Anda di halaman 1dari 46

ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS

PENGANTAR

Hidup akan terasa indah bila ada variasi


sebaliknya terasa bosan jika tak ada perubahan
perubahan ke arah perbaikan
adalah tuntutan alamiah setiap insan
…………….
Begitu pula dalam pembelajaran
penerapan berbagai model inovatif pembelajaran
dengan suasana nyaman – menyenangkan
adalah suatu kebutuhan
TUJUAN
1. Mengidentifikasi penyimpangan
2. Memahami perubahan anatomi fisiologi
3. Menghilangkan kecemasan
4. Memberi penyuluhan
KONSEP DASAR KEHAMILAN
A. PENGERTIAN
1. Kehamilan adalah proses mata rantai yang
berkesinambungan terdiri dari ovulasi
(pelepasan Ovum) terjadi migrasi spermatozoa
dari ovum. Terjadinya konsepsi dan
pertumbuhan zigot terjadi nidasi (implantasi)
pada uterus, pembentukan plasenta dan
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, Ida Bagus Gede, 1998)
KEHAMILAN
2. Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin (Saifudin, Abdul
Bani,dkk.2001).
3. Menurut Mochtar Rustam, 1998, kehamilan
adalah periode dimana ovum yang telah dibuahi
berkembang sampai bisa menunjang sendiri
kehidupan di luar uterus. Kehamilan trimester I
adalah kehamilan dengan usia 0 – 12 minggu,
trimester II adalah usia kehamilan 12 – 28 minggu
dan trimester III adalah usia kehamilan 28 – 4
minggu.
TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
• PRESUMTIF
1. Amenore
2. Perubahan payudara
3. Morning sickness
4. Frekwensi berkemih
5. Leukorea
6. Tanda chadwieks
7. quikening
Lanjutan TANDA DAN GEJALA
• TANDA PROBABILITAS
1. PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN UTERUS
• Tanda Hegar (melunaknya segmen bawah uterus)
• Ballotement (lentingan janin di uterus saat palpasi)
• Braxton Hicks (kontraksi selama kehamilan)
2. PERUBAHAN ABDOMEN
• Pembesaran abdomen
• Striae grivida
• Pigmentasi pada linea nigra
ABSOLUT

Teraba bagian
Terdengar DJJ
anak oleh pemeriksa

Terlihat hasil konsepsidengan USG


Teraba gerakan janin oleh pemeriksa
Perubahan anatomi dan adaptasi
fisiologis pada ibu hamil TM I, II, III
1. System reproduksi
• UKURAN
• Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim
membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi
otot polos rahim, serabut – serabut
kolagennya menjadi higroskopik endometrium
menjadi desidua ukuran pada kehamilan
cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan kapitasi
lebih dari 4000 cc.
Cont ... Perubahan System
Reproduksi
.2. Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30
gram menjadi 1000 gram pada akhir
kehamilan (40 pekan).
Cont ... Perubahan System Reproduksi
3. Bentuk dan Konsistensi
• Pada bulan – bulan pertama kehamilan bentuk rahim
seperti buah alpokat. Pada kehamilan empat bulan
berbentuk bulat dan akhir kehamilan bujur telur.
Rahim yang kira – kira sebesar telur ayam, pada
kehamilan dua bulan sebesar telur bebek dan
kehamilan tiga bulan sebesar telur angsa. Pada minggu
pertama, isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan
bertambah panjang sehingga bila diraba terasa lebih
panjang sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft)
disebut tanda hegar. Pada kehamilan lima bulan, rahim
teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim
terasa tipis, karena itu bagian – bagian janin dapat
diraba melalui dinding perut dan dinding rahim.
Cont ... Perubahan System Reproduksi
4. Posisi Rahim
• Pada permulaan kehamilan, dalam letak anteflexi
atau retroflexi.
• Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada
dalam rongga pelvis.
• Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang
dalam pembesarannya dapat mencapai batas
hati.
• Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih
mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.
(Rustam Mochtar, 1998 : 36)
Cont ... Perubahan System Reproduksi
5. Vaskularisasi
• Pembuluh darah balik (vena)
mengembang dan bertambah. ( Rustam
Mochtar, 1998 : 36)
Cont ... Perubahan System Reproduksi
6. Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan
• Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh
amnion dimana desidua kapsularis dan desidua vera (parietalis)
telah menjadi satu. Tinggi fundus uteri terletak antara pertengahan
simphisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya.
