Materi Lengkap TWK
Materi Lengkap TWK
A. Ideologi
Ideologi merupakan istilah yang berasal dari Yunani. Terdiri dari dua kata, idea dan logi. Idea
artinya melihat (idean), dan logi berasal dari kata logos yang berarti pengetahuan atau teori.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa ideologi adalah hasil penemuan dalam pikiran yang berupa
pengetahuan atau teori. Ideologi dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan konsep bersistem
yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup.
2. Jenis Norma
a. Norma Agama
Peraturan yang diciptakan Tuhan bersumber dari kitab suci.
b. Norma Kesusilaan
Peraturan yang dianggap sebagai suara hati manusia. Aturan hidup tentang perilaku baik
dan buruk berdasarkan kebenaran dan keadilan.
c. Norma Kesopanan
Peraturan yang dibuat oleh agama dan adat. Menghubungkan manusia terhadap manusia di
sekitarnya.
d. Norma Hukum
Peraturan yang dibuat oleh penguasa Negara / lembaga adat. Bersifat memaksa dan
mengikat.
B. Pancasila
1. Arti kata Pancasila
Kata atau istilah Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Panca yang berarti Lima dan
Sila yang berarti Dasar atau Asas. Secara harfiah, pancasila itu diartikan sebagai dasar yang
memiliki lima unsur. Pancasila merupakan istilah yang dipopulerkan oleh Ir. Soekarno dalam
pidatonya disidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, yang untuk selanjutnya ditetapkan
sebagai hari lahirnya pancasila.
5. Kedudukan Pancasila
Kedudukan Pancasila Arti
Dasar negara (Falsafah negara) Sebagai dasar dalam mengatur pemerintahan negara dan
penyelenggaraan negara. Kedudukan Pancasila sebagai
dasar.
Kepribadian bangsa Indonesia Sikap mental dan tingkah laku bangsa Indonesia yang
mempunyai ciri khas.
Pandangan hidup (way of life) Menjadi petunjuk arah seluruh kegiatan kehidupan dalam
berbagai bidang kehidupan guna mengatur kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Cita-cita dan tujuan bangsa Cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia
Indonesia yaitu suatu masyarakat yang punya jiwa Pancasila.
Sumber dari Segala Sumber Asal, tempat setiap pembentuk hukum di Indonesia
Hukum mengambil atau menimba unsur-unsur dasar yang
diperlukan untuk tugasnya itu, dan merupakan tempat untuk
menemukan ketentuan-ketentuan yang akan menjadi sisi
dari peraturan hukum yang akan di buat.
A. Konstitusi
1. Pengertian Konstitusi
a. Pengertian secara etimologis (bahasa)
Inggris : constitution yang punya makna lebih luas dari UUD
Latin : constituere yang berarti membuat sesuatu agar berdiri/mendirikan
Perancis : constituer yang berarti membentuk
Hukum Islam : dustus yang berarti kumpulan faedah yang mengatur masyarakat
Indonesia : konstitusi UUD
b. Pengertian konstitusi secara terminologis adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu masyarakat negara.
c. Berlakunya konstitusi sebagai hukum dasar didasarkan atas kekuasaan tertinggi atau prinsip
kedaulatan yang dianut dalam suatu negara. Jika negara menganut paham kedaulatan
rakyat (demokratis), sumber legitimasi konstitusi adalah rakyat. Jika yang berlaku adalah
paham kedaulatan raja, raja yang menentukan berlaku tidaknya suatu konstitusi.
d. Suatu konstitusi yang digolongkan sebagai konstitusi demokratis haruslah memiliki prinsip-
prinsip dasar demokrasi itu sendiri, yaitu:
Menempatkan warga negara sebagai sumber utama kedaulatan.
Mayoritas berkuasa dan terjaminnya hak minoritas.
Pembatasan pemerintahan.
Pembatasan dan pemisahan kekuasaan negara yang meliputi:
o Pemisahan wewenang kekuasaan berdasarkan trias politika.
o Kontrol dan keseimbangan lembaga-lembaga pemerintahan.
o Proses hukum.
o Adanya pemilihan umum sebagai mekanisme peralihan kekuasaan.
e. Adapun syarat terjadinya konstitusi
Adanya perlindungan atas asas demokrasi.
Adanya kedaulatan rakyat.
Adanya hukum yang adil.
5. Unsur/substansi konstitusi
Menurut Sri Sumantri Menurut Mariam Budiarjo Koerniatmanto Soetopawiro
Jaminan terhadap HAM danAdanya organisasi negara HAM.Pernyataan ideologis
warga negara. Adanya prosedur penyelesaian Pembagian kekuasaan
Susunan ketatanegaraan masalah pelanggaran hukum. Jaminan HAM
yang bersifat fundamental. Adanya cara perubahan Perubahan & Larangan
Pembagian dan pembatasan konstitusi. Perubahan Konstitusi
tugas ketatanegaraan.
6. Kedudukan Konstitusi
a. Adapun kedudukan konstitusi adalah:
Sebagai hukum dasar
Sebagai hukum tertinggi
Dengan adanya UUD baik penguasa dapat mengetahui aturan/ketentuan
pokok mendasar mengenai ketatanegaraan.
c. Paham konstitusionalisme
Paham yang mengatur prinsip pembatasan kekuasaan. Konstitusionalisme mengatur
dua hubungan yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu:
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negara.
Hubungan antara lembaga pemerintahan yang satu dengan lembaga pemerintahan
yang lain.
Karena itu, biasanya isi konstitusi dimaksudkan untuk mengatur tiga hal penting, yaitu:
Menentukan pembatasan kekuasaan organ-organ negara.
Mengatur hubungan antara lembaga-lembaga negara yang satu dengan yang lain.
Mengatur hubungan kekuasaan antara lembaga-lembaga negara dengan warga negara.
B. UUD 1945
1. Pendahuluan
UUD sebagai konstitusi tertulis merupakan dokumen formal yang berisikan:
a. Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang lampau.
b. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa.
c. Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan baik untuk waktu sekarang
maupun untuk waktu yang akan datang.
d. Suatu keinginan, di mana perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.
