Anda di halaman 1dari 8

Analisis SWOT PT Garuda Indonesia

Strength 1. Garuda Indonesia berhasil memastikan bahwa customer medapatkan kualitas


pelayanan yang sebanding dengan tarif yang dikeluarkan, sehingga mampu
mendapatkan loyalty dan kepercayaan dari masyarakat
2. Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang
didasarkan keramahtamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan
“Garuda Indonesia Experience”, menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri
khas tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain;
3. Brand maskapai Garuda Indonesia merupakan salah satu yang paling dikenal di
Indonesia dan di ranah Internasional.
4. Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga
menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI
tercanggih di Indonesia;
5. Melalui Garuda Indonesia peduli, Garuda Indonesia mewujdukan komitmen
terhadap pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan manfaat jangka
panjang investasi sosial dan lingkungan terutama kepada masyarakat di sekitar
wilayah operasi perseroan
6. Memiliki anak perusahaan yang mengutamakan penerbangan low-cost( Citilink)
7. Sejak 2012, Garuda Indonesia mulai mengoperasikan pesawat Bombardier CRJ
1000 NextGen baru yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar
8. Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui di pasar
domestik;

Weaknesses 1. Citra ekslusif, sebagai penerbangan kelas nomor 1 di Indonesia, membuat PT.
Garuda Indonesia Tbk (Persero) dianggap penerbangan yang mahal dan eksklusif.
2. Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja pada masa yang
datang
3. Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi
dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya.
4. Harga tiket PT. Garuda Indonesia Tbk (Persero) tidak terjangkau oleh semua
kalangan
5. Promo khusus kurang, karena citra yang mahal sehingga PT. Garuda Indonesia
Tbk (Persero) tidak memiliki penerbangan promo sebanyak dan sebaik pesaingnya

Opportunities 1. Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang
bernama Skyteam Global Airline Alliance.
2. Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik
3. Perkembangan pesat industri penerbangan Indonesia
4. Kebijakan pemerintah, sebagai perusahaan BUMN PT. Garuda Indonesia Tbk
(Persero), mendapatkan fasilitas dan dukungan penuh dari pemerintah.
5. Budaya Masyarakat, cinta pada perusahaan dalam negeri akan memberikan
keuntungan bagi PT. Garuda Indonesia Tbk (Persero) dalam perkembangan bisnis
PT. Garuda Indonesia Tbk (Persero).
6. Penghargaan terbaru didapatkan Garuda Indonesia dari Sky Trax di kategori ‘The
world’s Most Loved Airline’ ( Maskapai Paling Dicintai di Dunia)
7. Garuda Indonesia diakui sebagai maskapai bintang 5

Threats 1. Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb yang
dapat mengakibatkan penurunan permintaan;
2. Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute
penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain;
3. Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol yang
menghambat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP), seperti
landasan pacu/runway yang terbatas
4. Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari
Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar
tergantung dengan Pertamina.

Corporate Strategy
Banyak perusahaan-perusahaan beroperasi di banyak lini bisnis, saat menganalisis
organisasi dengan lini bisnis yang banyak, analisis tidak hanya berpaku dengan evaluasi
industri dan strategi masing-masing unit bisnis, tetapi juga konsekuensi(baik positif maupun
negatif) dari semua bisnis yang berbeda namun ada dalam satu payung perusahaan induk.

Adapun strategi korporasi adalah strategi yang dijalankan oleh induk grup perusahaan
atau holding company untuk mengatur berbagai perusahaan atau strategic business unit yang
ada di bawahnya. Oleh karena itu perusahaan harus mampu mensinergikan aktivitas berbagai
bisnisnya sehingga memperoleh keunggulan kompetitif dari masing-masing unit bisnisnya.
Strategi korporat perlu penguasaan strategi bisnis, hubungan antara bagian dengan
keseluruhan perusahaan, konfigurasi ruang lingkup pasar, dan koordinasi antar unit bisnis
yang dimiliki oleh perusahaan. (Collis & montgomerry, 1998: 5-7)

Strategi korporat digunakan untuk mengendalikan perusahaan pada tujuan tertentu, tetapi
strategi perusahaan yang lainnya digunakan untuk memastikan arah tujuan tersebut diikuti,
dan memastikan untuk bisa mengerti dan mengatur jika terjadi perkembangan yang
signifikan. Ada beberapa pilihan arah strategi korporat perusahaan yang menunjukkan jenis
strategi korporat yang dilakukan:

1. Strategi Bertumbuh
1) Strategi Konsentrasi
Strategi ini mempertimbangkan bahwa produk atau bisnis yang dimiliki perusahaan
memiliki potensi untuk tumbuh. Ada dua pilihan utama strategi kosentrasi yaitu:
a. Pertumbuhan Vertikal (Vertical Growth)
Pertumbuhan ini dapat dicapai baik secara internal dengan cara memperluas operasi yang
ada, atau secara eksternal melalui akuisisi.

