KETERGANTUNGAN BANTUAN
RSUD MUARA
TEWEH
2. Pasien yang telah lama berobat sebagai pasien unit rawat jalan
penyakit dalam harus dikaji dan distratifikasi untuk menentukan
tempat pasien menjalani perawatan.
3. Pasien usia lanjut yang menjalani perawatan di luar bidang spesialis
ilmu penyakit dalam tetap melanjutkan perawatan di poliklinik
tersebut. Apabila dokter spesialis menganggap perlu untuk konsultasi
bidang geriatri maka dokter tersebut mengkonsultasikan ke poliklinik
geriatri.
4. Pasien geriatri yang datang ke poliklinik menjadi prioritas pelayanan
sehingga harus dipanggil terlebih dahulu. Pasien akan menjalani
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang sesuai
indikasi dan pengkajian geriatri sesuai Comprehensive Geriatric
Assesment (CGA).
5. Dokter memberikan terapi dan merumuskan rencana asuhan pasien,
termasuk kebutuhan alat bantu sehari-hari untuk kenyamanan dan
kemandirian pasien.
6. Dokter memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang
pentingnya alat bantu, cara penggunaan alat bantu, serta resiko
penggunaan alat bantu dalam jangka waktu lama apabila tidak disertai
perawatan yang benar.
7. Perawat memberikan edukasi tentang asuhan pasien dengan
penggunaan alat bantu agar tidak menimbulkan risiko yang tidak
diinginkan misalnya decubitus, atrofi otot, dll.
8. Dokter menentukan apakah pasien perlu untuk dilakukan rawat inap
atau cukup rawat jalan.
9. Dokter melakukan konsultasi/alih rawat ke bagian disiplin ilmu lain
jika diperlukan sesuai kebutuhan pasien.
10. Perawat memberikan edukasi kapan pasien harus kembali control.
PELAYNPELAYANAN PASIEN LANJUT USIA DENGAN
KETERGANTUNGAN BANTUAN
RSUD MUARA
TEWEH
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Komite Keperawatan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Rawat Inap
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Bidang Yanmed