sebaliknya terasa bosan jika tak ada perubahan perubahan ke arah perbaikan adalah tuntutan alamiah setiap insan ……………. Begitu pula dalam pembelajaran penerapan berbagai model inovatif pembelajaran dengan suasana nyaman – menyenangkan adalah suatu kebutuhan TUJUAN 1. Mengidentifikasi penyimpangan 2. Memahami perubahan anatomi fisiologi 3. Menghilangkan kecemasan 4. Memberi penyuluhan KONSEP DASAR KEHAMILAN A. PENGERTIAN 1. Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan terdiri dari ovulasi (pelepasan Ovum) terjadi migrasi spermatozoa dari ovum. Terjadinya konsepsi dan pertumbuhan zigot terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, Ida Bagus Gede, 1998) KEHAMILAN 2. Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Saifudin, Abdul Bani,dkk.2001). 3. Menurut Mochtar Rustam, 1998, kehamilan adalah periode dimana ovum yang telah dibuahi berkembang sampai bisa menunjang sendiri kehidupan di luar uterus. Kehamilan trimester I adalah kehamilan dengan usia 0 – 12 minggu, trimester II adalah usia kehamilan 12 – 28 minggu dan trimester III adalah usia kehamilan 28 – 4 minggu. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN • PRESUMTIF 1. Amenore 2. Perubahan payudara 3. Morning sickness 4. Frekwensi berkemih 5. Leukorea 6. Tanda chadwieks 7. quikening Lanjutan TANDA DAN GEJALA • TANDA PROBABILITAS 1. PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN UTERUS • Tanda Hegar (melunaknya segmen bawah uterus) • Ballotement (lentingan janin di uterus saat palpasi) • Braxton Hicks (kontraksi selama kehamilan) 2. PERUBAHAN ABDOMEN • Pembesaran abdomen • Striae grivida • Pigmentasi pada linea nigra ABSOLUT
Teraba bagian Terdengar DJJ anak oleh pemeriksa
Terlihat hasil konsepsidengan USG
Teraba gerakan janin oleh pemeriksa Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil TM I, II, III 1. System reproduksi • UKURAN • Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut – serabut kolagennya menjadi higroskopik endometrium menjadi desidua ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan kapitasi lebih dari 4000 cc. Cont ... Perubahan System Reproduksi .2. Berat Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan). Cont ... Perubahan System Reproduksi 3. Bentuk dan Konsistensi • Pada bulan – bulan pertama kehamilan bentuk rahim seperti buah alpokat. Pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat dan akhir kehamilan bujur telur. Rahim yang kira – kira sebesar telur ayam, pada kehamilan dua bulan sebesar telur bebek dan kehamilan tiga bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang sehingga bila diraba terasa lebih panjang sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft) disebut tanda hegar. Pada kehamilan lima bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian – bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan dinding rahim. Cont ... Perubahan System Reproduksi 4. Posisi Rahim • Pada permulaan kehamilan, dalam letak anteflexi atau retroflexi. • Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis. • Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati. • Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri. (Rustam Mochtar, 1998 : 36) Cont ... Perubahan System Reproduksi 5. Vaskularisasi • Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah. ( Rustam Mochtar, 1998 : 36) Cont ... Perubahan System Reproduksi 6. Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan • Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh amnion dimana desidua kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi fundus uteri terletak antara pertengahan simphisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya. • Pada kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2 – 3 jari di bawah pusat. • Pada kehamilan 24 minggu, tinggi fundus uteri terlatak setinggi pusat. • Pada kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2 – 3 jari di atas pusat. Menurut Spiegelberg dengan mengukur tinggi fundus uteri dari simpisis adalah 26,7 cm diatas simpisis • Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri terletak 3 jari di bawah processus xiphoideus. • Pada kehamilan 40 minggu, tinggi fundus uteri terletak sama dengan 8 bulan tapi melebar ke samping yaitu terletak diantara pertengahan pusat dan processus xiphoideus. ( Rustam Mochtar, 1998 : 52) Perubahan Serviks uteri • Pelunakan servik dapat diraba pada servik yang normal (tidak ada jaringan parut) pada umur kehamilan 6 minggu (tanda Goodell) • Progesteron menyebabkan sel – sel endoservik mensekresi mukus yang kental dan liat, menutupi servik proteksi terhadap inveksi ascendens selama hamil. • Panjang servik pada akhir kehamilan ± 1,5 s/d 2 cm • Pada awal kehamilan terjadi hipervaskularisasi, peningkatan aliran darah dan limfe yang menyebabkan kongesti isthmus melunak dapat palpasi pada 6 minggu kehamilan (tanda hegar). Hipervaskularisasi juga menyebabkan servik berwarna biru keunguan • Pada akhir kehamilan terjadi peningkatan prostagladin yang menyebabkan servik lunak dan siap untuk persalinan. Perubahan Ovarium (indung telur) • Ovulasi terhenti. Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone (kira – kira pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas berdiameter kurang lebih 3 cm). Kadar relaxin di sirkulasi maternal dapat ditentukan dan meningkat dalam trimester pertama. Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm. (Rustam Mochtar, 1998 : 35) Perubahan Vagina dan vulva • Vagina dan vulva terjadi perubahan karena pengaruh estrogen. Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina atau portio serviks disebut tanda Chadwick. (Rustam Mochtar, 1998 : 35) • Hipertrofi lapisan otot vagina karena pengaruh estrogen • Jaringan ikat di sekitar vaginamenjadi lebih elastis memungkinkan dilatasi pada kala II • Lendir servik ditambahdengan desquamasi epitel permukaan akibat hiperplasia menyebabkan peningkatan pengeluaran vaginal lebih banyak (leukhorea) tidak gatal dan tidak mengandung bercak darah • Sel – sel epitel yang kaya glokogen berinteraksi dengan basil doderlein (basil normal) menghasilkan asam laktat pada sebagian wanita menyebabkan cairan lebih asam proteksi ekstra, namun semakin mendukung pertumbuhan candida albicans (moniliasis) Perubahan System Payudara • Perubahan payudara merupakan respon terhadap estrogen (perkembangan papila dan areola, duktus laktiferus) danprogesteron (proliferasi elveoli) • Pada minggu ke 6 – 8 : jaringan lunak menjadi lebih noduler (terasa berbenjol), terjadi sensasi penuh, nyeri tekan dan kesemuan, peningkatan suplai darah dilatasi vena subkutan • Minggu ke 12 mulai hiperpigmentasi putting dan areola. Putting lebih menonjol • Hipertrofi kelenjar sebaseus di dalam areola (kelenjar montgomeri) mungkin dapat terlihat • Perkembangan kelenjar mamae sempurna pada pertengahan kehamilan, akan tetapi laktasi dapat tetap dihambat oleh tingginya estrogen dan progesteron sampai terjadinya penurunan kadar estrogen setelah kelahiran bayi • Kolostrum mungkin sudah keluar pada usia 16 minggu (bila putting dipencet). Pada multigravida mungkin sudah keluar sejak 12 minggu. Pada sebagian primigravida, kolostrum mungkin baru keluar pada akhir kehamilan Fungsi hormon mempersiapkan payudara Estrogen berfungsi : • Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara • Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak makin membesar • Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam menyebabkan rasa sakit pada payudara. Cont .... Fungsi hormon mempersiapkan payudara Progesteron berfungsi : • Mempersiapkan asinis sehingga dapat berfungsi • Menambah jumlah sel asinis Cont .... Fungsi hormon mempersiapkan payudara Somatomamotropin berfungsi : • Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktabumin, dan laktoglobulin • Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara • Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamila Perubahan System Endokrin – Ovarium dan plasenta • Ovarium merupakan sumber estrogen dan progesteron pada wanita tidak hamil. Pada saat konsepsi, perubahan dramatis terjadi, korpus luteum tempat ovum berasal mulai menghasilkan estrogen dan progesteron. Segera setelah plasenta terbentuk dengan baik, plasenta menjadi sumber utama kedua hormon tersebut. Plasenta juga membentuk steroid dan 3 jenis hormon lainnya : • HCG (Human Chorionoc Gonadotropin) • HPL (Human Placental Lagtogen) disebut juga HCS (Human Chorionic Somatomamotropin) • HCT (Human Chorionic Thyrotropin) Add ... Perubahan System Endokrin – Kelenjar Paratiroid • Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat selama masa kehamilan, terutama selama minggu ke 15 sampai ke 30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar. Hormon paratiroid penting untuk mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah. Tanpa hormon tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu. Add ... Perubahan System Endokrin – Kelenjar Tiroid • Selama masa kehamilan, basal metabolic rate (BMR) meningkat hampir 20% dan kelenjar tiroid membesar, tetapi jumlah hormon yang dihasilkan tetap sama (tiroksin). Ukurannya meningkat karena pertumbuhan sel – sel acinar, dan meningkatnya metabolic rate disebabkan karena oksigen yang digunakan lebih banyak. Add ... Perubahan System Endokrin – Pankreas • Selama masa kehamil an sel – sel ini tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan yang meninkat. Walaupun demikian karena keterbatasan penyimpanan glikogen, wanita sehat yang hamil kurang mampu mengatasi jumlah gula yang lebih banyak, sehingga dari mereka mengeluarkannya ke dalam urin. Bagi ibu yang diabetes, kehamilan merupakan hal yang riskan dan membutuhkan pengawasan medis yang berkelanjutan. Add ... Perubahan System Endokrin – Kelenjar Pituitari • Lobus anterior dari kelenjar pituitari mengalami sedikit pembesaran selama kehamilan dan terus menghasilkan semua hormon tropik, tetapi dengan jumlah yang sedikit berbeda. Hormon pertumbuhan berkurang dan hormon melanotropik meningkat, menyebabkan peningkatan pigmentasi puting susu, wajah dan abdomen. Pembentukan prolaktin meningkat dan berlanjut setelah persalinan selama menyusui. Sebagaimana bayi telah matur, pembentukan prolaktin oleh lobus posterior meningkat dalam menyiapkan perannya menstimulasi kontraksi otot uterus dalam proses persalinan. Add ... Perubahan System Endokrin – Kelenjar Adrenalin • Ukuran kelenjar adrenalin meningkat selama kehamilan, terutama bagian kortikal yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium dalam aliran darah diatur oleh kortin. • Bagian medula dari kelenjar adrenal mensekresi epineprin, hormon yang sangat penting. Kehamilan tidak mengubah ukuran atau fungsi bagian medula. System Kekebalan • Bayi yang matur telah memperoleh antigen dari ibu terhadap jenis – jenis infeksi tertentu dalam waktu 6 minggu atau lebih sebelum dilahirkan. Antibody ibu diambil oleh sinsiotrofoblas dengan cara itu, janin memperoleh antibody ibu yaitu immunoglobulin G, terhadap berbagai penyakit infeksi dan memperoleh kekebalan pasif terhadap difteri, cacar, campak, dan lainnya, tetapi bukan terhadap cacar air dan batuk rejan (pertusis). Imunisasi pasif penting karena janin hanya mempunyai kemampuan sedikit untuk menghasilkan antibody sendiri sampai sesudah lahir System Perkemihan • Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh. Terjadinya hemodilusi menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh. Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan air senipun akan bertambah. Filtrasi pada glomerolus bertambah sekitar 69% sampai 70%. Pada kehamilan ureter membesar untuk dapat menampung banyaknya pembendungan urin, terutama pada ureter kanan karena peristaltik ureter terhambat karena pengaruh progesteron, tekanan rahim yang membesar dan terjadi perputaran ke kanan, dan terdapat kolon dan sigmoid di sebelah kiri yang menyebabkan perputaran rahim ke kanan. Tekanan rahim pada ureter kanan dapat menyebabkan infeksi pielonefritis ginjal kanan. Perubahan struktur yang terjadi akibat aktivitas hormonal, tekanan uterus dan peningkatan volume darah. • Mulai usia 10 minggu : dilatasi ureter (terutama pada bagian yang ada di atas pintu atas panggul) menjadi lebih panjang, berkelok – kelok • Akibatnya : - Terjadi keterlambatan aliran urin menuju kandung kencing • Stagnasi urin menjadi media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme • Usia 12 minggu : pembesaran uterus yang masih menjadi organ pelvis menekan vesika urinaria sehingga peningkatan frekuensi miksi yang fisiologis. • Peningkatan frekuensi miksi selain dikarenakan penekanan uterus juga akibat kongesti pelvik yang menyebabkan kandung kencing & uretra hiperemia • Trimester II : kandung kencing tertarik ke atas pelvis sehingga uretra memanjang • Urin ibu hamil mungkin lebih alkalis karena mengandung glukosa (+1) akibat peningkatan produksi kortikosteroid dari kelenjar adrenal dan ini lebih beresiko terhadap infeksi saluran kencing. Perubahan fisiologik pada sistem perkemihan • Aliran plasenta telah meningkat 30% dan laju filtrasi glomerolus meningkat (30 – 50%) pada awal kehamilan • Perfusi renal meningkat bila posisi ibu berbaring miring sehingga fungsinya menjadi efektif. Pada posisi berbaring terlentang, vena kava inferior akan tertekan & COP menurun sehingga aliran darah akan digunakan untuk menyuplai otak dan jantung • Ginjal meningkatkan reabsorbsi sodium untuk memenuhi kebutuhan fetus dan agar volum cairan dapat meningkat serta status isotonik dapat dipertahankan. Karenanya, pengukuran intake sodium atau pemakaian diuretik akan mengganggu fungsi reabsorbsi ini, bahkan penggunaan diuretik pada ibu hamil papat menyebabkan hipovolemia berat dan penurunan perfusi plasenta • Dapat terjadi edema fisiologik pada tungkai bawah pada usia kehamilan akhir • Reabsorbsi glukosa mengalami hambatan, kemungkinan karena aktivasi adrenal (corticosteroid) maka glukosa yang mungkin terjadi pada tingkat & saat yang berfariasi, (kadang hasil pemeriksaan +1 dankadang negatif). Meskipun demikian kemungkinan diabetes militus dan gestasional diabetes harus diwaspadai. Perubahan System Pencernaan Nafsu makan • Sebagian ibu mengalami morning sickness yang muncul pada awal kehamilan dan biasanya berakhir setelah 12 minggu • Pada akhir trimester ke II, nafsu makan meningkat sebagai respon terhadap peningkatan metabolisme • Kadang ibu mengalami perubahan dalam selera makan (mengidam), selama intake nutrisi ibu adekuat, maka mengidam tidak berbahaya bagi ibu Add ... Perubahan System Pencernaan Mulut • Gusi menjadi hipereni, terkadang bengkak sehingga cenderung mudah berdarah (gingivitis non spesifik). Sebagian ibu mengalami ptialism (pengeluaran saliva yang berlebihan) karena stimulasi kelenjar ludah terutama pada trimester I Add ... Perubahan System Pencernaan Esofagus, lambung dan usus : • Peninggian estrogen menyebabkan penurunan sekresi asam lambung yang dapat menimbulkan mual (jarang) • Peningkatan estrogen : penurunan motilitas regurgitasi esofagel, pengosongan lambung melambat heartburn • Selain itu, peningkatan progesteron juga menyebabkan absorbsi air meningkat di kolon konstipasi (konstipasi dapat pula karena hipoperistaltik akibat peningkatan progesteron, jenis makanan, kurang cairan, pemberian zat besi, kurang aktifitas fisik, ataupun penekanan & pergeseran usus oleh pembesaran uterus) • Ketidaknyamanan intraabdominal akibat pembesaran uterus dapat berupa rasa tertekan / berat pada panggul, ketegangan pada ligamen rotundum (nyeri lipat paha), kembung, kram perut, dan konstipasi uterus. Meskipun hal itu merupakan konsekuensi kehamilan, namun kita perlu mewaspadai adanya masalah lain seperti obstruksi pencernaan atau proses inflamasi. • Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan : • Pengeluran air liur berlebihan (hipersalivasi) • Daerahlambung terasa panas • Terjadi mual, sakit kepala trauma pagi hari, yang disebut morning sickness • Muntah yang disebut emesis gravidarum • Muntah berlebihan sehingga mengganggu kehidupan sehari – hari, disebut hiperemesis gravidarum • Progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi Perubahan System Musculoskeletal • Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan adalah : • Peregangan otot - otot • Pelunakan ligamen - ligamen • Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan – perubahan tersebut adalah : • Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan) • Otot – otot abdomal (meregang ke atas uterus hamil) • Otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus) • Bagi ibu hamil, bagian ini merupakan titik-titik kelemahan struktural dan bagian bermasalah yang potensial dikarenakan beban dan menekan kehamilan . Oleh karena itu masalah postur merupakan hal biasa dalam kehamilan : • Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan merubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi. • Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar membentur benda- benda ( dan memar biru ) dan kehilangan keseimbangan ( lalu jatuh ). Perubahan System Kardiovaskuler • Pada kehamilan 16 minggu mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm. • Cardiac Output (COP) meningkat 30 – 50% selama kehamilan dan tetap tinggi sampai persalinan. COP dapat menurun bila ibu berbaring terlentang pada akhir kehamilan karena pembesaran uterus menekan vena cava inferior, mengurangi venous return ke jantung sehingga menurunkan COP ibu mengalami supine hipotension syndrome : pusing, mual seperti hendak pingsan. • Tekanan darah : penurunan tahanan vaskuler perifer karena relaksasi otot polos akibat pengaruh progesteron mengakibatkan penurunan tekanan darah pada awal kehamilan (sistolik turun 