b. Pertumbuhan Horizontal (Horizontal Growth)


Pertumbuhan horizontal dapat dicapai dengan cara memperluas operasi perusahaan ke
lokasi geografis lainnya dan/atau meningkatkan jangkauan produk dan jasa yang ditawarkan
pada pasar saat ini. (contoh: brownies Amanda)

2) Strategi Diversifikasi
a. Diversifikasi Konsentrik (Concentric/Related Diversification)
Strategi yang dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan
produk yang ada saat ini baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas
bersama, ataupun jaringan  pemasaran  yang  sama. (contoh: Kelompok  usaha  Kompas 
Gramedia  masuk  ke  bisnis penerbitan  (Elexmedia  Komputindo), 

b. Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate/Unrelated Diversification)

Strategi yang dijalankan dengan menambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar
baru yang tak terkait dengan yang ada  saat  ini. 

(Contoh:PT.  Bank  Lippo,  Tbk  sebagai  cikal  bakal  Group  Lippo memutuskan  untuk 
bergerak  di  sektor  properti  seperti Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, dan Lippo
Development)

2. Strategi Stabilitas

Strategi ini dapat dipilih apabila perusahaan tetap melanjutkan aktivitas tanpa adanya
perubahan arah yang signifikan. Beberapa jenis strategi ini adalah:

1) Strategi Istirahat/Maju dengan Hati-hati (Pause/Proceed with Caution


Strategy)

adalah suatu timeout - kesempatan untuk istirahat sebelum melanjutkan dengan strategi
pertumbuhan atau strategi pengurangan)

2) Strategi Tidak Ada Perubahan (No-Change Strategy)

adalah sebuah keputusan untuk tidak melakukan suatu hal yang baru - suatu pilihan untuk
melanjutkan operasi dan kebijakan saat ini sampai waktu tertentu di masa yang akan datang.

3) Strategi Laba (Profit Strategy)

adalah suatu keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru dalam suatu situasi
yang buruk dan bertindak seolah-olah masalah perusahaan hanya bersifat sementara.
3. Strategi Penciutan atau Penghematan

Strategi ini digunakan perusahaan ketika perusahan memiliki posisi kompetisi yang
lemah pada beberapa atau semua lini produknya, keadaan yang demikian yang mengakibatkan
performa yang rendah, turunnya penjualan, dan hilangnya laba.

1) Strategi Putar Haluan (Turnaround Strategy)

Strategi putar haluan menekankan perbaikan efisiensi operasional dan sangat tepat
digunakan ketika masalah yang dihadapi perusahaan sudah menjalar, tetapi belum kritis.

2) Strategi Perusahaan Tawanan (Captive Company Strategy)

Strategi perusahaan tawanan, membuat perusahaan dapat mengurangi ruang lingkup


aktivitas fungsionalnya, seperti pemasaran, sehingga dapat mengurangi biaya secara signifikan

3) Strategi Menjual/Divestasi (Sell-Out/Divestment Strategy

Strategi menjual dapat dipahami jika manajemen masih dapat memperoleh harga yang
baik bagi para pemegang sahamnya dan karyawan dapat bertahan pada pekerjaannya, dengan
cara menjual seluruh perusahaan kepada perusahaan lain.

4) Strategi Kepailitan/Likuidasi (Bankruptcy/Liquidation Strategy)

Strategi kepailitan meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada pengadilan


sebagai usaha untuk menyelesaikan kewajiban perusahaan. (contoh: Perusahaan Riau Airlines
pada tahun 2008, yang sempat mengalami kesulitan financial yang menyebabkan terhentinya
kegiatan operasional perusahaan untuk sementara)

Strategi Korporasi PT Garuda Indonesia, Tbk

1. Strategi Bertumbuh
a. Pertumbuhan Vertikal

Dalam perusahaan bidang aviasi, Garuda Indonesia Grup memiliki perusahaan :

1. Garuda Indonesia : Angkutan udara


2. GMF AeroAsia : Perbaikan dan pemeliharaan pesawat
3. Citilink : Angkutan udara niaga

Sedangkan untuk perusahaan bidang non aviasi Garuda Indonesia Grup memiliki
perusahaan

1. Aerowisata : Perhotelan, jasa boga dan penjualan tiket


2. Asyst : Penyedia jasa teknologi informasi
3. Sabre Travel Network Indonesia : Penyedia jasa sistem Komputerisasi reservasi
4. Gapura Angkasa : Jasa pengelolaan ground handling
5. Garuda Indonesia Holiday France : Biro perjalanan wisata, penjualan tiket, dan
jasa penyewaan pesawat
b. Pertumbuhan Horizontal

Garuda Indonesia terbang ke 48 tujuan domestik serta terbang ke 22 tujuan internasional,


terbaru p. Garuda Indonesia juga mengembangkan rute penerbangan baru seperti meluncurkan
rute Jakarta ke London melalui Amsterdam, yang merupakan satu-satunya rute langsung dari
Indonesia ke Eropa pada tahun 2014 dan Garuda Indonesia meluncurkan penerbangan Jakarta-
London non-stop pada tahun 2017

