Anda di halaman 1dari 17

APD Dan Jenis-Jenis APD

Nama : Riri anjeli


Npm : 19320030
Prodi : PSIK 19

Mata Kuliah : Komunikasi Dalam Keperawatan II.


Dosen Pengampu : Prima Dian Furqoni, S.Kep.,Ns.,M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG TAHUN 2020/2021

1
Kata Pengantar

Assalammualaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “APD Dan Jenis-Jenis APD “,
untuk memenuhi tugas kuliah Komunikasi Dalam Keperawatan II yang diberikan dosen kami yang
bernama Prima Dian Furqoni S.kep.,M.Kes Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dari
berbagai sumber. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini agar terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang
“APD Dan Jenis-Jenis APD” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Wassalammualaikum Wr.Wb

Bandar Lampung, 28 Februari 2021

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... ii
Daftar isi................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan................................................................................................. 5

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Pelindung Diri.............................................................................6
B. Tujuan Alat Pelindung Diri (APD)..........................................................................7
C. Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)..................................................................... 7
D. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD)....................................................................7
E. Kegunaan Alat Pelindung Diri (APD).....................................................................7
F. Kekurangan Dan Kelebihan Alat Pelindung iri.....................................................11
G. Cara Memilih Dan Merawat Alat Pelindung iri....................................................12
H. Faktor Yang Harus Diperhatikan......................................................................... 14
I. Langkah-Langkah Pemakaian APD.................................................................... 14
J. Prinsip Pemakaian APD..................................................................................... 14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...................................................................................................... 14
B. Saran. ............................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 14

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan yang tujuan
utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat sebagai usaha meningkatkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam setiap peroses pelayanan di rumah sakit, terlihat adanya
faktor-faktor penting sebagai pendukung pelayanan itu sendiri, yang selalu berkaitan satu dengan
yang lainnya. Faktor-faktor tersebut meliputi pasien, tenaga kerja, mesin, lingkugnan kerja, cara
melakukan pekerjaan serta proses pelayanan kesehatan itu sendiri. Di samping memberikan dampak
positif, faktor tersebut juga memberikan nilai negatif terhadap semua komponen yang terlibat dalam
peroses pelayanan kesehatan yang berakhir dengan timbulnya kerugian (Puslitbak IKM FK, UGM
2000).

Bahaya-bahaya lingkungan kerja baik fisik, biologis maupun kimiawi erlu di kendalikan sedemikian
rupa sehingga tercipta suatu lingkungan kerja Yng sehat, aman, dan nyaman. Berbagai cara di
lakukan untuk menanggulangi bahaya-bahaya lingkungan kerja, namun pengendalian secara teknis
pada sumber bahaya itu sendiridinilai paling efektif dan merupakn alterntif pertama yang di
anjurkan, sedangkan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) merupakan pilihan terakhir.

Hal ini tercerin dalam UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 3,9,12,14 dinyatakan
bahwa dengan peraturan perundangan di tetapkan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) untuk memberikan Alat Pelindung Diri (APD), pengurus di wajibkan menunjukan dan
menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang Alat Pelindung Diri (APD), dengan peraturan
perundangan diatur kewajiban atau hak tebaga kerja untuk memakai APD harus diselenggarakan di
semua tempat kerja ,wajib menggunakan APD yang di wajibkan pengurus dan menyediakan Alat
Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan secara Cuma-Cuma. Oleh karena itu keselamatan kerja harus
benar-benar di terapkan dalam suatu rumah sakit lainnya di mana di dalamnya tenaga kerja
malakukan pekerjaannya. Hal ini di lakukan karena manusia adalah faktor yang paling penting dalam
suatu produksi. Manusia sebagai tenaga kerja dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang berdampak
cacat sampa meninggal. (Boedi Maryoto, 1997).

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Alat Pelindung Diri ?

2. Apa tujuan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ?

3. Apa Manfaat Alat Pelindung Diri (APD) ?

4. Apa Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD) ?

5. Apa Kegunaan Alat Pelindung Diri (APD) ?

6. Sebutkan kekurangan dan kelebihan Alat Pelindung Diri ?

7. Bagaimana cara memilih dan merawat Alat Pelindung Diri ?

8. Faktor apa yang harus diperhatikan ?

9. Bagaimana langkah-langkah pemakaian APD ?

4
10. Bagaimana prinsip pemakaian APD ?

C. Tujuan Penulisan

1. Agar mengetahui apa pengertian Alat Pelindung Diri.

2. Agar mengetahui tujuan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

3. Agar mengetahui Manfaat Alat Pelindung Diri (APD).

4. Agar mengetahui Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD).

5. Agar mengetahui kegunaan Alat Pelindung Diri (APD).

6. Agar mengetahui kekurangan dan kelebihan Alat Pelindung Diri.

7. Agar mengetahui bagaimana cara memilih dan merawat Alat Pelindung Diri.

8. Agar engetahui faktor yang harus diperhatikan.

9. Agar mengetahui bagaimana langkah-langkah pemakaian APD.

10. Agar mengetahui prinsip pemakaian APD.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap bahaya-
bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib
digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya. Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health
Administration, pesonal protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan
sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan
oleh adanya kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis,
radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.

