Abstrrk Ruptur kspsul posterior adalah komplikasi serius ydg dapal terjadi pada bedal karaEk. Ruptur kapsul poslerio.
dilsporkan terjadi pada 0,3% sampai 6% kasus bedah katarak dengan teknik fakoemulsifikas;. Beberapa p.edisposis, terjadinya
rupturc ini adalah visualisasi, panjang aksial, pseudoeksfoliasi, katarak marul, d\tetuid hydlosis, ptr'pil kecil, kapslrtor€ksis
yang kecil, kapsulorekis besar, kapsulorekis ,orcorlirow komplikasi pemularan nukleus dan bilik msta depan dangkal.
Penalalaksaman komplikasi yang baik akan memberikan morbiditas yang kecil pada pasien. Penatalaksanaan kapsul yang
robek dan rr,€6 lors dapar membantu mencesah komplikasi ym8 serius dan memperbaiki hasil oporasi. Untuk mendapet
hasil yang baik pasca op€rasi dibutuhkanr, rr-,rp yang baik. U(A 2008; 3:175-l8A)
Abstract. Ruptur posierior of capsule is the serious compli@tion that can occur in cataraot surAery. It is reported ccured in
0.3% to 6% of ca$s wiih cata$ct surg€ry techniques fakoemulsifikasi. Some predisposifion of rupture is the v;sualization,
axial length, pseirdoeksfoliation, matur catamcts, hyalosis asteroid, small pupil, capsulorecsis a small, large capsulor€csiq
Iapsuloreksis nonconti.ous, c.mplications, and playing the nucleus of tuture shallow clamber. Penatalaksnaqn compli@tions
that will give good morbidit s on a small paiient. The early detection and primer 1r€5tme.t of the capsule and viireus loss can
h€ip prevent serious complicarions and improv€ operstins results. To set sood resulrs required a well post-opeElion follow-
up. (JKS 2008;3:168-173 (,ZlS 2008;3:175-180) 's
175
JURNAL f:EDOKTEMN SYIAH KUALA valtt e 8 Nanor 3 Desehber 2048
176
FirdalenJ lLutla Rqtr, lap'ulpostp ot
daerah robekan kadang akan memberikan hasil polimelilmeraLrilat (PlMMAr. LIO lipat, dan LIO
yang lebih baik jika
ditinggalkan, untuk diameter kecil-'
mencegah meluasnya robekan.2 Setelah nukleus dikeluarkan, sclanjumya
Jika didapatkan vitreus pada bilik mata depan, tindakan pada segmen anterior harus dilakukan
vitrektomi perlu dilakukan terlebih dahulu. sebagai berikut yaitu memilih LIO tergarlung
Vifektomi dapat dilakukan melalui luka insisi seberapa besar kapsul antetior yang masih
yang sudah ada. Setelah dilakukan vitrektomi tersisa- Dilakukan penjahitan luka dengan jahitan
snterior yang menyeluruh. pengeluaran konek terputus-putus atau iadial menggunakan benang
dapat dilakukan.' nylon 10-0. Konjun8liva ditutup dongan
Jika ragu-ragu, operator harus mengkonversi ke menggunakan j
,
ah itan yang sama dan simpul
prosedur standar EKEK sebagai ganti prosedur yang ditanam.
fako. Tujuan yang ingrn dicapai adalah untuk Jika operator )akin untuk mcladutkan
mencegah jatuhnya nukleus sebagian atau fakoemulsifikasi, viskoelastik dispersif hErus
seluruhaya ke posterior. Keputusan untuk dimasukkan ke bawah nuklcus lensa untuk
konversi tergantung pada beberapa faktor mengangkat nukleus lensa ke bilik mata depan.
termasuk densitas dan ukuran materi nukleus di Kelinggian botol, vakum dan aliran aspirasi
segman anlerior.^ ukuran pupil, dan kedalaman harus diturunkan agar sistem aliran lebih lambrt
bilik mata depan.' (misalnya ketinggian botol harus dituru*an dari
Indikasi konversi adalal jika terdapat ruptur 65 menjadi 55, aliran harus dituunkan menjsdi
kapsul )ang besar dan sileretik, dan terlihat | 8 cc/menit. dan vakum dirurunkan menjadi 100
adanya vitreus segera setelah terjadi ruptur mmHg).'