• Pada kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2 – 3 jari di
bawah pusat.
• Pada kehamilan 24 minggu, tinggi fundus uteri terlatak setinggi
pusat.
• Pada kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2 – 3 jari di
atas pusat. Menurut Spiegelberg dengan mengukur tinggi fundus
uteri dari simpisis adalah 26,7 cm diatas simpisis
• Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri terletak 3 jari di
bawah processus xiphoideus.
• Pada kehamilan 40 minggu, tinggi fundus uteri terletak sama
dengan 8 bulan tapi melebar ke samping yaitu terletak diantara
pertengahan pusat dan processus xiphoideus. ( Rustam Mochtar,
1998 : 52)
Perubahan Serviks uteri
• Pelunakan servik dapat diraba pada servik yang normal
(tidak ada jaringan parut) pada umur kehamilan 6 minggu
(tanda Goodell)
• Progesteron menyebabkan sel – sel endoservik mensekresi
mukus yang kental dan liat, menutupi servik  proteksi
terhadap inveksi ascendens selama hamil.
• Panjang servik pada akhir kehamilan ± 1,5 s/d 2 cm
• Pada awal kehamilan terjadi hipervaskularisasi,
peningkatan aliran darah dan limfe yang menyebabkan
kongesti  isthmus melunak  dapat palpasi pada 6
minggu kehamilan (tanda hegar). Hipervaskularisasi juga
menyebabkan servik berwarna biru keunguan
• Pada akhir kehamilan terjadi peningkatan prostagladin yang
menyebabkan servik lunak dan siap untuk persalinan.
Perubahan Ovarium (indung telur)
• Ovulasi terhenti. Masih terdapat korpus luteum
graviditas sampai terbentuknya uri yang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesterone (kira – kira pada kehamilan 16
minggu dan korpus luteum graviditas
berdiameter kurang lebih 3 cm). Kadar relaxin di
sirkulasi maternal dapat ditentukan dan
meningkat dalam trimester pertama. Relaxin
mempunyai pengaruh menenangkan hingga
pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm.
(Rustam Mochtar, 1998 : 35)
Perubahan Vagina dan vulva
• Vagina dan vulva terjadi perubahan karena pengaruh
estrogen. Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva
terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina
atau portio serviks disebut tanda Chadwick. (Rustam
Mochtar, 1998 : 35)
• Hipertrofi lapisan otot vagina karena pengaruh estrogen
• Jaringan ikat di sekitar vaginamenjadi lebih elastis 
memungkinkan dilatasi pada kala II
• Lendir servik ditambahdengan desquamasi epitel
permukaan akibat hiperplasia menyebabkan peningkatan
pengeluaran vaginal lebih banyak (leukhorea)  tidak gatal
dan tidak mengandung bercak darah
• Sel – sel epitel yang kaya glokogen berinteraksi dengan basil
doderlein (basil normal) menghasilkan asam laktat  pada
sebagian wanita menyebabkan cairan lebih asam 
proteksi ekstra, namun semakin mendukung pertumbuhan
candida albicans (moniliasis)
Perubahan System Payudara
• Perubahan payudara merupakan respon terhadap estrogen
(perkembangan papila dan areola, duktus laktiferus)
danprogesteron (proliferasi elveoli)
• Pada minggu ke 6 – 8 : jaringan lunak menjadi lebih noduler (terasa
berbenjol), terjadi sensasi penuh, nyeri tekan dan kesemuan,
peningkatan suplai darah  dilatasi vena subkutan
• Minggu ke 12 mulai hiperpigmentasi putting dan areola. Putting
lebih menonjol
• Hipertrofi kelenjar sebaseus di dalam areola (kelenjar montgomeri)
mungkin dapat terlihat
• Perkembangan kelenjar mamae sempurna pada pertengahan
kehamilan, akan tetapi laktasi dapat tetap dihambat oleh tingginya
estrogen dan progesteron sampai terjadinya penurunan kadar
estrogen setelah kelahiran bayi
• Kolostrum mungkin sudah keluar pada usia 16 minggu (bila putting
dipencet). Pada multigravida mungkin sudah keluar sejak 12
minggu. Pada sebagian primigravida, kolostrum mungkin baru
keluar pada akhir kehamilan
Fungsi hormon mempersiapkan
payudara
Estrogen berfungsi :
• Menimbulkan hipertrofi sistem saluran
payudara
• Menimbulkan penimbunan lemak dan air
serta garam sehingga payudara tampak makin
membesar
• Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak,
air dan garam menyebabkan rasa sakit pada
payudara.