Menurut Suma’mur (1992), alat pelindung diri adalah suatu alat yang dipakai untuk melindungi
diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja.

Jadi alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk mencegah kecelekaan dan secara teknis
APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh akan tetapi mengurangi tingkat keparahan dari
kecelekaan yang terjadi. Alat Pelindung Diri adalah peralatan keselamatan yang harus
dipergunakan oleh personil apabila berada dalam suatu tempat kerja yang berbahaya.
Pelindung barrier, yang secara umum disebut sebagai alat pelindung diri (APD), telah digunakan
selama bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas
kesehatan. Namun dengan munculnya AIDS dan hepatitis C, serta meningkatnya kembali
tuberkulosis di banyak negara, pemakaian APD menjadi juga angat penting untuk melindungi
petugas. Dengan munculnya infeksi baru seperti flu burung, SARS dan penyakit infeksi lainnya
(Emerging Infectious Diseases), pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi semakin penting.

APD atau alat pelindung diri sangat penting dipergunakan oleh dokter, dokter gigi, perawat,
bidan, perawat gigi ketika melakukan perawatan terhadap pasien (mencegah infeksi silang) baik
itu di rumah sakit, puskesmas maupun fasilitas kesehatan yang lainnya.

Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :

a. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik
b. atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
c. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
d. ketidaknyamanan yang berlebihan.

c. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.

d. Bentuknya harus cukup menarik.

e. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.

f. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan


bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
g. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
h. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.

6
i. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.

B. Tujuan Alat Pelindung Diri (Apd)

1. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan dengan baik.
2. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.

3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

C. Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)

1. Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi


bahaya/kecelakaan kerja.
2. Mengurangi resiko akibat kecelakaan.

D. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (Apd)

1. Alat Delindung Diri meliputi sarung tangan, masker/respirator, pelindng mata (perisai
muka, kacamata), kap, gaun, apron, da barang lainya (Tarwaka, 2008).S
2. Sarung tangan ( sarung tangan bedah, sarung tangan pemeriksaan, sarung tangan
rumah tangga).
3. Masker

4. Respirator

5. Pelindung mata

6. Tutup kepala/kap

7. Gaun

8. Apron

9. Alas kaki

E. Kegunaan Alat Pelindung Diri (APD)

1. Sarung tangan

7
Melindungi tangan dari bahan infeksius dan mellindungi pasien dari mikroorganisme pada
tangan petugas. Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah penyebaran
infeksi dan harus selalu diganti untuk mecegah infeksi silang.

Menurut Tiedjen ada tiga jenis sarung tangan yaitu:

a. Sarung tangan bedah, dipaka sewaktu melakukan tindakan infasif atau pembedahan.
b. Sarung tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi petugas kesehatan sewaktu
malakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin.
c. Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memprose peralatan, menangani bahan-
bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan permukaan yang terkontaminasi.

2. Masker

Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah, rahang dan semua
rambut muka. Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan
atau petugas bedah bicara, batuk, atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan darah atau
cairan tubuh yang terkontaminasi masik kedalam hidung atau mulut petugas kesehatan. Masker

8
jika tidak terbuat dari bahan tahan cairan, bagaimanapun juga tidak efektif dalam mencegah
dengan baik.

3. Pelindung mata

Melindungi perawat kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainya yang terkontaminasi
dengan melindungi mata. Pelindung mata termasuk pelindung plastik yan jernih. Kacamata
pengaman, pelindung muka. Kacamata yang dibuat dengan resep dokter atau kacamata dengan
lensa normal juga dapat dipakai.

4. Tutup kepala/kap

Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan Rambut tidak masuk dalam
luka sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup semua rambut.

5. Gaun

9
Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai untuk melindungi pakaian
petugas pelayanan kesehatan.Gaun bedah, petama kali digunakan untuk melindungi pasien dari
mikroorganisme yang terdapat di abdomen dan lengan dari staf perawatan kesehatan sewaktu
pembedahan.

6. Apron/Clemek

Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di bagian depan dari
petugas kesehatan.

10
7. Alas kaki

Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat atau dari cairan yang
kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.

F. Kekurangan Dan Kelebihan Alat Pelindung Diri

1. Kekurangan

a. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat pelindung diri yang .
kurang tepat
b. Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari kondisi yang
berpotensi menimbulkan bahaya.
c. Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan

d. Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,

e. Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar)

f. Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.

g. Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan
penyerap (cartridge).
h. Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-ganti.

2. Kelebihan

a. Mengurangi resiko akibat kecelakan

b. Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan

c. Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan administrasi tidak berfungsi
dengan baik.
d. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.

