Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

N
DENGAN TB PARU DI RUANG MELATI III
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

DISUSUN OLEH :
BAGUS TUNJUNG L
11012

AKADEMI KEPERAWATAN PPNI


SURAKARTA
2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.N
DENGAN TB PARU DIRUANG MELATI III
RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTAPENGERTIAN

A.PENGKAJIAN

Identitas diri

1. Tanggal pengkajian : 24 – 2 – 2014 Jam 15.30

Tanggal masuk RS : 14 – 2 – 2014

No. Cm : 01 24 18 33

2. Identitas Klien

Nama klien : Tn. N

Umur : 74 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh tani

Suku : Jawa

Status perkawinan : Kawin

Alamat : Sumyangan Tanjung Sari, Jogo

Rogo, Jawa Timur

Sumber informasi : Pasien

Diagnosa Medis : TB (Tuberculosis) Paru


3. Penanggung jawab

Nama : Tn. S

Umur : 41 Tahun

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Alamat : Ngringo Indah, Jl. Bogong 6/1 Jaten,

Karang Anyar

Hubungan dengan klien : Anak Kandung

B. Riwayat Penyakit

1. Keluhan utama

Pasien mengatakan lemas

2. Riwayat penyakit sekarang

Pasien kiriman dari Puskesmas Jogorogo ngawi dengan TB paru sudah

setahun dan minum OAT, pasien di rumah selama 15 hari lemas lagi. Lalu

dibawa ke RS Jogo Rogo karena RS jogo rogo penuh kemudian dirujuk ke

RSDM Surakarta pada tanggal 14-2-2014, masuk IGD dengan kondisi

lemas(+), batuk(+), BB 54kg lalu diberikan perawatan setelah itu langsung

dipindah kebangsal melati III untuk rawat Inap

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan di rumahnya hanya batuk biasa dan menganggap

sepele setelah keadaan memburuk yaitu lemas, baru kemudian pasien

dibawa ke RS Ngawi terdekat, disitu dirawat 1 minggu dirawat di RS

Ngawi sudah ± 1 bulan terakhir


4. Riwayat penyakit keluarga

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit / ada penyakit

yang seperti dialami pasien, pasien juga tidak mempunyai penyakit yang

menurun, misalnya : DM, Hipertensi, Jantung, TB dll

5. Genogram pasien

: Laki-laki

: Meninggal dunia laki-laki

: Perempuan

: Meninggal dunia perempuan

: Pasien

C. Pengkajian saat ini (Pola fungsi kesehatan)

1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Pasien mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit segera

memeriksakan kedokter / puskesmas terdekat, anggota keluarga selalu

merawat dan memperhatikan saat ada anggota keluarga yang sakit

2. Pola nutrisi / metabolic


a. Intake makan

Sebelum sakit : Pasien mengatakan sehari makan ± 3 – 5x porsi sedang

dirumah dengan nasi, lauk, buah dan sayur

Selama sakit : Pasien mengatakan sehari makan 3 x porsi rumah

sakit habis, dengan nasi, lauk pouk, buah dan sayur

b. Intake minum

Sebelum sakit : Pasien mengatakan minum ± 3 – 5x sehari @ 250 cc

air putih, teh dan kadang susu

Selama sakit : Pasien mengatakan minum ± 3 – 5x sehari @ 250 cc

air putih teh

3. Pola Eliminasi

a. BAB

Sebelum sakit : Pasien BAB 1 hari 1x, dengan bau khas, konsisten,

lunak kuning tidak ada darah

Selama sakit : Pasien BAB 1 hari 1x dengan bau khas konsisten,

lunak kuning tidak ada darah

b. BAK

Sebelum sakit : Pasien BAK sehari ± 4x @ 200 ml, jernih tidak ada

gangguan

Selama sakit : Pasien BAK sehari ± 4x @ 200 ml, jernih tidak ada

gangguan, tidak terpasang DC


4. Pola aktivitas dan

latihan Sebelum sakit

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan / minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi di tempat tidur

Berpintah
Ambulasi rom 

Selama sakit

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan / minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi di tempat tidur

Berpintah
Ambulasi rom 

Keterangan :

0 : mandiri 2 : dibantu orang 4 : tergantung total

1: alat bantu 3 : orang lain + alat

5. Pola tidur dan istirahat

Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur ± 8 jam pada malam dan 2

jam tidur siang

Selama sakit : Klien tidur 4 jam pada malam hari, siang 1 jam

6. Pola Peceptual
a. Pengelihatan : Pasien mengatakan pandangannya masih baik dalam

jarak ±3meter, dapat membedakan warna dengan

baik, pasien tampak tidak menggunakan kaca mata

b. Pendengaran : Pasien mengatakan dapat mendengar dengan baik

dalam jarak±1meter, tidak menggunakan alat

bantu dengar

c. Pengecapan : Pasien mengatakan masih dapat merasakan rasa manis,

asin, pahit dan asam dengan baik

d. Penciuman : Pasien mengatakan masih dapat mencium

berbagai macam bau, harum dll

e. Sensasi : Pasien mengatakan bisa merasakan rangsang

dicubit, diraba, ditepuk, dingin dll dengan baik

7. Pola persepsi diri

a. Gambaran diri : Pasien merasa tidak percaya diri pada perubahan

bentuk tubuh klien yang dulunya gemuk sekarang

kurus

b. Harga diri : Pasien dapat disayangi oleh anggota keluarganya saat

sakit keluarga datang menjenguk

c. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan pulang

kerumah
d. Peran diri : Pasien mengatakan sebagai suami dan ayah kalau

dirumah bekerja untuk mencukupi kebutuhan istri dan

anaknya

8. Identitas diri : Pasien dapat mengenali diri sendiri

9. Pola seksualitas dan reproduksi

a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan mempunyai 3 anak laki-laki dan 1

anak perempuan

b. Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit semua anaknya

datang menjenguk dan merawat pasien

10. Pola peran hubungan :

a. Sebelum sakit : Pasien sebagai kepala rumah tangga dengan 4

anak, setiap hari mencari nafkah

b. Selama sakit : Pasien mengatakan hanya terbaring sakit, peran

minimal

11. Pola management koping Stress

a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan apabila ada masalah

selalu bercerita kepada keluarga

b. Selama sakit : Pasien mengatakan keluhan sakit kepada keluarga

perawat dan dokter

12. Sistem nilai dan keyakinan

a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan rajin beribadah 5x sehari di rumah