Cont .... Fungsi hormon mempersiapkan
payudara
Progesteron berfungsi :
• Mempersiapkan asinis sehingga dapat
berfungsi
• Menambah jumlah sel asinis
Cont .... Fungsi hormon mempersiapkan
payudara
Somatomamotropin berfungsi :
• Mempengaruhi sel asinus untuk membuat
kasein, laktabumin, dan laktoglobulin
• Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara
• Merangsang pengeluaran kolostrum pada
kehamila
Perubahan System Endokrin
– Ovarium dan plasenta
• Ovarium merupakan sumber estrogen dan progesteron
pada wanita tidak hamil. Pada saat konsepsi,
perubahan dramatis terjadi, korpus luteum tempat
ovum berasal mulai menghasilkan estrogen dan
progesteron. Segera setelah plasenta terbentuk dengan
baik, plasenta menjadi sumber utama kedua hormon
tersebut. Plasenta juga membentuk steroid dan 3 jenis
hormon lainnya :
• HCG (Human Chorionoc Gonadotropin)
• HPL (Human Placental Lagtogen) disebut juga HCS
(Human Chorionic Somatomamotropin)
• HCT (Human Chorionic Thyrotropin)
Add ... Perubahan System Endokrin
– Kelenjar Paratiroid
• Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat
selama masa kehamilan, terutama selama
minggu ke 15 sampai ke 30 ketika kebutuhan
kalsium janin lebih besar. Hormon paratiroid
penting untuk mempertahankan kecukupan
kalsium dalam darah. Tanpa hormon tersebut
metabolisme tulang dan otot terganggu.
Add ... Perubahan System Endokrin
– Kelenjar Tiroid
• Selama masa kehamilan, basal metabolic rate
(BMR) meningkat hampir 20% dan kelenjar
tiroid membesar, tetapi jumlah hormon yang
dihasilkan tetap sama (tiroksin). Ukurannya
meningkat karena pertumbuhan sel – sel
acinar, dan meningkatnya metabolic rate
disebabkan karena oksigen yang digunakan
lebih banyak.
Add ... Perubahan System Endokrin
– Pankreas
• Selama masa kehamil an sel – sel ini tumbuh dan
menghasilkan lebih banyak insulin untuk
memenuhi kebutuhan yang meninkat. Walaupun
demikian karena keterbatasan penyimpanan
glikogen, wanita sehat yang hamil kurang mampu
mengatasi jumlah gula yang lebih banyak,
sehingga dari mereka mengeluarkannya ke dalam
urin. Bagi ibu yang diabetes, kehamilan
merupakan hal yang riskan dan membutuhkan
pengawasan medis yang berkelanjutan.
Add ... Perubahan System Endokrin
– Kelenjar Pituitari
• Lobus anterior dari kelenjar pituitari mengalami sedikit
pembesaran selama kehamilan dan terus menghasilkan
semua hormon tropik, tetapi dengan jumlah yang
sedikit berbeda. Hormon pertumbuhan berkurang dan
hormon melanotropik meningkat, menyebabkan
peningkatan pigmentasi puting susu, wajah dan
abdomen. Pembentukan prolaktin meningkat dan
berlanjut setelah persalinan selama menyusui.
Sebagaimana bayi telah matur, pembentukan prolaktin
oleh lobus posterior meningkat dalam menyiapkan
perannya menstimulasi kontraksi otot uterus dalam
proses persalinan.
Add ... Perubahan System Endokrin
– Kelenjar Adrenalin
• Ukuran kelenjar adrenalin meningkat selama
kehamilan, terutama bagian kortikal yang
membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan
kalium dalam aliran darah diatur oleh kortin.
• Bagian medula dari kelenjar adrenal
mensekresi epineprin, hormon yang sangat
penting. Kehamilan tidak mengubah ukuran
atau fungsi bagian medula.