2. Perkembangan UUD 1945
Periode Keterangan
UUD 1945 UUD 1945 ditetapkan sebagai konstitusi RI oleh PPKI. Namun,
(18/8/1945 - 27/12/1949) dalam kurun waktu tersebut UUD 1945 tidak dilaksanakan
sepenuhnyakarenaIndonesiasibukmempertahankan
kemerdekaannya.
Konstitusi RIS Sebagai akibat bergabungnya Indonesia ke dalam uni Indonesia-
(27/12/1949 - 17/8/1950) Belanda dan sistem pemerintahannya berubah menjadi
parlementer.
UUDS(ementara) Negara RIS bubar. Indonesia menganut sistem demokrasi liberal.
(17/10/1950 - 5/7/1959) Namun, konstitusi ini tidak berlangsung lama karena tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia.
UUD 1945 Pra-Orba Dekrit Presiden 5 Juli 1959 memberlakukan kembali UUD 1945 dan
(5/7/1959 - 1966) membubarkan konstituante. Namun, terdapat penyimpangan
dalam pelaksanaanya yaitu: presdien mengangkat ketua lembaga
leislatif (MPRS) dan yudikatif (MA) dan MPRS menetapkan
Soekarno sebagai presiden seumur hidup.
UUD (Orba) Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945 dan
(1966 - 1999) Pancasila secara murni dan konsekuen.
MPR tidak akan mengubah UUD 1945 dan jika ingin diuabah harus
disetujui melalui referendum (TAP MPR No. IV/MPR 1983).
UUD Amandemen Salah satu tuntutan reformasi adalah dengan mengamandemen
(1999 - 2002) UUD 1945. Tujuannya yaitu untuk menyempurnakan aturan dasar
seperti tata negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian eksistensi
demokrasi dan negara hukum.
V Kementerian Negara 17
XV Bendera, Bahasa, Lambang dan Lagu Kebangsaan 35, 36, 36A, 36B, 36C
4. Bentuk Negara
a. Negara kesatuan adalah negara yang bersusun tunggal, artinya dalam negara
tersebut hanya terdapat satu negara, sehingga tidak ada negara didalam negara.
b. Negara serikat atau federasi adalah negara yang bersusun jamak, dimana di dalam
suatu negara masih terdapat negara lagi yang bisa disebut dengan negara bagian.
2. Bersatunya Nusantara
Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram menunjukkan kejayaan yang dimiliki wilayah
Nusantara dan pada waktu itu sejarah mencatat bahwa wilayah Nusantara berhasil
dipersatukan dan mengalami kemakmuran yang dirasakan seluruh rakyat.
Kerajaan Majapahit merupakan cikal bakal negara Indonesia. Gajah Mada adalah Mahapatih
Majapahit yang sangat disegani, dia lah yang berhasil menyatukan Nusantara yang terkenal
dengan “Sumpah Palapa” (sumpah yang menyatakan tidak akan pernah beristirahat atau
berhenti berpuasa sebelum Nusantara bersatu).
3. Masa Penjajahan
a. Perang Perjuangan
No. Perang perjuangan Periode Lokasi Tokoh
1. Perang Rakyat 1817 Saparua Pattimura (Thomas
Maluku Pulau-pulau Matulessi)
lain (Maluku)
2. Perang Paderi 1821 – 1827 Bonjol Tuanku Imam Bonjol (Peto
(Sumatera Syarif/Mohammad Shahab)
barat)
3. Perang Diponegoro 1825 – 1830 Gua Selarong Pangeran Diponegoro
Banyumas (Raden Mas Ontowiryo)
Kedu
Demak
Surakarta
Semarang
Grogoban
Rembang
Madiun
4. Perang 1846 – 1849 Buleleng (Bali) I Gusti Ngurah Rai
Puputan/Perang
Bali/Perang Buleleng
5. Perang Banjar 1859 – 1862 Banjarmasin Pangeran Antasari
6. Perang Aceh 1873 – 1905 Aceh Teuku Umar
Panglima Polim
Teuku Cik Ditiro
Cut Nyak Dien
Cut Meutia
7. Perang Tapanuli 1878 – 1907 Tapanuli Sisingamangaraja XII
(Sumatera
Utara)
b. Organisasi/ Gerakan
11. Pendidikan Nasional 1931 Drs. Mohammad Hatta
Indonesia (PNI Baru) Sutan Syahrir
12. Taman Siswa 3 Juli 1922 Yogyakarta R.M. Suwardi
Suryaningrat/Ki Hajar
Dewantara
13. Partai Indonesia Raya 1935 Surabaya dr. Sutomo
(Parindra)
14. Gerakan Rakyat 24 Mei 1937 Jakarta Dr. Adnan Kapau Gani
Indonesia (Gerindo) Mr. Sartono
Mr. Wilopo
Mr. Mohammad Husni
Thamri
Amir Syarifuddin
15. Gabungan Politik 1939 Jakarta Sutarjo Kartohadikusumo
Indonesia (GAPI)
2. Wilayah Indonesia
a. Secara geologi, wilayah nusantara merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua, yaitu
Lempeng Eurasia
Lempeng Indo-Australia
Lempeng Pasifik.
b. Sebagai negara kepulauan berciri Nusantara, wilayah perairan Indonesia meliputi batas laut
teritorial, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif seperti yang telah
disepakati dalam Hukum Laut Internasional tahun 1982.
Batas Laut Teritorial
Suatu batas laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah laut. Garis
dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung terluar pulau di
Indonesia. Di dalam batas laut teritorial ini, Indonesia mempunyai hak kedaulatan
sepenuhnya. Negara lain dapat berlayar di wilayah ini atas izin pemerintah Indonesia.
Batas Landas Kontinen
Dasar laut yang jika dilihat dari segi geologi maupun geomorfologinya merupakan
kelanjutan dari kontinen atau benua. Kedalaman landas kontinen tidak lebih dari 150
meter. Batas landas kontinen diukur mulai dari garis dasar pantai ke arah luar dengan
jarak paling jauh adalah 200 mil.
Batas Zona Ekonomi Eksklusif
o Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) “Laut sebagai pemersatu bangsa”
Batas perairan wilayah Indonesia adalah 12 mil dari garis dasar pantai masing-masing
pulau sampai titik terluar.
o Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluar saat air surut. Pada zona ini Indonesia
memiliki hak untuk segala kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam
permukaan laut, di dasar laut, dan di bawah laut serta mengadakan penelitian
sumber daya hayati maupun sumber daya laut lainnya.