' kapsul. Jika terlihat hat diatas dianjukar untuk Kemudian nukleus diemulsifikasi di bilik mata
selanjutnya lebih baik mengkonversi ke prosedur depan dengan menggunakan dua htrumcn.
standar EKEK dengan memperbesar insisi.' Instrumen digunakan agar tepi tagmer trukleus
dimakan oleh /p fako. Lebih baik dihindad
Kotrversi ke EKEK untuk memecahkan fragmen nukleus menjadi
Untuk mengkonversi ke stardard EKEK, insisi beberapa bagian yang dapat jatuh melalui kapsul
diperbesar, operator perlama sekali harus posrerior dan te[inggal disegmen posterior.'
mengamankan [ukleus dengan viskoelastik Jika terjadi ruptur kapsul saat masih tersisa
dispersif untuk mencegah jatuhnya fragmen liagmen nukleus yang keoil, fragmen dapat
nukleus ke vitreus. Viskoelastik harus diinjeksi diemulsilikasi dengan cam mcmanipul&si
di bawah nukleus urltuk mensupport nukleus. melalui ,rp fako. Saat aspirasi, tragmen dapat
Hal ini penting untuk melakukan pamsintesis menFmbat rrp fako sehingga_mencegah aspiEsi
pada sisi yang berlawanan, dengan menggurakan vitreus yang lidak diinginkan.'
hook dapat memanipulasi tagmen nukleus ke
posisi yang lebih tepat. lnsisi pada komea Aspirasi dstr irigrsi
d|ehit, srba-liknya insisi komeosklera dapat Kortek yang masih ada harus diaspirasi. Untuk
diperluas.','"' mencegah aspirasi vikeus, ,ip irigasi dar aspirasi
Bentuk insisi limbsl yang baik dapat terlihar 0,3 mm harus dibuka penuh dan dit8nam ke
setelah dilal(ukan ppritomi konjungtiva. Ukuran kort€ks sebelum vakum diaktilkaa. Botol infus
insisi tcrgantung dari ukuran fragmen nukleus diturunkan s€hingga slimn cairan masuk
yang masih tersisa. Jika insisi sudah dibuat, luka berkurang dan menunrnkan turbulensi. Operator
harus dibuka lebih luas dan sendok lensa harus menghindari bekeda tepaf di atas kesul
digunakan untuk mengeluarkan nukleus. Jangen yang robek. Jangan pemah mengambil koftek
ada tekanan dari luar pada sisi limbus yang melalui kapsul yang robelq karena akan
berlawanan untuk mencegah vitreus keluar, memperbesar robekan.'
Sebagai pilihan, insisi komoa dapat diperbesar Dengan menggun4kan aspirasi-itiglsi binaiual
urltuk mengeluarkan material nukleus akan lebih mudah untuk memanipulasi instlum€n
ekslEkapsular dan implantasi LIO yang lebih kecil. Bilik mata depan iebih stabil
178
Fildaleha i1eutkt, Rup t.kdplrl posterior
jika insisi parasintesis lebih rapat. Teknik jahitan polipropilen l0-0. Jika satu sisi kapsul
pcngangkatan konek manual dapal juga perifer dan zonula baik. satu haptik dapat
digunakan. Materi kortek yang sangat kecil dan diinsersi ke dalam sulkxs pada daerah tersebul
sangat sulit diangkat dapat dibiarkan teninggal.T dan haptik lainn)a dapar dijahir di sklera.,
ds, Ophthdmic surgcry coBplication. Philadelphia: 9. Nichamin LD. Manascment of a B$ken Postedor
J-8. Lippincot Company, 1995: 9, 100, I lG2 CqFule. Dalamr Buralb L, Oshcr RH, Masket S, cds.
1. \ich.mln LD. Man4em.nt of B Broken Porterior Cataraci Surgery in Complicated C.ases. Slack
Capsule and Advanced Vlfeotomy Tcchhique. Dalam: Incorporare4 2000: 340-34 I
http://wwu.ophft almic,hyperguides.c.orddefault-asp?s 10. Buratoo L- Convcrsion !o ECCE. Dalam: Bura{o L,
Osh€r RH, Maskc! S. eds. Catarrd Suady in
SoetErdi L Hutluruk JA. Trarsisi Menuju Complicated Cases. Slack Incorporated, 2000:
Fakocmulsifik si. Jskarlr: Gfaril,20041 233{ 343-344
t80