Anda di halaman 1dari 6

Vol. x, No. x, 201x, pp.

xx-xx
DOI: https://doi.org/10.32698/xxxx

Contents lists available at Journal IICET


Education and Social Sciences Review
ISSN: XXXX-XXXX (Print) ISSN: XXXX-XXXX (Electronic)

Journal homepage: https://jurnal.iicet.org/index.php/essr

Motivasi dan Penentuan Media Pembelajaran yang Tepat Selama


Pembelajaran Daring
Suci Lestari
Info Artikel ABSTRAK
Dikirim pada 04 Juni 2020
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus
Corona memberikan instruksi tentang proses pelaksanaan belajar dari
rumah. Perubahan sistem belajar berdampak pada motivasi belajar dan
media pembelajaran yang digunakan. Semakin kuatnya motivasi maka
akan sangat berguna dalam mencapai tujuan pembelajaran. Namun, ada
faktor tertentu yang dapat menghambat motivasi seseorang seperti cita-
Kata Kunci:
cita/aspirasi, kemampuan, kondisi, dan cara guru mengajar. Faktor
Motivasi Belajar penghambat yang mempengaruhi motivasi saat belajar daring yaitu kurang
jelasnya materi yang disampaikan, keterbatasan sumber pembelajaran dan
Faktor Motivasi
pemberian tugas yang terlalu banyak. Oleh karena itu, pemilihan media
Media pembelajaran pembelajaran sangat mendukung dalam meningkatkan faktor motivasi
belajar, telebih dalam kondisi belajar dari rumah menggunakan sistem
daring. Media pembelajaran yang dipilih harus efektif dan efisien,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Suci Lestari,

Email: Sucilestari27052001@gmail.com

Pendahuluan
Pada tanggal 4 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nadiem Makarim mengeluarkan Surat
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus
Corona. Salah satu instruksi/ arahan dalam surat kebijakan ini adalah tentang proses pelaksanaan belajar dari rumah.
Meluasnya penyebaran Covid-19 telah memaksa pemerintah untuk menutup sekolah-sekolah dan memberlakukan
peraturan pembelajaran jarak jauh dari rumah. Berbagai inisiatif dilakukan untuk memastikan kegiatan belajar tetap
berlangsung meskipun tidak adanya sesi tatap muka langsung. Beberapa telah menyelenggarakan proses belajar dari
rumah sejak 16 Maret 2020 dan diperpanjang sesuai dengan situasi di masing-masing daerah. Dari sisi sumber daya
manusia, pendidik maupun peserta didik ada yang memang sudah siap. Tetapi banyak pula yang terpaksa harus siap
menghadapi pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara tatap muka berubah menjadi sistem belajar jarak jauh
secara daring. Dalam perubahan sistem belajar yang semula tatap muka menjadi jarak jauh tentu memberikan
dampak terhadap motivasi belajar, metode belajar dan hasil belajar siswa. Hal ini tentu menjadi tantangan baru yang
dihadapi oleh dunia pendidikan terutama di Indonesia.
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menganalisis tentang motivasi belajar siswa dan menentukan
media belajar yang sesuai dengan kondisi saat ini yaitu belajar di rumah secara daring. Keberhasilan tujuan dalam
pendidikan bergantung pada pada keefektifan proses pembelajaran. Sehubungan dengan pencapaian tujuan
pembelajaran dan pendidikan maka menumbuhkan motivasi belajar Mahasiswa menjadi tugas guru yang sangat
penting. Media belajar yang dipakai pun akan berdampak pada keberhasilan belajar dan hasil belajar siswa.
Aturan lebih jelas tentang proses belajar dari rumah diatur dalam Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-