TWK 5 Tata Negara
A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia
Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia menurut UUD 1945, tidak menganut suatu sistem negara
manapun, tetapi adalah suatu sistem khas menurut kepribadian bangsa indonesia, namun sistem
ketatanegaraan Republik indonesia tidak terlepas dari ajaran Trias Politica Montesquieu. Ajaran trias
politica tersebut adalah ajaran tentang pemisahan kekuasaan negara menjadi tiga yaitu Legislatif,
Eksekutif, dan Judikatif yang kemudian masing-masing kekuasaan tersebut dalam pelaksanaannya
diserahkan kepada satu badan mandiri, artinya masing-masing badan itu satu sama lain tidak dapat
saling mempengaruhi dan tidak dapat saling meminta pertanggung jawaban.
B. Otonomi Daerah
1. Pengertian
Secara umum, Pengertian otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus diri sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Istilah otonomi daerah bukan hal yang
baru bagi bangsa dan negara RI sebab sejak Indonesia merdeka sudah dikenal dengan Komite
Nasional Indonesia Daerah (KNID), yaitu lembaga yang menjalankan pemerintahan daerah dan
melaksanakan tugas mengatur rumah tangga daerahnya.
Pengertian Otonomi Daerah Secara Etimologi - Istilah otonomi berasal dari bahasa Yunani
yang berarti auto, dan nomous. Auto berarti sendiri, dan nomous berarti hukum atau
peraturan. jadi, pengertian otonomi daerah adalah aturan yang mengatur daerahnya sendiri.
Menurut UU No. 32 Tahun 2004 : Pengertian otonomi daerah menurut UU No. 32 Tahun
2004 adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Unsur-Unsur Hukum
a. adanya peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
b. peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
c. peraturan itu bersifat memaksa.
d. sanksi terhadap pelanggaran peraturan adalah tegas.
e. mengandung perlindungan yang efektif bagi mereka yang terkena hukum.
3. Ciri-Ciri Hukum
a. adanya perintah dan atau larangan.
b. Perintah dan atau larangan itu harus patuh ditaati setiap orang.
4. Sifat Hukum
Agar peraturan hidup kemasyarakatan agar benar-benar dipatuhi dan di taati sehingga
menjadi kaidah hukum, peraturan hidup kemasyarakata itu harus memiliki sifat mengatur
dan memaksa. Bersifat memaksa agar orang menaati tata tertib dalam masyarakaty serta
memberikan sanksi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapa yang tidak mau patuh
menaatinya.
5. Tujuan Hukum
Hukum bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum harus
pula bersendikan pada keadilan, yaitu asas-asas keadilan dari masyarakat itu. Sementara
itu, para ahli hukum memberikan tujuan hukum menurut sudut pandangnya masing-masing.
Prof. Subekti, S.H. hukum itu mengabdi pada tujuan Negara yang dalam pokoknya ialah
mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyatnya.
Prof. MR. dr. L.J. Van Apeldoorn, tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup
manusia secara damai.
Geny, hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan, dan sebagai unsur
daripada keadilan disebutkannya “kepentingan daya guna dan kemanfaatan”.
Jeremy Betham (teori utilitas), hukum bertujuan untuk mewujudkan semata-mata apa
yang berfaedah bagi orang.
Prof. Mr. J. Van Kan, hukum bertujuan menjaga kepentingan tiap-tiap manusia supaya
kepentingan-kepentingan itu tidak dapat diganggu.
Berdasarkan pada beberapa tujuan hukum yang dikemukakan para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa tujuan hukum itu memiliki dua hal, yaitu :
untuk mewujudkan keadilan
semata-mata untuk mencari faedah atau manfaat.
3. Perkembangan Demokrasi
Gagasan demokrasi berawal Yunani Kuno (abad ke-6 sampai abad ke-3 SM). Sistem
demokrasi di Yunani Kuno adalah demokrasi langsung direct democracy.
Abad pertengahan (6-15 M) gagasan dari sejarah demokrasi Yunani tidak digunakan
oleh dunia Barat. Masyarakat abad pertengahan ditandai dengan struktur sosial yang
feodal (hubungan antara vassal (budak) dan lord (tuan)). Kehidupan sosial dan spiritual
dikuasai oleh Paus dan kaum gereja.
Abad pertengahan menghasilkan suatu dokumen penting, yaitu Magna Charta (Piagam
Besar 1215). Magna Charta merupakan kontrak atau perjanjian antara beberapa
bangsawan dan raja. Meskipun piagam ini lahir dalam suasana feodal dan tidak berlaku
untuk rakyat jelata, Magna Charta dianggap sebagai tonggak perkembangan gagasan
demokrasi.
Setelah abad pertengahan (15-17 M) lahirlah negara-negara monarki. Raja memerintah
secara absolut berdasarkan konsep hak suci raja (divine right of kings). Kecaman terhadap
gagasan absolutisme mendapat dukungan kuat dari golongan menengah (middle class) dan
berujung pada pendobrakan kedudukan raja dengan cara Kontrak Social.
B. Bentuk-bentuk Demokrasi
Klasifikasi Bentuk Arti
Rakyat secara langsung mengemukakan
Cara Demokrasi langsung kehendaknya dalam suatu rapat yang dihadiri
Penyaluran seluruh rakyatnya.
Kehendak Rakyat menyampaikan kehendakannya
Demokrasi tidak langsung
melalui dewan perwakilan rakyat.
Menitikberatkan pada kebebasan
Paham Yang
Demokrasi liberal bergerak,berpikir dan mengeluarkan
Dianut
pendapat.
Menitik beratkan pada paham kesamaan yg
Demokrasi komunis menghapuskan perbedaan kelas diantara
sesama rakyat.
berprinsip mengambil kebaikan dan
Demokrasi gabungan membuang kelemahan dari demokrasi liberal
dan komunis.
Demokrasi yang kekuasaan legislatif (DPR) di
atas eksekutif pemerintah. P residen atau raja
Demokrasi Parlementer sebagai kepala negara yg
hanya
kedudukannya sebagai lambang
Demokrasi yang mana kekuasaan legislatif
Demokrasi membuat undang-undang, kekuasan
modern Demokrasi Dengan untuk
eksekutif untuk melaksanakan UU, dan
Pemisahan kekuasaan kekuasaan yudikatif untuk mengawasi
pelaksanaan UU
Demokrasi yang mana pemungutan suara
Demokrasi Sistem
langsung oleh rakyat tanpa melalui badan
Referendum legislatif
C. Demokrasi di Indonesia
Periode Perkembangan
Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi
kekuasaan
Pemberian hak-hak politik secara menyeluruh.
Presiden yang secara konstitusional ada kemungkinan
Demokrasi Masa Revolusi
Kemerdekaan untuk menjadi dictator.
Dengan maklumat Wakil Presiden, maka dimungkinkan
(1945 –1950) terbentuknya sejumlah partai politik yang kemudian
menjadi peletak dasar bagi system kepartaian di
Indonesia untuk masa-masa selanjutnya dalam sejarah
kehidupan politik kita.
Pada masa ini adalah masa kejayaan demokrasi di
Indonesia, karena hampir semua elemen demokrasi
dapat ditemukan dalam perwujudan kehidupan politik di
Indonesia.
Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan
peranan yang sangat tinggi dalam proses politik yang
berjalan.
Demokrasi Parlementer Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai
(1950-1959) gagal disebabkan:
o Dominannya politik aliran, sehingga membawa
konsekuensi terhadap pengelolaan konflik
o Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
o Tidak mampunya konstituante bersidang untuk
mengganti UUDS’50
o Persamaan kepentingan antara presiden Soekarno
dengan kalangan Angkatan Darat, yang sama-sama
tidak senang dengan proses politik yang berjalan.
Demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No.
VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
Demokrasi Terpimpin perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat
(1959-1965) secara gotong royong diantara semua kekuatan nasional
yang progresif revolusioner dengan berporoskan
nasakom dengan ciri:
o Dominasi Presiden
o Terbatasnya peran partai politik
o Berkembangnya pengaruh PKI
2. Kerajaan Islam
Agama Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M. Agama dan kebudayaan
Islam masuk Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan
Gujarat (India), dan Cina.
Agama Islam berkembang dengan pesat di tanah air. Hal ini dapat dilihat dengan
berdirinya kerajaan-kerajaan Islam Berikut ini beberapa contoh kerajaan Islam yang
pernah berdiri di Indonesia.
Kerajaan Islam:
B. Sejara Dunia .
1. Revolusi di Dunia
2. Perang Dunia
a. Perang Dunia I
Penyebab Perang Dunia I
Pembunuhan putra mahkota Austria (Francis Ferdinand) menjadikan kemarahan
Kaisar Austria Kari 1. Kemudian Austria menuntut Serbia agar menyerahkan
pembunuh (G. Princip), tetapi tidak dihiraukan Serbia yang mendapat dukungan
Rusia sehingga Austria menyatakan perang terhadap Serbia (28 Juli 1914). Jerman
mes nyatakan perang terhadap Rusia (1 Agustus 1914), kemudian Prancis
terhadap Jerman (3 Agustus 1914), Ialu inggris terhadap Jerman (14 Agustus
1914), kemudian perang meluas ke dunia.
Negara Negara yang Terlibat Perang Dunia I
o Blok Sentral: Jerman, Austro-Hungaria, Turki, Italia, dan Bulgaria.
o Blok Sekutu: Inggris, Prancis, Serbia, Rusia, Jepang, Amerika Serikat, dan lain-
lain (23 negara) di pihak menang.
Gambaran Singkat Perang Dunia I
Pada awalnya pihak yang memperoleh kemenangan adalah pihak Blok Sentral.
Namun, setelah Amerika Serikat ikut terjun ke medan peperangan, keadaan
menjadi berbalik (pihak Sekutu menjadi menang). Setelah pihak Blok Sentral
mengalami kekalahan, maka diadakan perjanjian yang isinya memberatkan pihak
Blok Sentral antara lain sebagai berikut:
o Perjanjian Versailles antara Sekutu dan Jerman (28 Juni 1918).
o Perjanjian St. Germani antara Sekutu dan Austria (10 November 1919).
o Perjanjian Neulily antara Sekutu dan Bulgaria (27 November 1919).
o Perjanjian Trianon antara Sekutu dan Hungaria (4 Juni 1920).
o Perjanjian Sevres antara Sekutu dan Turki (20 Agustus 1920).
b. Perang Dunia II
Penyebab Perang Dunia II
Pada tanggal 1 September 1939, Jerman menyerang Danzig (Polandia). Sejak saat
itulah meletus perang dunia 2. Akibat tindakan Jerman ini akhirnya negara Inggris
dan Perancis pada tanggal 3 September 1939 menyatakan perang terhadap
Jerman dan kemudian diikuti oleh negara sekutu lainnya.
Negara Negara yang Terlibat Perang Dunia II
o Blok Fasis/Sentral: Jerman, Italia, Jepang, Austria, Rumana, Finlandia, Hungaria.
o Blok Sekutu: Inggris, Perancis, Rusia, Amerika Serikat, Polandia, Belgia, dan
negara sekutu lain.
Gambaran Singkat Perang Dunia
II o Wilayang Perang Dunia II:
Medan Timur (Rusia) 1939-1944
Medan Barat (Eropa) 1939-1945
Medan Afrika (Balkan) 1940-1945
Medan Asia-Pasifik 1941-1945
o Sejak tahun 1939-1942 kemengan berada di pihak negara fasis yaitu Jerman,
Italia, Jepang. Tahun 1942 merupakan titik balik ketika blok fasis mengalami
kekalahan. Jerman pertama kali kalah dari Rusia dalam pertempuran Stalingrad
(November 1942). Jepang kalah dari sekutu di Pulau Karang (Mei 1992). Antara
tahun 1942-1945 kemenangan berada di pihak sekutu.
Akhir Perang Dunia II
o Di Eropa, Sejak Jerman kalah dalam pertempuran di Stalingrad dengan Rusia,
kemu pada tanggal 24 Agustlis 1944 Rumania menyerah, diikuti Buigaria pada
tanggal 8 September 1944, Hungaria pada tanggal 13 Februari 1945, dan Jerman
menyerah pada tanggal 7 Mei 1945.
o Di Asia. Setelah Jepang di bom pada tanggal 6 Agustus 1945 di Hiroshima dan
tanggal Agustus di Nagasaki, maka pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Namun, penyerahan secara resmi pada
tanggal 2 September 1945 di atas kapal Missouri di Teluk Tokyo.
o Setelah Perang Dunia 2 berakhir, kemudian diadakan prjanjian damai sebagai
berikut:
Perjanjian Potsdam (2 Agustus 1945) antara Jerman dan Sekutu.