b. Selama sakit : Pasien terbaring di rumah sakit hanya bisa berdoa ,

keluarga pasien juga mendoakan untuk

kesembuhan pasien

A. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : pasien lemah

2. Kesadaran : Cm

3. Tanda vital : TD : 90/60 mmHg S : 36,3oC

N : 78 x/menit RR : 20x/menit

4. Kepala : Mesosepal, tidak ada benjolan tidak ada nyeri tekan, kulit

kepala sedikit kotor

- Mata : simetris, konjungtiva anemis

- Hidung : simetris, tidak ada luka bersih

- Mulut : simetris, mukosa bibir lembab

- Telinga : simetris, tidak ada luka dan bersih

5. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan

6. Paru

- Inspeksi : simetris, tidak ada bekas luka, pengembangan dada

kanan dan kiri sama

- Palpasi : vocal fremitus teraba kanan dan kiri sama

- Perkusi : Sonor

- Auskultasi : Terdapat suara ronchi di paru kiri

7. Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak nampak

- Palpasi : ictus cordis tidak teraba

- Perkusi : Pekak, batas jantung tidak ada pembesaran

- Auskultasi : Bunyi jantung 1 x 1 teratur tidak ada bising usus

8. Abdomen

- Inspeksi : Bersih, tidak ada bekas luka, dinding perut sejajar dada

- Palpasi : bising usus 18x/menit

- Perkusi : Timpani

- Auskultasi : Ada nyeri tekan

9. Inguinal

- Inspeksi : Bersih tidak terdapat luka atau bekas luka

- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

10. Genetalia

- Inspeksi : Jenis kelamin laki-lak tidak terpasang DC

- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

11. Muskuloskeletal : Bagian kaki sedikit nyeri dan susah digerakkan karena

kelemahan fisik

12. Ekstermitas

a. Atas kanan : terpasang infus NaCl 0,9 % 20

tpm Atas kiri : tidak ada gangguan

+ + - -
Kekuatan otot Odema :
+ +
- -
B. Pemeriksaan penunjang

Tanda 24 Februari 2014

No Nama Hasil Normal Satuan

1 Gula darah sewaktu 94 75-115 Mg/dl

2 SGOT *72 <31 u/l (37o)

3 SGPT 32 <32 u/l (37o)


4 Ureum *26 10-15 mg/dl
5 Kreatinin 0,73 0,5 – 0,9 mg/dl

6 HbsAg - -

7 Golongan B -

8 Darah WBC 0,8 - k/ul

9 Lym 0,9 13,3 M

10 MID 0,4 6,4 L

Pemeriksaan penunjang rotgen tanggal 24 Februari 2014 dengan hasil cor

dalam batas normal, pada paru-paru terdapat gambaran TB paru di apek paru

dan lobus medium hasil BTA (+)

C. Program Terapi

1. Inf NaCl 0,9% 20 tmp

2. Inf aminofel

3. Ranitidin 50 mg 2 x 1 / tiap 12 jam (injeksi)

4. Vit B-Comples tab 3 x 1 oral


5. Curcuma tab 3 x 1 oral

D. Pola Fokus

1. Data subyektif :

- Pasien mengatakan lemas

- Pasien mengatakan batuk berdahak

- Pasien mengatakan seluruh ADL dibantu orang lain

- Pasien mengatakan nyeri perut bagian kiri

atas Data Obyektif :

TD = 90/60 menit P = Batuk terus menerus T = ketika

batuk N = 78x / menit Q = tertusuk

tusuk

S = 36,3oC R = Abdomen bagian kiri atas

RR = 24 x / menit S=4

- Terpasang infus NaCl 0,9% 20 tpm

- Pasien tampak lemah

- Pasien tampak dibantu keluarga ketika beraktifitas

- Terdapat hasil lab sputum

E. Analisa Data

No Data Sign dan Symton Etiologi Problem

1 DS : Pasien mengatakan Penumpukan Ketidakefektifan

batuk berdahak secret bersihan jalan

DO : Kesadaran CM nafas

TD : 90/60 mmHg
N : 78 x / menit

S : 36,3oC

R: 24 x/menit

Terdapat hasil lab sputum

2 DS : Pasien mengatakan Kelemahan otot Intoleransi

lemas dan seluruh aktivitas aktivitas

dibantu orang lain

DO : TD : 90/60 mmHg

N : 78x/menit

S : 36,3oC

RR : 24x / menit

- Ketika beraktifitas

tampak dibantu

orang

lain
3 DS : Pasien mengatakan - Batuk terus Nyeri akut

nyeri perut bagian kiri atas menerus

P : Batuk terus – menerus

Q : Tertusuk – Tusuk

R : Abdomen bagian kiri

atas

S:4

T : Ketika batuk
4 DS : pasien mengatakan Minimnya Kekurangan

belum tahu tentang informasi pengetahuan

bagaimana perawatan TB

keluarga pasien

mengatakan alat makan

masih dipakai bersama

DO :