11
G. Cara Memilih Dan Merawat Alat Pelindung Diri

1. Cara memilih

a. Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.

b. Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis pekerjaannya harus
selalu digunakan selama mengerjakan tugas tersebut atau selama berada di areal
pekerjaan tersebut dilaksanakan.
c. Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam kantor, ruang istirahat,
atau tempat-tempat yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
d. Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai.

2. Cara merawat

a. Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai digunakan.

b. Melakukan pembersihan secara berkala.

c. Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan atau
tidak layak pakai.
e. Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak
sesuai
f. maka perlu diganti dengan yang baru.

e. Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan,


kebersihan serta kondisinya.
g. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak
h. sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk
dipergunakan

g. Secara spesifik sebagai berikut

3. Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)

a. Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak
sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan
(retak-retak, bolong atau tanpa system suspensinya).
c. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki helm kerja
dan telah mengikuti training.

4. Kacamata Safety (Safety Glasses)

a. Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.

b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety yang kualitasnya tidak
sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.

12
c. Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi yang ekstrim
(terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia
berbahaya.

d. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki kacamata
safety dan telah mengikuti training.

5. Sepatu Safety (Safety Shoes)

a. Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.

b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yang kualitasnya tidak sesuai
persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.

c. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki sepatu safety
dan telah mengikuti training.

6. Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/ Respiratory Protection)

a. Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.

b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung pernafasan yang kualitasnya
tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.

c. Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi tanggung jawab karyawan yang
bersangkutan,

d. Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan selalu dilakukan oleh managemen lini.

7. Sarung tangan

a. Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.

b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang kualitasnya tidak
sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.

c. Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi yang
ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-
bahan kimia berbahaya.

H. Faktor Yang Harus Diperhatikan

Faktor penting yang harus diperhatikan pada pemakaian APD :

13
1. Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien, umumnya sebelum memasuki ruangan
(tindakan atau operasi).

2. Gunakan dengan hati-hati jangan menyebarkan kontaminasi.

3. Lepas dan buang secara hati-hati ke tempat limbah infeksius yang telah disediakan di ruang
ganti khusus. Lepas masker di luar ruangan.

4. Segera lakukan pembersihan tangan dengan langkah-langkah membersihkan tangan sesuai


pedoman.

I. Langkah-Langkah Pemakaian Apd

Langkah-Langkah memakai APD pada perawatan ruang isolasi kontak dan airborne adalah
sebagai berikut :

1. Kenakan baju kerja sebagai lapisan pertama pakaian pelindung.

2. Kenakan pelindung kaki.

3. Kenakan sepasang sarung tangan pertama.

4. Kenakan gaun luar.

5. Kenakan celemek plastik.

6. Kenakan sepasang sarung tangan kedua.

7. Kenakan masker.

8. Kenakan penutup kepala.

9. Kenakan pelindung mata

J. PRINSIP PEMAKAIAN APD :

1. Gaun Pelindung

· Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga pergelangan tangan dan
selubungkan ke belakang punggung.

· Ikat di bagian belakang leher dan pinggang.

2. Masker

· Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher

· Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung.

· Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu sehingga melekat dengan baik.

· Periksa ulang pengepasan masker

3. Kacamata atau pelindung wajah

· Pasang pada wajah dan mata dan sesuaikan agar pas.

14
4. Sarung tangan

· Tarik hingga menutupi bagian pergelangan tangan gaun isolasi

BAB III

15
PENUTUP

A.Kesimpulan

Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh pegawai,karyawan,
Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko kecelakaan atauapun bahaya
dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam
penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut
pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :

1. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat
2. kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.

2. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.

3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.

4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan
ketentuan.

B. Saran

a. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.

b. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar dapat
mengurangi angka kecelakaan.
c. Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.

d. Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam

penggunaan lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA
 Bennet NB Silalahi dan Rumondang B Silalahi, 1995. Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.
 Boedi Maryoto. 1997. Kecelakaan Kerja Dan Beberapa Penyebabnya. Makalah
Seminar Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
 Depkes, 1992. Undang-undang Kesehatan Pasal 23. Tentang Produktivitas Kerja
yang Optimal. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
 Depnaker RI, 1970. Undang-undang No.1 Tahun 1970. Tentang Keselamatan Kerja.
Jakarta : Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.
 International Labour Office (ILO), 1989. Pencegahan Kecelakaan (Seri Manajemen
No. 132). Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.
 Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PK3), 2006. Ketentuan Peralatan
Pelindung Diri. Yogyakarta : PK3 RSUP Dr. Sardjito.

16
 Puslitbag IKM FK UGM dan Program S2 Hiperkes UGM 2000. Kumpulan makalah
khusus K3 Rumah Sakit. Yogyakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.
 Suma’mur, 1996. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Toko
Gunung Agung.
 Suma’mur, 1996. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kerja. Jakarta : CV. Haji
Masagung. Tarwaka, 2008. Keselamatan dan Kerja.

17

Anda mungkin juga menyukai