Anda di halaman 1dari 5

1. Apakah fungsi pewarnaan dalam mikrobiologi ?

Fungsi pewarnaan bakteri adalah memberi warna pada sel atau bagian-bagiannya
sehingga memberi kontras dan tampak lebih jelas, dapat untuk menunjukkan bagian-
bagian struktur sel, membedakan mikroba satu dengan yang lain, dan untuk menentukan
pH dan potensial oksidasi reduksi ekstraseluler dan intraseluler. Bakteri sulit dilihat
dengan mikroskop cahaya, karena tidak dapat mengadsorbsi atau membiaskan cahaya,
sehingga digunakan zat warna untuk mewarnai bakteri tersebut atau latar belakangnya.
Zat warna mengadsorbsi dan membiaskan cahaya sehingga bakteri kontras dengan
sekelilingnya. Zat warna yang digunakan dalam pewarnaan bersifat basa atau asam. Zat
warna basa lebih banyak digunakan karena muatan negatif banyak ditemukan pada
dinding sel pada proses pewarnaan. Zat warna asam yang bermuatan negatif, lazimnya
tidak digunakan untuk mewarnai bakteri, namun biasanya digunakan untuk mewarnai
latar belakang preparat bakteri. (Jiwintarum,2016)
2. Sebutkan dan gambarkan morfologi bakteri, serta berikan contoh !
Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam bentuk morfologi yaitu bulat, batang dan
spiral. (Fifendy, 2017)
a. Bakteri bentuk Bola
Bakteri berbentuk bola dikenal sebagai Coccus, bakteri ini juga dapat dibedakan
atas: (Fifendy, 2017)
1) Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misalnya Neisseria
gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah.
2) Diplokokus, yaitu bakteri berbentuk bola, misalnya Diplococcus pneumonia
penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru.
3) Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat sehingga
bentuknya mirip kubus.
4) Streptokokus, yaitu bakteri bentuk bola yang berkelompok memanjang
membentuk rantai. Contohnya Streptococcus pneumonia
5) Stafilokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni membentuk
sekelompok sel tidak teratur sehingga bentuknya mirip kumpulan buah anggur.
Contohnya Staphylococcus aureus.
b. Bakteri berbentuk batang dikenal sebagai basil. Kata basil berasal dari bacillus yang
berarti batang. Bentuk basil dapat pula dibedakan atas : (Fifendy, 2017)
1) Basil tunggal yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal, misalnya
Salmonella typhi, penyebab penyakit tipus.
2) Diplobasil yaitu bakteri berbentuk batang yag bergang dengan dua-dua.
3) Streptobasil yaitu bakteri berbentuk batang yang bergang dengan memanjang
membentuk rantai misalnya Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks.

c. Bakteri bentuk Spiral


Ada tiga macam bentuk spiral : (Fifendy, 2017)
1) Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral misalnya Spirillum.
2) Vibrio, ini dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna, misalnya Vibrio cholera
penyebab penyakit kolera.
3) Spiroseta yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat lentur. Pada saat
bergerak, tubuhnya dapat memanjang dan mengerut.
3. Apakah perbedaan bakteri gram positif dan gram negative !

(Panawala,2017)

4. Buatkan skema pewarnaan gram dan pewarnaan Ziehl-Neelsen !

5. Mengapa pemberian larutan dekolorsasi tidak berlangsung lama ?

Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu
lipoposakarida(lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai
dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel
berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori
dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap
menahan warna biru. Jika pemberian larutan dekolorisasi dilakukan lama maka akan
menyebebkan perubahan hasil. Sel bakteri gram positif mungkin akan tampak merah jika
waktu dekolorisasi terlalu lama.Sedangkan bakteri gram negatif akan tampak ungu bila
waktu dekolorisasi terlalu pendek.

6. Mengapa pewarnaan endospore sulit dilakukan ?

Spora tahan terhadap suhu tinggi, radiasi, dan bahan kimia seperti disinfektan dan asam.
Hal ini memungkinkan spora untuk bertahan hidup sehingga sulit untuk diwarnai dengan
pewarna dasar dan karenanya pewarnaan khusus diperlukan yaitu dengan menggunakan
pewarna khusus, bersama dengan uap panas. Teknik pewarnaan ini dikenal sebagai
pewarnaan Endospora, juga dikenal sebagai pewarnaan spora. Ini digunakan terutama
untuk mendeteksi dan mengidentifikasi keberadaan endospora bakteri dan bentuk
vegetatif bakteri dalam sel.(Mokobi, 2020)
DAFTAR PUSTAKA

1. Jiwintarum, Yunan. 2016. Hylocereus Polyrhizus Sebagai Pewarna Alami Untuk


Pewarnaan Bakteri. Volume 10. No.2. Jurnal Kesehatan Prima. Diakses tanggal 26
Oktober 2020. Available at : http://poltekkes-mataram.ac.id/wp-
content/uploads/2016/12/7.-yunan-1.pdf
2. Fifendy, Mades. 2017. Mikrobiologi. Depok : Kencana.
3. Panawala, Lakna. 2017. Difference Between Gram Positive and Gram Negative Bacteria.
Research gate. Diakses tanggal 26 Oktober 2020. Availablae at
file:///C:/Users/ACER/Downloads/DifferenceBetweenGramPositiveandGramNegativeBa
cteria_DefinitionCellWallStructureCharacteristics.pdf
4. Mokobi, Faith. 2020. Endospore Staining- Types, principle, procedure and Interpretation.
Diakses tanggal 26 Oktober 2020. Available at https://microbenotes.com/endospore-
staining/

Anda mungkin juga menyukai