System Kekebalan
• Bayi yang matur telah memperoleh antigen dari ibu
terhadap jenis – jenis infeksi tertentu dalam waktu 6
minggu atau lebih sebelum dilahirkan. Antibody ibu
diambil oleh sinsiotrofoblas dengan cara itu, janin
memperoleh antibody ibu yaitu immunoglobulin G,
terhadap berbagai penyakit infeksi dan memperoleh
kekebalan pasif terhadap difteri, cacar, campak, dan
lainnya, tetapi bukan terhadap cacar air dan batuk
rejan (pertusis). Imunisasi pasif penting karena janin
hanya mempunyai kemampuan sedikit untuk
menghasilkan antibody sendiri sampai sesudah lahir
System Perkemihan
• Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi
pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.
Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh. Terjadinya hemodilusi menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh. Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air
makin lancar sehingga pembentukan air senipun akan bertambah.
Filtrasi pada glomerolus bertambah sekitar 69% sampai 70%. Pada
kehamilan ureter membesar untuk dapat menampung banyaknya
pembendungan urin, terutama pada ureter kanan karena peristaltik
ureter terhambat karena pengaruh progesteron, tekanan rahim
yang membesar dan terjadi perputaran ke kanan, dan terdapat
kolon dan sigmoid di sebelah kiri yang menyebabkan perputaran
rahim ke kanan. Tekanan rahim pada ureter kanan dapat
menyebabkan infeksi pielonefritis ginjal kanan.
Perubahan struktur yang terjadi akibat aktivitas
hormonal, tekanan uterus dan peningkatan volume
darah.
• Mulai usia 10 minggu : dilatasi ureter (terutama pada bagian yang ada di
atas pintu atas panggul) menjadi lebih panjang, berkelok – kelok
• Akibatnya : - Terjadi keterlambatan aliran urin menuju kandung kencing
• Stagnasi urin menjadi media yang baik untuk pertumbuhan
mikroorganisme
• Usia 12 minggu : pembesaran uterus yang masih menjadi organ pelvis
menekan vesika urinaria sehingga peningkatan frekuensi miksi yang
fisiologis.
• Peningkatan frekuensi miksi selain dikarenakan penekanan uterus juga
akibat kongesti pelvik yang menyebabkan kandung kencing & uretra
hiperemia
• Trimester II : kandung kencing tertarik ke atas pelvis sehingga uretra
memanjang
• Urin ibu hamil mungkin lebih alkalis karena mengandung glukosa (+1)
akibat peningkatan produksi kortikosteroid dari kelenjar adrenal dan ini
lebih beresiko terhadap infeksi saluran kencing.
Perubahan fisiologik pada sistem
perkemihan
• Aliran plasenta telah meningkat 30% dan laju filtrasi glomerolus meningkat (30
– 50%) pada awal kehamilan
• Perfusi renal meningkat bila posisi ibu berbaring miring sehingga fungsinya
menjadi efektif. Pada posisi berbaring terlentang, vena kava inferior akan
tertekan & COP menurun sehingga aliran darah akan digunakan untuk
menyuplai otak dan jantung
• Ginjal meningkatkan reabsorbsi sodium untuk memenuhi kebutuhan fetus dan
agar volum cairan dapat meningkat serta status isotonik dapat dipertahankan.
Karenanya, pengukuran intake sodium atau pemakaian diuretik akan
mengganggu fungsi reabsorbsi ini, bahkan penggunaan diuretik pada ibu hamil
papat menyebabkan hipovolemia berat dan penurunan perfusi plasenta
• Dapat terjadi edema fisiologik pada tungkai bawah pada usia kehamilan akhir
• Reabsorbsi glukosa mengalami hambatan, kemungkinan karena aktivasi
adrenal (corticosteroid) maka glukosa yang mungkin terjadi pada tingkat & saat
yang berfariasi, (kadang hasil pemeriksaan +1 dankadang negatif). Meskipun
demikian kemungkinan diabetes militus dan gestasional diabetes harus
diwaspadai.
Perubahan System Pencernaan
Nafsu makan
• Sebagian ibu mengalami morning sickness yang
muncul pada awal kehamilan dan biasanya
berakhir setelah 12 minggu
• Pada akhir trimester ke II, nafsu makan
meningkat sebagai respon terhadap peningkatan
metabolisme
• Kadang ibu mengalami perubahan dalam selera
makan (mengidam), selama intake nutrisi ibu
adekuat, maka mengidam tidak berbahaya bagi
ibu
Add ... Perubahan System Pencernaan
Mulut
• Gusi menjadi hipereni, terkadang bengkak
sehingga cenderung mudah berdarah
(gingivitis non spesifik). Sebagian ibu
mengalami ptialism (pengeluaran saliva yang
berlebihan) karena stimulasi kelenjar ludah
terutama pada trimester I
Add ... Perubahan System Pencernaan
Esofagus, lambung dan usus :
• Peninggian estrogen menyebabkan penurunan sekresi asam lambung
yang dapat menimbulkan mual (jarang)
• Peningkatan estrogen : penurunan motilitas  regurgitasi esofagel,
pengosongan lambung melambat  heartburn
• Selain itu, peningkatan progesteron juga menyebabkan absorbsi air
meningkat di kolon  konstipasi (konstipasi dapat pula karena
hipoperistaltik akibat peningkatan progesteron, jenis makanan, kurang
cairan, pemberian zat besi, kurang aktifitas fisik, ataupun penekanan &
pergeseran usus oleh pembesaran uterus)
• Ketidaknyamanan intraabdominal akibat pembesaran uterus dapat
berupa rasa tertekan / berat pada panggul, ketegangan pada ligamen
rotundum (nyeri lipat paha), kembung, kram perut, dan konstipasi
uterus. Meskipun hal itu merupakan konsekuensi kehamilan, namun
kita perlu mewaspadai adanya masalah lain seperti obstruksi
pencernaan atau proses inflamasi.
• Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam
lambung meningkat yang dapat menyebabkan :
• Pengeluran air liur berlebihan (hipersalivasi)
• Daerahlambung terasa panas
• Terjadi mual, sakit kepala trauma pagi hari, yang disebut
morning sickness
• Muntah yang disebut emesis gravidarum
• Muntah berlebihan sehingga mengganggu kehidupan
sehari – hari, disebut hiperemesis gravidarum
• Progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan
dapat menyebabkan obstipasi
Perubahan System Musculoskeletal
• Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan adalah :
• Peregangan otot - otot
• Pelunakan ligamen - ligamen
• Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan – perubahan tersebut
adalah :
• Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan)
• Otot – otot abdomal (meregang ke atas uterus hamil)
• Otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus)
• Bagi ibu hamil, bagian ini merupakan titik-titik kelemahan struktural
dan bagian bermasalah yang potensial dikarenakan beban dan
menekan kehamilan . Oleh karena itu masalah postur merupakan
hal biasa dalam kehamilan :
• Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan
merubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi.
• Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar membentur benda-
benda ( dan memar biru ) dan kehilangan keseimbangan ( lalu
jatuh ).
Perubahan System Kardiovaskuler
• Pada kehamilan 16 minggu mulai jelas kelihatan terjadi
proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah
sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah
sebelum aterm.
• Cardiac Output (COP) meningkat 30 – 50% selama
kehamilan dan tetap tinggi sampai persalinan. COP dapat
menurun bila ibu berbaring terlentang pada akhir
kehamilan karena pembesaran uterus menekan vena cava
inferior, mengurangi venous return ke jantung sehingga
menurunkan COP  ibu mengalami supine hipotension
syndrome : pusing, mual seperti hendak pingsan.
• Tekanan darah : penurunan tahanan vaskuler perifer karena
relaksasi otot polos akibat pengaruh progesteron
mengakibatkan penurunan tekanan darah pada awal
kehamilan (sistolik turun 5 – 10 mmHg, diastolik 10 – 15
mmHg). Setelah usia 24 minggu akan berangsur – angsur
naik dan kembali ke kondisi sebelum hamil.
Cont ... System Integument
– Perubahan sistem integmen sangat bervariasi
tergantung pada ras. Perubahan yang terjadi
disebabkan oleh gormonal dan peregangan mekanik.
Secara umum perubahan pada integumen meliputi :
peningkatan ketebalan kulit dan lemak subkutan,
hiperpigmentasi, pertumbuhan kuku dan rambut,
peningkatan aktivitas kelenjar keringat, dan
peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor.
– Hiperpigmentasi : distimulasi oleh hormon
melanotropin (dari pituitari anterior) yang meningkat
selama kehamilan  penghitaman warna puting &
areola, aksila, vulva, pada pipi, hidung dan dahi
(cloasma gravidarum), garis tengah perut (linea nigra).