1
Suci Lestari Education and Social Sciences Review
Vol. x, No. x, 201x, pp. xx-xx
2

2019) dijabarkan melalui poin 2 surat edaran tersebut. Poin tersebut menjelaskan proses belajar dari rumah
dilaksanakan dengan ketentuan: pertama, dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
Mahasiswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian. Kedua, difokuskan pada pendidikan kecakapan
hidup, antara lain mengenai pandemi Covid-19. Ketiga, aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi
antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas
belajar di rumah. Keempat, bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif
dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
Ketentuan pertama dan kedua dalam surat tersebut sangat berhubungan dengan faktor motivasi. Motivasi
memiliki arti secara etimologi yaitu berasal dari bahasa Inggris yaitu motive berasal dari kata "motion" yang berarti
gerak atau sesuatu yang bergerak. Dari kata motif itu motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang menjadi
aktif. Pada saat – saat tertentu motif dapat menjadi aktif apalgi jika kebutuhan yang ingin dicapai sangatlah tinggi.
(Sobur, 2009).
Setiap motif itu bertalian erat dengan suatu tujuan dan cita-cita. Makin berharganya tujuan itu bagi yang
bersangkutan, makin kuat pula motifnya sehingga motif itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang.
Guna atau fungsi dari motif-motif itu adalah dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan
itu”. (Ngalim Purwanto, 2006 : 70-71).
Motivasi belajar terdiri dari dua jenis yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan
mendefinisikan kedua jenis motivasi itu sebagai berikut. Motivasi instrinsik adalah bentuk dorongan belajar yang
adanya dari dalam diri seseorang dan tidak perlu rangsangan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah
dorongan untuk belajar yang datangnya dari luar diri seseorang. (Sri Hapsari, 2005 : 74).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar (Max Darsono dkk 2000:34) antara lain:
1. Cita-cita atau aspirasi
Cita-cita atau apirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan target ini tidak sama bagi
semua siswa. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang
mengandung makna bagi mahasiswa.
2. Kemampuan
Dalam belajar dibutuhkan kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat
di dalam diri siswa, misalnya kecerdasan, pengamatan, perhatian dan daya pikir analisa.
3. Kondisi
Kondisi mahasiswa meliputi kondisi fisik (kesehatan) dan kondisi psikologis misalnya emosi. Kondisi
ini terkadang menganggu aktivitasdalam pembelajaran, misalnya saja siswa yang kurang sehat
motivasi belajarnya akan berbeda sewaktu dia dalam keadaan sehat. Sedangkan kondisi emosi
contohnya adalah ketika siswa mengalami suatu masalah dan berdampak pada emosi yang membuat
motivasi belajar siswa menurun,
4. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan mahasiswa meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat. Terlebih dalam kondisi lingkungan
5. Cara guru dalam Mengajar
Cara yang dimaksud di sini adalah bagaimana seorang guru mempersiapkan diri sebelum mengajar,
ketepatan waktu, materi yang disampaikan, keakraban dengan siswa, dan sejenisnya.

Dalam Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 poin ke dua ketentuan ketiga yaitu . Ketiga, aktivitas
dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah terkait dengan penggunaan media pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran(Azhar
Arsyad, 2010:3). Menurut Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2010: 15), mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran
dan menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media
pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya. Maksudnya: bahwasanya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat
menjamin pemahaman, orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan
apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya. Selanjutnya
menjelaskan betapa pentingnya media pemebelajaran karena media pemebelajaran membawa dan membangkitkan
rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbaharui semangat mereka, membantu memantapkan
pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran.
Nana Sudjana danAhmad Rivai(2002:2),mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar
siswa yaitu:

Journal homepage: https://jurnal.iicet.org/index.php/essr


Motivasi dan Penentuan Media Pembelajaran yang Tepat Selama Pembelajaran Daring
3

1.Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2.Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa sehingga
memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3.Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-
kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar
pada setiap jam pelajaran
4.Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru,
tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan mendemonstrasikan, memamerkan, dll.

Metode
Metode pengumpulan data dari artikel ini adalah dengan cara kepustakaan menggunakan teknik baca dan
catat sesuai dengan rumusan masalah. Teknik baca digunakan untuk membaca berbagai sumber baik dari buku,
jurnal-jurna maupun dari artike-artikel onlinel. Teknik catat digunakan untuk mencatat data-data yang diperoleh dari
data yang didapatkan dari angket kuisoner google form dan hasil bacaan sesuai daftar pustaka dari rumusan masalah
dalam artikel ini.