5 – 10 mmHg, diastolik 10 – 15 mmHg). Setelah usia 24 minggu akan berangsur – angsur naik dan kembali ke kondisi sebelum hamil. Cont ... System Integument – Perubahan sistem integmen sangat bervariasi tergantung pada ras. Perubahan yang terjadi disebabkan oleh gormonal dan peregangan mekanik. Secara umum perubahan pada integumen meliputi : peningkatan ketebalan kulit dan lemak subkutan, hiperpigmentasi, pertumbuhan kuku dan rambut, peningkatan aktivitas kelenjar keringat, dan peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor. – Hiperpigmentasi : distimulasi oleh hormon melanotropin (dari pituitari anterior) yang meningkat selama kehamilan penghitaman warna puting & areola, aksila, vulva, pada pipi, hidung dan dahi (cloasma gravidarum), garis tengah perut (linea nigra). Cont .... System Integument – Striae gravidarum : menunjukkan adanya separasi / retaknya jaringan ikat (kolagen) di bawah kulit akibat peregangan. Umumnya terjadi pada area yang mengalami peregangan maksimum (abdomen, paha, mamae). Peregangan ini kadang menyebabkan rasa seperti gatal. Striae cenderung bersifat keturunan, dan biasanya akan hilang setelah kelahiran meskipun adakalanya tidak dapat hilang total. Warna striae tergantung dari warna kulit ibu. – Pruritas gravidarum : dapat terjadi umumnya disebabkan intrahepatik cholestasi selama kehamilan (retensi dan akumulasi cairan empedu) menghilang setelah kelahiran. Cont .... System Integument
– Pertumbuhan kuku dapat menjadi lebih cepat.
Dapat pula terjadi hirsutism (pertumbuhan rambut yang berlebihan, atau pertumbuhan di area yang tidak lazim). Rambut halus akan menghilang setelah kelahiran, namun untuk rambut yang kasar mungkin tidak akan hilang. – Keringat berlebihan akibat peningkatan BMR (Basal Metabolisme Rate)dan peningkatan suplai darah ke kulit. System pernapasan • Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus – usus tertekan oleh uterus yang membesar kea rah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira – kira 20 %, seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam dan bagian bawah toraksnya juga melebar ke sisi, yang sesudah partus kadang – kadang menetap jika tidak dirawat dengan baik. System persyarafan • Kompresi syaraf pelvic atau statis vaskuler akibat pembesaran uterus dalam perubahan sensorik pada tungkai. • Lordosis dapat menyebabkan nyeri karena tarikan atau penekanan pada syaraf • Edema pada trimester akhir yang menekan syaraf perifer dibawah ligament carpal pergelangan tangan menimbulkan Carpal Tunnel Syndrom yang ditandai dengan parestesia (rasa panas atau kesemutan) dan nyeri pada tangan yang menyebar ke siku • Acroesthesia (bebal dan kesemutan pada tangan) yang disebabkan oleh postur ibu membungkuk yang menyebabkan tarikan pada plexus brachialis • Sakit kepala • Pusing, rasa seperti hendak pingsan, sinkop/pingsan akibat instabilitas vasomotor, postural hipotensi, atau hipoglikemia. Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan Pada kehamilan TM I . Hamper 80 % kecewa, menolak, gelisah, depresi, dan murung. Keraguan yang dialami wanita yang belum menikah meskipun diantaranya ada yang telah merencanakan kemauan dan keinginan untuk hamil atau talah berjuang agar dapat hamil. Yang tidak mengatakan kepada dirinya sendiri paling tidak sekali bahwa dia berharap tidak hamil. Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan Pada kehamilan TM II Pre quickening dan post quickening. Quickening pemberitahuan sebagai fakta kehidupan, bertambahnya daya dorong psikologi wanita yang sedang mengalami trimester kedua – berkembangnya identitas keibuannya, pernyataan dari ibunya sendiri. Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan Pada kehamilan TM III Sering disebut sebagai periode penantian. Sekarang wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya. Dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Ada perasaan tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat pada waktunya. Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada bayi. Dia melindungi bayinya, menghindari kerumunan seseorang atau apapun yang dianggap membahayakan. Memilih nama untuk bayi adalah aktivitas yang dilakukan dalam mempersiapkan kehadiran bayi. Dia juga mengalami proses duka cita seperti kehilangan perhatian dan hak istimewa yang dimiliki selama kehamilan, terpisahnya bayi dari bagian tubuhnya, dan merasa kehilangan kandungan menjadi kosong.