Anda di halaman 1dari 21

1

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan

1. Definisi

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila

dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut

kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana

trimester pertama (minggu 1 hinga ke-12), trimester kedua(minggu ke-13

hingga ke-27), dan trimester ketiga(minggu ke-28 hingga ke-40). Kehamilan

trimester III adalah kehamilan yang terjadi selama 13 minggu antara usia

kehamilan 28 minggu hingga 40 minggu.1

2. Tanda-tanda pasti hamil

Beberapa tanda-tanda pasti hamil yaitu :5


2

a. Teraba bagian-bagian janin

Bagian-bagian janin secara objektif dapat diketahui oleh

pemeriksaaan dengan cara palpasi menurut Leopold.

b. Terasa gerakan janin

Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada

kehamilan 18 minggu. sedangkan pada multigravida pada kehamilan 16

minggu.

c. Denyut jantung janin

Denyut jantung janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksaan

dengan menggunakan stetoskop leanec pada kehamilan 18-20 minggu dan

sistem doopler pada kehamilan 12 minggu.

d. Terlihat rangka janin

Rangka janin dapat dilihat dengan pemeriksaan ultrasonography (USG).

3. Perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu hamil trimester

a. Perubahan fisiologis pada ibu hamil trimester III

Perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil trimester III yaitu

:5,6,7,8

1) Sistem reproduksi

a) Uterus
3

Volume total isi uterus pada akhir kehamilan adalah sekitar

5 L dapat juga mencapai 20 L atau lebih. Pada kehamilan aterm

ketebalan dinding korpus hanya 1-2 cm atau kurang. Pada bulan-

bulan terakhir, uterus berubah menjadi satu kantong berotot

dengan dinding yang tipis, lunak, dan lentur sehinga janin dapat

teraba dari luar.

b) Ovarium

Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum

graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil

alih pengeluaran estrogen dan progesterone.

c) Vagina dan vulva

Selama kehamilan, terjadi peningkatan vaskularitas yang

menyebakan vagina bewarna keunguan. Dinding vagina

mengalami perubahan mencolok pada ketebalan mukosa,

melonggarnya jaringan ikat dan hipetrofi sel otot polos.

2) Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai

persiapan laktasi, sedangkan pada saat laktasi perkembangan

payudara dipengaruhi oleh hormon saat hamil yaitu estrogen,

progesteron, dan somatomamotropin. Payudara pada ibu hamil

menjadi besar dan tegang, areola payudara makin hitam, serta puting

susu makin menonjol.


4

3) Sistem endokrin

a) Hormon plasenta

Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin

mengubah organ endokrin secara langsung. Peningkatan kadar

estrogen menyebabkan produksi globulin meningkat dan menekan

produksi tiroksin, kortikosteroid, dan steroid.

b) Kelenjer hipofisis

Berat kelenjer hipofisis meningkat 30% sampai 50% yang

menyebabkan wanita hamil pusing. Sekresi hormon prolaktin,

andrenokartikotropik, tirotropik, dan melanocyt stimulating

hormone meningkat. Produksi hormone perangsang folikel dan

LH dihambat oleh estrogen dan progesteron plasenta. Efek

meningkatnya sekresi prolaktin adalah ditekannya produksi

estrogen dan progesteron pada masa kehamilan.

c) Kelenjer tiroid

Ukuran kelenjer tiroid pada wanita hamil mengalami

pembesaran kira-kira 13% karena adanya hyperplasia dari

jaringan glandula dan peningkatan vaskularisasi.

d) Kelenjer adrenal

Karena mendapat rangsangan dari hormone estrogen,

kelenjer adrenal memproduksi lebih banyak kortisol plasma bebas.


5

Peningkatan ini menyebabkan ibu hamil mengalami kegemukan di

bagian-bagian tertentu karena adanya penyimpangan lemak dan

juga dapat merangsang adanya striae gravidarum.

4) Sistem metabolisme

Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progsteron

yang meningkat. Selain itu, perut kembung juga terjadi karena

adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang

mendesak organ-organ dalam perut, khususnya saluran pencernaan,

usus besar, kearah atas dan lateral. Haemoroid sering terjadi pada

kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan

darah vena dibawah perut termasuk vena haemoroid. Panas perut

(heart burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastric

kedalam esophagus bagian bawah.

