Anda di halaman 1dari 14

CILIATA

DR. Rudy Hidana, Drs., M.Pd.


Kelas Ciliata adalah golongan Protozoa yang
mempunyai badan yang diliputi oleh silia, terdiri dari
benang yang berasal dari ektoplasma yang pendek dan
halus dan sama panjang.

Silia ini merupakan bulu getar yang dapat bergerak.

Dari kelas ini hanya satu genus dan satu spesies yang
penting dalam ilmu kedokteran, yaitu Balantidium coli.
Balantidium coli
Hospes dan Nama penyakit
Hospes definitif dari parasit ini adalah babi dan beberapa spesies
kera yang hidup di daerah tropik.
Perasit ini kadang menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit
Balantidiasis atau disentri Balantidium.

Penyebaran
Parasit ini ditemukan d seluruh dunia yang beriklim subtropik dan
tropik, tetapi frekuensinya rendah. Juga di Indonesia parasit ini
jarang ditemukan pada manusia.
Morfologi
Parasit ini mempunyai dua stadium, yaitu stadium tropozoitdan kista.

STADIUM TROPOZOIT
Stadium tropozoit biasanya ditemukan dalam tinja disentri.
Ukuran 60-70 mikron, lebar 40-50 mikron.
Badan diliputi oleh silia berbentuk garis-garis longitudinal.
Bentuk lonjong, peristom yang berbentuk segitiga pada bagian
anterior yang agak menyempit seperti corong yang berfungsi sebagai
mulut yang disebut sitostoma mempunyai silia yang panjang yang
disesuaikan untuk mengambil makanan dan terakhir terdapat bagian
yang pendek disebut cytopharynk yan terletak 1/3 bagian tubuh.
Bagian posterior bentuknya melebar, diujungnya terdapat lubang
yang disebut cytophage.
Di bagian dalam Stadium Tropozoit terdapat:
Dua nukleus, yaitu: 1 makronukleus yang terletak di pertengahan
badan yang berbentuk ginjal dan satu inti kecil (mikronukleus) yang
terletak di bagian cekungan dari makronukleus.
Terdapat juga vakuola kontraktil, satu terletak di dekat pertengahan
badan dang yang lain pada bagian ujung posterior.
Banyak terdapat vakuola makanan
Stadium trofozoit ini dapat membelah diri secara belah pasang.
STADIUM KISTA:
Ukuran 50-60 mikron, bentuk bulat atau oval.
Dinding berlapis dua.
Mempunyai makro dan mikronukleus, mikronukleus sering tidak
terlihat.
Siklus hidup

 Cara infeksi dari parasit ini ialah bila seseorang menelan stadium kista
lalu terjadi ekskistasi di usus halus.
 Dari satu kista akan terbentuk satu bentuk trofozoit yang langsung
berkembang biak secara belah pasang.
 Ada yang membentuk koloni di selaput lendir usus besar, dan ada yang
berubah menjadi stadium kista untuk mempertahankan hidup.
 Stadium kista dan dan trofozoit dapat ditemukan di dalam tinja.
Stadium kista dalam tinja pada suhu kamar dapat hidup selama 1-2
hari.
Patologi dan gejala klinik

Babi adalah hospes definitifnya dan manusia hanya sebagai hospes


insidental bila memakan stadium kista dari B. coli, baik dari tinja
babi atau dari tinja manusia penderita Balantidiasis.

Stadium kista akan berubah menadi stadium trofozoit dan akan


menyerang mukosa usus besar dan berkembang biak seara belah
pasang dan konjugasi.

Stadium trofozoit ini mengeluarkan enzim sitolitik yang kemudian


dapat membentuk abses kecil-kecil yang akan pecah dan
membentuk ulkus yang luas dan merata di selaput lendir usus besar.
Ulkus dapat menjadi gangren dan dapat menyebabkan kematian.

Gejala klinik disertai demam dan sindroma disentri.


Diagnosis
Dignosis ditegakkan apabila ditemukan stadium
trofozoit dalam tinja encer dan stadium kista dalam
tinja padat.
Pengobatan dan pencegahan
A. Pengobatan
Balantidiasis dapat diobati dengan metronidazol atau
iodokuinol selama 20 hari, atau dengan antibiotik
tetrasiklin.
B. Pencegahan
 Parasit ini banyak ditemukan pada babi yang dipelihara
(60-90%).
 Penularan pada babi mudah terjadi, dan sekali-kali dapat
menular pada manusia (zoonosis)
 Penularan terjadi apabila kista tertelan oleh manusia,
maka kebersihan perorangan dan lingkungan harus
dijaga.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai