Anda di halaman 1dari 30

CHANCROID

Rima Yanie
1965050097
Pembimbing:
dr. Dartri Cahyawari, Sp.DV

Kepaniteraan Kllinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


Periode 13 Juli – 25 Juli 2020
Universitas Kristen Indonesia
TEKNIK PEWARNAAN GRAM
• 1. Mewarnai mikroorganisme dengan pewarna dasar, yaitu dengan kristal violet atau gentian violet.
• 2. Fiksasi warna, yaitu untuk menguatkan perlekatan warna dasar, misalnya dilakukan dengan garam iodin (modifikasi
larutan lugol).
• 3. Pencucian atau penghapusan warna dasar dengan alkohol, aseton, atau campuran alkohol dengan aseton.
• 4. Pewarnaan kembali dengan pewarna pembanding atau kontras yang berbeda dengan pewarna dasar, yaitu untuk
mewarnai sel-sel yang telah hilang warnanya oleh penghapusan warna. Misalnya dalam hal ini dipakai safranin atau
karbol fuhsin..
• Bakeri yang setelah diwarnai dengan pewarna dasar warnanya tidak terhapus oleh alkohol akan berwarna violet karena
terwarnai oleh kristal violet, dan tidak lagi menyerap pewarna kontras. Kelompok bakteri yang mempunyai sifat ini
dikelompokkan menjadi bakteri Gram positif.
• Sedangkan, kelompok bakteri yang telah diwarnai dengan pewarna dasar dan warnanya terhapus setelah diperlakukan
dengan alkohol, akan menyerap pewarna safranin atau karbol fuhsin yang dipakai sebagai pewarna kontras, sehingga
dalam preparat akan terlihat warna merah(warna safranin atau karbol fuhsin). Kelompok bakteri yang demikian disebut
dengan bakteri Gram negatif.
• dinding sel kelompok bakteri ini tersusun oleh sebagian besar Peptidoglikan, yang mampu mengikat zat warna dan tidak
rusak saat dicuci
LAKI2 LEBIH BANYAK DARI PEREMPUAN
• Sebenarnya faktor risiko yang berpengaruh terhadap
peningkatan kasus chancroid merupakan para penjaja seks,
orang dengan kebersihan pada organ reproduksinya kurang.
Laki2 tercatat lebih banyak menderita chancroid daripada
perempuan karena perempuan keluhannya bukan ulkus atau
asimptomatik karena ulkusnya tidak menimbulkan nyeri
sehingga tidak banyak yang datang berobat.
Keluhan yang sering ditemukan pada perempuan
• Disuria
• Nyeri saat defekasi
• Dispareunia (nyeri saat berhubungan)
• duh pada vagina (vagina discharge)
Patogenesis
• The pathogenesis involves H. ducreyi gaining access through disrupted skin or
mucosa, leading to local inflammation and activation of the immune response.
• Sitokin IL 8 bersifat kemotaksis dan mengaktifkan dan menginduksi
makrofag dan PMN (neutrofil, eo, ba, sel mast) menyebabkan peningkatan
permeabilitas vaskuler dan peningkatan tekanan hidrostatik yang
menyebabkan cairan plasma keluar ke interstitial atau rongga serosa
membentuk eksudat, transudat
• Mono (lim makrofag, giant cell)
• Protein konsentrasi tinggi, sel debris, BJ di atas 1 (eksudat)
• Hdcdt merupakan toxin yang dikeluarkan gram -

Genital Ulcer Disease: A Review of Pathogenesis and Clinical Features. Journal of Cutaneous Medicine and Surgery. 2019
• Bubo inguinal : bengkak pada lipat paha (pembesaran kelenjar
getah bening sisertai fluktuasi)
≥1 ulkus genitalia yang nyeri
Diagnosis
Chancroid Ulkus genital + limfadenopati
menurut
CDC Infeksi T.pollidum (-) dari pemeriksaan
Darkfield examination atau tes serologi

PCR untuk HSV/ kultur HSV (-)

European guideline for the management of chancroid. International Journal of STD and HIV. 2017
Pp DX DEFINITIF
• BUKU MERAH
• diagnosis definitif buat chancroid : kultur atau PCR. Kulturnya
sulit karena media Stuart sulit didapatkan dan sensitivitas <
80%. PCR juga sulit. Namun jika tidak dapat dikonfirmasi, jika
temuan klinis sudah mengarah ke diagnosis chancroid dan
sudah dapat menyingkirkan herpes atau sifilis, sudah dapat
didiagnosis
BEDA NAAT
• NAAT : nucleic acid amplification test : PCR/ ligation CR
(pemeriksaan
• Darkfield examination (eksudat)
• Tes serologi dilakukan 7 harii setelah ulkus

• Kultur dari eksudat


MEDIKAMENTOSA

Ciprofloxacin
Erytromisin
Ceftriaxone
Azitromicin
2 4x x500
500mgmgPO
PO
250 1g
mgPOIM
37hari
hari
Dosis
Dosistunggal
tunggal

Indriatmi, W., dalam: Djuanda Adhi, Prof.Dr.dr.editors. 2015. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Balai penerbit FKUI.
MEDIKA
• Lini 1 di Indo : cipro, eritro, azitro
• Lini 2 di indo : ceftriaxone
• Lini 1 : Azitromisin dan ceftriaxon dosis tunggal sehingga
lebih menguntungkan bagi pasien sehingga meningkatkan
kepatuhan minum obat
• Ceftriaxone pilihan pertama bagi ibu hamil
• Cifro KI dengan bumil, busui, anak <12 tahun
Cipro
• Fluorokuinolon menghambat sintesis DNA bakteri (Gram -/+)
• Berpengaruh terhadap pertumbuhan tulang : KI dengan bumil,
busui, anak < 12 tahun
Eritromisin dan azitromisin
• Makrolida : menghambat sintesis protein bakteri
• Kategori B : tidak ada risio terhadap janin, belum ada studi
pada wanita hamil, boleh dikonsumsi busui jika manffat lebih
besar dari risiko
Ceftriaxon
• Sefalosporin : menghambat dinding sel bakteri
• Kategori B : uS food and drug administration
• A : tidak
• B beberapa tidak
• C mungkin
• D ada bukti
• X KI
• N tidak dik
Edukasi
DONOVANOSIS
Rima Yanie
1965050097
Pembimbing:
dr. Dartri Cahyawari, Sp.DV

Kepaniteraan Kllinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


Periode 13 Juli – 25 Juli 2020
Universitas Kristen Indonesia
KISSING LESSIONS
• If untreated, the ulcers may extend to adjacent tissues via self-
inoculation and form multiple ulcers. These ulcers are often
mirror images of each other and have been described as
“kissing lesions”
• Pseudobubo akibat perluasan inflamasi subkutan. GI yang
menyebar ke Lymph node -> Pseudobubo. GI may spread to
the tissue
• overlying the regional lymph nodes and present as abscess or
subcutaneous granuloma called a pseudobubo that later
ulcerates
LOKASI DONOVANOSIS
• Occasionally, GI presents as a mass in the vagina or cervix and can mimic a carcinoma.
• The anus and colon may be involved, especially in homosexual men.

• Predileksi : penis (glans, preputium, batang penis, pertemuan penis-skrotum) vulva, labia mayora,
serviks, mons pubis, kadang perianal, jarang di luar genitalia

• Paling sering involved in men are the coronal sulcus, prepuce, and glans penis and in women are the
labia minora, fourchette, and perineum. 6%
• Sites of involvement include the lips, gums, cheek, palate, pharynx, neck, nose, larynx, and chest. Even
more rare is disseminated donovanosis with spread to bone (causing osteomyelitis) or liver.
TRANSVAGINAL TRANSMISION
• Sebagian pasangan seksual tidak terinfeksi
• Jarang timbul infeksi pada penjaja seks

• Transvaginal transmisi kadang dapat terjadi saat delivery. Although no congenital


• infections have been reported, there are cases in which the infection was passed to the infant
during vaginal delivery. The presentation of exposed infants has varied from otitis media and
lymphadenitis to mastoiditis and meningitis.
• nonmotile, pleomorphic bacteria that resides in the cytoplasm of large mononuclear cells. Although the mature form is encapsulated, it
can be unencapsulated
• and demonstrates a closed safety pin appearance
• in its immature form.2
• Infection leads to a granulomatous
• inflammatory response, causing local tissue
• destruction and cutaneous ulceration.
• Neither cultures nor serology play a major role in diagnosis. K.
granulomatis is difficult to culture and store; however, successful
culture has been accomplished by two laboratories using human
peripheralblood mononuclear cells and in HEp-2 cells.
• A polymerase chain reaction (PCR) test using a colorimetric
detection system has been developed but is currently only in use
for research purposes. No commercial PCR test for GI is available
currently.
• Serologic tests have been developed but are not reliable.
APUSAN
• Both tissue smears and
• biopsies can be stained with Giemsa, Wright, silver
• or Gram stains to demonstrate the Donovan bodies.
• obtained directly from tissue or biopsy samples.
REKOMENDASI PENGOBATAN

Fitzpatrick’s Dermatology Flashcards Mc Graw Hill Education. 2019


Cipro
• Fluorokuinolon menghambat sintesis DNA bakteri (Gram -/+)
• Berpengaruh terhadap pertumbuhan tulang : KI dengan bumil,
busui, anak < 12 tahun
MEDIKAMENTOSA

Prinsip pengobatan : Pengobatan spesifik berupa :


- Lama pengobatan : 3 minggu - Doksisiklin 2 x 100 mg/hari PO
– 3 bulan, hingga sembuh - Azitromisin 1 g PO tiap
- Jika terdapat koinfeksi HIV -> minggu
memerlukan waktu lebih - Eritromisin base 4x500mg/hari
panjang PO

Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
doksi
• Tetrasiklin : menghambat sintesis protein
• Kategori D
Eritromisin dan azitromisin
• Makrolida : menghambat sintesis protein bakteri
• Kategori B : tidak ada risio terhadap janin, belum ada studi
pada wanita hamil, boleh dikonsumsi busui jika manffat lebih
besar dari risiko
• The addition of another antibiotic to these regimens, specifically an
aminoglycoside (gentamicin 1 mg/kg IV every 8 hours), can be considered if
improvement is not evident within the first few days of therapy. who are pregnant
or HIV positive, given the aggressive clinical course in these subsets of patients.

• Children with GI should receive a short course of azithromycin 20 mg/kg.


• Children born to mothers with GI should receive prophylaxis with a 3-day course
of azithromycin 20 mg/kg once daily

• Ibu hamil diobat dengan regimen makrolida (eritromisin atau azitromicin)


NON MEDIKAMENTOSA - EDUKASI
• Komplikasi donovanosis yang tidak diterapi dengan baik
• Risiko koinfeksi dengan HIV
• Tidak berhubungan seksual selama pengobatan
• Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
• Lakukan pemeriksaan pada pasangan seks jika melakukan
hubungan seksual dengan pasien dalam jangka waktu minimal 60
hari sebelum onset gejala pasien muncul

• The optimal way to manage a possible case of GI is


• to establish diagnosis as soon as possible so appropriate
Fitzpatrick’s Dermatology Flashcards Mc Graw Hill Education. 2019
• antibiotics and specific patient education can

Anda mungkin juga menyukai