Anda di halaman 1dari 2

CERITA FABEL SEMUT DAN MERPATI

Pada suatu ketika di musim panas, ada gerombolan semut yang


berjalan dan membawa makanan di atas kepala meeka. Mereka
terlihat sangatlah kompak. Pemimpin mereka memberkan aba-aba
ketika harus melangkah dan berbelok. Semut tersebut selalu
mengikuti petunjuk sang pemimpin hingga tibalah mereka di
sarangnya.
Sesudah meletakkan hasil bawaaan, mereka berpisah untuk
menjalankan tugas lain. Ada salah satu semut yang masih muda. Ia
penasaran dengan dunia yang ada di luar sarangnya. Ia pun akhirnya
izin kepada pemimpin untuk pergi dan melihat-lihat dunia luar.
Pemimpin pun menjawab,
“Anakku, apabila engkau hendak pergi untuk jalan-jalan, boleh saja.
Namun engkau harus hati-hati karena di luar sarang ini dunia amat luas dan juga kejam” Pesan pemimpin tersebut.
Sesudah menyiapkan bekal, semutpun pamit kepada pemimpin, “Pak pemimpin, aku akan pergi sekarang juga”. Pemimpin menjawab,
“Hati-hati di jalan dan cepatlah pulang”.
Tak jauh dari sarang, ada sungai yang airnya sangat jernih. Karena ingin tahu, semut muda pun berjalan menelusuri lembah. Ia memanjat
pohon dan juga rerumputan berkali-kali. Ia berjalan dengan tak kenal lelah. Ia pun melihat mata air jernih dan mendatanginya untuk
minum.
Ketika dekat dengan mata air tersebut, ia bingung karena letak mata airnya lebih tinggi dibandingkan tanah tempat ia berpijak. Ia pun naik
ke atas batang rumput. Saat hampir berhasil, ia terpeleset dan jatuh ke dalam mata air.
Ketika ia sedang kesulitan bangun, ada seekor merpati yang hendak menyelamatkannya. Merpati tersebut mengambil daun di pohon
sampai jatuh di dekat semut muda. Dengan susah payah, semut muda segera naik ke atas daun. Ia pun berterima kasih kepada burung
merpati.
“Hai burung merpati, aku berterima kasih karena engkau telah menyelamatkanku” Kata semut muda. Merpati pun menjawab, “Iya sama
sama semut, apa yang sedang engkau lakukan di sini?”
“Aku tengah jalan-jalan untuk melihat dunia di luar sarang semutku” Jawa semut.
Ketika mereka sedang bercakap-cakap, tiba-tiba ada bahaya yang tengah mengintai. Ada seorang pemburu yang hendak menembak
merpati. Merpati pun langsung bergegas terbang dan meninggalkan semut sendirian.
Menyaksikan kejadikan itu, akhirnya semutpun berlari kea rah pemburu dan menggigit kakinya. Akhirnya, penburu tersebut merintih
kesakitan. Merpati berkata,”Terima kasih semut karena engkau sudah menyelamatkanku”.
“Sama-sama burung merpati, engkau tadi juga menyelamatkan nyawaku” jawab semut. Akhirnya mereka pun segera berpisah.
CERITA FABEL RUSA DAN KURA-KURA

Pada zaman dahulu, hidup seekor rusa yang amat pemarah dan juga
sombong. Ia bahkan kerap meremehkan kemampuan hewan yang lain.
Suatu ketika sang rusa berjalan di pinggir danau. Ia tidak senjaga
berjumpa dengan kura-kura yang tampak mondar mandir saja. Melihat
hal itu, sang rusa pun bertanya, “Kura kura, apa yang tengah engkau
lakukan?”
Mendengar itu, sang rusa tiba-tiba marah, “Kau jangan berlagak. Kau
hanya mondar mandir dan berlagak mencari sumber kehidupan”.
Kura-kura pun berupaya untuk menjelaskan akan tetapi rusa tetap saja
marah. Rusa juga mengancam akan menginjak tubuh kura-kura.
Akhirnya, kura kura merasa jengkel dan menantang rusa untuk adu
kekuatan dari betis kaki mereka.
Mendengar tantangan tersebut, tentu saja rusa amat marah. Akhirnya, ia minta kepada kura-kura untuk menendang betisnya terlebih
dahulu. Namun, kura-kura tidak mau dan menjawab, “Apabila aku yang menendang betismu lebih dulu, tentu saja engkau akan jatuh dan
tidak sanggup membalasku”.
Akhirnya, rusa semakin marah dan melakukan ancang-ancang untuk menendang kura kura. Namun, kura-kura segera memasukkan kaki-
kakinya ke dalam tempurung. Akhirnya, rusa menginjak tempurung dengan kuat dan itu menyebabkan kura-kura tertimbun di tanah.
Kura-kura pun berusaha keluar. Dan sesudah seminggu berlalu, ia berhasil keluar dari tanag dan mencari rusa. “Bersiaplah rusa, kini aku
yang saatnya menendang”. Mendengar itu,rusa hanya memandang remeh kemampuan yang dimiliki oleh kura-kura. “Kerahkan saja
semua kemampuan yang engkau miliki untuk menendang betisku. Ayolah jangan ragu”.
Kura-kura pun bersiap dan mengambil ancang-ancang tempat tinggi. Kemudian, ia pun menggelindingkan tubuhnya. Dan ketika sudah
hampir mendekati tubuh rusa, ia pun menaikkan tubuhnya sampai melaayng. Ternyata kura-kura mengincar hidung sang rusa. Dengan
sangat keras, akhirnya tempurung kura ura berhasil menyebabkan hidung sang rusa putus. Dan akhirnya ia pun mati.

Anda mungkin juga menyukai