0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang Balantidium coli, protozoa parasit usus manusia yang berasal dari babi. Balantidium coli memiliki dua bentuk, tropozoit dan kista. Kista merupakan bentuk infektif yang dapat menyebabkan balantidiasis pada manusia. Gejala balantidiasis antara lain diare dan nyeri perut. Pengobatan yang diberikan antara lain metronidazol dan iodoquin.
Dokumen tersebut membahas tentang Balantidium coli, protozoa parasit usus manusia yang berasal dari babi. Balantidium coli memiliki dua bentuk, tropozoit dan kista. Kista merupakan bentuk infektif yang dapat menyebabkan balantidiasis pada manusia. Gejala balantidiasis antara lain diare dan nyeri perut. Pengobatan yang diberikan antara lain metronidazol dan iodoquin.
Dokumen tersebut membahas tentang Balantidium coli, protozoa parasit usus manusia yang berasal dari babi. Balantidium coli memiliki dua bentuk, tropozoit dan kista. Kista merupakan bentuk infektif yang dapat menyebabkan balantidiasis pada manusia. Gejala balantidiasis antara lain diare dan nyeri perut. Pengobatan yang diberikan antara lain metronidazol dan iodoquin.
Kelompok 3 : Asri Aisiyah Rumanti (3116065) Shinta Nur Adilla (3116032) Ayang Mutiara Resti (3116041) Mutiara Farhaeni Solehah (3116070) Silviani Dewi Lativa (3116074)
Analis Kesehatan (B)
2017/2018 BALANTIDIUM COLI • Balantidium Coli merupakan protozoa usus manusia yang tersebar dan satu-satunya golongan ciliata manusia yang patogen. • Hospes reservoir : Babi • Nama penyakit : balantidiasis Morfologi Klasifikasi Blantidium coli: Kingdom : Protista Filum : Protozoa Kelas : Ciliata Ordo : Heterotrichida Family : Bursaridae Genus : Balantidium Spesies : Balantidium coli Memiliki 2 bentuk tubuh, yaitu: • tropozoit (stadium vegetatif) • Kista
• Stadium vegetatif (tropozoid)
a. Lonjong, besarnya 60-70 µm. b. Bagian anterior agak menyempit, terdapat sitosom (mulut). c. Posterior melebar, terdapat silia (bulu getar) Stadium Kista • Lonjong seperti • Bila kista tertelan, berdinding tebal terjadi ekskistasi di usus halus. Dari satu • Berukuran ±60µ kista keluar satu • Kista hanya stadium vegetatif mempunyai yang segera makronukleus. berkembangbia dan membentuk koloni • Mempunyai bulu di selaput lendir getar yang masih usus besar. bergerak • Stadium kista dan • Kista dalam tinja stadium vegetatif dapat bertahan 1-2 keluar bersama tinja hari pada suhu hospes. Infeksi kamar. terjadi bila kista • Kista merupakan tertelan. bentuk infektif. Sebaran Geografis Balantidium coli • Terdapat paling banyak di daerah beriklim panas. • Pada manusia frekuensinya rendah, sedangkan pada babi tinggi berkisar 63- 91%. Babi mengandung Balantidium coli dan Balantidium suis. Balantidium coli : Dapat menular pada manusia. Balantidium suis : Tidak dapat menular ke manusia. • Infeksi sering terjadi pada: Manusia yang sering kontak dengan babi Pekerja di rumah pemotongan hewan (babi) yang memiliki sanitasi yang buruk Tempat padat (penjara, rumah sakit jiwa, asrama, dll) • Apabila terjadi wabah, manusia menjadi sumber infeksi utama penularan yang terjadi dari makanan ke mulut dan dari makanan yang telah terkontaminasi. Contoh Daerah Yang Terinfeksi Balantidium coli • Di Amerika Serikat, B. coli memiliki distribusi yang luas dengan pekiraan prevalensinya 1%. Di Papua Nugini infeksi meningkat 28% berdasarkan kultur yang dilakukan pada babi. Epidemi dapat timbul pada pasien RS Jiwa di Amerika Serikat. Balantidium coli juga telah di laporkan banyak pada masyarakat yang memelihara babi. Patogenitas dan Gejala klinis • Penularan sporadis terjadi karena masuknya kotoran ke mulut melalui tangan atau melalui air, dan makanan yang terkontaminasi kotoran binatang atau manusia. Masa penularan terjadi selama infeksi. • Penularan pada manusia terjadi dari tangan ke mulut atau melalui makanan yang terkontaminasi, misalnya pada orang yang memelihara babi dan yang membersihkan kandang babi, bila tangan ini terkontaminasi dengan tinja babi yang mengandug bentuk kista ini tertelan, maka terjadilah infeksi. Kebersihan perorangan dan sanitasi lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya penularan. • Infeksi ringan Balantidium coli biasanya tidak menampakkan gejala, bila parasit hidup di rongga usus besar. Pengobatan
• Pengobatan dapat di berikannya
obat anti parasit seperti: Diagnosis lab • Metronidazol yang diberikan dengan dosis 3x750 mg per hari selama 5 hari • Diagnosis laboratorium dapat • Iodoquino; yang diberikan dengan ditentukan dengan dosis 3x650 mg/hari selama 21 hari. pemeriksaan feses untuk • Oksietrasisklin dapat juga digunakan menemukan kista atau dengan pemberian 4x500 mg/hari selama 10 hari. trofozoit balantidium coli, atau trofozoit ditemukan melalui • Balantidiosis coli dapat dicegah penularannya dengan selalu menjaga sigmoidoskopi. Bila diperlukan higine perorangan dan kebersihan dapat dilakukan colonyscopy. lingkungan agar tidak tercemar Pada penderita dengan dengan tinja babi. Memasak makanan dan minuman akan komplikasi paru dapat dilakukan bronchoavlveolar lavage (BAL).