Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

H
DENGAN KEHAMILAN TRISEMESTER III

DISUSUN OLEH :
Nama : FITRIADI
Nim : 2004013

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI NERS
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE

A. KONSEP DASAR MEDIS


1. Definisi Antenatal Care (ANC)
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2010).
2. Perubahan Fisik Dan Psikologi
1) Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
✓ Elastisitas vagina bertambah
✓ Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
✓ Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya
uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan
linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan
selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
d. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting
susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan
lebih tua warnannya.

f. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan
pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan
kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit
selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
g. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yangmembesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
janin dan persiapan pemberian ASI.
2) Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam
tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis
pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara.
Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
a) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan
b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan
orang lain apa yang dirahasiakannya
c) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan.
Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu
kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
d) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi
keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan
ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan
kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri.
Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman
seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi
dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir
sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan
timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali
ibu merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya
tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan
akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan
bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya
fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan
aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga
– duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa.
Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka (Marjati dkk, 2010)
3. Jumlah Kunjungan Antenatal Care
Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang
memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah
kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas
pelayanan tetapi dapat juga sebaliknya yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas
kesehatan dirumahnya.
Selama kehamilan keadaan ibu dan janin harus selalu dipantau jika terjadi
penyimpangan dari keadaan normal dapat dideteksi secara dini dan diberikan
penanganan yang tepat. Oleh karena itu ibu hamil diharuskan memeriksakan diri
secara berkala selama kehamilannya.
Menurut Manuaba (2000 : 129), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan
dilakukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
b. Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan.
c. Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan.
d. Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.
Dalam pelaksanaan ANC terdapat kesepakatan adanya standar minimal yaitu
dengan pemeriksaan ANC 4 kali selama kehamilan dengan distribusi sebagai
berikut :
a. Minimal satu kali pada trimester I
b. Minimal satu kali pada trimester II
c. Minimal dua kali pada trimester III (Dep Kes RI, 2005 : 24)
Menurut Jumiarni (2004 : 34), frekuensi ANC diharapkan paling kurang 8 kali
(7 – 9 kali) sehingga pengawasan ibu dan janin dapat dilaksanakan dengan optimal.
