Anda di halaman 1dari 3

Nama : IDA ALFIANI HAFID

Stambuk : A42120023
Kelas : PJKR C

RESUME BAHASA INDONESIA


A. Pengertian Membaca kritis
Membaca merupakan kegiatan yang sangat menunjang kegiatan menulis. Dengan
banyak membaca, kita akan mempunyai banyak informasi dan pengetahuan yang tidak kita
dapat dari pengalaman sehari-hari. Dengan banyak membaca, kita juga akan banyak
mendapat gagasan yang berguna untuk tulisan kita. Tulisan yang baik memberikan
pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, kalau kita ingin menghasilkan tulisan yang
baik, kita perlu banyak membaca. Tidak mengherankan bahwa penulis yang baik umumnya
banyak membaca.
Membaca kritis tingkatannya lebih tinggi daripada membaca literal. Membaca kritis
adalah kemampuan pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis untuk menemukan
keseluruhan makna bahan bacaan, baik makna tersurat maupun makna tersiratnya melalui
tahap mengenal, memahami, menganalisis, mensintesis, dan menilai. membaca juga adalah
suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh informasi
yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata maupun bahasa tulisan. Dalam
membaca dikenal jenis membaca telaah isi yang memiliki pengertian yaitu membaca dengan
cara meneliti bahan yang tersedia dengan tidak mengesampingkan ketelitian, pemahaman,
serta kekritisan dalam berpikir.
Membaca kritis sangat relevan dengan kehidupan kita sekarang sebagai pelajar yang
dituntut untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu. Oleh sebab itu, belajar ini
tentu akan sangat bermanfaat karena kita akan dapat memanfaatkan hasil pembacaan kita
yang cermat. Berdasarkan hal itulah hakikat membaca kritis ini merupakan kgiatan belajar
yang penting dan wajib dikuasai oleh pelajar maupun mahasiswa.Kita dapat menganalisis,
menentukan, dan mengkritik point-point mana yang dinilai kurang Benar dan selanjutnya
memberikan saran konstruktif untuk revisi pada edisi berikutnya.
Ciri ciri pembaca kritis:
1.membaca kritis selalu melibatkan tingkat berpikir kritis.
2.pembaca tidak langsung menyetujui pendapat pengarang.
3.membaca karena ingin mencari suatu kebenaran.
4. Selalu terlibat dengan permasalahan gagasan utama dalam sebuah bacaan.
5. Membaca kritis berarti mengolah bahan bacaan.
Membaca kritis berarti harus membaca secara analisis dan dengan penilaian. Dalam
Membaca kritis pembaca harus terbuka terhadap gagasan orang lain. Pembaca harus
mengikuti Pikiran penulis secara tepat, akurat dan kritis. Akurat artinya dalam hubungan
relevansi, Membedakan yang relevan dan yang tidak relevan atau tidak benar. Menurut
Sudarso (1988:72) ada empat teknik yang dapat digunakan dalam Membaca kritis:
1.mengerti isi bacaan
2.menguji sumber penulis
3.interaksi antara penulis dengan pembaca
4.terbuka terhadap gagasan penulis
 Contoh membaca kritis:
1. Membaca Teliti
Secara sederhana, membaca teliti dapat dikatakan sebagai kegiatan membaca secara Seksama
yang bertujuan untuk memahami secara detil gagasan-gagasan yang terdapat dalam Teks
bacaan tersebut atau untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan
Oleh penulis. Oleh karena itu, pembaca selain dituntut harus dapat memahami semua makna
Teks yang dibacanya, juga dituntut untuk mengenali dan menghubungkan kaitan
antargagasan Yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun dalam setiap paragraf.
2. Membaca Pemahaman
a. Pengertian
Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
Mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca.
Membaca Pemahaman adalah pemahaman arti atau maksud dalam suatu bacaan melalui
tulisan.Sebelum anda melaksanakan kegiatan membaca kritis terdapat teknik teknik yang
harus Diketahui dan di pahami oleh pembaca yakni:
1. Kemampuan mengingat dan mengenali bacaan:
- Mengenali ide pokok paragraph.
- Mengenali tokoh-tokoh dalam bacaan dan sifat-sifatnya.
- Menyatakan kembali ide pokok paragraph.
- Menyatakan kembali fakta-fakta perbandingan,unsur-unsur hubungan sebab
Akibat,dan karakter tokoh.
- Mampu menginterpretasi makna tersirat.
- Menafsirkan ide pokok paragraph.
- Menafsirkam gagasan utama paragraph.
- Membedakan fakta atau detail bacaan.
- Menafsirkan ide-ide penunjang.
- Memahami secara kritis hubungan sebab akibat.
- Memahami secara kritis unsur-unsur perbandingan.
2. Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep dalam bacaan:
- Mengikuti petunjuk-petunjuk dalam bacaan.
- Menerapkan konsep-konsep atau gagasan utama bacaan ke dalam situasi baru
yang
Problematic.
- Menunjukkan kesesuaian antara gagasan utama dengan situasi yang dihadapi.
3. Kemampuan menganalisis bacaan:
- Menangkap gagasan utama bacan.
- Memberikan detail atau fakta penunjang.
- Mengklasifikasi fakta-fakta.
- Membandingkan antar gagasanyang ada dalam bacaan.
- Membandingkan tokoh-tokoh yang ada dalam bacaan.
- Membuat simpulan bacaan.
- Mengorganisasikan gagasan utama bacaan.
- Menentukan tema bacaan.
- Menyusun kerangka bacaan.
- Menghubung-hubungkan data yang terdapat dalam bacaan sehingga
memperoleh
Simpulan dan membuat ringkasan.
4. Kemampuan menilai isi bacaan:
- Menilai kebenaran gagasan utama /ide pokok paragraph/bacaan secara
keseluruhan.
- Menilai dan menentukan bahwasebuah pernyataan adalah sebuah fakta atau
opini.
- Menilai dan menentukan bahwa Bacaaan diangkat dari realitas atau fakta
penulis.
- Menentukan tujuan penulis dalam menulis.

Menentukan relevansi antara tujuan dan pengembangan gagasan.


- Menentukan keselarasan antara data yang diungkapkan dengan simpulan yang
dibuat.
- Menilai keakuratan dalam penggunaan bahasa,baik pada tataran kata,frase atau
Susunan kalimatnya.
5. Kemampuan mengkreasi bacaan atau menciptakan bacaan:
- Menyerap inti bacaan.
- Membuat rangkuman atau membuat kerangka bacaan yang disusun sebagai
sebuah
Tanggapan terhadap bacaaan atau membuat kerangka bacaan yang betul-betul baru
Berdasarkan pengetahuan dari bacaan.
- Mengembangkan/menulis berdasarkan kerangka bacaan yang telah di susun.

Anda mungkin juga menyukai