H
DENGAN KEHAMILAN TRISEMESTER III
DISUSUN OLEH :
Nama : FITRIADI
Nim : 2004013
f. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan
pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan
kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit
selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
g. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yangmembesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
janin dan persiapan pemberian ASI.
2) Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam
tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis
pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara.
Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
a) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan
b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan
orang lain apa yang dirahasiakannya
c) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan.
Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu
kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
d) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi
keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan
ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan
kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri.
Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman
seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi
dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir
sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan
timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali
ibu merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya
tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan
akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan
bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya
fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan
aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga
– duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa.
Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka (Marjati dkk, 2010)
3. Jumlah Kunjungan Antenatal Care
Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang
memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah
kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas
pelayanan tetapi dapat juga sebaliknya yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas
kesehatan dirumahnya.
Selama kehamilan keadaan ibu dan janin harus selalu dipantau jika terjadi
penyimpangan dari keadaan normal dapat dideteksi secara dini dan diberikan
penanganan yang tepat. Oleh karena itu ibu hamil diharuskan memeriksakan diri
secara berkala selama kehamilannya.
Menurut Manuaba (2000 : 129), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan
dilakukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
b. Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan.
c. Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan.
d. Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.
Dalam pelaksanaan ANC terdapat kesepakatan adanya standar minimal yaitu
dengan pemeriksaan ANC 4 kali selama kehamilan dengan distribusi sebagai
berikut :
a. Minimal satu kali pada trimester I
b. Minimal satu kali pada trimester II
c. Minimal dua kali pada trimester III (Dep Kes RI, 2005 : 24)
Menurut Jumiarni (2004 : 34), frekuensi ANC diharapkan paling kurang 8 kali
(7 – 9 kali) sehingga pengawasan ibu dan janin dapat dilaksanakan dengan optimal.
Pemeriksaan kehamilan tersebut dilaksanakan dengan jadwal dan kegiatan sebagai
berikut :
a. Kunjungan 1 (0-12 minggu) kunjungan II 12-24 minggu
Pada kunjungan ini dilakukan:
✓ Anamnesis lengkap, termasuk mengenai riwayat obstertric dan
ginekologi.
✓ Pemeriksaan fisik ; Tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh, bunyi
jantung, bunyi pernafasan, reflek patella, edema dan lain-lain.
✓ Pemeriksaan obstetric : Usia kehamilan, tinggi fundus uteri, DJJ
(kehamilan lebih dari 12 minggu), pengukuran panggul luar.
✓ Pemeriksaan laboratorium : urine lengkap, darah (Haemoglobin,
leukosit, Diff, Golongan darah, Rhesus, sitologi, dan gula darah).
✓ Penilaian status gizi, dilihat dari keseimbangan antara berat badan (BB)
dan tinggi badan (TB).
✓ Penilaian resiko kehamilan.
✓ KIE pada ibu hamil tentang keberhasilan diri dan gizi ibu hamil.
✓ Pemberian imunisasi TT 1.
b. Kunjungan III, 28 – 32 Minggu
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, laju pertumbuhan
janin, kelainan atau cacat bawaan.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
✓ Anemnese meliputi keluhan dan perkembangan yang dirasakan oleh
ibu.
✓ Pemeriksaan fisik dan obstetric (pengukuran panggul luar tak perlu
dilakukan lagi).
✓ Pemerksaan dengan USG. Biometri janin (besar dan usia kehamilan),
aktifitas janin, kelainan, cairan ketuban dan letak plasenta, serta keadaan
plasenta.
✓ Penilaian resiko kehamilan.
✓ KIE tentang perawatan payudara.
✓ Pemberian imunisasi TT 2 dan vitamin bila perlu.
c. Kunjungan IV kehamilan 34 minggu.
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan dan pemeriksaan
laboratorium ulang. Kegiatannya adalah
✓ Anamnese keluhan dan gerakan janin.
✓ Pengamatan gerak janin
✓ Pemeriksaan fisik dan obstetrik (pemeriksaa panggl dalam bagi
kehamilan pertama)
✓ Penilaian resiko kehamilan.
✓ Pemeriksaan laboratorium ulang : Hb, Ht, dan gula darah.