Perjanjian antara Italia dan Sekutu (1945)
Perjanjian antara Austria dan Sekutu (1945)
Perjanjian San Fransisco (1951) antara Jepang dan Sekutu.
3. rganisasi dan Konferensi Dunia
a. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
14 Agustus 1941: Lahir Atlantic Charter oleh Winston Churcil dan Franklin D.
Roosevelt.
1 Januari 1942: Declaration of United Nations, dihadiri 26 negara yang menyetujui
Atlantic Charter.
24 Oktober 1945: PBB diresmikan melalui penandatanganan United Nations Charter
(piagam PBB) oleh 55 negara. Istilah United Nations diusulkan oleh F.D. Roosevelt.
Memiliki 6 organ utama:
1) Majelis Umum (General Assembly)
2) Dewan Keamanan (Security Council): terdiri dari 15 anggota, 5 anggota tetap
(USA, Inggris, Perancis, Rusia, dan Cina) memiliki hak veto (hak membatalkan
keputusan DK-PBB), dan 10 anggota tidak tetap yang dipilih setiap 2 tahun.
3) Dewan Ekonomi Sosial (Economic & Social Council)
4) Sekretariat (Secretariat)
5) Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
6) Dewan Perwalian (non-aktif sejak 1994)
Organisasi-organisasi PBB
Nama Organisasi Masalah yang Ditangani
ILO Perburuhan
FAO Pangan
WHO Kesehatan
UNESCO Pendidikan & Kebudayaan
UNICEF Anak-anak
IBRD Bank dunia
IMF Dana moneter Internasional
UNCTAD Perdagangan
UNDP Pembangunan bangsa
GATT Perjanjian tarif dagang
Sejarah awal
abad ke-1: Pangeran Aji Saka memperkenalkan sistem penulisan Jawa berdasarkan
skrip di India Utara.
150: Kerajaan Salakanagara di Jawa Barat
abad ke-4: Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.
425: Buddhisme mencapai Sumatra.
abad ke-5: Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat.
abad ke-6: Kerajaan Melayu berkembang di sekitar Jambi saat ini.
670: Kerajaan Sunda Galuh di jawa Barat
682: Prasasti Kedukan Bukit ditulis di Sriwijaya (Palembang, Sumatra Selatan).
732: Dinasti Sanjaya didirikan menurut Prasasti Canggal.
824: Candi Borobudur dibangun oleh Samaratungga dari Dinasti Syailendra.
850: Candi Prambanan atau Rara Jonggrang dibangun.
abad ke-11: Kaum Tamil datang ke Indonesia sebagai pedagang di pantai barat
Sumatra.
1200-an
1200-an: Islam mulai muncul di daerah Aceh.
1222 Ken Arok menyerang kerajaan Kediri dan berhasil membunuh Kertajaya,
kemudian mendirikan kerajaan Singhasari.
1257 Baab Mashur Malamo mendirikan Kerajaan Ternate di Maluku
1275-1290: Kertanegara melancarkan ekspedisi Pamalayu melawan Kerajaan Melayu
di Sumatra.
1292: Jayakatwang membunuh Kertanegara dan kerajaan Singhasari berakhir.
1293: Mongolia menginvasi Jawa, Kublai Khan dari Dinasti Yuan mengirim serangan
hukuman terhadap Kertanegara; dan pasukan Mongol berhasil dipukul mundur.
Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya di Jawa Timur.
1300-an
1309: Raja Jayanegara menggantikan Raden Wijaya sebagai penguasa Majapahit[1]
1328: Tribhuwana Wijayatunggadewi menggantikan Jayanegara sebagai raja
Majapahit
1350: Hayam Wuruk, yang bergelar Maharaja Sri Rajasanagara menggantikan
Tribhuwana Wijayatunggadewi sebagai penguasa Majapahit; pemerintahannya
dianggap sebagai 'Era keemasan'.[1] Di bawah perintah militer Gajah Mada, Majapahit
membentang lebih luas dari Indonesia pada masa modern.
1365: Kakawin Jawa kuno Nagarakertagama ditulis.[1]
1377: Majapahit mengirimkan ekspedisi hukuman terhadap Palembang di Sumatra.
Pangeran Palembang, Parameswara (kemudian dikenal Iskandar Syah) melarikan diri,
dan menemukan jalan ke Malaka dan membangunnya sebagai pelabuhan
internasional.[1]
1389: Wikramawardhana menggantikan Sri Rajasanagara sebagai penguasa
Majapahit.[1]
1400-an
1404-1406: Perang Paregreg antara Bhre Wirabhumi melawan Wikramawardhana
1415: Armada Laksamana Cheng Ho berlabuh di Muara Jati, Cirebon.
1428: Pangeran Walangsungsang membangun Gedong Witana sebagai tempat tetirah
(bahasa Indonesia: tempat peristirahatan).[2]
1429: Ratu Suhita menggantikan Wikramawardhana sebagai penguasa Majapahit.[1]
1430: Pangeran Walangsungsang mendirikan Dalem Agung dan menjadi penguasa
bagi Cirebon Larang.[3][4][5][6]
1447: Kertawijaya, bergelar Brawijaya I menggantikan Suhita sebagai penguasa
Majapahit.[1]
1451: Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II menggantikan Kertawijaya sebagai
penguasa Majapahit.[1]
1453: Pemerintahan Rajasawardhana berakhir.[1]
1456: Girindrawardhana (atau Purwawisesa) menjadi penguasa Majapahit.[1]
1466: Singhawikramawardhana (atau Bhre Pandansalas, atau Suraprabhawa),
menggantikan Purwawisesa sebagai penguasa Majapahit.[1]
1468: Bhre Kertabhumi (Prabu Brawijaya) atau dikenal dengan Brawijaya V menjadi
penguasa Majapahit.
1500-an
1511: Bangsa Portugis menaklukkan kota Melaka.
1582: Berdirinya kerajaan Mataram yang dipimpin Panembahan Senopati.
