Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUGAS BESAR FISIKA DASAR 2

KEMAGNETAN

DOSEN PEMGAMPU:
AGUSUTRISNO, M.sc

DISUSUN OLEH :
FATIMAH AZZAHRA SYAWAL
(3333190069)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet yang menjadikan benda-benda tertentu
mengalami gaya magnet. Sumber medan magnet yang paling awal dikenal adalah magnet
permanen. Sekarang ini sumber medan magnet selain dari magnet permanen banyak sekali
jenisnya, salah satu sumber medan magnet lainnya adalah dari aliran arus yang mengalir
dalam kumparan. Sumber medan magnet dibedakan menjadi dua yaitu sumber medan magnet
statik dan sumber medan magnet dinamik. Sumber medan magnet statik disebabkan oleh
magnet permanen dan arus DC. Sedangkan sumber medan magnet dinamik (Dynamic
Magnetic Field) disebabkan arus AC dan medan listrik dinamik.
Bumi sendiri merupakan sumber medan magnet statik alami yang membentang dari utara
ke selatan. Selain bumi sebagai sumber medan magnet statik alami banyak sumber medan
magnet statik lain yang diciptakan oleh manusia. Meskipun sumber kelistrikan menggunakan
arus AC tapi berbagai alat kebutuhan manusia itu menggunakan arus DC dan menghasilkan
medan magnet statik.Sumber medan magnet statik dalam kehidupan sehari-hari contohnya
seperti peralatan elektronik, alat-alat kesehatan, alat transportasi dan lain-lain.
Perkembangan teknologi dewasa ini berkembang sangat cepat. Penelitian untuk
menunjang berbagai kebutuhan manusia dilakukan. Salah satunya adalah penelitian tentang
medan magnet dinamik. Berbagai penelitian dengan berbagai kasus dan pendekatan tentang
medan magnet dinamik telah dilakukan di negara-negara maju. Namun, di beberapa negara
berkembang seperti Indonesia belum banyak dilakukan penelitian yang membahas mengenai
medan magnet dinamik.
Sebagian besar penelitian ilmiah tentang sumber medan magnet dinamik yang banyak
dilakukan lebih sering memfokuskan tentang radiasi yang dihasilkan oleh sumber medan
magnet dinamik. Padahal penelitian tentang
radiasi yang ditimbulkan oleh medan magnet dinamik yang dilakukan belum terbukti
tentang bahaya atau efek samping yang ditimbulkan. Mempelajari lebih lanjut tentang medan
magnet dinamik baik karakteristik dan interaksi yang dihasilkan oleh medan magnet dinamik
diharapkan dapat digunakan untuk dimanfaatkan membantu kepentingan manusia. Karena
penelitian tentang pemanfaatan sumber medan magnet dinamik sendiri untuk membantu
kepentingan manusia masih sedikit.
1.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari melakukan percobaan ini antara lain, yaitu;
1. Merancang dan membuat sumber medan magnet untuk membuktikan sifat-sifat
kemagnetan .
2. Mengaplikasikan alat sumber medan magnet dinamik untuk memihat sifat-sifat
kemagnetan yang terjadi pada percobaan.
3. Membuktikan bahwa sifat magnet dapat dibuat dan dihilangkan.

2
BAB II
TEORI DASAR

2.1  Magnet
Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet yang masih memiliki pengaruh gaya
tarik atau gaya tolak magnet, sehingga gaya tarik magnet yang paling kuat berada pada
ujung-ujungnya dan ujung magnet itu disebut kutub magnet. Elektromagnet adalah kumparan
berarus listrik yang di dalamnya terdapat inti besi,sehingga kekuatan elektromagnet
tergantung pada kuat arus, jumlah lilitan, dan inti besi. ( Sukis Wariyono : 2008 )
Arus listrik yang mengalir pada kawat akan menghasilkan medan magnet di sekitar kawat itu
dan arah medan magnet bergantung pada arah arus. Elektromagnet adalah kumparan kawat
dengan inti bahan magnetic, sehingga jika elektromagnet dialiri arus maka elektromagnet itu
berlaku seperti magnet batang, kutub utara dan selatan magnet terletak pada ujung-ujungnya
bahkan jika arus diputus, maka elektromagnet tidak lagi bersifat magnet. ( Elok Sudibyo:
2008)
Magnet adalah benda yang dapat menarik suatu benda tertentu misalnya besi atau baja yang
ada di dekatnya dan setiap magnet terdiri atas dua bagian yang mempunyai daya tariknya
terbesar. Medan magnet adalah suatu daerah di sekitar magnet dimana masih ada pengaruh
gaya magnet dan benda magnetik yaitu benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet
sedangkan benda non magnetik yaitu benda-benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
( Dewi Gunawati : 2008)
Benda yang dapat ditarik magnet ada yang dapat ditarik kuat, dan ada yang ditarik
secara lemah, oleh karenanya benda dikelompokkan menjadi tiga yaitu benda feromagnetik,
benda paramagnetik, dan benda diamagnetik. Benda feromagnetik adalah benda yang ditarik
kuat oleh magnet, contohnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Benda paramagnetik adalah benda
yang ditarik lemah oleh magnet, contohnya platina maupun tembaga dan garam. Benda
diamagnetik adalah yang ditolak oleh magnet dengan lemah, contohnya timah maupun
aluminium dan emas.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada
yang mudah dan ada yang sulit dijadikan magnet, seperti baja sulit untuk dibuat magnet,
tetapi setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang sehingga baja
digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat
magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang, oleh
karenanya besi digunakan untuk membuat magnet sementara (magnet remanen). Benda
magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer dan
benda yang bukan magnet arah magnet elementernya tidak beraturan, adapun benda magnet
arah magnet elementernya teratur dan oleh sebab itu prinsip membuat magnet adalah
mengubah susunan magnet elementer yang tidak beraturan menjadi searah dan teratur,
sehingga ada pun tiga cara membuat magnet, yaitu menggosok, induksi, dan arus listrik.