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia perkuat dan meningkatkan kerja sama
“codeshare” dengan maskapai global yang menjadi mitra, khususnya untuk penerbangan di
domestik yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia. PT Garuda Indonesia membentuk PT
Citilink Indonesia untuk bersaing di kelas penerbangan low-cost carrier

2. Strategi Diversifikasi
a. Diversifikasi Konsentrik

Garuda Indonesia memiliki bidang pelayanan yang lebih spesifik yaitu dengan adanya
fasilitas first class yang memiliki pelayanan berkualitas dan banyak keuntungan lainnya. Sejalan
dengan komitmen Garuda Indonesia dalam meningkatkan kualitas layanan penerbangan secara
berkelanjutan, Garuda terus berupaya menyajikan berbagai nuansa baru dalam fitur layanan
penerbangannya yakni melalui “The New Flight Experience” yang merupakan pertunjukan
musik dari musisi terbaik Indonesia yang ditampilkan perdana di atas ketinggian 35 ribu kaki.,
selain itu Garuda Indonesia meluncurkan The New Signature Dish of Indonesia yang merupakan
21 varian baru menu in-flight meals Garuda yang mengangkat tema cita rasa kuliner khas
Nusantara. Dengan tujuan untuk memperkenalkan makanan khas nusantara ke dunia
internasional. Maskapai nasional Garuda Indonesia juga secara resmi memperkenalkan “The
New Boarding Pass” yang dilengkapi fitur baru QR Code yang memudahkan penumpang
mengakses link website partner-partner Garuda Indonesia yang menawarkan berbagai nilai
tambah.

b. Horizontal Diversification

Memiliki anak perusahaan yakni Aero Wisata yang Bergerak di bidang usaha jasa
penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saling kuat di bidang usaha
pariwisata dan jasa pendukung angkutan udara dengan tujuan menjadi penyedia layanan terdepan
pada industri hospitality dan wisata nasional.

3. Strategi Penciutan atau Penghematan

1) Strategi Putar Haluan (Turnaround Strategy)

Strategi putar haluan menekankan perbaikan efisiensi operasional dan sangat tepat
digunakan ketika masalah yang dihadapi perusahaan sudah menjalar, tetapi belum kritis. (contoh:
melakukan konsolidasi)

1) Pada tahun 2014, Garuda Indonesia menutup jalur penerbangan ke Taipei yang
tidak menguntungkan, Garuda Indonesia juga melepas beberapa aset pesawat
terbang, saat ini Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi hutang yang cukup
besar

Persaingan bisnis di bidang penerbangan semakin ketat, mengingat bahwa industri


penerbangan setiap tahunnya selalu berkembang karena menjadi pilihan transportasi masyarakat
untuk bepergian jauh dalam waktu yang singkat, oleh karena itu perusahaan yang bergerak di
bidang udaha penerbangan harus bisa dalam melakukan pengaturan srategi yang cerdas terutama
dalam hal pengaturan strategi pemasaran maupun pelayanan untuk menarik kepercayaan
konsumen terhadap masing-masing penerbangan. Persaingan yang ketat dalam bidang usaha
transportasi jalur udara banyak terjadi pada maskapai penerbangan yang menerapkan
penerbangan dengan biaya yang rendah (low cost carrier). Agar bisa berjaya dan
mempertahankan loyalitas penumpang, maka sudah selayaknya maskapai memiliki strategi yang
tepat dalam menarik hati calon penumpang dengan cara menentukan target pasar yang dituju
agar ada kesesuaian antara pelayanan yang diberikan dengan harga tiket yang dijual, serta yang
teruatam mengutamakan keselamatan penumpang. Garuda Indonesia adalah maskapai
penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai fullservice airline, berdiri pada tahun 1949,
Garuda Indonesia memiliki tagline “The Airline of Indonesia” sebagai penanda kepeloporan dan
identitas maskapai pembawa bendera bangsa(flag carrier). Melihat perkembangan usaha Garuda
Indonesia dalam bisnis maskapai penerbangan pada akhir-akhir ini memang patut diacungi
jempol. Sebagai maskapai penerbangan Nasional “ber-plat merah”, apa yang telah diupayakan
pihak Garuda Indonesia untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para penumpangnya terus
mengalami kemajuan. Garuda Indonesia masih tetap konsisten dengan mengutamakan layanan
kepada penumpang. Pelanggan dari Garuda Indonesia sendiri dari tahun ke tahun semakin
meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis penerbangan di Indonesia. Untuk itu
usaha agar kepuasan pelanggan tetap terjaga Garuda Indonesia selalu mengupgrade kualitas
pelayanan nya baik Nasional maupun Internasional dari jajaran direksi beserta para staf nya
ataupun pelayanan dari para awak kabin yang menjadi ujung tombak pelayanan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai