PHBS merupakan singkatan dari perilaku hidup bersih dan sehat yaitu sekumpulan perilaku
yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai upaya agar dirinya sehat dan aktif membantu
kesehatan masyarakat di sekitarnya. PHBS memang sepertinya mudah dikatakan tapi
penerapannya sangat sulit karena membutuhkan kesadaran dan kesungguhan akan pentingnya
menjaga kesehatan. Semua perilaku manusia sebenarnya pasti punya pengaruh terhadap
kesehatan, apapun bentuknya, mulai dari makan, tidur, mandi, berpakaian, sampai cara belajar,
hanya saja diprioritaskan mana perilaku yang berpotensi menimbulkan penyakit.
Sumber: http://duniaiptek.com/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-untuk-anak-sekolah/
3. Pernyataan yang tepat tentang isi teks di adalah ....
A. Setiap orang harus hidup sehat agar tidak kena penyakit sejak dini.
B. Perilaku hidup bersih dan sehat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari atas dasar
kesadaran.
C. Semua perilaku manusia sebenarnya pasti punya pengaruh terhadap kesehatan.
D. Pola makan memicu penyakit komplikasi bagi sebagian orang.
E. Faktor genetis erat sekali dengan penyakit yang diderita oleh seseorang.
Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena. Tidaklah
sepatutnya hal itu kulaporkan? Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus
diutamakan ialah kerukunan kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan
kericuhan dalam kampung. Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh
main seruduk. Masih ingatkah kau pada peristiwa Dullan dan Bidin tempo hari? Hanya karena
soal dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara.
Gerhana, Muhammad Ali
5. Nilai moral yang terkandung dalam petikan cerpen tersebut adalah ....
A. Perbuatan baik akan selalu mendatangkan kebaikan bersama.
B. Perbuatan membesar-besarkan persoalan yang kecil dapat berakibat fatal.
C. Perselisihan dalam bermasyarakat harus dijaga bersama.
D. Kerugian yang harus ditanggung oleh orang yang membesarkan masalah.
E. Perbuatan orang lain yang merugikan selayaknya dimaafkan.
Orang-orang Lareh Panjang hanya datang di hari pertama, sekadar menyaksikan benda-benda
pusaka adat yang dikeluarkan untuk menyemarakkan kenduri, setelah itu mereka berbalik
meninggalkan helat. Bahkan, ada yang belum sempat mencicipi hidangan, sudah tergesa
pulang.
“Gulai kambingnya tak ada rasa,” bisik seorang tamu.
“Kuah gulai rebungnya encer seperti kuah sayur toge. Kembung perut kami dibuatnya.”
“Masakannya tak mengenyangkan, tak mengundang selera.”
“Pasti juru masaknya bukan Makaji!”
Makin ke ujung, kenduri makin sepi. Rombongan pengantar mempelai pria diam-diam juga
kecewa pada tuan rumah, karena mereka hanya dijamu dengan menu masakan yang asal-
asalan, kurang bumbu, kuah encer, dan daging yang tak kempuh.
JuruMasak,Damhuri Muhammad
8. Latar tempat yang ditunjukkan dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….
A. rumah mempelai perempuan
B. halaman rumah juru masak
C. rumah Makaji
D. rumah perhelatan juru masak
E. tempat pameran pusaka
Spesies hiu langka yang baru ditemukan di Teluk Meksiko ini lebih menggemaskan bentuknya.
Ukuran mini dengan panjang 14cm dan bobot 14,6g. Analisa genetika mengungkapkan bahwa
hiu muda jantan ini adalah anggota genus Mollisquama. Grace dan timnya lalu membandingkan
(….) yang mereka temukan dengan deskripsi tertulis dan foto-foto hiu Mollisquama Parini,
yang dikumpulkan pada 1984.
10. Kata serapan yang tepat untuk mengisi bagian rumpang pada paragraf tersebutadalah ….
A. spesies
B. spesimen
C. spesies
D. spektrum
E. spesial
Aku tidak lagi berada di kamarku, tetapi di suatu ruangan bersama-sama dengan
sekelompok orang yang sama sekali belum pernah kulihat sebelumnya. Ruangan terasa pengap.
(…). Kami semua duduk di kursi yang diatur membentuk sebuah lingkaran, mirip dengan
ruangan diskusi. Semua tampak duduk tenang, semua kelihatan sedang menulis, dan tidak
seorang pun yang kelihatan peduli pada orang lain di ruangan itu.
11. Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dalam paragraf deskripsi tersebut
adalah ....
A. mereka asyik bercengkrama dan yang lain bersenda gurau tetapi aku memilih diam.
B. Ruangan itu terang dan nyaman, dan buah jendela besar terbuka di sisi kiri kami.
C. Kursi empuk melingkar mengeilingi meja besar dan semua orang sibk dengan urusan
masing-masing.