Pemeriksaan kehamilan tersebut dilaksanakan dengan jadwal dan kegiatan sebagai
berikut :
a. Kunjungan 1 (0-12 minggu) kunjungan II 12-24 minggu
Pada kunjungan ini dilakukan:
✓ Anamnesis lengkap, termasuk mengenai riwayat obstertric dan
ginekologi.
✓ Pemeriksaan fisik ; Tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh, bunyi
jantung, bunyi pernafasan, reflek patella, edema dan lain-lain.
✓ Pemeriksaan obstetric : Usia kehamilan, tinggi fundus uteri, DJJ
(kehamilan lebih dari 12 minggu), pengukuran panggul luar.
✓ Pemeriksaan laboratorium : urine lengkap, darah (Haemoglobin,
leukosit, Diff, Golongan darah, Rhesus, sitologi, dan gula darah).
✓ Penilaian status gizi, dilihat dari keseimbangan antara berat badan (BB)
dan tinggi badan (TB).
✓ Penilaian resiko kehamilan.
✓ KIE pada ibu hamil tentang keberhasilan diri dan gizi ibu hamil.
✓ Pemberian imunisasi TT 1.
b. Kunjungan III, 28 – 32 Minggu
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, laju pertumbuhan
janin, kelainan atau cacat bawaan.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
✓ Anemnese meliputi keluhan dan perkembangan yang dirasakan oleh
ibu.
✓ Pemeriksaan fisik dan obstetric (pengukuran panggul luar tak perlu
dilakukan lagi).
✓ Pemerksaan dengan USG. Biometri janin (besar dan usia kehamilan),
aktifitas janin, kelainan, cairan ketuban dan letak plasenta, serta keadaan
plasenta.
✓ Penilaian resiko kehamilan.
✓ KIE tentang perawatan payudara.
✓ Pemberian imunisasi TT 2 dan vitamin bila perlu.
c. Kunjungan IV kehamilan 34 minggu.
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan dan pemeriksaan
laboratorium ulang. Kegiatannya adalah
✓ Anamnese keluhan dan gerakan janin.
✓ Pengamatan gerak janin
✓ Pemeriksaan fisik dan obstetrik (pemeriksaa panggl dalam bagi
kehamilan pertama)
✓ Penilaian resiko kehamilan.
✓ Pemeriksaan laboratorium ulang : Hb, Ht, dan gula darah.
✓ Nasehat senam hamil, perawatan payudara dan gizi.
d. Kunjungan V (36 minggu), Kunjungan VI (38 minggu), Kunjungan VII (40
minggu) (2 minggu 1 kali)
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, aktifitas janin dan
pertumbuhan janin secara klinis.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
✓ Anamnese meliputi keluhan, gerakan janin dan keluhan.
✓ Pemeriksaan laboratorium ulang (Hb dan gula darah).
✓ Pemeriksaan fisik dan obstetrik.
✓ Penilaian resiko kehamilan.
✓ USG ulang pada kunjungan 4.
✓ KIE tentang senam hamil, perawatan payudaran, dan persiapan
persalinan.
✓ Pengawasan penyakit yang menyertai kehamilan dan komplikasi
trimester III.
✓ Penyuluhan diet 4 sehat 5 sempurna.
e. Kunjungan VIII 41 minggu, kunjungan IX 42 minggu (1 minggu sekali)
Pemeriksaan terutama ditujukan kepada penilaian, kesejahteraan janin dan
fungsi plasenta serta persiapan persalinan.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
✓ Anamnese meliputi keluhan dan lain-lain.
✓ Pengamatan gerak janin.
✓ Pemeriksaan fisik dan obstetric.
✓ Pemeriksaan USG yaitu pemeriksaan yang memantau keadaan jantung
janin sehubungan dengan timbulnya kontraksi.
✓ Memberi nasehat tentang tanda-tanda persalinan, persiapan persalinan
dan rencana untuk melahirkan.
✓ Sesuai standar kunjungan ibu hamil diatas maka semakin tua umur
kehamilan harus semakin sering memeriksakan kehamilannya, resiko
kehamilan semakin tinggi, semakin tinggi pula kebutuhan untuk
memeriksakan kehamilannya.
4. Manifestasi klinik
1) Tanda presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de
Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui
hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan
tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan
saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur
kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit
terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
⮚ Pipi : - Cloasma gravidarum
⮚ Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
⮚ Perut : - Striae livide
⮚ Striae albican
⮚ Linea alba makin menghitam
⮚ Payyudara : - hipepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh
darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis erta
payudara.
2) Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.