1596: Bangsa Belanda pertama kali tiba di wilayah Nusantara ketika sebuah armada
yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman berlabuh di Banten.
21 Juni 1599: Dua kapal besar Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan
Frederick de Houtman tiba di Aceh.[7]
akhir abad 15: Duapuluh kerajaan Islam telah terbentuk, mencerminkan dominasi
Islam di Indonesia.
1600-an
awal abad 16: Kristen Protestan pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda
dengan pengaruh ajaran Calvinis dan Lutheran.
1602: VOC didirikan.
1603: VOC mendapat izin dari Kesultanan Banten untuk membangun kantor
perwakilan di wilayahnya.[8]
23 Februari 1605: VOC menyerang pertahanan Portugis di Ambon. Portugis kalah
lalu hengkang dari wilayah yang ditempatinya selama kurang lebih satu abad.[9]
30 Mei 1619: Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterszoon Coen menaklukan Jayakarta
dari Kesultanan Banten. Nama kota pelabuhan itu kemudian diubah menjadi Batavia.
21 September 1628: Pasukan Sultan Agung dari Mataram menyerang Batavia.[10]
1641: Pembantaian penduduk Kepulauan Banda oleh VOC untuk mendapatkan
monopoli pala.
18 November 1667: Perjanjian Bungaya ditandatangani di Bungaya, Gowa antara
pihak Kesultanan Gowa dengan pihak Hindia Belanda.
1700-an
9 Oktober 1740: Pembantaian warga Tionghoa di Batavia.
26 Agustus 1746: Kantor Pos pertama didirikan di Batavia. Diinisiasi oleh Gubernur
Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff.[11]
13 Februari 1755: Perjanjian Giyanti di mana Kerajaan Mataram dibagi menjadi
Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta.
31 Desember 1799: VOC dibubarkan.
1800-an
1803-1838: Perang Padri
Januari 1808: Herman Willem Daendels resmi diangkat sebagai Gubernur Jenderal
Hindia Belanda yang ke-36.
1811: Thomas Stamford Raffles daingkat sebagai Letnan Gubernur Jenderal untuk
wilayah Jawa dan Daerah Seberang.[12]
1825-1830: Perang Diponegoro
28 November 1842: Kerajaan Badung di Bali menyepakati penghapusan hukum adat
Tawan Karang yang sebelumnya memberi hak pada raja untuk menyita kapal yang
terdampar di wilayah kekuasaaannya. Penghapusan ini tidak lepas dari intervensi
Belanda. Kebijakan ini nantinya diikuti oleh kerajaan-kerajaan lain di Bali.[13]
28 April 1859: Dimulainya Perang Banjar
10 Agustus 1867: Pemerintah kolonial Belanda melalui Nederlandsche Indische
Spoorweg Maatschappij (NIS) meresmikan layanan kereta api pertamanya.yang ada
di Semarang.[14]
26 Maret 1873: Dimulainya Perang Aceh
1890: Penemuan fosil dan artefak Pithecanthropus Erectus di Trinil, Jawa Timur oleh
Dr. E. Dubois
1894: Perang Lombok
1900-an
16 Oktober 1905: Sarekat Islam resmi berdiri
22 September 1906: Raja Badung VII, I Gusti Ngurah Made Agung gugur dalam
sebuah peperangan melawan Belanda.[13]
Januari 1907: Medan Prijaji, surat kabar nasional pertama terbit menggunakan
Bahasa Melayu dan hampir seluruh operasionalnya dikelola oleh pribumi.
1 Oktober 1910: Surat kabar Tionghoa, Sin Po, terbit pertama kali dan beroperasi
hingga sekitar 55 tahun kemudian. Surat kabar ini berperan penting dalam
menyuarakan nasionalisme Indonesia termasuk mempelopori penggunaan istilah
"Indonesia" untuk menggantikan "Hindia Belanda".[15]
1908: Organisasi Budi Utomo berdiri
1911: Buku Habis Gelap Terbitlah Terang (Door Duisternis tot Licht) yang memuat
surat-surat pribadi Raden Ajeng Kartini dengan sahabat penanya diterbitkan.[16]
Pemikiran Kartini yang tertuang dalam buku ini kemudian memengaruhi kaum
terpelajar pergerakan nasional.
23 Mei 1914: Partai Komunis Indonesia berdiri
3 Juli 1920: Technische Hoogeschool te Bandoeng yang merupakan perguruan tinggi
pertama di Hindia Belanda diresmikan. Kelak di lokasi yang sama setelah Indonesia
merdeka didirikan Intitut Teknologi Bandung.[17]
Mei 1923: Aksi mogok massal dilakukan buruh kereta api di seluruh Pulau Jawa[18]
April 1925: Buku Naar de Republiek Indonesia karya Tan Malaka terbit di Kanton.[19]
Buku ini dianggap sebagai gagasan awal mengenai Republik Indonesia yang dibaca
oleh para pelajar Indonesia dan pemimpin pergerakan nasional termasuk Sukarno.
30 April-2 Mei 1926: Kongres Pemuda I digelar di Batavia. Kongres berakhir tanpa
menghasilkan kesepakatan yang memuaskan bagi semua pihak.[20]
4 Juli 1927: Partai Nasional Indonesia (PNI) berdiri
27 Oktober - 28 Oktober 1928: Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah
Pemuda di gelar di Batavia.[20]
1 Desember 1930: Soekarno membacakan pledoi yang berjudul Indonesia Menggugat
di depan Sidang Landraad Bandung[21]
15 Juli 1936: Soetardjo Kartohadikoesoemo mengusulkan sebuah petisi yang dikenal
sebagai Petisi Soertardjo dalam sidang Volksraad. Isi petisi itu menuntut adanya suatu
musyawarah antara para wakil Belanda dan bumiputra yang didasarkan atas
persamaan. Tujuannya menyiapkan otonomi Hindia Belanda yang merdeka namun
tetap dalam kesatuan Kerajaan Belanda. [22]
1936: Penemuan fosil Pithecanthropus Robustus oleh GHR. van Koenigswald di
lembah sungai Bengawan Solo.
1939: Penemuan fosil Pithecanthropus Mojokertensis oleh GHR. Von Koenigswald di
Perning, Mojokerto
Perang Dunia II
11 Januari 1942: Tentara Jepang tiba di wilayah Nusantara, tepatnya di daerah Kota
Tarakan, Kalimantan Utara yang Sewaktu itu masih bergabung dengan Kalimantan
Timur.
1 Juni 1945: Hari lahirnya Pancasila
16 Agustus 1945: Peristiwa Rengasdengklok
17 Agustus 1945: Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia,
serta Revolusi Nasional berawal.
18 Agustus 1945: Sidang pertama PPKI menghasilkan tiga keputusan. Pertama,
mengesahkan UUD 1945. Kedua, mengangkat Soekarno sebagai Presiden RI dan
Hatta sebagai wakilnya. Ketiga, membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
untuk membantu kerja presiden.
10 Juni 1947: Pengakuan Kemerdekaan Indonesia oleh Mesir. Pengakuan
Internasional ini melengkapi syarat berdaulatnya suatu Negara menurut Teori
Oppenheimer dan Lauterpacht, serta konvensi hukum internasional Konvensi
Montevideo tahun 1933. Sehingga kasus Republik Indonesia mulai dibicarakan di
PBB.
23 Agustus-2 November 1949: Konferensi Meja Bundar dilangsungkan di Den Haag,
Belanda antara Indonesia dan Belanda sebagai cara untuk meredam kemerdekaan
Indonesia dengan jalan kekerasan.
17 September 1945: Palang Merah Indonesia dibentuk.
Perang Kemerdekaan
1950-an
17 Januari 1948: Perjanjian Renville.
29 Januari 1950: Jenderal Sudirman meninggal pada usia 34.
27 September 1950: Indonesia menjadi anggota ke-60 dari Perserikatan Bangsa-
Bangsa.
24 Agustus 1951: Peletakan batu pertama Masjid Istiqlal, sebagai simbol
kemerdekaan Indonesia.
1953: Borneo digantinama menjadi Provinsi Kalimantan, kemudian pada 1956 dibagi
menjadi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.
25 April 1950: Republik Maluku Selatan diproklamirkan di Ambon.
18 April-24 April 1955: Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika dilaksanakan di
Bandung.
18 Juli 1955: Soekarno berhaji.
1960-an
8 Februari 1960: Pembangunan Komplek Olahraga Gelora Bung Karno dimulai.[23]
24 Agustus-4 September 1962: Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV.
1963-1965: Konfrontasi dengan Malaysia.
27 Agustus 1964: Soekarno membentuk Kabinet Dwikora.
1965: Soekarno mengeluarkan sebuah Keputusan Presiden No. 1/Pn.Ps/1965
1/Pn.Ps/1965, di mana agama resmi di Indonesia menjadi enam, termasuklah
Konghucu.
7 Januari 1965: Indonesia keluar dari keanggotaan PBB.
30 September 1965: Gerakan 30 September.
13 Desember 1965: Devaluasi Rupiah untuk mengendalikan inflasi.
Oktober 1965-Maret 1966: Penumpasan PKI, mengakibatkan kira-kira setengah juta
jiwa terbunuh.
24 Februari 1966: Soekarno membentuk Kabinet Dwikora Yang Disempurnakan
atau Kabinet Dwikora II.
11 Maret 1966: Penandatanganan Supersemar.
28 Maret 1966: Soekarno membentuk Kabinet Dwikora III.
11 Agustus 1966: Indonesia dan Malaysia sepakat memulihkan hubungan diplomatik.
28 September 1966: Indonesia kembali bergabung dalam PBB.
12 Maret 1967: Soeharto diangkat menjadi Pejabat Presiden Indonesia. Sukarno
menjadi tahanan rumah.
27 Maret 1968: Soeharto resmi menjadi Presiden Indonesia.
1969: Papua bergabung dengan Indonesia, setelah dilakukan Penentuan Pendapat
Rakyat (Pepera).
1970-an
21 Juni 1970: Soekarno meninggal dunia dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur
3 Juli 1971: Pemilihan Legislatif Indonesia yang kedua kali (pertama kali dibawah
Orde Baru) dilaksanakan. Golkar menang.
1973: Pemerintah menciutkan jumlah partai politik menjadi tiga. PDI (dari partai
nasionalis dan Kristen). PPP (dari partai Islam). Sistem tiga partai didominasi oleh
Golkar.
April 1975: Terjadinya perang sipil di Timor Leste
7 Desember 1975: Indonesia melancarkan invasi ke Timor Leste
17 Juli 1976: Timor Leste menyatu dengan Indonesia, menjadi Provinsi Timor Timur
1976: Dimulainya Gerakan Aceh Merdeka
1980-an
Mei 1980: Petisi 50 yang dicanangkan oleh Presiden Soeharto diterbitkan
1982-1983: Terjadinya penembakan misterius (Petrus) yang menewaskan ribuan
orang tersangka kriminal
Desember 1984: Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih menjadi Ketua Nahdlatul
Ulama
1985: Pemerintah mewajibkan semua organisasi untuk mengadopsi Pancasila sebagai
asas tunggal
1987: Megawati Sukarnoputri menjadi anggota parlemen
1988: Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden untuk kelima kalinya
1989: Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mulai aktif kembali setelah sempat diredam
1990-an
12 November 1991: Tragedi Santa Cruz pecah, Tentara Nasional Indonesia
menembaki massa pro kemederkaan Timor Leste. Sebanyak 271 orang tewas, 382
terluka, dan 250 lainnya menghilang.[24]
1992-1993 Pemimpin perlawanan Timor Timur Xanana Gusmao ditangkap oleh
Prabowo Subianto dan diadili serta dihukum
1993: Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden untuk yang keenam kalinya
1995: Pesawat N250 yang dirancang oleh B.J Habibie berhasil melakukan
penerbangan pertamanya.[25]Momen ini menjadi pembuktian kemampuan Indonesia di
bidang kedirgantaraan.[26]
27 Juli 1996: Peristiwa penyerangan kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
(Peristiwa 27 Juli)
1997: Krisis finansial Asia 1997
1998: Tragedi Pembantaian '98 di Banyuwangi.
11 Maret 1998: Soeharto terpilih kembali untuk yang keenam kalinya
12 Mei 1998: empat mahasiswa terbunuh dalam demonstrasi terhadap rezim Soeharto
di Universitas Trisakti.
