PEMBAHASAN
Perdarahan post partum adalah perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir.
Pada dasarnya perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam uterus masih terbuka.
Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah dalam stratum spongiosum sehingga sinus -
Perdarahan post partum sekunder ialah perdarahan yang terjadi setelah anak lahir
biasanya hari ke 5-15 post partum. Penyebab utamanya robekan jalan lahir dan sisa plasenta.
Gejala yang kadang-kadang timbul yaitu uterus berkontraksi baik tetapi tinggi fundus tidak
berkurang (WHO, 2003).Etiologinya antara lain kesalahan penatalaksanaan kala tiga,
potongan-potongan placenta yang ketinggalan tanpa diketahui, jaringan yang melekat dengan
kuat.
1
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam
setelah anak lahir. Perdarahan postpartum dapat dibedakan menjadi perdarahan postpartum
primer dan perdarahan postpartum sekunder. Perdarahan postpartum dapat disebabkan oleh
atonia uteri, laserasi jalan lahir, retensio plasenta, hematoma dan kelainan pembekuan darah.
Karena etiologi dari perdarahan postpartum berbeda-beda. Oleh sebab itu,
penanganannya juga berbeda-beda. Namun dalam hal ini, sangat perlu diperhatikan
manajemen aktif kala II dan III dengan baik. Selain itu, tindakan deteksi dini dan sangat
berarti dalam pencegahan terjadinya perdarahan postpartum demi menekan tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) akibat perdarahan postpartum.
B. SARAN
Mahasiswa diharapkan dapat mengenali perdarahan postpartum sehingga dapat
melakukan tindakan deteksi, pencegahan serta penanganan terhadap perdarahan postpartum.
2
DAFTAR PUSTAKA
Asuhan Kebidanan Persalinan Normal Dan Patologi 2013, Djuhadiah Saadong, M.Kes
Lowdermilk. Perry. Bobak (1995), Maternity Nuring , Fifth Edition, Mosby Year Book,
Philadelpia.
RSUD Dr. Soetomo (2001), Perawatan Kegawat daruratan Pada Ibu Hamil, FK. UNAIR,
Surabaya