c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi
pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih
dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada
kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah
ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.
3) Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan
ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan
dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua
(trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG (Marjati
dkk, 2010).

5. Pemeriksaan Leopold
Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa
yang berada di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi
fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan
melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan
gerakan kurang.
Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi
abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang
berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba
cembung dan resisten.
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di atas
simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan menghembuskannya.
Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun perlahan dan menekan
sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika
disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.
Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk ke
pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi
abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang yang
timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru
sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu
jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.

6. Perdarahan Antenatal Care


1) Perdarahan pada Kehamilan muda
a. Abortus
Pada awal abortus terjadi perdarahan desidua basalis, diikuti dengan nerkrosis
jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap
benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan
benda asing tersebut. Abortus biasanya disertai dengan perdarahan di dalam
desidua basalis dan perubahan nekrotik di dalam jaringan-jaringan yang
berdekatan dengan tempat perdarahan. Ovum yang terlepas sebagian atau
seluruhnya dan mungkin menjadi benda asing di dalam uterus sehingga
merangsang kontraksi uterus dan mengakibatkan pengeluaran janin.
b. Kehamilan Ektopik
Proses implantasi ovum yang dibuahi terjadi di tuba pada dasarnya sama
halnya di kavum uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumner.
Perkembangan telur selanjutnya dibatasi oleh kurangnya vaskularisasi dan
biasanya telur mati secara dini dan kemudian direasibsu, setekag tempat
nidasi tertutup, maka telur dipisahkan dari lumen tuba oleh lapisan jaringan
yang menyerupai desidua dan dinamakan pseudokapsularis. Pembentukan
desidua di tuba tidak sempurna. Perkembangan janin selanjutnya bergantung
pada beberapa factor, seperti tempat implantasi, tebalnya dinding tuba dan
banyaknya perdarahan yang terjadi oleh invasi trofoblas. Mengenai nasib
kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan . sebagian besar
kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara 6 sampai 10 minggu.
1) Hasil konsepsi mati dini dan resorbsi
2) Abortus ke dalam lumen tuba
3) Rupture dinding tuba. Prinsip patofisiologi yakni terdapat gangguan
mekanik terhadap ovum yang telah dibuahi dalam prjalanannya menuju
kavum utei. Pada suatu saat kebutuhan embrio dalam tuba tidak dapat
terpenuhi lagi oleh suplai darah dari vaskularisasi tuba itu. Ada beberfapa
kemungkinan akibat dari hal ini yaitu :
a) Kemungkinan “tubal abortion “, lepas dan keluarnyda darah dan
jaringan ke ujung distal (timbria) dan ke rongga abdomen. Abortus
tuba biasanya terjadi pada kehamilan ampulla, darah yang keluar dan
kemudian masuk ke rongga peritoneum baisanya tidak begityu banyak
karena dibatasi oleh tekanan dari dinding tuba.
b) Kemungkinan rupture dinding tuba ke dalam rongga peritoneum,
sebagai akibat dari distensi berlebihan tuba.
c) Faktor abortus ke dalam lumen tuba. Rupture dinding tuba sering
terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan biasanya pada
kehamilan muda.
Rupture dapat terjadi secara spontan atau karena trauma koitus dan
pemeriksaan vaginal. Dalam hal ini akan terjadi perdarahan dalam
rongga perut, kadang-kadang sedikit hinggabanyak, sampai
menimbulkan syok dan kematian.
2) Perdarahan pada kehamilan Lanjut
a. Plasenta Previa
Seluruh plasenta biasanya terletak pada segmen atau uterus. Kadang-kadang
bagian atau seluruh organ dapat melekat pada segmen bawah uterus, dimana
hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa. Karena segmen bawah agak
merentang selama kehamilan lanjut dan persalinan, dalam usaha mencapai
dilatasi serviks dan kelahiran anak, pemisahan plasenta dari dinding uterus
sampai tingkat tertentu tidak dapat dihindarkan sehingga terjadi pendarahan.
b. Solusio Plasenta
Terjadinya solusio plasenta dipicu oleh perdarahan ke dalam desidua basalis
yang kemudian terbelah dan meningkatkan lapisan tipis yang melekat pada
mometrium sehingga terbentuk hematoma desidual yang menyebabkan
pelepasan, kompresi dan akhirnya penghancuran plasenta yang berdekatan
dengan bagian tersebut. Ruptur pembuluh arteri spiralis desi dua
menyebabkan hematoma retro plasenta yang akan memutuskan lebih banyak
pembuluh darah, hingga pelepasan plasenta makin luas dan mencapai tepi
plasenta, karena uterus tetap berdistensi dengan adanya janin, uterus tidak
mampu berkontraksi optimal untuk menekan pembuluh darah tersebut.
Selanjutnya darah yang mengalir keluar dapat melepaskan Selaput ketuban.
7. Penatalaksanaan
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care
(ANC), selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan
fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta
intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan
operasionalnya dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care
(ANC) yang terdiri atas:
1) (Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-
ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
2) Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang
tepat dan merujuknya.
3) Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam
rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
4) Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
5) Untuk mencegah tetanus neonatorum.

Tabel 1 Jadwal Pemberian Imunisasi TT


Interval (selang waktu Lama Perlindungan %
Antigen
minial)
TT 1 Pada kujungan antenatal - -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80
TT 3 1-6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/seumur 99

Keterangan : apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka
bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum
Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan
6) (Tes) terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin
berlangsung normal.
7) (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang tepat
kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan.
(Depkes RI, 2001:23)

B. KOSEP DASAR KEPERAWATAN


1. Pengakjian
a. Anamnesa identitas istri dan suami
b. Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu
hati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan
c. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
a. Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan panggul.
Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya
ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan
panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis (tidak
simetris).
b. Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil atau
ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu
memiliki panggul sempit.
c. Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila
dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5
kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada
akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat
BB yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan
kembar, hidroamnion, dan anak besar.