ketika batuk pasien tidak

mutup mulut,

membuang dahak

sembarangan

Alat makan masih dipakai

bersama

F. Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

penumpukan secret

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan otot

3. Nyeri akut berhubungan dengan batuk terus menerus

4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan minimnya informasi

G. Planning intervensi keperawatan

No Tujuan dan KH Intervensi Rasional


1 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV - Adanya
keperawatan selama 3 x 24 perubahan fungsi
jam diharapkan respirasi
Tujua: pertahankan jalan 2. Observasi kemampuan - Kemampuan
nafas mengeluarkan secret mengeluarkan
KH : pasien mengatakan dan batuk secara efektif secret
batuk berkurang frekuensi 3. Berikan posisi menimbulkan
nafas 20x/menit semi fowler timbulnya
4. Ajarkan batuk efektif penumpukan
5. Kolaborasi dalam berlebihan
pemberian pada saluran
inhalasi nebulizer nafas
- Untuk
memberikan
kesempatan
para
berkembang
- Batuk efektif
mempermudah
ekspektorasi
muskus
- Bertujuan untuk
mengencerkan
dahak
2 Setelah dilakukan 1. Observasi TTV - Mengetahui
tindakan keperawatan 2. Ajarkan teknik ROM keadaan umum
selama 3 x 24 jam pasien 3. Kompres hangat pasien
dapat mentoleransi pada persendiaan - ROM dilakukan
aktivitas yang biasa 4. Anjurkan untuk untuk
dilakukan dengan KH : aktifitas yang ringan mencegah
Pasien mengatakan badan 5. Kolaborasi dengan tim kekakuan sendi
tidak terasa lemas, medis dalam - Agar tidak terjadi
aktifitas pasien dapat pemberan fisioterapi kekakuan pada
dilakukan sendiri sendi
R : 16-20x / menit - Untuk melatih
N : 60 – 100x/ menit pasien supaya
TD dan rentang normal dapat beraktifitqas
(110-720 / 70-80 mmHg) sendiri
- Berfungsi untuk
mengoptimalkan /
memulihkan
tenaga pasien
supaya dapat
mentoleransi
aktifitas
3 Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat - Untuk
tindakan keperawatan nyeri (PQRST) Mengetahui
Selama 3 x 24 jam pasien 2. Posisikan pasien Tingkat Nyeri
dapat diharapkan : semi fowler - Posisi semi fowler
Tujuan : nyeri hilang atau 3. Ajarkan relaksasi dapat mengurangi
berkurang distraksi dan nafas nyeri pada
KH : pasien tampak rileks dalam abdomen
skala nyeri 0 atau 4. Kolaborasi dengan - Mengurangi rasa
berkurang pemberian obat anti nyeri
nyeri - Untuk mengurangi
5. nyeri
3 Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan informasi - Pasien dan
asuhan keperawatan tentang penyakit TB keluarga mengerti
selama 3 x 24 jam 2. Berikan informasi tentang penyakit
diharapkan tentang perawatan TB
Tujuan : Pasien dan penyakit TB - Pasien dan
keluarga tau 3. Berikan informasi keluarga
tentang perawatan tentang pencegahan dapat
TB penyakit TB melakukan
KH : pasien dan keluarga 4. Berikan informasi perawatan TB
dapat melakukan tentang penularan - Pasien dan
perawatan TB secara penyakit TB keluarga
mandiri dapat
melakukan /
mengerti tentang
pencegahan
penyakit TB
- Pasien dan
keluarga dapat
mengerti tentang
penularan TB

H. Implementasi

No Hari/Tgl / Tindakan Respon Ttd


Jam
1. Senin, 24 / 2 Mengobservasi tanda vital S : Pasien mengatakan
2. 2014 dan pemberian O2 batuk berkurang
3. O : TD = 100/70 mmHg
N = 78x/menit
S = 36,3oC
R = 24x/menit
1. 14.20 Memberikan posisi semi S : Pasien mengatakan
2. fowler lebih nyaman
3. O : pasien tampak rileks
1. 14.40 Menganjurkan tirah baring S : Pasien mengatakan
2. susah tidur karena
lingkungan RS yang
ramai
O:-
3. 15.20 Mengajarkan relaksasi S : Pasien mengatakan
distraksi mau mengikuti
O : Pasien tampak rileks
1. 15.25 Membagikan obat oral S : Pasien mengatakan
2. mau minum obat
3. O : Obat telah diminum
pasien
4. 15.30 Memberikan penkes tentang S : Pasien mengatakan
penyakit TB bersedia diberikan
penkes penyakit TB
O : Pasien bisa
menjelaskan kembali
tentang penkes
penyakit TB
4. 15.40 Memberikan penkes S : Pasien mengatakan
perawatan penyakit TB bersedia diberikan
penkes perawatan
penyakit TB
O : Pasien bisa
menjelaskan kembali
tentang perawatan
penyakit TB
2. 16.30 Mengajarkan ROM S : Pasien mengikuti
O : Pasien tampak lemas
1. 19.30 Mengajarkan batuk efektif S : Pasien mengikuti
O : Pasien tampak lemas
1. 20.40 Memberikan lingkungan yang S : Pasien Mengatakan
2. nyaman Terima Kasih
3. O : Pasien tampak tenang
1. Selasa Memberikan infeksi S : pasen mengatakan
2. 25/2/2014 Ronitidin 50 mg 2 x 1 tiap 12 mau disuntik
3. 08.15 jam O : obat masuk melalui
IV
1. 08.20 Mengobservasi TTV S:-
2. O : TD = 36,3oC,
3. R = 20x/mnt
N = 78x/mnt
4. 09.00 Memberikan penkes tentang S : Pasien mengatakan
pencegahan penyakit TB bersedia diberikan
penkes tentang
pencegahan penyakit
TB
O : Pasien bisa
menjelaskan tentang
pencegahan penyakit
TB
4. 09.10 Memberkan penkes tentang S : Pasien mengatakan
penularan penyakit TB bersedia diberikan
penkes tentang
penularan penyakit
TB
O : Pasien bia
menjelaskan tentang
penularan penyakit
TB
3. 10.40 Mengajarkan relaksasi S : Pasien mengatakan
distraksi mau mengikuti
O : Pasien tampak rilek
2. 11.50 Mengajarkan ROM S : Pasien mengatakan
mau mengikuti
O : pasien tampak lemas
(berkurang)
1. 13.20 Memberikan lingkungan yang S : Pasien mengatakan
2. nyaman terima kasih
3. O : Pasien tampak tenang
4. 13.45 Mengobservasi cara batuk S : Pasien bersedia dikaji
pasien O : Pasien membuang
batuk pada terus dan
dibungkus
1. Rabu Mengobservasi keadaan S : Pasien mengatakan
2. 26/2/2014 umum pasien lemas berkurang
3. 14.15 O : Pasien tampak sudah
4. rileks
1. Mengobservasi TTV S : Pasien mau diukur
2. TTV
3. O : TD = 120/80 x/menit
N = 80x/mnt
S = 36,3oC
R = 20 x/mnt
4. 15.00 Memberikan penkes tentang S : Pasien mengatakan
perawatan, pencegahan dan bersedia diberikan
penularan penyakit TB penkes perawatan,
pencegahan dan
penularan penyakit
TB
O : Pasien bisa
menjelaskan kembali
tentang perawatan,
pencegahan dan
penularan penyakit
TB

15.45 Lakukan pelepasan infus S : Pasien bersedia infus


dilepas
O : Infus dapat dilepas
16.00 Mengingatkan pasien kontrol S : Pasien mengatakan
mau control
O:-
16.10 Mengantarkan pasien pulang S : Pasien bersedia
diantar pulang
O : Wajah pasien tampak
senang

I. EVALUASI

No
Hari / tgl / jam Evaluasi Ttd
Dx
S : Pasien mengatakan batuk berkurang
O : TD = 120 / 80 mmHg N=
o
80x/menit S = 36,3 C R = 20x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : anjurkan pasien control hari sabtu (BLPL)
S : Pasien mengatakan lemas berkurang
O : TD = 120/80 mmHg N = 80x/menit
S = 36,3oC R = 20x/mnt
Pasien dapat beraktifitas mandiri
A : Masalah teratasi
P : Anjurkan pasien control hari sabtu (BLPL)
S : Pasien mengatakan nyeri sudah hilang
O : Skala nyeri 1
P = batuk terus menerus sudah hilang
Q = Rasa tertusuk-tusuk sudah hilang
R = Nyeri bagian abdomen kiri atas sudah
hilang
T=-
A : Masalah teratasi
P : Anjurkan pasien control hari rabu (BLPL)
S : Pasien mengatakan sudah tahu tentang
penyakit
O : Pasien tampak memakai maske
- Ketika batuk menutup mulut dengan
tisur dan membuang tisu ke WC
- Pasien tidak menggunakan alat
makan bergantian
A : Masalah teratasi
P:-

Anda mungkin juga menyukai