D. Ruangan itu gelap gulita tak terdapat sebuah lampu yang menerangi ruangan itu , tetapi
semua diam saja.
E. Bau asap tembakau memenuhi ruangan itu, tapi tak seorang pun yang kelihatan peduli.
12. Berdasarkan isi dan cara penyajiannya, penggalan karya ilmiah di atas termasuk ke dalam
bagian ...
A. latar belakang
B. tujuan pembahasan
C. metode penelitian
D. pembahasan
E. kesimpulan
17. Larik bermajas yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang adalah ....
A. para putri cantik menampakkan wajah
BIN 113
19. Rumusan masalah: Bagaimanakah pengaruh belajar kelompok terhadap prestasi siswa?
Tujuan penulisan karya ilmiah yang tepat berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah ...
A. mendeskripsikan waktu yang tepat untuk belajar kelompok bagi siswa.
B. mendeskripsikan materi belajar kelompok yang sistematis bagi siswa.
C. mendeskripsikan pengaruh belajar kelompok terhadap prestasi siswa.
D. mendeskripsikan hambatan belajar kelompok bagi siswa.
E. mendeskripsikan cara yang tepat untuk belajar kelompok bagi siswa.
Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak, dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka
Konversi naskah drama yang sesuai dengan kutipan cerita tersebut adalah ...
BIN 113
A. Makaji : ”Separuh umur ayah sudah habis untuk membantu setiap kenduri,
bagaimana kalau tanggung jawab itu dibebankan kepada yang lebih
muda?”
Azrial : ”Belum! Akan ayah pikul beban ini hingga tangan ayah tak lincah lagi
meracik bumbu”
B. Azrial : ”Separuh umur Ayah sudah habis untuk membantu setiap kenduri di
kampung ini, bagaimana kalau Ayah berhenti?”
Ayah : ”Belum! Akan ayah pikul beban ini selama ayah kuat meracik bumbu.”
C. Azrial : ”Separuh umur Ayah sudah habis untuk membantu setiap kenduri di
kampung ini? Mungkin sudah saatnya Ayah berhenti.”
Ayah : ”Belum! Akan ayah terima beban ini hingga tangan ayah tak bisa lagi
meracik bumbu”
D. Azrial : ”Separuh umur Ayah sudah habis untuk membantu setiap kenduri di
kampung ini, bagaimana kalau tanggung jawab itu dibebankan kepada
yang lebih muda? Mungkin sudah saatnya Ayah berhenti.”
Makaji : ”Belum! Akan saya pikul beban ini hingga tangan ayah tak lagi lincah
meracik bumbu.”
E. Azrial : (enam bulan lalu, ketika pulang kampung) ”Sudah saatnya Ayah berhenti
membantu kenduri di kampung ini.”
Makaji : ”Belum! Akan ayah pikul beban ini hingga tangan ayah tak bisa lagi
meracik bumbu.
Kalimat yang menggunakan kata umum dalam paragraf tersebut terdapat pada nomor ...
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
(1) Ana sudah lama ditinggal oleh orang tuanya. (2) Ayah dan ibunya mati ketika
Ana masih kelas lima. (3) Setelah kepergian ayah dan ibunya, Ana diasuh oleh tantenya.
(4) Sekarang Ana sudah duduk di bangku sekolah menengah atas. (5) Di sekolah, Ana
termasuk anak yang cerdas.
Kalimat yang menggunakan kata bermakna peyorasi terdapat pada nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
27. Kalimat di atas yang berpola S-P-O adalah kalimat nomor ....
BIN 113
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
menebang hutan secara membabi buta tanpa memperhitungkan efek yang akan ditimbulkannya
kemudian hari. (2) Kini daerah ini bukan lagi hutan yang lebat dan rimbun,yang ada adalah
hutan yang gundul dan gersang. (3) Kegersangan dan kegundulan ini disebabkan karena
penebangan hutan yang dilakukan oleh pihak Perhutani. (4) Warga sekitar sering kali melihat
mobil Perhutani dan mobil kepolisian setempat parkir di sekitar penebangan hutan
31. Kalimat (3) dalam paragraf tersebut tidak efektif.. Hal ini disebabkan oleh …
A. penggunaan frase kegersangan dan kegundulan seharusnya digunakan salah satu
B. kata Perhutani seharusnya ditulis dengan huruf capital karena berupa akronim
C. penggunaan frasa disebabkan karena pada kalimat tersebut salah
D. kalimat tersebut tidak memilki keterangan tempat dan waktu
E. Kalimat tersebut tidak memilki objek
Nilai budaya yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
adalah ....