d. Lingkar lengan atas (LILA)


LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang
kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.
e. Tanda-tanda vital
✓ Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam
kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau lebih,
dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi
dan eklamsi.
✓ Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
✓ Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini
kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
✓ Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu
mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau
kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
f. Kepala dan Leher
✓ Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
✓ Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna
kuning/jaundice pada sclera
✓ Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
✓ Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,
pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis
g. Payudara
✓ Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar,
agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar
✓ Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
✓ Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
✓ Retraksi akibat adanya lesi
✓ Masa atau pembesaran pembuluh limfe

h. Abdomen
✓ Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
✓ Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan >
12 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu
✓ Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan
penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
⮚ Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
⮚ Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
⮚ Konsistensi uterus
Leopold II :
⮚ Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
⮚ Menentukan letak punggung janin
⮚ Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
⮚ Menentukan bagian terbawah janin
⮚ Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
⮚ Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
⮚ Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah
masuk PAP
i. Tangan dan kaki
✓ Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
✓ Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
✓ Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau
hiper
j. Pemeriksaan panggul
1) Panggul : genital luar
✓ Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus
vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada
(warna, konsistensi, jumlah, bau)
✓ Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista

2) Panggul : menggunakan speculum


✓ Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi,
apakah serviks sudah membuka atau belum
✓ Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka
3) Panggul : pemeriksaan bimanual
✓ Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan
(dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang)
✓ Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di
dalam vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi,
mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa.
4) Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
a. Dari Janin :
✓ Djj pada bulan ke 4-5
✓ Bising tali pusat
✓ Gerakan dan tendangan janin
b. Dari ibu :
✓ Bising rahim
✓ Bising aorta
✓ Peristaltik usus
5) Pemeriksaan Dalam
a. Vaginal Toucher (VT)
b. Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
✓ Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
✓ Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
✓ Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge

2. Penyipangan KDM
3. Diagnosa Keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat
penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan volume darah
5) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan membrane
mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder akibat kadar
estrogen dan progesterone
6) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan
nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi

4. Intervensi keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
Kriteria hasil :
⮚ Meningkatkan masukan oral
⮚ Menjelaskan factor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi :
⮚ Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
⮚ Timbang BB setiap hari
⮚ Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
⮚ Beri dorongan individu makan makanan yang kering
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus
dan asupan cairan yang tidak adequat
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
⮚ Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi normal, yang
terbukti dengan turgor kulit normal, membran mukosa lembab, berat badan
stabil, tanda-tanda vital dalam batas normal; elektrolit, serum, hemoglobin,
hematokrit, dan berat jenis urin akan berada dalam batas normal
⮚ Klien tidak akan muntah lagi
⮚ Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adequat.
Intervensi:
⮚ Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
⮚ Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya\
Ulkus
⮚ Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output
dan
⮚ berat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
⮚ Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering
mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti
kering sebelum bangun dari tidur.
⮚ Berikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suplemen mineral
misalnya siano kobalamin (vit.B12), asam folat (flovite), asam askorbat
(vitamin C).
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
Kriteria hasil :
⮚ Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya
⮚ Menghubungkan peningkatan kenyamanan psikologis
⮚ Menggambarkan mekanisme kopinh yang efektif
Intervensi :
⮚ Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil
⮚ Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis
⮚ Terima ansietasnya dan kenormalan dari proses tersebut
⮚ Diskusikan kekhawatiran inin dengan klien dan pasangannya

4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat


penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan volume darah
Kriteria hasil :
⮚ Mengidentifikasi factor-faktor yang menurunkan toleransi aktivitas
⮚ Menurunkan penurunan gejala-gejala intoleransi aktivitas
Intervensi :
⮚ Jelaskan penyebab keletihan dan dispnea pada pertnegahan kehamilan
dan masa akhir kehamilan
⮚ Perubahan pada pusat gravitasi
⮚ Peningkatan berat badan
⮚ Tekanan pembesaran uterus pada diafragma
⮚ Ajarkan metode penghematan energy
5) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan membrane
mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder akibat kadar
estrogen dan progesterone.
Kriteria hasil :
⮚ Memperlihatkan integritas rongga mulut
⮚ Bebeas dan rasa tidak nyaman saat makan dan minum