✓ Nasehat senam hamil, perawatan payudara dan gizi.
d. Kunjungan V (36 minggu), Kunjungan VI (38 minggu), Kunjungan VII (40
minggu) (2 minggu 1 kali)
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, aktifitas janin dan
pertumbuhan janin secara klinis.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
✓ Anamnese meliputi keluhan, gerakan janin dan keluhan.
✓ Pemeriksaan laboratorium ulang (Hb dan gula darah).
✓ Pemeriksaan fisik dan obstetrik.
✓ Penilaian resiko kehamilan.
✓ USG ulang pada kunjungan 4.
✓ KIE tentang senam hamil, perawatan payudaran, dan persiapan
persalinan.
✓ Pengawasan penyakit yang menyertai kehamilan dan komplikasi
trimester III.
✓ Penyuluhan diet 4 sehat 5 sempurna.
e. Kunjungan VIII 41 minggu, kunjungan IX 42 minggu (1 minggu sekali)
Pemeriksaan terutama ditujukan kepada penilaian, kesejahteraan janin dan
fungsi plasenta serta persiapan persalinan.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
✓ Anamnese meliputi keluhan dan lain-lain.
✓ Pengamatan gerak janin.
✓ Pemeriksaan fisik dan obstetric.
✓ Pemeriksaan USG yaitu pemeriksaan yang memantau keadaan jantung
janin sehubungan dengan timbulnya kontraksi.
✓ Memberi nasehat tentang tanda-tanda persalinan, persiapan persalinan
dan rencana untuk melahirkan.
✓ Sesuai standar kunjungan ibu hamil diatas maka semakin tua umur
kehamilan harus semakin sering memeriksakan kehamilannya, resiko
kehamilan semakin tinggi, semakin tinggi pula kebutuhan untuk
memeriksakan kehamilannya.
4. Manifestasi klinik
1) Tanda presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de
Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui
hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan
tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan
saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur
kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit
terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
⮚ Pipi : - Cloasma gravidarum
⮚ Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
⮚ Perut : - Striae livide
⮚ Striae albican
⮚ Linea alba makin menghitam
⮚ Payyudara : - hipepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh
darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis erta
payudara.
2) Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi
pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih
dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada
kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah
ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.
3) Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan
ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan
dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua
(trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG (Marjati
dkk, 2010).
5. Pemeriksaan Leopold
Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa
yang berada di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi
fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan
melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan
gerakan kurang.
Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi
abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang
berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba
cembung dan resisten.
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di atas
simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan menghembuskannya.
Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun perlahan dan menekan
sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika
disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.
Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk ke
pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi
abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang yang
timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru
sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu
jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.
Keterangan : apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka
bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum
Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan
6) (Tes) terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin
berlangsung normal.
7) (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang tepat
kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan.
(Depkes RI, 2001:23)
h. Abdomen
✓ Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
✓ Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan >
12 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu
✓ Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan
penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
⮚ Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
⮚ Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
⮚ Konsistensi uterus
Leopold II :
⮚ Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
⮚ Menentukan letak punggung janin
⮚ Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
⮚ Menentukan bagian terbawah janin
⮚ Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
⮚ Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
⮚ Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah
masuk PAP
i. Tangan dan kaki
✓ Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
✓ Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
✓ Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau
hiper
j. Pemeriksaan panggul
1) Panggul : genital luar
✓ Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus
vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada
(warna, konsistensi, jumlah, bau)
✓ Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista
2. Penyipangan KDM
3. Diagnosa Keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat
penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan volume darah
5) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan membrane
mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder akibat kadar
estrogen dan progesterone
6) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan
nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
4. Intervensi keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
Kriteria hasil :
⮚ Meningkatkan masukan oral
⮚ Menjelaskan factor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi :
⮚ Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
⮚ Timbang BB setiap hari
⮚ Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
⮚ Beri dorongan individu makan makanan yang kering
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus
dan asupan cairan yang tidak adequat
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
⮚ Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi normal, yang
terbukti dengan turgor kulit normal, membran mukosa lembab, berat badan
stabil, tanda-tanda vital dalam batas normal; elektrolit, serum, hemoglobin,
hematokrit, dan berat jenis urin akan berada dalam batas normal
⮚ Klien tidak akan muntah lagi
⮚ Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adequat.