Selain itu teknik juga digunakan analisis deskriptif yang mengkaji persepsi mahasiswa terhadap motivasi,
faktor yang mepengaruhi motivasi, dan metode yang lebih efisien digunakan saat pembelajaran daring.. Melalui
beberapa pendekatan seperti seberapa penting motivasi, faktor yang paling mempengaruhinya dan metode belajar
yang paling banyak digunakan saat pembelajaran daring. Penelitian ini menggunakan metode kuisoner melaui
platform google form dengan memberikan kuisoner yang berjumlah tujuh pertanyaan terkait dengan motivasi dan
media belajar yang digunakan Jumlah anggota yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini adalah 25
mahasiswa dari berbagai universitas yaitu: Universitas Negeri Padang, Universitas Andalas, Institut Pertanian
Bogor, Universitas Bung Hatta, dan Universitas Unsyiah Kuala yang telah terlibat dalam pembelajaran daring
selama masa karantina Covid-19. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran pada peningkatan
motivasi belajar dan metode yang digunakan saat pembelajaran daring.

Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil survey yang dilakukan melalui paltform google form motivasi belajar sangatlah penting, namun
sangat disayangkan selama pembelajaran daring motivasi belajar dari mahasiswa biasa saja bahkan tidak meningkat
sama sekali. Berikut gambaran diagramnya.

Rendahnya motivasi mahasiswa disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi terganggu. Aspek-
aspek yang paling mempengaruhi yaitu kondisi mental mahasiwa yang terbebani dengan banyaknya tugas yang
diberikan oleh dosen. Disamping itu, dosen belum efektif dalam menjelaskan pembelajaran karena keterbatasan
waktu belajar yang digunakan maupun penjelasan materi yang kurang jelas. Ditambah lagi dalam mencari sumber
pembelajaran yang terbatas yang menuntut mahasiswa tekun mencari sumber belajar dari internet karena tidak
memungkinkan untuk mencari sumber ke Perpustakaan, Perbandingan faktor-faktor diatas dapat dilihat melalui
tabel berikut.

Journal homepage: https://jurnal.iicet.org/index.php/essr


Suci Lestari Education and Social Sciences Review
Vol. x, No. x, 201x, pp. xx-xx
4

Selain faktor motivasi, media pembelajaran juga sangat mendukung dalam keberhasilan belajar. Dari hasil kuisoner,
tanggapan yang paling banyak menyatakan bahwa pembelajaran selama daring belum efektif. Untuk itu, pemilihan
media belajar dan metode yang digunakan harus tepat. Berikut adalah datanya.

Dari tanggapan terhadap media pembelajaran, respon terbanyak adalah menggunakan pertemuan secara pertemuan
belajar melaui aplikasi zoom. Hal ini dikarenakan aplikasi video call online memungkinkan mahasiwswa lebih

Journal homepage: https://jurnal.iicet.org/index.php/essr


Motivasi dan Penentuan Media Pembelajaran yang Tepat Selama Pembelajaran Daring
5

memahami penjelasan dari dosen dan bisa menanyakan materi yang tidak dipahami secara langsung. Namun dibalik
penggunaan kecanggihan teknologi muncul sebuah polemik. Terutama bagi pelajar usia dini hingga sekolah
menengah yang memilikiketerbatasan dalam ketersediaan fasilitas teknologi sebagai media belajar mengajar di
sekolah. Meskipun sebagian besar sudah mengenal digital, sisi operasionalnya belum diterapkan optimal dalam
media pembelajaran.
Contohnya bagi guru sekolah PAUD/TK dituntut untuk menghadirkan sesuatu yang menyenangkan dengan
kreativitasnya. Fasilitas video, voice note, dan Youtube yang dijadikan media pembelajaran. Namun perlu
pendampingan penuh dari orangtua. Anak Sekolah Dasar (SD) juga menggunakan media-media tersebut yang
ditambah dengan penggunaan aplikasi Zoom. Bukanlah hal yang mudah, karena anak belum bisa
mengoperasikannya secara mandiri. Jenjang Sekolah Menengah dan Pendidikan Tinggi, ini membutuhkan inovasi
dari pendidik agar peserta didik tidak jenuh, tanpa menghilangkan poin capaian pembelajaran.

