA UTARA
32
STATUS RTRW KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT
33
STATUS RTRW KABUPATEN DI PROVINSI RIAU
34
STATUS RTRW KABUPATEN DI PROVINSI KEP. RIAU
35
STATUS RTRW KABUPATEN DI PROVINSI BANGKA BELITUNG
36
STATUS RTRW KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
37
STATUS RTRW KABUPATEN DI PROVINSI JAMBI
38
STATUS RTRW KABUPATEN DI PROVINSI BENGKULU
39
STATUS RTRW KABUPATEN DI PROVINSI LAMPUNG
40
4
KEGIATAN SUBDIREKTORAT PERENCANAAN
TATA RUANG KABUPATEN WILAYAH I
TAHUN ANGGARAN 2021
KEGIATAN SUBDIREKTORAT PERENCANAAN TATA RUANG KABUPATEN WILAYAH I
TA 2021
RTR
Prasyarat
Minimal
Output Fasleg
10 14
BA Pembahasan
dengan
RTRW Pemerintah
Surat Persub
Kabupaten Provinsi, KLHS,
dan BA peta
dasar BIG
42
TARGET BIMTEK DAN FASLEG TA 2021
43
5
TARGET RAKOR BIMTEK
TARGET RAKOR BIMTEK
45
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional