Anda di halaman 1dari 7

Analisis Laporan Keuangan PT Kalbe Farma, Tbk

Per 31 Desember 2018

Disusun Oleh :

 Sandra Hanania ( 120110180024 )


 Alsara Rouli Julviani Simanjuntak ( 120110180042 )
 Sarah Nadia Azzahra ( 120110180101 )

1. Accounting Policy

Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak atau
metode rata-rata tertimbang, kecuali untuk biaya perolehan persediaan pada EPMT, Bifarma,
KalGen, RTU, TSJ, KI, AKPI dan MRC, entitas anak, ditentukan dengan menerapkan metode
masuk pertama, keluar pertama (“FIFO”).
2. Transaksi dengan pihak – pihak berelasi

PIUTANG dengan pihak berelasi

Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut :

Grup mempunyai transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana didefinisikan pada PSAK 7.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-
pihak yang tidak berelasi.
Pihak yang Berelasi/ Sifat Hubungan/ Transaksi/
Related Parties Nature of Relationship Transactions

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. Entitas di bawah Piutang usaha dan penjualan barang jadi/
(MKK) pengendalian yang sama/ Trade receivables and sale of
Entity under common control finished goods
PT Proteindo Karyasehat (PKS) Entitas di bawah Piutang usaha, piutang lain-lain dan
pengendalian yang sama/ penjualan barang jadi/ Trade receivables,
Entity under common control other receivables and sale of
finished goods
PT Alpen Agungraya (AAR) Entitas di bawah Piutang usaha dan penjualan barang jadi/
pengendalian yang sama/ Trade receivables and sale of
Entity under common control finished goods
PT Ekamita Arahtegar (EAT) Entitas di bawah Piutang usaha dan penjualan barang jadi/
pengendalian yang sama/ Trade receivables and sale of
Entity under common control finished goods
PT Karyasukses Mandiri (KSM) Entitas di bawah Piutang usaha dan penjualan barang jadi/
pengendalian yang sama/ Trade receivables and sale of
Entity under common control finished goods
PT Citra Mandiri Prima (CMP) Entitas di bawah Piutang usaha dan penjualan barang jadi/
pengendalian yang sama/ Trade receivables and sale of
Entity under common control finished goods
PT Ragamsehat Multifita (RSM) Entitas di bawah Piutang usaha dan penjualan barang jadi/
pengendalian yang sama/ Trade receivables and sale of
Entity under common control finished goods
Orange Kalbe Limited (OKL) Entitas asosiasi/Associate Piutang usaha, piutang lain-lain, utang
pembelian barang jadi/
Trade receivables, other receivables, trade
payables, sale of raw materials and
PT Kalbe Blackmores Nutrition Entitas asosiasi/Associate Piutang lain-lain, utang usaha, pembelian
(KBN)
barang jadi dan jasa pemasangan iklan/
Other receivables,
trade payables, purchase of finished goods
and advertising service

Saldo dan transaksi-transaksi dari/kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut:


a. Piutang usaha (Catatan 5) a. Trade receivables (Note 5)
31 Maret 2018/ 31 Desember 2017/
March 31, 2018 December 31, 2017

PKS 6.340.214.709 7.779.592.234 PKS


EAT 5.782.334.228 4.988.987.407 EAT
AAR 4.577.778.101 4.284.722.428 AAR
RSM 2.813.596.079 2.986.539.689 RSM
KSM 2.806.111.073 2.238.482.145 KSM
KBN 1.149.927.989 1.529.506.326 KBN
CMP 766.185.015 751.267.924 CMP
MKK 6.608.000 3.203.200 MKK

Total 24.242.755.194 24.562.301.353 Total

Persentase terhadap total aset 0,14% 0,15% Percentage to total assets

b. Piutang lain-lain b. Other receivables


31 Maret 2018/ 31 Desember 2017/
March 31, 2018 December 31, 2017

KBN 1.624.936.785 193.763.683 KBN


PKS - 379.500 PKS
Total 1.624.936.785 194.143.183 Total

Persentase terhadap total aset 0,01% 0,00% Percentage to total assets

Utang dengan pihak berelasi


Utang usaha (Catatan 18) Trade payables (Note 18)

31 Maret 2018/ 31 Desember 2017/


March 31, 2018 December 31, 2017

OKL (US$3.512.340 pada periode 2018 OKL (US$3,512,340 in 2018 and


dan US$3.791.483 pada periode 2017) 48.315.746.836 51.367.012.228 and US$3,791,483 in 2017)
KBN 13.253.964.633 16.675.869.990 KBN
Total 61.569.711.469 68.042.882.218 Total

Persentase terhadap total liabilitas 2,20% 2,50% Percentage to total liabilities


3. Transaksi yang terjadi saat peristiwa pelaporan keuangan
 Pada tanggal 1 Januari 2018, Sanghiang mengadakan perjanjian pinjaman dengan
KBN sebesar Rp20.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar tarif
JIBOR (12 bulan) + 1,5% per tahun. Perjanjian ini akan berlaku untuk jangka waktu
4,5 (empat setengah) tahun sejak perjanjian tersebut ditandatangani (Catatan 16).
 Pada tanggal 14 Agustus 2018, Sanghiang telah menandatangani Akta Jual Beli
dengan PT Pembangunan Delta Mas, atas pembelian sebidang tanah seluas 69.575
meter persegi di Kota Deltamas (Bekasi, Jawa Barat) sebesar Rp114,8 miliar (tidak
termasuk PPN). Pada tanggal 3 Agustus 2018, Sanghiang telah melunasi seluruh
pembayaran pembelian tanah tersebut.
 Finusolprima mengadakan perjanjian kontrak produksi dengan PT Fresenius
Medical Care Indonesia (prinsipal), dimana Finusolprima setuju untuk memproduksi
dan mengemas produk-produk tertentu milik prinsipal tersebut berdasarkan suatu
kontrak produksi. Perjanjian tersebut telah dihentikan pada bulan Februari 2018.
4. Informasi Segmen

Sesuai dengan PSAK 5 : Segmen Operasi, informasi keuangan disajikan berdasarkan informasi
yang dogunakan manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen dan menentukan
pengalokasian sumber daya.

Salah satu informasi yang tersedia di dalam laporan keuangan adalah informasi mengenai
pelaporan segmen. Informasi mengenai pelaporan segmen tertuang dalam PSAK Nomor 5. Ada
dua bentuk Informasi keuangan disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan dan penyajian lapoan keuangan konsolidasi atau perusahaan. Tujuan informasi
segmen ini sendiri ialah untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan
membuat penilaian yang lebih memadai mengenai perusahaan secara keseluruhan. Penyajian
laporan keuangan segmen tersebut dapat digunakan investor untuk menilai kinerja suatu
perusahaan sebelum melakukan investasi (PSAK Nomor 5,2009) 
Banyak perusahaan menawarkan berbagai kelompok produk atau jasa atau beroperasi di
berbagai wilayah geografis dengan tingkat keuntungan, peluang pertumbuhan, prospek, dan
risiko berbeda. Informasi tentang jenis-jenis produk atau jasa perusahaan dan operasinya di
wilayah geografis berbeda disebut informasi segmen. Informasi ini dibutuhkan untuk menilai
risiko dan imbalan dari suatu perusahaan yang memiliki diversifikasi usaha atau suatu
perusahaan multinasional, namun informasi ini tidak mungkin diperoleh dari data agregat. Oleh
karena itu, informasi segmen merupakan suatu hal yang dipandang perlu untuk memenuhi
kebutuhan para pengguna laporan keuangan.

 Grup mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi 4 (empat) segmen operasi


utama. Informasi segmen operasi tersebut adalah sebagai berikut:

Pada tahun 2018, terdapat 4 segmen operasi, yaitu : Obat Resep, Produk Kesehatan, Nutrisi, dan
Distribusi dan Logistik. Seperti dapat dilihat, segmen yang paling besar berkontribusi ialah
Nutrisi (Nutritions), yang memiliki proporsi laba yang paling besar (Rp 3.433.649.846.623) dari
ke empat segmen yang ada.
Pada tahun 2017, Pada tahun 2018, terdapat 4 segmen operasi, yaitu : Obat Resep, Produk
Kesehatan, Nutrisi, dan Distribusi dan Logistik . Seperti dapat dilihat, segmen yang paling besar
berkontribusi ialah Nutrisi (Nutritions), yang memiliki proporsi laba yang paling besar (Rp
3.486.052.181.241) dari ke empat segmen yang ada.

 Informasi mengenai segmen operasi Grup berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai
berikut:
5. Jenis-Jenis Inventory dan PPE

Anda mungkin juga menyukai