Kesimpulan
Motivasi belajar siswa memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kondisi pembelajaran
yang dilakukan dirumah saja melalui sistem daring menyebabkan perubahan-perubahan kondisi yang mengganggu
faktor motivasi belajar. Hal yang menganggu tersebut diantaranya adalah:
1. Kondisi mental yang terbebani akibat tugas
2. Kurangnya pemahaman dalam pembelajaran karena penjelasan dari guru tidak jelas
3. Keterbatasan dalam mencari sumber belajar
Hal-hal diatas merupakan tiga masalah umum yang dialami selama pembelajaran daring. Terlepas dari maslaah
tersebut, pengunaan media pembelajaran merupakan pendukung utamanya dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Selama belajar daring, media yang paling efisien digunakan adalah menggunakan aplikasi tatap muka, selanjutnya
adalah menggunakan whatsapp grup, dan penggunaan elearining.

Ucapan Terimakasih
Selesainya artikel ini tidak terlepas dari bantuan Google yang telah membantu dalam pencarian sumber, baik itu
jurnal ilmiah, buku, terjemahan, dan google form untuk melakukan survei dalam artikel ini. Selanjutnya kepada
teman-teman yang telah memberikan dukungan dan tambahan sumber referensi.

Referensi
Arsyad, Azhar. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Darsono, Max. Dkk. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang.
Emda, Amna. (2017). Kedudukan Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran. Lantanida Jurnal, 5(2): 175-177.
Ernes, Yogi. (2020). Mendikbud Nadiem Soroti Guru Beri Tugas Berlebihan Saat Corona, (online),
(https://news.detik.com/berita/d-4971923/mendikbud-nadiem-soroti-guru-beri-tugas-berlebihan-saat-
corona, diakses 04 Juni 2020).
Hapsari, Dwi. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
Kemendikbud. 2020. Sikapi COVID-19, Kemendikbud Terbitkan Dua Surat Edaran, (online),
(https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/sikapi-covid19-kemendikbud-terbitkan-dua-surat-
edaran, diakses 03 Juni 2020).
Liputan 6.com. (2020). OPINI: Transformasi Media Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19, (online),
(https://www.liputan6.com/citizen6/read/4248063/opini-transformasi-media-pembelajaran-pada-masa-
pandemi-covid-19, diakses 04 Juni 2020).
Nurul Arifa, Fieka. (2020). Tantang Pelakasanaan Kebijakan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat COVID-19.
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 12 (07): 13-16.
Peppy Sisca Dwi Wulansari. 2020. Motivasi Belajar di Rumah Saat Pandemi Covid-19, (online),
(https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/rpp/motivasi-belajar-di-rumah-saat-pandemi-covid-19/, diakses 03 Juni
2020).
Purwanto, Ngalim. (2020). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Journal homepage: https://jurnal.iicet.org/index.php/essr


Suci Lestari Education and Social Sciences Review
Vol. x, No. x, 201x, pp. xx-xx
6

Sawangan, Pusdiklat. 2020. Surat Edaran MENDIKBUD No 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID- 19), (online),
(https://pusdiklat.kemdikbud.go.id/surat-edaran-mendikbud-no-4-tahun-2020-tentang-pelaksanaan-
kebijakan-pendidikan-dalam-masa-darurat-penyebaran-corona-virus-disease-covid-1-9/, diakses 03 Juni
2020).
Sobur, Alex. (2009). Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia
Sudjana dan Rifai Ahmad. (2002). Media pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algenindo.
Zhafira, Nabila Ilmy. (2020). Persepsi Mahasiswa Terhadap Perkuliahan Daring Sebagai Sarana Pembelajaran
Selama Masa Karantina COVID-19. Jurnal Bisnis dan Kajian Strategi Manajemen, 4(01): 38-40.

Journal homepage: https://jurnal.iicet.org/index.php/essr

Anda mungkin juga menyukai