Anda di halaman 1dari 3

KELAS CILIATA

Kelas ciliate merupakan protozoa yang memiliki silia. Salah satu spesiesnya
adalah Balantidium Coli.
BALANTIDIUM COLI
Balantidium Coli merupukan protozoa usus manusia yang terbesar dan stu-
satunya golongan ciliate manusia yang pathogen, menimbulkan balantidiasis atau
ciliate dysenteri. Penyakit zoonosis yang bersumber adalah babi, sebagai hospes
reservoir, hidup dalam usus besar manusia, babi, dan kera. Balantidium coli dalam
siklus hidupnya memiliki 2 stadium, yaitu stadium trofozit dan kista. ingkaran
hidup Balantidium coli dan !."istolytica sama, hanya sa#a bentuk kista dari
Balantidium $oli tidak dapat membela diri sebagaimana !.histolytica.
MORFOLOGI DAN SIKLUS HIDUP
%rofozit berbentuk lon#ong, ukuran &'-(' ) *'-+' um. %unuh tertutup silia
pendek, kecuali didaerah mulut silia lebih pan#ang ,adoral cilia-. Bagian anterior
terdapat cekungan yang dinamakan peristom dan terdapat mulut ,sitostom-, tidak
memiliki usus, tetapi dibagian posterior memiliki aus ,cytoyge-. %erdapat 2 inti
yang terdiri dari makronukleus ,ma. yang berbentuk gin#al- dan mikronukleus
,mi. yang berbentuk bintik kecil- yang terdapat pada cekungan makronukleus.
%erdapat vakoula makanan ,berisi sisa makakan, bakteri, leukosit, eritrosit, dll-dan
vakuola kontraktil.
Kista berbentuk bulat, ukuran +'-&' u, dinding dua lapis , sitoplasma bergranul,
terdapat makro dan mikronukleus serta sebuah badan refraktil. %rofozoit hidup
dalam mukosa dan submucosa usus besar, terutama di daerah sekum bagian
terminal. Bergerak ritmis dengan perantara silia. %rofozoit tidak dapat hidup lama
di luar badan, tetapi kista tetap hidup selama beberapa minggu. Kista yang dapat
hidup di luar badan adalah bentuk infektif. /pabila tertelan oleh hospes baru,
dinding kista hancur dan trofozoit yang dilepaskan masuk ke dinding usus dan
memperbanyak diri.
Stadium kista dan trofozoit dapat berlangsung dalam satu #enis hospes. "ospes
alami adalah babi, sedangkan manusia adalah hospes insidentil. Kista infektif
yang tertelan akan berubah men#adi bentuk trofozoit di dalam usus besar. 0i
lumen usus atau dalam submucosa usus,, trofozoit tumbuh dan memperbanyak
diri ,multiplikasi-. 1ika lingkungan usus kurang sesuai, trofozoit akan berubah
men#adi kista.
2eproduksi berlangsung secara binary transverse fission ,belah diri melintang-,
yaitu trofozoit melakukan pembelahan diri dan secara kon#ugasi, 2 trofozoit
membentuk kista bersama, dan kemudian bertukar materi dari inti dan terpisah
kembali men#adi 2 trofozoit baru.
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS
Pada umumnya balantidium tidak menampakkan ge#ala klinis dan infeksi pada
manusia ter#adi karena kista infektif tertelan bersama air atau makanan yang telah
tercemar feses babi atau penderita lainnya. Pada usus besar ,utamanya-
menimbulkan ulsurasi sehingga menimbulkan perdarahan dan pembentukan
lender di fese penderita. Penderita tidak mengalami demam pda kasus
balantidiasis usus besar.
3ukosa dan submucosa usus diinvasi dan dirusak oleh #asad yang memperbanyak
diri. 4nvasi berhsil dengan bantuan femen-femen sitolitik dan penerobosan secara
mekanik. Parasite memperbanyak diri dengan membentuk sarang dan abses kecil
yang kemudian pecah men#adi ulkus yang lon#ong dan tidak tertatur dengan tapi
merah yang menggaung. 0engan kelainan mulai dari hyperemia kataral yang
sederhana sampai ulkus yang #elas. 3asing-masing mungkin terpisah dengan
mukosa yang normal atau hiperemik diantaranya atau ulus-ulkus itu men#adi satu
dengan sinus-sinus yang saling berhubungan.
Pada semua kasus yang berakibat fatal terdapat ulkus multiple dan difus terdapat
gangrene. Sediaan histologik menu#ukkan daerah-daerah hemoragik, infiltrasi sel
bulat, abses, ulkus nekrotik dan terdapat inflasi parasite, tanda utama ialah sel inti
satu yang mencolok kecuali #ika adam infeksi bakteri sekunder. Pada eksaserbasi
infeksi kronis terdapat ulkus-ulkus kecil dan tidak #elas. 3ukosa mengalami
peradangan merata dan mungkin terdaat daerah-daerah kecil yang diliputu suatu
membrane dan diba5ahnya ada #aringan yang terkelupas. Pada infeksi sedang
yang akut mungkin terdapat feses yang encer sebanyak &-6+ kali sehari dengan
lender, darah, dan nanah. Pada keadaan kronis mungkin terdapat diare yang timbul
hilang diselingi oleh konstipasi, nyeri pada kolon, anemia, dan kakeksia.
Banyak infeksi berlangsung tanpa ge#ala dan prognosisnya bergantung pad
hebatnya infeksi serta reaksi terhadap terapi. Prognosis yang baik ter#adi pada
infeksi yang tidak menimbulkan ge#ala dan pada infeksi kronis. Balantidiasis tidak
berhasil menyerang hati. 1umlah infeksi yang kecil dan kegagalan untuk
menimbulkan infeksi secaraeksperimen menun#ukkan kekebalan ba5aan yang
tinggi pada manusia.
04/7.8S4S
Secara klinis balantidiasis dapat disalah artikan dengan disentri lain dan demam
usus. 0iagnosis bergantung pada ditemukannya trofozoid dalam feses encer dan
#arang bergantung pada temuan kista dalam feses padat, dan feses harus diperiksa
beberapa kali karena pengeluaran parasit dari badan manusia berbeda-beda.
0iagnosis laboratorium dapat ditentukan dengan pemeriksaan feses untuk
menemukan bentuk kista atau trofozoid balantidium coli.
P!.78B/%/.
8bat-obat yang sering digunakan adalah dari golongan diiodohidroksikinolin
(Diiodokin), sediaan arsen (Karbarson), dan oksitetrasiklin.
!P40!348874 0/. P!.$!7/"/.
9rekuensi balantidium coli pada manusia rendah, sedangkan pada babi tinggi,
berkisar &:-;6<. Babi mengandung balantidium coli dan balantidium suis.
Spesies balantidium coli dapat menular pada manusia sedangkan balantidium suis
tidak dapat menular pada manusia. Bukti epidemiologik menyokong pendapat
bah5a babi bukan sumber utama infeksi manusia, dan ini bertentangan dengan
pendapat sebelumnya. 9rekuensi infeksi penyakit ini rendah pada manusia yang
beker#a di daerahn yang manusianya memiliki hubungan erat dengan babi dan
manusia dan refakter terhadap infeksi dengan =strain> babi. /pabila ter#adi 5abah,
manusia men#adi sumber infeksi utama penularan yang ter#adi dari tangan ke
mulut dan dari makanan yang terkena kontaminasi. Pencegahan dilakukan dengn
menghindarkan makanan dan minuman dari kontaminasi feses penderita atau
babi.

Anda mungkin juga menyukai