13 Mei-15 Mei 1998: Kerusuhan besar terjadi di Jakarta dan beberapa daerah lainnya
yang mengakibatkan ribuan orang tewas, sejumlah wanita tionghoa diperkosa, dan
terjadinya penjarahan di pusat-pusat perbelanjaan.
21 Mei 1998: Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden Republik Indonesia.
Jabatan kepresidenan kemudian dilanjutkan oleh B.J Habibie.
7 Juni 1999: Pemilu pertama dilaksanakan pada era Reformasi.
30 Agustus 1999: Referendum Timor Timur digelar untuk menentukan apakah rakyat
menerima usulan otonomi khusus dan tetap bergabung dengan Indonesia atau
memisahkan diri dari Indonesia. Referendum dilakukan di bawah pengawasan
UNAMET (United Nations Mission for East Timor).[27]
4 September 1999: Hasil referendum Timor Timur diumumkan di New York dan
Dili. Sebanyak 78,5% penduduk Timor Timur menolak usulan otonomi khusus yang
ditawarkan Indonesia dan memilih untuk memisahkan diri dari NKRI.[27]
20 Oktober 1999: Gus Dur resmi diangkat menjadi Presiden RI.
2000-an
Februari 2001: Kerusuhan etnis terjadi di Sampit, Kalimantan Tengah, antara Dayak
dan Madura.
23 Juli 2001: Megawati secara resmi menjadi Presiden Indonesia ke-5, menggantikan
Gus Dur, yang diberhentikan MPR.
23 September 2001: sebuah bom meledak di kawasan Plaza Atrium, Senen, Jakarta.
20 Mei 2002: Timor Timur resmi merdeka dengan nama Timor Leste.
12 Oktober 2002: Bom Bali
Desember 2002: Pemerintah dan GAM menandatangani kesepakatan damai di
Jenewa, Swiss
19 Mei 2003: Pembicaraan damai antara Pemerintah dan GAM gagal, militer
Indonesia melancarkan operasi militer di Aceh.
5 Agustus 2003: Sebuah bom mobil meledak di depan Hotel Mariott di Jakarta
April 2004: Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2004
Juli 2004: Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2004.
Dimenangkan oleh pasangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla.
9 September 2004: Bom Kedubes Australia.
30 November 2004: Terjadi kecelakan pesawat terbang Lion Air Penerbangan 538 di
Solo yang menewaskan 26 orang. Keamanan penerbangan-penerbangan murah di
Indonesia mulai disorot.
26 Desember 2004: Tsunami menghantam Sumatra dan menewaskan lebih dari
160.000 jiwa.
28 Mei 2005: Dua ledakan bom mengguncang Pasar Sentral Tentena, Tentena, Poso,
Sulawesi Tengah, menewaskan sedikitnya 20 orang.
17 Juli 2005: Pemerintah Indonesia mengadakan kesepakatan damai dengan Gerakan
Aceh Merdeka.
15 Agustus 2005: Pemerintah Indonesia dan GAM kembali berunding. Perjanjian
damai berhasil ditandatangani dan secara resmi mengakhiri gerakan separatis GAM.
1 Oktober 2005: Bom Bali II
29 Oktober 2005: Tiga siswi SMU di Poso yang sedang berjalan ke sekolah Kristen
dipenggal oleh sekelompok orang tak dikenal.
9 November 2005: Penyergapan Polri di sebuah vila di Kota Batu; menewaskan Dr.
Azahari, buronan teroris dari Malaysia
31 Desember 2005: Bom di Palu menewaskan enam orang.
6 Januari 2006: Terjadinya Insiden perbatasan Timor-Timur yang kedua kali.
13-15 Februari 2006: tujuh anggota Bali Nine divonis hukuman seumur hidup dan
dua dijatuhi hukuman mati. Setelah melalui banding dan kasasi akhirnya tujuh
dijatuhi hukuman mati dan dua seumur hidup
27 Mei 2006: Gempa bumi mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya mengakibatkan
sedikitnya enam ribu orang meninggal dunia.
Sejak 27 Mei 2006: Bencana Banjir lumpur panas Lapindo melanda Sidoarjo.
30 September 2009: Gempa bumi 7,6 SR mengguncang Sumatra Barat menewaskan
sedikitnya 1.117 orang.
14 April 2010: Kerusuhan Koja mengakibatkan sedikitnya tiga tewas dan ratusan
luka-luka.
20 Oktober 2009: Susilo Bambang Yudhoyono terpilih kembali sebagai Presiden RI
periode 2009-2014. Didampingi oleh Prof. Dr. Boediono, M.Ec., sebagai wakil
Presiden.
22 Oktober 2009: Pelantikan Kabinet Indonesia Bersatu II
2010-Sekarang
1 Mei - 15 Juni 2010: Sensus Penduduk Indonesia 2010, yang merupakan sensus
penduduk Indonesia ke-6 setelah Indonesia merdeka.[28]
26 September - 29 September 2010: Kerusuhan Tarakan, merupakan kerusuhan
antar suku yaitu Suku Tidung sebagai suku asli dan suku pendatang yaitu Suku
Bugis[29]
25 Oktober 2010: Gempa bumi dengan kekuatan 7,7 SR yang disertai Tsunami
melanda Mentawai mengakibatkan 286 meninggal dan 252 hilang.
26 Oktober 2010: Gunung Merapi meletus mengakibatkan 28 tewas, termasuk juru
kuncinya, yakni Mbah Maridjan.[30].
6 Februari 2011: Penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyyah di Cikeusik
menewaskan sedikitnya 3 orang.[31]
18 Oktober 2011: Perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II[32]
11 November 2011: Pembukaan SEA Games 2011[33]
22 September-1 Oktober 2013: Perhelatan Islamic Solidarity Games 2013.
9 April 2014: Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2014.
9 Juli 2014: Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2014
diselenggarakan.
20 Oktober 2014: Pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia dan Jusuf
Kalla sebagai Wakil Presiden Indonesia.
27 Oktober 2014: Pelantikan Kabinet Kerja.
13-14 Mei 2018: Serangkaian ledakan bom terjadi di Surabaya.
18 Agustus-2 September 2018: Pesta Olahraga Asia 2018 dihelat dan dilaksanakan.
8 2018: Pembukaan perhelatan Pesta Olahraga Difabel Asia 2018.