Oleh :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Sistem Informasi
dalam Keperawatan” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Terima kasih kepada Bapak Sudiarto, MN. Selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi
Keperawatan yang telah membimbing penulis dalam penyusunan makalah dengan judul
“Sistem Informasi dalam Keperawatan”.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membaca. Kritik dan saran sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan
makalah yang telah dibuat.
ii
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................................................2
C. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
A. Cakupan Informatika Keperawatan..................................................................................3
B. Pengertian Sisitem dan Berpikir Sistem...........................................................................7
C. Etika Regulasi dan Aspek Legal Informasi Keperawatan..............................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penerapan teknologi informasi di bidang keperawatan merupakan suatu hal yang
diperlukan saat ini. Bisa dibayangkan, aktifitas kegiatan di ruang rawat anak yang cukup
banyak dengan dibandingkan jumlah perawat yang bertugas akan sangat menyita waktu
dan tenaga perawat. Penerapan teknologi informatika menjadi sebuah harapan bagi
perawat di ruang rawat anak untuk memberikan kontribusi ‘efektif dan efisiensi’
pencatatan dan pelaporan seluruh aktifitas pelayanan keperawatan.
Model komputerisasi yang digunakan saat ini sudah mulai berkembang dengan
kegiatan yang meminimalkan kerja perawat dalam mencatat manual dan memaksimalkan
upaya yang dilakukan untuk melakukan pelayanan keperawatan anak dengan
memperhatikan prinsip-prinsip perawatan anak. Modal awal untuk memulai kegiatan
mungkin cukup besar antara lain dengan persiapan software computer dan program yang
dikerjakan bersama teman-teman dari teknologi informatika; pelatihan SDM perawat
yang akan melakukan kegiatan, pihak manajerial sebagai pemegang keputusan akan
sangat menentukan keberhasilan program. Namun untuk kebutuhan jangka panjang akan
sangat murah yaitu dengan kegiatan yang lebih banyak bisa dilakukan untuk pasien,
waktu dan tenaga perawat dapat lebih di hemat.
Upaya penerapan model-model pendokumentasian terkomputerisasi tentu saja bisa
dilakukan di Indonesia tergantung dari pengetahuan perawat, kemampuan perawat
setelah mengetahui, dan kemauan perawat untuk sama-sama bekerja keras mensukseskan
program. Perawat-perawat anak yang terjerat di dalam rutinitas umumnya sulit untuk
diajak berkembang, dan keadaan ini harus diimbangi dengan upaya managerial untuk
mensupport terlaksananya program melalui program pelatihan, reward and punishment,
keterlibatan aktif manager, dan program evaluasi periodik. Teknologi sistem informasi
keperawatan yang digunakan hendaknya selalu dievaluasi untuk merevisi yang kurang
dan mengembangkan yang sudah ada sesuai kebutuhan program dan pengguna [CITATION
Lar03 \l 1033 ]
.
1
Oleh karena itu, diperlukan adanya pengetahuan tentang Sistem Informasi Keperawatan
demi mempermudah input data klien sehingga waktu yang diperlukan juga lebih efektif.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk :
1. Mengetahui cakupan informatika dalam keperawatan
2. Mengetahui pengertian system dan cara berpikir system
3. Mengetahui etika regulasi dan aspek legal informasi keperawatan
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja cakupan informatika dalam keperawatan?
2. Apakah pengertian dari system dan bagaimana cara berpikir system tersebut?
3. Bagaimana etika regulasi dan aspek legal dalam informasi keperawatan?
BAB II
PEMBAHASAN
3. meningkatkan dokumentasi
4. meningkatkan komunikasi
5. meningkatkan perencanaan
1. E-journal
2. E-book
B. Pengertian Sisitem dan Berpikir Sistem
1. Definisi Sistem
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa
suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak
perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen
atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifatsifat dari
sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu
sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana
mestinya. Tentunya sistem tersebut tidak akan berjalan mulus atau
mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan
sistem tersebut tidak tercapai.
b. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi
antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai
satu kesatuan. Batas suatu system menunjukkan ruang lingkup (scope)
dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environtments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari
sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang
lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau
tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi
masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung.
Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem
yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan (Input) Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam
sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan
untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk
diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau
kepada supersistem. Misalnya untuk system komputer, panas yang
dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa
pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah
data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-
laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu
sistem tidak mempnyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari system sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal)
adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas
dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu
sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal
lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya
yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah
objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana
memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran
(objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
Dalam hal aspek legal system informasi keperawatan lebih mengutamakan aspek
kerahasiaan informasi klien. Sesuai dengan kewajiban perawat dalam menjaga
kerahasiaan mengenai rekam medis dan info pribadi pasien.
Aspek legal keperawatan meliputi aspek aturan keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggungjawabnya
pada berbagai pelayanan termasuk hak dan kewajibannya. Dalam hal ini
Untuk perlindungan tersebut diperlukan suatu proses yang dapat menetapkan
dan mempertahankan kemampuan perawat melalui pemberian lisensi, dimana untuk
mendapatkannya diperlukan proses registrasi dan sertifikasi. Proses tersebut
merupakan salah satu cara profesi untuk mempertahankan standar praktik dan
merupakan tanggung gugat (akuntabilitas) profesi terhadap anggotanya, dan dilakukan
untuk menetapkan dan mempertahankan kemampuan perawat agar tetap memiliki
kemampuan yang sesuai dengan standar yang diharapkan. Apabila selalu dipantau dan
dibina kemampuanya secara profesional, perawat akan menghasilkan asuhan
keperawatan yang bermutu tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Informasi Keperawatan adalah sistem yang menggunakan komputer
untuk memproses data . Pelayanan keperawatan di dalam lingkungan rumah sakit
merupakan salah satu pelayanan di bidang kesehatan yang mempunyai peranan
penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan yang diberikan di rumah sakit.
Dengan jumlah tenaganya yang paling besar di lingkungan rumah sakit, keberadaan
pelayanan keperawatan harus mampu dimanej dengan baik untuk menghasilkan
kualitas mutu pelayanan keperawatan yang diberikan. Peningkatan kualitas sistem
informasi keperawatan merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan. pelayanan keperawatan, merupakan frekuensi dan durasi
pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat terhadap pasien.
B. Saran
Saran yang dapat diampaikan penulis mengenai Sistem Informasi dalam Keperawatan
antara lain :
1. Dapat dilakukan berbagai pelatihan untuk perawat demi menunjang terlaksananya
kesuksesan dalam program Sistem Informasi Keperawatan.
2. Penulis berharap pemerintah atau lembaga kesehatan dapat lebih meningkatkan
mutu kesehatan di Indonesia.
3. Penulis berharap Sistem Informasi Keperawatan berbasis computer tidak hanya
dilaukan di kota kota besar melainkan merambah ke kota kecil, kecamatan, hingga
ke desa.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, S., & Okti, S. P. (2011, May). Telehealth Dalam Pelayanan Keperawatan. In Seminar
Nasional Informatika 2008 (semnasIF 2008) (No. 2, pp. 7-10). UPN" Veteran"
Yogyakarta.
Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing
Company, 1992.
Cornelia, M. e. (2007). ). Effects of a Computer-based Nursing Documentation Systemon the
Quality of Nursing Documentation.
Dewi Sartika, dkk. 2014. Self Efficacy Perawat dalam Penggunaan Sistem Informasi
Keperawatan di RSIA Bunda Jakarta : Studi Fenomenologi. Jurnal Keperawatan
Indonesia. Vol. 17, No. 2. Hal. 65-73
Fever, L. L. (2003). Reengineering a mobile nursing information system. Proceedings of
Student Research Day, CSIS,. PACE University.
I.T. Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice Hall,
1991
Kusnadi, E. (2017). Analisis Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan di Ruang Rawat Inap Non
Intensive Rumah Sakit X. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 7(1), 6.
Laurie, e. a. (2008). Nursing Resource Considerations for Implementing an Electronic
Documentation System. AORN Journal Vol 87 No. 3.
Ningsih, Ratna. 2010. Studi Analisis : PENERAPAN SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN
DALAM KELENGKAPAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT
Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Raymond McLeod, Jr, Management Information System : A Study of Computer-Based
Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979