A. mengagunkan rumah atau tanah untuk modal usaha
B. meributkan warisan dari orang tua yang telah meninggal
C. meskipun telah menikah, tetap tinggal bersama orang tua
D. remaja putus sekolah yang selalu menyusahkan orang tua
E. perselisihan dengan saudara kandung berlanjut sampai usia tua
33. Karakteristik legenda yang dominan dalam penggalan cerita Jaka Tarub di atas adalah …
A. bertema percintaan.
BIN 113
34. Kalimat esai yang tepat untuk mengomentari penggambaran seting tempat dalam penggalan cerpen
di atas adalah ….
A. Pengarang terlalu bombastis dalam menggambarkan seting tempat sehingga membuat
pembaca bingung.
B. Penggambaran seting tempat yang imajinatif dan unik membuat imajinasi pembaca dapat
berkembang dengan baik.
C. Pengarang tidak mampu menggambarkan seting tempat dengan baik sehingga kurang
mampu menggambarkan cerita yang indah.
D. Keberhasilan pengarang dalam melukiskan seting tempat sangat memanjakan imajinasi dan
mata pembacanya.
E. Penggambaran seting tempat yang imajinatif, futuristik, dan terpengaruh oleh dunia digital
membuat cerpen ini mampu memanjakan imajinasi pembaca yang hidup di era digital.
Tuhan,
Kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainmu
Abdul Hadi WM
35. Teks cerita narasi yang paling tepat berdasarkan nilai relijius yang terkandung dalam puisi di atas
adalah …
BIN 113
A. Hasan adalah seorang yang sangat taat beribadah. Ia selalu berusaha untuk menjauhi semua
larangan Tuhan dan selalu menjaga ibadahnya. Hal ini ia lakukan ketika ia menyadari
bahwa dosa-dosanya sangat banyak dan Tuhan selalu mengetahui semua yang ia lakukan.
“Terimalah taubatku ya Tuhan,”begitulah doa Hasan setiap malam seusai salat tahajud.
Saat orang lain masih tidur, ia sudah sujud dan berdoa.
Meski sedih, Hasan bersyukur. Apa yang dialaminya saat ini membuatnya kembali
mengingat Tuhan dan membuatnya bertaubat.
Hasan sangat sedih karena selama ini ia tidak mau beribadah kepada Tuhan meskipun ia
menyadari bahwa ia telah banyak berbuat dosa. Ketika ia berniat untuk bertaubat, kematian
telah lebih dulu menjemput ajalnya.
B. Hasan dikenal sebagai seorang lelaki yang sangat tabah dalam menjalani kehidupannya.
Sebagai manusia biasa, ia pun tak lepas dari salah dan dosa. Namun, ia tidak pernah putus
asa. Ia selalu berdoa dan mohon ampunan kepada Tuhan Yang Mahaesa.
C. Hasan adalah seorang lelaki yang sangat taat beribadah. Ia selalu menghindarkan diri dari
perbuatan dosa dan selalu berusaha menjaga ibadahnya. Ia menyadari sepenuhnya, bahwa
ia tidak dapat hidup tanpa kuasa-Nya. Setiap malam ia selalu rajin salat malam, memohon
petunjuk agar selalu dapat menjaga iman dan ibadahnya. Di saat orang lain masih tertidur,
ia sudah menjalankan ibadah dengan tekun.
D. Tuhan itu Maha Pengampun. Seberapa pun besarnya dosa seorang hamba, selama hamba
itu mau bertaubat, pasti akan diampuni. Karena itulah, Hasan yang selama ini telah banyak
berbuat dosa, memilih untuk kembali ke jalan Tuhan dan bertaubat. Kini, ketika ia sudah
taat beribadah, ia merasa menjadi sangat dekat kepada Tuhan.
E. Selama ini Hasan selalu merasa takut pada dosa-dosa yang pernah diperbuatnya. Ia
menyadari bahwa dosa-dosa itulah yang akan membuatnya masuk neraka. Kesadarannya
bahwa hidup dan matinya ada dalam takdir Allah, membuat Hasan memilih bertaubat.
“Dosa-dosaku di masa lalu telah membuatku kehilangan segalanya. Tidak saja sahabat dan
kerabat, bahkan anak-anak dan istriku pun meninggalkanku. Hanya Engkaulah kini satu-
satunya tempatku mengadu.”
Meski sedih, Hasan bersyukur. Apa yang dialaminya saat ini membuatnya kembali
mengingat Tuhan dan membuatnya bertaubat.
II. URAIAN
Teks 1 Teks 2
Sebelum peristiwa malam itu - yang akan Mahmunah mengurut satu demi satu jari
kuceritakan nanti, Idang dikenal sebagai tangannya, seolah menghitung dan takut salah
perempuan kurang waras. Kerap mengamuk satu jarinya hilang. Dia menatap silau atap seng
kesurupan, dan meracau menceritakan tentang warung yang berjejer di hadapannya.
mimpi-mimpinya yang aneh. Kepada orang- Sesiang ini belum ada seorang pembeli
orang ia sering mengatakan, ”Ada ular-ular pun yang singgah di lapak dagangan
besar menyusup dalam mimpiku. Ular itu Mahmunah. Bergulung lembaran sirih, daun
bukan mimpi, tapi ular yang menyusup dalam gambir, pasta gambir, pinang muda yang telah
mimpiku. Dalam mimpi juga aku sering dibelah-belah kecil, ibarat barang tak berguna
bertemu Ayah.” saja.
Idang memang tak seperti kebanyakan Mahmunah tahu, bahwa dibanding
perempuan lainnya yang hidup di pegunungan rokok, barang dagangannya mungkin kalah
Meratus. Ia suka memanjat pohon, hal yang menarik. Siapa coba yang senang menyirih?
hanya pantas dan perlu kekuatan seperti Orang-orang lebih senang mengulum gula-
dimiliki anak laki-laki. Ia juga kerap gula, atau menyedot sehingga pipi kempot,
melakukan perjalanan sendiri ke hutan-hutan berbatang sigaret berbagai merek. Kendati
terdalam, hutan-hutan terlarang. sigaret berharga mahal, bahkan diembel-embeli
”Aku banyak menemukan makhluk- memberi mudarat di bungkusnya -bisa
makhluk aneh di sana. Mereka bersahabat,” mengakibatkan berbagai penyakit- orang-orang
ceritanya kepada teman-teman sebaya, yang tetap bengal mencintai sigaret. Bahkan dengan
karena cerita semacam itu pula menyebabkan ia harga yang menyamai dua kilo beras per
perlahan-lahan dijauhi teman-temannya. bungkusnya, mereka seolah tutup mata. Tutup
Namun ia mengaku tak pernah merasa telinga mendengar ocehan istri di rumah,
kesepian. ”Teman-temanku di dunia lain jauh misalnya, bahwa lebih baik membeli beras
lebih banyak,” seseorang bercerita kepadaku ketimbang sigaret.
menirukan ucapannya. Mahmunah memercik-mercikkan air ke
Tabiat ini kemudian dikait-kaitkan orang atas daun sirih agar tetap terlihat segar. Seorang
dengan almarhum ayahnya yang seorang bocah yang melintas di hadapannya, dipanggil
balian, seorang dukun kesohor. Ayahnya Mahmunah.
dikenal sebagai panggalung, dukun sakti yang “Ada apa, Nek?” Bocah itu mendekat.
karena karismanya sanggup memanggil, Ingusnya berleleran. Dengan ujung lengan
mengikat, dan mendatangkan orang-orang dari baju, si bocah mengapus leleran ingusnya.
kampung-kampung jauh. Ayahnya meninggal “Pesankan aku segelas kopi kepada
kala ia usia 12 tahun. Ibunya lebih dulu tiada, Mardiansyah. Sisanya, belikanlah barang
tak tertolong saat melahirkannya. Entah dari sesukamu.” Mahmunah menggumpal lembaran
mana mulanya, kenyataan itu membuat Idang uang, lalu menggenggamkannya ke tangan
dianggap sebagai pembawa kemalangan dalam bocah itu. Secepat kilat bocah itu melesat
hidup. menembus pasar yang lengang.
38. Bacalah kutipan cerpen berikut ini, kemudian ubahlah ke dalam bentuk teks drama.
Sejak sore hingga menjelang dini hari ini Surad kelelahan menemani Pak Akla mencari
rajungan. Rasanya ia belum lama merebahkan tubuh dan teriakan keras Pak Akla sudah
membuatnya tersentak bangun.
BIN 113
“Bersiaplah!” Teriak Pak Akla seraya bergerak membelah air menuju perahu. Dua keranjang
bambu yang diikat menyatu tampak penuh rajungan. Hewan-hewan bercapit itu menggeliat saling
bertindihan. “Bangunlah!” Ulang Pak Akla menaiki perahunya.
Surad melilitkan sarung ke leher. “Ada apa, Ama?”
“Tidurmu seperti ular, sampai-sampai tak kau dengar suara gemuruh dari tanjung.”
“Apa?” Surad kaget setengah mati. “Jangan main-main, Ama!”
“Ambil dayungmu! Kita ke kampung laut sekarang juga!”
Surad mengangkat dayungnya. Tanpa buang waktu mereka mengayuh perahu ramping itu
secepat mungkin. Pak Akla sigap mengendalikan perahu dengan dayung pada dinding kayu
buritan. Belum dua menit, peluh sudah membasahi punggung Surad.
Berdasarkan kutipan tersebut, tentukanlah tokoh, watak tokoh, sudut pandang, dan amanat!