Anda di halaman 1dari 1

kesehatan 

menyoroti tingginya tren inflasi medis dari tahun ke tahun, jauh di atas inflasi inti yang di
kisaran 3%. Menurut PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia atau dikenal sebagai Mandiri Inhealth inflasi
medis sebesar 9,5%, atau 6% lebih besar dibandingkan inflasi inti. Menurutnya pelayanan kesehatan
yang berlebihan juga disebabkan karena permintaan dari peserta, hal inilah yang membuat tingginya
inflasi medis. Selain itu, inflasi kesehatan yang tinggi juga bisa disebabkan oleh peserta milenial yang
kebanyakan tidak memperhatikan aspek kesehatan. Kebanyakan peserta milenial seringkali terekspos
penyakit tidak menular seperti diabetes ataupun jantung koroner, dan menjadi risiko besar ke
depannya.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Pada Januari 2020 terjadi inflasi sebesar 0,39 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,33. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan
oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, kelompok kesehatan sebesar 0,42 %.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Februari 2020 terjadi inflasi senilai 0,28 persen. Kelompok
kesehatan menyumbang inflasi sebesar 0,34 %.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi Maret 2019 sebesar 0,11% Kepala BPS Suhariyanto
mengatakan, angka inflasi ini didorong oleh kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya sebagian besar
indeks kelompok pengeluaran. Salah subsektor pendorongnya kesehatan sebesar 0,24%

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Pada April 2020 terjadi inflasi sebesar 0,08 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,80. . Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan
oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran kelompok kesehatan sebesar 0,23%

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Pada Mei 2019 terjadi inflasi sebesar 0,68 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 137,40.Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan
oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan angka inflasi pada pekan pertama Juni 2020.
Berdasarkan hasil Survey Pemantauan Harga yang dilakukan BI, tercatat inflasi pekan pertama Juni
mencapai angka 0,4 %. Perry melanjutkan, inflasi yang rendah tersebut disebabkan oleh berbagai faktor,
seperti permintaan masyarakat yang turun akibat PSSB. Lalu, aktivitas ekonomi dan pendapatan
masyarakat yang turun juga menjadi pengaruh rendahnya inflasi, dan pada bidang kesehatan belum ada
data yang kongkrit melihat jumlah pasien atau tenaga kesehatan saat ini.

Data ini menggambarkan biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk keperluan kesehatan terus menurun
mulai dari bulan januari sebesar 0,42% turun menjadi 0,18% di bulan mei. Walapun begitu BPJS
Kesehatan perlu diperkuat sebagai wujud kehadiran negara dalam menjamin kesejahteraan rakyat.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20200203120818-4-134720/asuransi-ungkap-
penyebab-inflasi-kesehatan-melonjak-tinggi

https://tirto.id/bps-catat-inflasi-028-persen-sepanjang-februari-2020-eCog

Anda mungkin juga menyukai