Efusi pleura adalah kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan di antara dua lapisan
pleura. Dimana yang kita tau pleura merupakan membran yang memisahkan paru-
paru dengan dinding dada bagian dalam.
Cairan yang diproduksi pleura ini sebenarnya berfungsi sebagai pelumas yang membantu
kelancaran pergerakan paru-paru ketika bernapas. Namun ketika cairan tersebut berlebihan
dan menumpuk, maka bisa menimbulkan gejala-gejala seperti nyeri dada saat menarik dan
membuang napas, batuk, demam, dan sesak napas.
Efusi pleura sering kali terjadi sebagai komplikasi dari beberapa jenis penyakit lainnya,
seperti:
Kanker paru-paru.
Tuberkulosis (TBC).
Pneumonia.
Emboli paru.
Sirosis atau penurunan fungsi hati.
Penyakit ginjal.
Gagal jantung
Penyakit lupus.
Rheumatoid arthritis.
Pada kasus, ternyata pasien memiliki riwayat penyakit TB, dimana pada pemeriksaan
rontgen thorax PA bahwa TB paru lama aktif kembali. Kemungkinan yang menyebabkan
terjadinya efusi pleura yaitu penyakit TB nya ini yang dinyatakan aktif kembali.
BRONKITIS KRONIS
Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran utama pernapasan atau bronkus.
Bronkus berfungsi sebagai saluran yang membawa udara dari dan menuju paru-paru. Seseorang
yang menderita bronkitis biasanya ditandai dengan munculnya gejala batuk yang berlangsung
selama satu minggu atau lebih.
Dimana Bronkitis tipe ini biasanya dialami oleh orang dewasa berusia 40 tahun ke atas. Bronkitis
kronis dapat berlangsung hingga 2 bulan, dan merupakan salah satu penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK).
Pada kasus sebelumnya pasien memiliki riwayat TB paru yang aktif kembali, dimana Tb yang
memburuk dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, berpotensi menimbulkan komplikasi
berupa Bronkitis. Dimana gejala tersebut yaitu Nyeri dada ketika batuk bahkan bernapas, Badan
terasa lelah, Mual dan muntah.
Pada kasus pasien berumur 76 Tahun, memiliki gejala nyeri dada ketika batuk, terasa lelah dan mual.
SKOLIOSIS
Skoliosis menyebabkan kelengkungan lateral (ke arah samping) di garis vertikal tulang belakang yang
biasanya lurus. Bila dilihat dari samping, tulang belakang menunjukkan lengkungan ke arah luar yang
ringan di punggung atas dan menunjukkan tingkat kelengkungan ke dalam yang ringan di punggung
bawah. Ketika seseorang dengan tulang belakang normal dilihat dari depan atau belakang, tulang
belakang tampaknya lurus. Ketika seseorang dengan skoliosis dilihat dari depan atau belakang,
tulang belakang tampaknya melengkung.
Pada kasus, penyebab skoliosis pada pasien ini yaitu skoliosis degenaratif. Dimana pasien
pada kasus ini berusia 76 tahun dan memiliki penyakit kronis yaitu TB lama yang aktif
kembali, Bronkitis kronis dan efusi pleura.