Intervensi :
⮚ Diskusikan pentingnya hygiene oral setiap hari dan pemeriksaan gigi
secara periodic
⮚ Ingatkan untuk memberi tahu dokter gigi tentang kehamilan
⮚ Jelaskan bahwa hipertropi dan nyeri tekan guzi adalah normal pada
kehamilan.
6) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan
nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
Tujuan : Tidak terjadi ganguan integritas kulit.
Kriteria hasil :
⮚ Mengidentifikasi dan menunjukkan perilaku untuk mempertahankan kulit
halus, kenyal, utuh.
Intervensi :
⮚ Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi
⮚ Dorong mandi tiap 2 hari satu kali, pengganti mandi tiap hari.
⮚ Gunakan krim kulit dua kali sehari dan setelah mandi.
⮚ Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk
mempertahankan aktivitas.
⮚ Tekankan pentingnya masukan nutrisi/cairan adequat.
7) Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan dengan
keterbatasan informasi
Tujuan: klien mengerti tentang perubahan fisiologis dan pskologis yang normal
dan tanda-tanda bahaya kehamilan.
Kriteria hasil:
⮚ Klien menjelaskan perubahan fisiologis dan pskologis normal berkaitan
dengan kehamilan trimester pertama.
⮚ Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang meningkatkan
kesehatan.
⮚ Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan.
Intervensi:
⮚ Jelaskan tentang Hiperemesis Grvidarum dan kaji pengetahuan pasien.
⮚ Berikan pendidikan kesehatan tentang hiperemesis gravidarum.
C. Buat hubungan perawat-klien yang mendukung dan terus menerus.
D. Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan dengan
E. perubahan fisiologis/psikologis yang normal pada kehamilan, serta
F. keyakinan tentang aktivitas, perawatan diri dan sebagainya.
G. Klarifikasi kesalahpahaman.
H. Tentukan derajad motivasi untuk belajar
I. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan.
J. Jawab pertanyaan tentang perawatan dan pemberian makan bayi
K. Identifikasi tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan, kram, nyeri
L. abdomen akut, sakit punggung, edema, gangguan penglihatan, sakit
M. kepala dan tekanan pelvis.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. (2011). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb. Jakarta:
EGC
Wilkison, judith M.2008. buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan NOC di
terjemahkan oleh: widyawati, dkk. Jakarta. EGC
PENGKAJIAN ANC Pada Ny. H

Tgl. Pengkajian : 02 Maret 2021


Puskesmas/RS` :-

DATA UMUM KLIEN


1. Inisial klien : Ny. H
2. Usia : 27 tahun
3. Status perkawinan : menikah
4. Pekerjaan : tenaga honorer
5. Pendidikan Terakhir : D III

Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu


Jenis KeadaanB
Tahu Penolo Jenis Masalah
No. persalina ayi Waktu
n ng kelamin kehamilan
n lahir
1
.

2
.

3
.

4
.

5
.

Pengalaman menyusui ekslusif : ya /tidak


Berapa lama :-

Riwayat Ginekologi
1. Masalah ginekologi :
2. Riwayat KB : -
Riwayat kehamilan saat ini
HPHT : 16 Agustus 2020
Taksiran partus : 23 Mei 2021
BB sebelum hamil : 52 kg
TD sebelum hamil : 100/80 mm/hg

TD BB/T TFU Letak/pres DJJ Usia Keluhan


B entasi Gestasi
janin
90/8 57kg/ 24 X Posisi janin 137x/ 7 Bulan 2 Pasien
0 157c 93 PUKA menit minggu mengatakan nyeri
m (223 pada bagian
2) belakang saat
melakukan
aktivitas duduk
yang lama, (Skala
nyeri 4) dan pola
tidur terganggu
karena sering
BAK

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI

Status obstetric : G1 P0 A0 H0
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : composmentis
BB : 58 Kg ,
TB : 157cm
Tanda vital :
Tekanan darah : 90/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 22 x/menit

Kepala & leher


Kepala : kepala simetris, rambut hitam dan distribusi rata, dan tidak
ada benjolan
Mata : tidak ada oedema palpebra, conjungtiva merah muda
dan sklera tidak ikterus
Hidung : tidak ada polip
Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
Telinga : tidak ada benjolan, simetris
Leher : tidak ada pembengkakan pada kilenjar tiroid
Masalah khusus :
Dada
Jantung : irama denyut jantung teratur
Paru : pernafasan teratur, tidak ada retraksi otot, tidakada
whezing
Payudara : payu dara membesar, simetris , tidak ada benjolan
Puting susu : puting susu menonjol ,
Pengeluaran ASI : -
Masalah khusus : -
Abdomen
TFU : 24 cm
Terdapat pembesaran perut sesuai usia kehamilan, terdapat linea nigra dan
striae gravidarum
Kontraksi : ya / tidak
Leopold I : kepala/bokong/kosong
Leopold II : kanan : punggung/bagian kecil/bokong/kepala
Kiri : punggung/bagiankecil/bokong/kepala
Leopold III : kepala/bokong/kosong
Leopold IV : bagian masuk PAP
Pigmetasi
Linea nigra : Ada
Striae :-
Fungsi pencernaan : normal
Masalah khusus : -

Perineum dan Genital


Vagina : varises; ya/tidak
Kebersihan : bersih
Keputihan : -
Jenis/warna : -
Konsistensi : -
Bau :
Hemorrhoid : ………………………………………………
Derajat : …………………………………………..
lokasi : ………….………………….
Berapa lama : ………………………………………….
nyeri :ya/tidak
Masalah khusus: …………………………………………………………..
Ektremitas
Ekstremitasatas
Edema : ya/tidak
Varises : ya/tidak
Ekstremitas Bawah
Edema : ya/tidak
Varises : ya/tidak
Refleksi patella : +/- jika ada: +1/+2/+3
Masalah khusus : -
Eliminasi
Urin : kebiasaan BAK = 8 x/hari
Fekal : kebiasaan BAB = 3x/hari
Masalah khusus : -
Mobilisasi dan latihan
Tingkat mobilisasi : -
Latihan senam :-
Masalah khusus : -

Nutrisi dan cairan


Asupan nutrisi (frekuensi = 3 x/ hari , dan porsi makan dihabiskan, jenis
makanan = nasi, sayur, ikan dan daging)
Nafsu makan : baik/kurang/tidakada
Asupan cairan : 1000 cc/hari,
Jenis : air putih (air mineral)
Masalah khusus : -
Seksualitas
Frekuensi : tidak dikaji
Posisi :
Masalah khusus :

Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan:


Suami dan keluarga klien sangat mendukung dengan kehamilan yang dialami
klien sekarang ini

Keadaan mental
Adaptasi psikologis : psikologi klien normal
1. pasien cukup aktiv saat ditanya dan memberikan penjelasan tentang
keadaan dirinya
2. Pasien mampu bersosialisasi engan baik

Penerimaan terhadap kehamilan : klien menerima keadaannya sekarang


Masalah khusus :-

Pola hidup yang meningkatkan risiko kehamilan:


Pola hidup yangdijalani klien yaitu pola hidup sehat dengan sering berolahraga
diwaktu pagi hari dan klien selalu mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna.
Persiapan Persalinan
o Senam hamil
o Rencana tempat melahirkan = Puskesmas
o Kesiapan biaya persalinan = biaya untuk persalinan sudah disiapkan
o Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu = perlengkapan lengkap
o Kesiapan mental ibu dan keluarga = ibu dan keluarga mempunyai
kesiapan yang matang
o Pengetahuan tentang tanda—tanda melahirkan, cara menangani nyeri,
proses persalinan = pasien mengetahui tentang tanda-tanda kelahiran
,klien mampu mengatasi nyeri yang dirasakan dan klien mengetahui
tentang proses persalinan yang akan dialami klien.
o Perawatan payudara =

Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini :


⮚ Vit. C
⮚ Tablet penambah darah

Hasil pemeriksaan penunjang :


⮚ Klien melakukan pemeriksaan USG
Rangkuman hasil pengkajian

Ny. H berumur 27 tahun dengan usia kehamilan 7 bulan 2 minggu telah


melakukan pemeriksaan di Puskesmas , hasil pemeriksaan untuk kunjungan
pertama diperoleh hasil :
a) Usia kehamilan 7 bulan 2 minggu
b) Tafsiran kelahiran = 23-5-2021
c) LILA = 25
d) LP = 93
e) TFU = 24
f) TD = 90/80 mm/hg
Dan pada saat kunjungan kedua ,diperoleh hasil pemeriksaan sebagai berikut:
a) Pemeriksaan TTV
b) LP = 93
c) TFU 24
d) Dilakukan pemeriksaan Leopold 2 = PUKA
e) DJJ = 137 x / menit
Dan klien dianjurkan untuk mengonsumsi Vit.C dan tablet penambah darah.
Data Fokus

⮚ Data Subyektif ( DS) :


⮚ Pasien mengatakan selama di minggu ke 34 kehamilan pasien mengeluhsakit
pinggang pada saat terlalu banyak duduk dan beraktivitas
P : Pasien mengeluh nyeri pinggang pada saat terlalu banyak duduk dan beraktivitas
Q : pasien nyeri dirasakan seperti diremas-remas
R : nyeri dirasakan pada daerah punggung sampai pinggang
S : Skala nyeri 4 (Nyeri ringan)
T : nyeri tidak menetap ( hilan timbul)
⮚ Kebiasaan BAK 7-10 x/hari, pasien mengatakan lebih sering kencing
⮚ Klien mengatakan sulit tidur karena sering BAK
⮚ Klien mengatakan sulit tidur
⮚ Data objektif ( DO )
1. Pasien nampak gelisah
2. Skala nyeri 4 sedang
3. Pasien sering terbangun pada malam hari
4. Ttv klien :
TD = 80/90 mmhg.
N = 80 x/menit
S = 36,5
P = 16 x/ menit
5. Pasien terlihat bolak balik toilet
6. Pola eliminasi berubah
7. Klien nampak menguap
8. Nampak ada lingkar hitam dibawah mata

Analisa Data

DATA ETIOLOGI MASALAH


Data subjektif Proses kehamilan Gangguan Rasa
• Ibu mengatakan Nyaman Nyeri
merasa tidak nyaman Uterus membesar
saat sakit pada bagian
pinggang Penekanan syaraf
P : Pasien mengeluh sakit
pinggang pada saat Mengaktivasi mediator kimia
( bradikinin, histamine)
terlalu banyak duduk
dan beraktivitas
Reseptor nyeri
Q : pasien nyeri dirasakan
seperti diremas-remas
Impuls diteruskan ke
R : nyeri dirasakan pada thalamus
daerah punggung
Rangsangan kekorteks serebri
sampai pinggang

Nyeri dipersepsikan
S : Skala nyeri 4 (Nyeri
sedang) Nyeri
T : nyeri tidak menetap (
hilan timbul)
Data objektif
• Ibu tampak gelisah
• Perubahan postur
tubuh

Data Subjektif : Gangguan Pola Tidur


1. Klien mengatakan
sering mengalami
kontraksi diperut
2. Klien mengatakan
susah mencari posisi
saat tidur
3. Klien mengatakan sulit
tidur karena sering
BAK
4. Klien mengatakan sulit
tidur
Data Objektif :
Pola eliminasi
berubah
Klien nampak
menguap terus
Pasien terlihat bolak
balik toilet \
Nampak ada lingkaran
hitam dibawah mata
Intervensi Keperawatan

No Diagnosa keperawatan Tujuan keperawatan Intervensi keperawatan

1. Gangguan Rasa Nyam Nyeri Setelah dilakukan Tindakan Menejemen nyeri


berhubungan dengan Gangguan keperawatan 2x24 jam tingkat nyeri Observasi :
Adaptasi kehamilan menurun dengan KH :
1. Identifikasi lokasi, karasteristik,
1. Keluhan nyeri menurun
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
2. Gelisah menurun
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri nonverbal
4. Identifikasi yang memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik :
1. Berikan tehnik nonfarmakalogis untuk
mengurangi rasa nyeri
edukasi :
1. jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
2. jelaskan strategi meredakan nyeri
3. anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
kalaborasi :
lakukan pemberian analge sic, jika perlu
2. Gangguan pola tidur Setalah dilakukan tindakan Dukungan tidur
keperawatan status kenyamanan pasien
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
meningkat dengan indikator :
2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
1. Keluhan sulit tidur menurun 3. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
2. Pola tidur membaik
3. Pola eliminasi membaik

Anda mungkin juga menyukai