Cont .... System Integument
– Striae gravidarum : menunjukkan adanya separasi /
retaknya jaringan ikat (kolagen) di bawah kulit akibat
peregangan. Umumnya terjadi pada area yang
mengalami peregangan maksimum (abdomen, paha,
mamae). Peregangan ini kadang menyebabkan rasa
seperti gatal. Striae cenderung bersifat keturunan, dan
biasanya akan hilang setelah kelahiran meskipun
adakalanya tidak dapat hilang total. Warna striae
tergantung dari warna kulit ibu.
– Pruritas gravidarum : dapat terjadi umumnya
disebabkan intrahepatik cholestasi selama kehamilan
(retensi dan akumulasi cairan empedu)  menghilang
setelah kelahiran.
Cont .... System Integument

– Pertumbuhan kuku dapat menjadi lebih cepat.


Dapat pula terjadi hirsutism (pertumbuhan
rambut yang berlebihan, atau pertumbuhan di
area yang tidak lazim). Rambut halus akan
menghilang setelah kelahiran, namun untuk
rambut yang kasar mungkin tidak akan hilang.
– Keringat berlebihan akibat peningkatan BMR
(Basal Metabolisme Rate)dan peningkatan suplai
darah ke kulit.
System pernapasan
• Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya
tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan
pendek napas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32
minggu ke atas oleh karena usus – usus tertekan
oleh uterus yang membesar kea rah diafragma,
sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk
memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira –
kira 20 %, seorang wanita hamil selalu bernapas
lebih dalam dan bagian bawah toraksnya juga
melebar ke sisi, yang sesudah partus kadang –
kadang menetap jika tidak dirawat dengan baik.
System persyarafan
• Kompresi syaraf pelvic atau statis vaskuler akibat pembesaran
uterus dalam perubahan sensorik pada tungkai.
• Lordosis dapat menyebabkan nyeri karena tarikan atau penekanan
pada syaraf
• Edema pada trimester akhir yang menekan syaraf perifer dibawah
ligament carpal pergelangan tangan menimbulkan Carpal Tunnel
Syndrom yang ditandai dengan parestesia (rasa panas atau
kesemutan) dan nyeri pada tangan yang menyebar ke siku
• Acroesthesia (bebal dan kesemutan pada tangan) yang disebabkan
oleh postur ibu membungkuk yang menyebabkan tarikan pada
plexus brachialis
• Sakit kepala
• Pusing, rasa seperti hendak pingsan, sinkop/pingsan akibat
instabilitas vasomotor, postural hipotensi, atau hipoglikemia.
Perubahan dan adaptasi psikologis
dalam masa kehamilan
Pada kehamilan TM I
. Hamper 80 % kecewa, menolak, gelisah,
depresi, dan murung. Keraguan yang dialami
wanita yang belum menikah meskipun
diantaranya ada yang telah merencanakan
kemauan dan keinginan untuk hamil atau
talah berjuang agar dapat hamil. Yang tidak
mengatakan kepada dirinya sendiri paling
tidak sekali bahwa dia berharap tidak hamil.
Perubahan dan adaptasi psikologis
dalam masa kehamilan
Pada kehamilan TM II
Pre quickening dan post quickening. Quickening
pemberitahuan sebagai fakta kehidupan,
bertambahnya daya dorong psikologi wanita
yang sedang mengalami trimester kedua –
berkembangnya identitas keibuannya,
pernyataan dari ibunya sendiri.
Perubahan dan adaptasi psikologis
dalam masa kehamilan
Pada kehamilan TM III
Sering disebut sebagai periode penantian. Sekarang
wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian
dari dirinya. Dia menjadi tidak sabar untuk segera
melihat bayinya. Ada perasaan tidak
menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat
pada waktunya. Trimester tiga adalah waktu
untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan
sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian
pada bayi. Dia melindungi bayinya, menghindari
kerumunan seseorang atau apapun yang
dianggap membahayakan.
Memilih nama untuk bayi adalah aktivitas yang
dilakukan dalam mempersiapkan kehadiran
bayi. Dia juga mengalami proses duka cita
seperti kehilangan perhatian dan hak istimewa
yang dimiliki selama kehamilan, terpisahnya
bayi dari bagian tubuhnya, dan merasa
kehilangan kandungan menjadi kosong.

Anda mungkin juga menyukai