Intervensi:
⮚ Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
⮚ Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya\
Ulkus
⮚ Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output
dan
⮚ berat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
⮚ Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering
mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti
kering sebelum bangun dari tidur.
⮚ Berikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suplemen mineral
misalnya siano kobalamin (vit.B12), asam folat (flovite), asam askorbat
(vitamin C).
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
Kriteria hasil :
⮚ Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya
⮚ Menghubungkan peningkatan kenyamanan psikologis
⮚ Menggambarkan mekanisme kopinh yang efektif
Intervensi :
⮚ Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil
⮚ Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis
⮚ Terima ansietasnya dan kenormalan dari proses tersebut
⮚ Diskusikan kekhawatiran inin dengan klien dan pasangannya
Intervensi :
⮚ Diskusikan pentingnya hygiene oral setiap hari dan pemeriksaan gigi
secara periodic
⮚ Ingatkan untuk memberi tahu dokter gigi tentang kehamilan
⮚ Jelaskan bahwa hipertropi dan nyeri tekan guzi adalah normal pada
kehamilan.
6) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan
nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
Tujuan : Tidak terjadi ganguan integritas kulit.
Kriteria hasil :
⮚ Mengidentifikasi dan menunjukkan perilaku untuk mempertahankan kulit
halus, kenyal, utuh.
Intervensi :
⮚ Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi
⮚ Dorong mandi tiap 2 hari satu kali, pengganti mandi tiap hari.
⮚ Gunakan krim kulit dua kali sehari dan setelah mandi.
⮚ Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk
mempertahankan aktivitas.
⮚ Tekankan pentingnya masukan nutrisi/cairan adequat.
7) Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan dengan
keterbatasan informasi
Tujuan: klien mengerti tentang perubahan fisiologis dan pskologis yang normal
dan tanda-tanda bahaya kehamilan.
Kriteria hasil:
⮚ Klien menjelaskan perubahan fisiologis dan pskologis normal berkaitan
dengan kehamilan trimester pertama.
⮚ Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang meningkatkan
kesehatan.
⮚ Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan.
Intervensi:
⮚ Jelaskan tentang Hiperemesis Grvidarum dan kaji pengetahuan pasien.
⮚ Berikan pendidikan kesehatan tentang hiperemesis gravidarum.
C. Buat hubungan perawat-klien yang mendukung dan terus menerus.
D. Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan dengan
E. perubahan fisiologis/psikologis yang normal pada kehamilan, serta
F. keyakinan tentang aktivitas, perawatan diri dan sebagainya.
G. Klarifikasi kesalahpahaman.
H. Tentukan derajad motivasi untuk belajar
I. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan.
J. Jawab pertanyaan tentang perawatan dan pemberian makan bayi
K. Identifikasi tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan, kram, nyeri
L. abdomen akut, sakit punggung, edema, gangguan penglihatan, sakit
M. kepala dan tekanan pelvis.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. (2011). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb. Jakarta:
EGC
Wilkison, judith M.2008. buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan NOC di
terjemahkan oleh: widyawati, dkk. Jakarta. EGC
PENGKAJIAN ANC Pada Ny. H
2
.
3
.
4
.
5
.
Riwayat Ginekologi
1. Masalah ginekologi :
2. Riwayat KB : -
Riwayat kehamilan saat ini
HPHT : 16 Agustus 2020
Taksiran partus : 23 Mei 2021
BB sebelum hamil : 52 kg
TD sebelum hamil : 100/80 mm/hg
Status obstetric : G1 P0 A0 H0
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : composmentis
BB : 58 Kg ,
TB : 157cm
Tanda vital :
Tekanan darah : 90/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 22 x/menit
Keadaan mental
Adaptasi psikologis : psikologi klien normal
1. pasien cukup aktiv saat ditanya dan memberikan penjelasan tentang
keadaan dirinya
2. Pasien mampu bersosialisasi engan baik
Analisa Data
Nyeri dipersepsikan
S : Skala nyeri 4 (Nyeri
sedang) Nyeri
T : nyeri tidak menetap (
hilan timbul)
Data objektif
• Ibu tampak gelisah
• Perubahan postur
tubuh