3
2.2  Sifat-Sifat Magnet

“Benda-benda yang berada di sekeliling kita ada yang dapat ditarik oleh magnet dan
ada pula yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat ditarik oleh magnet
biasanya terbuat dari besi, baja, atau benda yang mengandung keduanya misalnya paku,
jarum, peniti, baut. Adapun benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet adalah benda yang
terbuat dari karet, kayu, atau plastik misalnya kertas, meja, kursi. Benda yang mampu ditarik
oleh magnet disebut sebagai benda magnetis sedangkan benda yang tidak dapat ditarik oleh
magnet adalah benda non-magnetis” (Giancoli,2001)).                

1.        Magnet dapat Menarik Benda Tertentu


Magnet dapat menarik benda lain yang berasal bahan logam. Namun tidak
semua logam dapat ditarik oleh magnet. Besi dan baja adalah dua contoh logam yang
mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. 
   2.        Magnet Mempunyai Dua Kutub  
“Magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling kuat. Daerah ini
disebut kutub magnet. Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U) dan kutub selatan
(S). Seringkali kita menjumpai magnet yang bertuliskan N dan S. N merupakan kutub
utara magnet itu (singkatan dari north yang berarti utara) sedangkan S kutub
selatannya (singkatan dari south yang berarti selatan)” (Sudarmana, 2012: 205).

3.        Kutub Magnet Senama Tolak Menolak, Kutub Magnet Tidak Senama Tarik
Menarik
“Gaya magnet, seperti halnya gaya listrik, berupa tarikan dan tolakan. Jika dua
kutub utara  (senama) didekatkan, maka keduanya tolak-menolak. Dua kutub selatan
(senama)  juga saling menolak. Namun, jika kutub selatan didekatkan pada kutub utara
(tidak senama), maka kedua kutub ini akan tarik-menarik. Sehingga kita dapat membuat
aturan untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan kutub tak senama  tarik-
menarik.”(Rahma, 2012).
Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Selama  bertahun-tahun  para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub saja yang ada
pada sebuah magnet. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya
berupa dua magnet yang lebih kecil dan masing-masing tetap memiliki kutub utara dan
selatan.

4.        Magnet Memiliki Gaya yang dapat Menembus Benda

“Daya tembus benda dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ketebalan
penghalang, jenis penghalang, kekuatan penghalang, serta jarak antara magnet dan

4
benda. Kekuatan gaya tarik magnet tidak sama disetiap sisinya. Gaya yang paling kuat
terletak di kutub-kutubnya. Daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya
magnet yaitu medan magnet” (Tipler.2003).

2.3 Magnet Alam dan Magnet Buatan

Berdasarkan asalnya maka magnet dapat dibedakan menjadi magnet alami dan
magnet buatan.
1.         Magnet Alam
Magnet alam adalah magnet yang tidak dibuat orang. Magnet itu sudah
bersifat magnet sejak semula. Batuan alami yang dapat menarik benda dari besi
disebut magnet alam. Magnet alam dikenal orang sejak zaman Yunani Kuno. Pada
waktu itu, bahan magnet banyak ditemukan di daerah Magnesia (Gunung Ida).
Magnet di Gunung Ida ditemukan oleh seorang penggembala yang heran terhadap
tongkat besi yang dibawanya. Tongkat tersebut tertarik oleh tanah dan sulit (berat)
sekali diangkat. Dari kejadian tersebut, penggembala menjadi penasaran kemudian
menggali tanah yang menyebabkan tongkatnya tertarik ke tanah.
Ternyata, di dalam tanah dia hanya mendapatkan lapisan batu besar berwarna
hitam. Dari sana ia tahu bahwa yang menarik tongkatnya adalah batu hitam tersebut,
yang sekarang dikenal sebagai magnet alam.
2.         Magnet Buatan                                                      
Magnet buatan adalah magnet yang dibuat manusia. Magnet buatan terbuat
dari besi atau baja. Bentuk-bentuk magnet buatan misalnya berbentuk batang, silinder,
jarum, dan ladam (Chalid, 2009).
Magnet buatan dapat dibuat dengan cara gosokan, cara induksi, dan cara
menggunakan arus listrik.
a.        Membuat Magnet dengan Cara Menggosok
Besi yang semula tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya besi
digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar
magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke
satu arah.
b.        Membuat Magnet dengan Cara Induksi
Besi  dan  baja  dapat  dijadikan  magnet  dengan  cara induksi magnet. Besi dan baja
diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja
akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya   teratur
dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat
menarik serbuk besi yang berada di dekatnya.
Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet  batang, akan terbentuk kutub yang
selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet

5
batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan
ujung B besi  menjadi kutub utara atau sebaliknya.
c.         Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik
Selain  dengan  cara  induksi,  besi  dan  baja  dapat dijadikan magnet dengan arus
listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihubungkan dengan baterai. Magnet
elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC)
yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan
mengarah ke satu arah. Besi  atau  baja  akan menjadi magnet  dan dapat menarik
serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik
atau elektromagnet.
Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang
terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan
jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus
searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan. Dengan
demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.

2.4. Cara-cara menghilangkan sifat kemagnetan


Sifat kemagnetan dapat dihilangkan dengan cara sebagai berikut;

1. Dijatuhkan/dipukul-pukul

Dengan dijatuhkan akan menyebabkan magnet tersebut kehilangan


kemagnetannya sedikit demi sedikit.

2. Pemanasan pada magnet

Pemanasan pada magnet dapat menyebabkan perubahan susunan magnet


elementernya. Akibat pemamasan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak
searah, sehingga sifat kemagnetannya akan berkurang bahkan hilang.

3. Dialiri arus listrik bolak-balik (AC)

Perubahan arus listrik memengaruhi letak dan arah magnet elementer. Apabila
letak dan arah magnet elementer berubah, sifat kemagnetannya hilang.

6
2.5 Medan magnet dapat menjadi listrik
Setelah muncul hipotesa dari Oersted, yang juga dibuktikan dengan perumusan
hubungan antara medan magnet dengan arus listrik oleh Biot-Savart, banyak ahli fisika yang
kemudian mendesain percobaan-percobaan untuk mendeteksi kemunculan arus listrik yang
diinduksi oleh medan magnet. Memang benar bahwa faktanya, medan magnet bisa
menghasilkan arus listrik. Akan tetapi hal tersebut tidak terjadi secara simultan, melainkan
harus ada pada kondisi tertentu, yaitu ketika medan magnet berubah seiring berjalannya
waktu.
Sesungguhnya ketika Faraday menemukan bahwa medan magnet dapat menginduksi
arus listrik, ia hanya beruntung. Ia membuat arus mengalir pada kumparan kawat sehingga
arus tersebut akan membangkitkan medan magnet. Selanjutnya, ia berharap bahwa medan
magnet tersebut akan memicu munculnya arus listrik pada kumparan yang kedua. Ternyata,
harapannya tidak terwujud. Mulanya Faraday merasa sedikit kecewa, akan tetapi ia pun
menyadari sesuatu yang aneh. Ketika ia menyalakan dan mematikan arus pada kumparan
kawat pertama, memang terjadi sedikit lonjakan arus listrik pada kawat kedua. Namun, hal
tersebut hanya terjadi ketika arus diubah dari mati menjadi hidup atau hidup menjadi mati.
Saat itulah Faraday menyadari bahwa ia mencari hal yang salah: Keberadaan medan magnet
yang konstan memang tidak bisa menghasilkan arus listrik pada kumparan kawat. Tetapi,
hanya medan magnet yang berubah yang bisa menghasilkan arus listrik.
inilah yang kemudian muncul sebagai Hukum Induksi Faraday, yaitu perubahan pada
medan magnet dapat menginduksi gaya gerak listrik (GGL) pada kumparan kawat. GGL
merupakan energi yang diberikan pada setiap muatan listrik untuk bergerak antara dua kutub
sumber daya listrik dan memiliki satuan volt. GGL inilah yang pada akhirnya membuat
elektron bergerak dan menghasilkan aliran listrik.

2.6 Kegunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari

Gaya tarik magnet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Gaya tarik magnet
digunakan pada berbagai macam alat, mulai dari alat yang sederhana hingga alat yang rumit.
Magnet digunakan pada alat-alat berikut:
1. Ujung gunting untuk memudahkan mengambil jarum jahit.

7
2. Bel listrik untuk menggerakkan pemukul lonceng.
3. Papan catur agar buah catur tidak mudah terguling.
4. Kompas sebagai penunjuk arah utara-selatan.
5. Dinamo sepeda dan generator untuk membangkitkan tenaga listrik.
6. Alat untuk mengangkut benda-benda dari besi.

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Berikut alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan kemagnetan antara lain,
yaitu;
1. 2 Magnet

2. 5 Jarum

3. 1 rol Benang

4. 3 lembar Kertas

8
5. Kompor api

6. Palu

7. Baterai

8. Kabel

9. Paku

10. Penggaris besi

9
11. Penjepit

3.2 Prosedur Percobaan


Berikut adalang langkah-langkah percobaan yag akan di uji antara lain, yaitu;
a. Prosedur Percobaan 1
 Siap-kan 1 magnet, pastikan magnet bersih

 Siap-kan jarum yang telah disambungkan ke benang

 Lalu, dekatkan magnet dan jarum dan tahan ujung benang, lihat reaksi
yang terjadi.

10
b. Prosedur Percobaan 2
 Siap-kan 2 magnet, pastikan magnet bersih

 Dekatkan 2 magnet dengan sumbu berlainan , lihat reaksi yang terjadi.

 Lalu, lakukan hal serupa dengan sumbu yang sama, lihat reaksi yang
terjadi.

c. Prosedur Percobaan 3
 Siap-kan 1 magnet, pastikan magnet bersih

 Siapkan jarum, dan selembar kertas, pastikan bersih

 Dekatkan magnet dengan jarum, dengan kertas yang membatasi keduanya,


lihat reaksi yang terjadi

11
d. Prosedur Percobaan 4
 Siap-kan 1 magnet, pastikan magnet bersih

 Siap-kan penggaris besi, pastikan bersih

 Lalu, gosokan magnet dengan penggaris besih dengan cara gosokan


searah, lihat reaksi yang terjadi

e. Prosedur Percobaan 5
 Siap-kan 1 magnet, pastikan magnet bersih

12
 Siap-kan penggaris besi, pastikan bersih

 Tempelkan magnet pada salah satu ujung penggaris besi beberapa menit,
lihat reaksi yang terjadi

f. Prosedur Percobaan 6
 Siap-kan 1 magnet, pastikan magnet bersih

 Rangkailah kabel dan baterai.

 Tempelkan pada ke-dua sumbu magnet beberapa menit , lihat reaksi yang
terjadi

13
g. Prosedur Percobaan 7
 Siap-kan 1 magnet, pastikan magnet bersih

 Pukulah magnet beberapa kali, lihat reaksi yang terjadi

h. Prosedur pecobaan 8
 Siap-kan 1 magnet, pastikan magnet bersih

 Bakarlah magnet beberapa menit diatas api kompor menggunakan


penjepit, lihat reaksi yang terjadi

14
BAB IV
PEMBAHASAN PROJECT
4.1 Esperimen Project Awal

15
Gambar 3.1 Eksperimen Projek Awal
Dalam malakukan percobaan pertama hingga percobaan ke-delapan ini saya
melakukan percobaan unutk membuktikan sifat-sifat magnet dengan cara melihat kutub yang
sama saling tolak menolak dan kutub yang berlainan akan saling Tarik menarik, serta
mangnet yang dapat menarik benda lain yang terbuat dari besi seperti jarum besi yang dapat
tertarik oleh magnet bahkan dengan terhalang kertas membuktikan bahwa energi magnet
dapat menembus benda, dan bagaimana energi magnet dapat dibuat atau di salurkan ke benda
lain dengan cara induksi, mengosokan magnet ke benda lain, yang berbahan dasar besi seperti
penggaris besi dan memberi arus listrik DC, serta bagaimana caranya energi magnet dapat di
hilangkan degan cara dipukul, dan dibakar.

4.2 Kendala project


Pada percobaan ke-enam yaitu percobaan untuk membuktikan bahwa sifat
magnet dapat ditambahkan atau diubah menjqadi magnet listrik dengan cara di arusi listrik
DC belum berhasil karena magnet masih bisa belum melihat perbedaan dari benda besi yang
tertempel seperti jarum besi . dan pada percobaan ke-delapan yaitu membuktikan bahwa sifat
magnet dapat dihilangkan dengan cara di bakar belum berhasil karena magnet juga masih
dapat menarik benda besi kecil seperti jarum besi.

4.3 Perbaikan Project


Perbaikan yang akan saya lakukan di percobaan ke-enam dengan cara melilitan kabel
lebih banyak ke batang magnet sehingga arus listri dapat mengalir dengan lebih baik. Dan
perbaikan yang akan saya lakukan pada percobaan ke-delapan dengan cara membakar batang
bangnet lebih lama dan menggunakan api yang lebih besar.

16

Anda mungkin juga menyukai