5) Sistem kardiovaskuler

Sejak pertengahan kehamilan curah jantung ibu meningkat

serta pembesaran uterus akan menekan vena kava inferior dan aorta

bawah ketika ibu berada dalam posisi terlentang. Penekanan vena

cava ini akan mengurangi darah balik vena ke jantung. Akibatnya

terjadi penurunan preload dan cardiac output sehingga akan

menyebabkan terjadinya hipotensi arterial yang dikenal dengan

sindrom hipotensi supin dan pada keadaan yang cukup berat akan

menyebabkan ibu kehilangan kesadaran. Untuk


6

menghindari hal tersebut, dianjurlan ibu untuk tidur miring kekiri.

6) Sistem Integumen

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi

kemerahan, kusam dan kadang juga akan mengenai daerah payudara

dan paha. Perubahan ini disebut dengan striae gravidarum. Pada

kebanyakan perempuan kulit dipertengahan perutnya (linea alba)

akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut linea nigra.

Kadang akan muncul pada wajah yang disebut dengan closma

gravidarum.

7) Sistem Respirasi

Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena

memerlukan lebih banyak oksign untuk janin dan dirinya sendiri. Hal

ini disebabkan karena usus-usus tertekan ke arah diafragma sehingga

diafragma kurang leluasa bergerak.

b. Perubahan Psikologis ibu hamil trimester III

Trimester III sering disebut periode menunggu dan waspada sebab

ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Ibu khawatir

bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan meningkatkan

kewaspadaan ibu akan timbulnya tanda dan gejala persalinan serta

ketidaknormalan bayinya. Adanya gangguan body image, perubahan body

image berdampak besar bagi wanita dan pasangan saat kehamilan. Ibu
7

juga khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,

bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.

4. Tanda bahaya dalam kehamilan trimester III

Beberapa tanda bahaya pada ibu hamil trimester III yaitu :8

a. Perdarahan pervaginam

Pada kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang

bewarna merah banyak dan kadang-kadang disertai nyeri. Perdaraan ini

bisa berarti plasenta previa.

b. Bengkak diwajah, ekstremitas pada tangan dan kaki

Hampir dari separuh ibu akan mengalami bengkak yang normal

pada kaki, yang biasanya muncul pada sore dan akan hilang stelah

istirahat atau meletakkan kaki lebih tinggi. Jika bengkak pada muka dan

tangan tidak hilang setelah istirahat dan diikuti dengan keluhan fisik

lainnya, hal ini biasanya merupakan tanda anemia, atau preeklampsia.

c. Janin kurang begerak seperti biasa

Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan geraknya.

Minimal 10 kali dalam 24 jam, jika kurang dari itu maka waspada akan

adanya gangguan janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin sampai

kematian janin.

d. Sakit kepala yang hebat


8

Sakit kepala yan hebat yaitu sakit kepala yang menetap dan tidak

hilang dengan beristirahat dan kadang-kadang penglihatan ibu kabur

atau melayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala

preeklampsi.

e. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang

mengancam jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah

beristirahat dan diikuti dengan keluhan nyeri. Hal ini berarti

apendiksitis, kehamilan ektopik, penyakit radang pelvic, sistitis atau

infeksi lain.

f. Ketuban pecah sebelum waktunya

Jika keluar cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan warna putih

keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban. Yang keluar sebelum

kehamilan cukup bulan.

5. Ketidaknyamanan dalam kehamilan pada trimester III

Beberapa ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester III yaitu:7

a. Sering BAK

Peningkatan frekuensi berkemih sebagai ketidaknyamanan

fisiologis pada kehamilan yang sering terjadi pada dua periode yang

berbeda selama periode antepartum yaitu pada trimester pertama dan

trimester ketiga.
9

Untuk mengatasi ketidaknyamanan ini yaitu dengan mengurangi

cairan pada malam hari, dengan mengosongkan kandung kemih sebelum

tidur.

b. Konstipasi

Konstipasi terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan

relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan kadar

progesteron. pergeseran dan tekanan pada usus akibat pembesaran

uterus atau bagian presentasi juga dapat menurunkan mortalitas pada

saluran gastrointestinal sehinggga menyebabkan konstipasi.

Cara penanggulangan: asupan cairan yang adekuat, yakni minum

air mineral 8 gelas sehari, perbanyak konsumsi sayur dan buah yang

berserat, minum air hangat ketika bangun tidur untuk menstimulasi

peristaltik, istirahat yang cukup, senam umum, jalan kaki setiap hari,

latian setiap hari untuk kontraksi otot perut akan mempermudah

sirkulasi vena dan mencegah kongesti di dalam saluran usus.

c. Haemoroid

Haemoroid sering didahului dengan konstipasi. Oleh Karena itu

semua penyebab konstipasi berpotensi menyebabkan hemoroid. Cara

penanggulangan: Hindari konstipasi, hindari mengejan saat defekasi,

mandi dengan air hangat, kompres es untuk mengurangi haemoroid.

d. Kram tungkai
10

Dasar fisiologi untuk kram kaki belum diketahui secara pasti.

Selama beberapa tahun, kram kaki diperkirakan disebabkan oleh

gangguan asupan kalsium atau asupan kalsium yang tidak adekuat, atau

keseimbangan rasio kalsium dan fosfor dalam tubuh, namun penyebab-

penyebab ini tidak lagi disertakan dalam literatur terkini.

Cara penanggulangannya: Ibu hamil meluruskan kaki yang kram

dan menekan tumitnya, melakukan latihan umum dan memliki kebisaan

mempertahankan mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan

sirkulasi darah, serta diet mengandung kalsium dan fosfor sepanjang

hari.

e. Insomnia

Insomnia dapat disebabkan oleh kekhawatiran, kecemasan, terlalu

gembira, dan tambahan alasan fisik berupa ketidaknyamanan lain

selama kehamilan an pergerakan janin. Cara penanggulangannya: mandi

air hangat, minum air hangat sebelum tidur, lakukan aktifitas yang tidak

menimbulkan stimulus sebelum tidur, dan ambil posisi relaksasi.

f. Sakit pinggang

Sakit pinggang biasanya terjadi karena adanya pergeseran pusat

gravitasi dengan postur tubuh. Perubahan ini disebabkan oleh berat

uterus yang membesar.


11

Cara penanggulanganya: mekanik tubuh yang tepat saat

mengangkat beban, hindari bungkuk berlebihan, mengangkat beban dan

berjalan tanpa istirahat. gunakan sepatu tumit rendah, kompres hangat

pada pinggang, pijatan atau usapan pada punggung dan pinggang.

g. Sesak nafas

Seorang wanita hamil pada kehamilan 32 minggu ke atas akan

mengalami nafas sesak karena usus-usus tertekan oleh uterus yang

membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa

bergerak. Cara penaggulangannya: mengatur kecepatan dan kedalaman

pernafasan normal dan redakan sesak nafas.

6. Kebutuhan psikologis ibu hamil trimester III

Beberapa kebutuhan psiokologis ibu hamil trimester III yaitu :9

a. Persiapan saudara kandung

Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudara kandung

akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3

tahun. Sibling rivalry ini biasanya ditunjukan dengan penolakan terhadap

kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari lingkungannya, menjauh

dari ibunya, atau melakukan kekerasan terhadap adiknya (memukul,

menindih, mencubit dan lain-lain). Untuk mencegah sibing rivalry ada

beberapa langkah yang dapat dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

1) Jelaskan kepada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya, ia

tetap disayangi oleh ayah ibu)


12

2) Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya.

3) Ajak anak untuk berkomunikasi dengan adiknya sejak dalam

kandungan.

4) Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan dengan

kelahiran bayi.

b. Dukungan keluarga

Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih sayang dari

orang-orang terdekatnya, terutama suami. Kadang ibu dihadapkan pada

situasi yang ia sendiri mengalami ketakutan dan kesendirian, terutama

pada trimester akhir. Kekhawatiran tidak disayang setelah bayi lahir

kadang juga muncul, sehingga diharapkan bagi keluarga terdekat agar

memberikan dukungan dan kasih sayang. Bidan sangat berperan dalam

memberikan pengertian ini kepada suami dan

keluarga.

c. Perasaan aman dan nyaman selama kehamilan

Selama kehamilan ini banyak mengalami ketidaknyamanan fisik

dan psikologis. Bidan bekerja sama dengan keluarga diharapkan berusaha

dan secara antusias memberikan perhatian serta mengupayakan untuk

mengatasi ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu. Kondisi psikologis

yang dialami akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan bayi.


13

Tingkat kepercayaan ibu terhadap bidan dan kelurga juga akan sangat

mempengaruhi kelancaran proses

persalinan.

d. Persiapan menjadi orang tua

Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan

banyak perubahan peran yang terjadi mulai dari ibu, ayah dan keluarga.

Bagi pasangan yang sudah mempunyai leboh dari satu anak, dapat belajar

dari pengalaman mengasuh anak sebelumnya. Selain persiapan mental,

yang tak kalah pentingb adalah persiapan ekonomi, karena bertambah

anggota, bertambah pula kebutuhannya.

e. Dukungan dari tenaga kesehatan

Harapan pasien adalah bidan dapat dijadikan sebagai teman terdekat

dimana ia dapat mencurahkan isi hatinya dan kesulitannya dalam

menghadapi kehamilan dan persalinan. Posisi ini akan sangat efektif

sekali jika bidan dapat mengembangkan kemampuannya dalam menjalin

hubungan yang baik dengan pasien. Adanya hubungan saling percaya

akan memudahlan bidan dalam memberikan penyukuhan

kesehatan.

7. Kebutuhan fisiologis pada ibu hamil trimester III Beberapa

kebutuhan fisiologis ibu hamil trimester III yaitu :6,7

a. Nutrisi
14

1) Kalori

Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.00080.000

kkal, dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan

kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu

tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300

kkal. Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin

dan plasenta serta menambah volume darah dan cairan amnion. Selain

itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan

melahirkan dan menyusui.

2) Vitamin B6 (Piridoksin)

Vitamin ini dibutuhkan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi

kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu

metabolisme asam amino, karbohidrat, lemak, dan pembentukan sel

darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter

(senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin

berkembang otak janin, semakin meningkat pula kemampuan untuk

mengantarkan pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil

adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber

yang kaya akan vitamin ini.

3) Yodium
15

Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang

berperan mengontrol setiap metabolisme sel baru yang terbentuk. Bila

kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perkembangan janin,

termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.

Sebaliknya jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara

berlebihan sehingga janin tumbuh melampaui ukuran normal.

Karenanya, cermati asupan yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka

yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.

4) Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2), dan Niasin (B3)

Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur

metabolisme sistem pernafasan dan energi. Ibu hamil dianjurkan untuk

mengkonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin

sekitar 1,2 miligram per hari dan Niasin 11 miligram per hari. Ketiga

vitamin ini bisa dikonsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan

telur.

5) Air

Kebutuhan ibu hamil trimester III ini bukan hanya dari makanan

tapi juga cairan. Air sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel baru,

mengatur suhu tubuh, melarutkan dan mengatur proses metabolisme

zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat

selama masa kehamilan.


16

b. Oksigen

Berbagai gangguan pernapasan bisa terjadi saat hamil sehingga

akan menganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan

berpengaruh pada bayi yang dikandung.

Untuk mencegah hal tersebut diatas dan untuk memenuhi kebutuhan

oksigen maka ibu hamil perlu melakukan :

1) Latihan nafas melalui senam hamil

2) Tidur dengan bantal yang lebih tinggi

3) Makan tidak terlalu banyak

4) Kurangi atau hentikan merokok

5) Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti

asma dan lain-lain.

c. Imunisasi TT

Tabel 2.1. Jadwal Imunisasi TT

Antigen Interval (selang Lama %


waktu minimal) perlindungan
perlindungan
17

TT1 Pada kunjungan


antenatal pertama

TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 90

TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99

TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur 99


hidup

Sumber : Nurul Jannah, 2012

Apabila jarak injeksi pertama dan kedua terlalu jauh, maka selama

kehamilan, ibu dapat diberikan injeksi TT sebanyak 2 kali, asalkan injeksi

kedua minimal 4 minggu sebelum akhir kehamilan.

d. Personal hygiene

Saat hamil ibu sangat rentan mengalami infeksi akibat bakteri

ataupun jamur. Menggganti pakaian dalam sesering mungkin sangatlah

dianjurkan karena selama kehamilan keputihan pada vagina meningkat

dan jumlahnya bertambah disebabkan kalenjer leher rahim bertambah

jumlahnya.

e. Istirahat

Banyak wanita lebih letih atau tertidur lebih lama dalam separuh

masa kehamilannya. Rasa letih meningkat ketika mendekati akhir


18

kehamilan. Setipa wanita hamil mempunyai cara yang berbeda untuk

mengatasi keletihannya. Salah satunya dengan cara beristirahat atau

tertidur sebentar di siang hari.

f. Seksual

Jika kehamilan calon Ibu normal serta tidak mempunyai

kecendrungan melahirkan premature dan aborsi ulang maka sengganma

dapat dilakukan dengan frekuensi yang normal untuk pasangan tersebut.

alasan berkurangnya minat seksual yang dialami banyak wanita hamil

khususnya dalam minggu minggu terakhir kehamilan,. Beberapa wanita

takut sengggama akan merusak bayi dan menyebabkan kelahiran

premature. Ada yang malu oleh payudara yang membesar serta perut

yang membengkak dan merasa tidak menarik ataupun seksi.

8. Pelayanan Antenatal Care

Pelayanan asuhan antenatal sesuai standar 14 T yaitu : timbang berat

badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus, tablet FE, imunisasi TT,

pemeriksaan HB, VDRL, perawatan payudara, senam hamil, temu

wicara, protein urin, reduksi urin, kapsul yodium, terapi anti malaria.6

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
19

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny.M pada tanggal 21 April

2021, tidak ditemukan kelainan atau komplikasi baik pada ibu maupun pada

janin, sehingga penulis mampu :

1. Melakukan pengkajian data subjektif dan data objektif pada Ny.M dengan

kehamilan trimester III, yang didapat dari hasil anamnesa, pemeriksaan

umum, khusus dan laboratorium.

2. Melakukan perumusan diagnosa kebidanan pada Ny.M dengan kehamilan

trimester III.

3. Menyusun rencana asuhan yang akan diberikan kepada Ny.M dengan

kehamilan trimester III

4. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny.M dengan kehamilan

trimester III.

5. Melakukan evaluasi tindakan yang telah diberikan pada Ny.M dengan

kehamilan trimester III.

6. Melakukan pencatatan asuhan kebidanan dengan menggunakan metode

SOAP.

B. SARAN
20

Berdasarkan pembinaan dari penerapan manajemen asuhan kebidanan

yang telah dilakukan pada Ny.M dengan kehamilan trimester III, maka penulis

memberikan beberapa saran antara lain:

1. Teoritis

Hasil studi kasus ini dapat sebagai pertimbangan masukan untuk

menambah wawasan tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III.

2. Praktis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat dijadikan sebagai evaluasi bagi institusi pendidikan

untuk mengetahui kemampuan mahasiswanya dalam memberikan asuhan

pada kehamilan trimester III.

b. Bagi Profesi Bidan

Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan dalam

memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III.

DAFTAR PUSTAKA

1. Prawiroharjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo
21

2. Dinas Kesehatan Sumatera Barat. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera


Barat 2015. [Di unduh 10 januari 2019]

3. Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:


Salemba Medika

4. Ningsih, D.A.”Midwifery Continuity Of Care”. Akademi Kebidanan


Ibrahimy Sukorejo Situbundo. 2018.(Diunduh Tanggal 20 November
2018) Bersumber Dari Http://Ejournal.Akidibrahimy.Ac.Id

5. Sutanto, Andina Vita Dan Yuni Fitriana. 2017. Asuhan Pada Kehamilan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press

6. Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan.


Yogyakarta: Andi Offset (Penerbit Andi)

7. Dewi, Vivian Nanny Lia Dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan
Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

8. Nugroho, Taufan, Dkk. 2014. Buku Ajar Askeb I Kehamilan. Yogyakarta:


Nuha Medika

9. Salmah, Dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta :Buku


Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai