“A” P3A0H3
15 HARI POST PARTUM DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM SEKUNDER
DI PUSKESMAS ………………TANGGAL 29 SEPTEMBER 2020
Hari/Tgl : 29 September 2020 Keadaan Umum: lemah Diagnosa : Jam 21.05 WIB
Jam : 21.00 WIB Kesadaran : Composmentis Ibu P3A0H3 15 hari post partum a. Memberitahukan hasil
dengan perdarahan post partum pemeriksaan kepada ibu dan
Tanda - Tanda Vital sekunder KU ibu lemah keluarga
- Ibu mengatakan pusing Tekanan darah : 90/60 mmHg TD : 90/60 mmHg
- keluar banyak darah dari
kemaluan dan ada darah Nadi : 110 x/i Diagnosa potensial: hb 8 g/dL
yang menggumpal
Pernapasan : 26 x/i Syok Hipovolemik
- Ibu melahirkan anak
ketiga 15 hari yang lalu di E : Ibu dan keluarga sudah
Suhu : 36,60C
tempat bidan, plasenta mengetahui hasil
dijemput ke dalam Muka : tampak pucat Kebutuhan: pemeriksaan
Mata : conjungtiva pucat, b. Kolaborasi dengan dokter
sklera putih • O2
PONED Puskesmas Surian
Leher : tidak ada pembesaran • Pasang Infus
untuk tindakan
kelenjar limfe, dan tyroid
Dada/ Payudara: E: Kolaborasi sudah dilakukan
Terdapat pembesaran dengan tindakan :
payudara,
1
Konsistensi padat, Pemberian O2 : 3L
putting susu menonjol Pasang Infus RL
Terdapat pengeluaran Pantau KU pasien
ASI
Abdomen:
c. Meminta informed consent
TFU: Tidak teraba kepada ibu dan keluarga
Kandung Kemih: Tidak untuk melakukan tindakan
teraba
- Lochea : E :Keluarga setuju dan sudah
menandatangani surat
Warna: persetujuan
Merah segar
Jam 21.08 WIB
Bau : Amis
Jumlah : (>500cc) Melakukan
- Ekstermitas: pemberian O2
Pemasangan infus RL
Tidak ada oedema tangan
dan kaki KU ibu lemah tapi
masih sadar
Tidak ada tromboflebitis
E : O2 dan Infus telah diberikan
Refleks patella : +/+
kepada pasien
- Anus : tidak ada haemoroid
Jam 21.10 WIB
d. Menjelaskan kepada keluarga
penyebab dari perdarahan ibu
kemungkinan karena adanya
sisa plasenta/ari-ari yang
tertinggal di dalam
rahim/uterus dan ibu harus
segera dirujuk
E : Keluarga mengerti dengan
penjelasan yang diberikan dan
2
bersedia dirujuk
3
BAB IV
PEMBAHASAN
Perdarahan post partum adalah perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir.
Pada dasarnya perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam uterus masih terbuka.
Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah dalam stratum spongiosum sehingga sinus -
Perdarahan post partum sekunder ialah perdarahan yang terjadi setelah anak lahir
biasanya hari ke 5-15 post partum. Penyebab utamanya robekan jalan lahir dan sisa plasenta.
Gejala yang kadang-kadang timbul yaitu uterus berkontraksi baik tetapi tinggi fundus tidak
berkurang (WHO, 2003).Etiologinya antara lain kesalahan penatalaksanaan kala tiga,
potongan-potongan placenta yang ketinggalan tanpa diketahui, jaringan yang melekat dengan
kuat.
4
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam
setelah anak lahir. Perdarahan postpartum dapat dibedakan menjadi perdarahan postpartum
primer dan perdarahan postpartum sekunder. Perdarahan postpartum dapat disebabkan oleh
atonia uteri, laserasi jalan lahir, retensio plasenta, hematoma dan kelainan pembekuan darah.
Karena etiologi dari perdarahan postpartum berbeda-beda. Oleh sebab itu,
penanganannya juga berbeda-beda. Namun dalam hal ini, sangat perlu diperhatikan
manajemen aktif kala II dan III dengan baik. Selain itu, tindakan deteksi dini dan sangat
berarti dalam pencegahan terjadinya perdarahan postpartum demi menekan tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) akibat perdarahan postpartum.
B. SARAN
Mahasiswa diharapkan dapat mengenali perdarahan postpartum sehingga dapat
melakukan tindakan deteksi, pencegahan serta penanganan terhadap perdarahan postpartum.
5
DAFTAR PUSTAKA
Asuhan Kebidanan Persalinan Normal Dan Patologi 2013, Djuhadiah Saadong, M.Kes
Lowdermilk. Perry. Bobak (1995), Maternity Nuring , Fifth Edition, Mosby Year Book,
Philadelpia.
RSUD Dr. Soetomo (2001), Perawatan Kegawat daruratan Pada Ibu Hamil, FK. UNAIR,
Surabaya