Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEGIATAN MANAJER KEPERAWATAN PADA FUNGSI


PENGARAHAN

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Desvia Ramdani
2. Diana Shofie Sarifah
3. Didik Irawan
4. Dino Mahardika I. P
5. Diska Puspita
6. Dwi Utami
7. Eva Elya Fauziyah
8. Feronika Parastuti

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


Tahun Ajaran 2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Kegiatan Manajer Keperawatan Pada Fungsi Pengarahan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Kudus, 15 Maret 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengarahan
B. Tujuan Pengarahan
C. Prinsip Pengarahan
D. Kegiatan Manajer Keperawatan pada Fungsi Pengarahan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengarahan(Directing) dalam ilmu manajemen merupakan aspek hubungan
manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia
mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif dan efisien untuk
mencapai sebuah tujuan. Directing bukan saja agar pegawai melaksanakan atau
tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi
kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang
ditetapkan sebelumnya. Salah satu fungsi manajemen yaitu pengarahan atau
Directing.
Di dalam aspek pengarahan ini akan timbul hubungan manusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaganya secara lebih berdaya guna untuk mencapai tujuan.
Oleh karenanya, disini manajer atau pimpinan dituntut untuk dapat berkomunikasi,
memberikan petunjuk/nasihat, berpikir kreatif, berinisiatif, meingkatkan kualitas
serta memberikan stimulasi kepada karyawan. Dengan demikian kegiatan
pengarahan ini banyak menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para
anggota organisasi, kepemimpinan serta pengembangan komunikasi.
Pengarahan berarti menentukan bagi bawahan tentang apa yang harus mereka
kerjakan atau tidak boleh mereka kerjakan. Pengarahan mencakup berbagai proses
operasi standar, pedoman, dan buku panduan, bahkan manajemen berdasarkan
sasaran (management by objective). Pengarahan merupakan metode untuk
menyalurkan perilaku bawahan dalam aktivitas tertentu dan menghindari aktivitas
lain dengan menetapkan peraturan dan standar, kemudian memastikan bahwa
peraturan tersebut dipatuhi. Jadi, pengarahan menentukan atau melarang jenis
perilaku tertentu.
B. Rumusan Masalah
Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah, antara
lain:
1. Apa pengertian pengarahan itu?
2. Apa tujuan dari adanya pengarahan itu?
3. Apa prinsip dari pengarahan?
4. Kegiatan Manajer Keperawatan pada Fungsi Pengarahan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1. Menjelaskan tentang definisi pengarahan.
2. Menjelaskan tentang tujuan pengarahan.
3. Menjelaskan tentang prinsip pengarahan.
4. Menjelaskan kegiatan Manajer Keperawatan pada fungsi pengarahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengarahan
Sumber daya manusia menjadi modal utama dalam terselenggaranya roda
organisasi pelayanan kesehatan. Seorang manajer keperawatan harus dapat
mengelola SDM agar dapat bekerja efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan melalui fungsi penggerakan.
Henry Fayol dalam Siagian (2007) menyebut penggerakan sebagai
commanding atau directing, sedangkan George R Terry (1993) menggunakan
istilah actuating yaitu sebagai upaya atasan untuk menggerakkan bawahan.
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat.
Para bawahan digerakkan supaya mereka bersedia menyumbangkan tenaganya
untuk secara bersama-sama mencapai tujuan suatu organisasi.
Pengarahan dalam organisasi bersifat sangat komplek karena menyangkut
manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda (Muninjaya, 1999).
B. Tujuan Pengarahan
Muninjaya (1999) menyebut tujuan fungsi pengarahan ada lima yaitu :
1) Menciptakan kerja sama yang lebih efisien
Komunikasi antara atasan dan bawahan berpotensi menjadi lebih baik, efisiensi
kerja dapat tercapai dengan kontribusi kepala ruang dalam menggerakkan
bawahannya, misalnya melalui supervisi tindakan keperawatan yang dilakukan
kepala ruang berdampak pada minimalnya kesalahan tindakan yang pada
akhirnya dapat menghemat bahan, alat dan waktu dibandingkan jika terjadi
kesalahan akibat dari tidak dilakukan supervisi tindakan keperawatan oleh
kepala ruang.
2) Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf
Supervisi, pendelegasian merupakan sebagian kegiatan terkait dengan fungsi
pengarahan. Kegiatan tersebut memberikan peluang bagi bawahan untuk
mengerjakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya secara mandiri
3) Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
Pengarahan yang dilakukan kepala ruang ketika perawat melakukan kesalahan,
memberi motivasi saat motivasi menurun, memberi apresiasi saat kinerja baik
akan dapat meningkatkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
4) Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi
dan prestasi kerja staf
Pemimpin yang baik adalah yang mampu menciptakan suasana lingkungan yang
kondusif dan menciptakan hubungan interpersonal yang harmonis,
kepemimpinan yang adil merupakan kunci sukses dalam memberikan motivasi
kerja dan meningkatkan prestasi kerja perawat pelaksana
5) Pengarahan bertujuan membuat organisasi berkembang lebih dinamis
Pengarahan yang dilakukan oleh kepala ruang akan menjadikan hal yang
bermanfaat bagi semua perawat sehingga akan mempermudah semua perawat
untuk mengembangkan diri yang pada gilirannya akan membuat organisasi
berkembang lebih dinamis.
C. Prinsip Pengarahan
Pengarahan yang baik akan terlihat dalam bentuk (5 W dan I H), yaitu:
1) (What) Apa yang harus dilakukan oleh staf perawat/perawat pelaksana
2) (Who) Siapa yang melaksanakan suatu pekerjaan
3) (When )Jam berapa seharusnya dilakukan (mulai jam masuk sampai jam
pulang)
4) (How)Bagaimana caranya mengerjakan dan berapa frequensi seharusnya
dikerjakan
5) (Why) Kenapa pekerjaan itu harus dilakukan
6) (Where) dimana? Tentunya di ruang atau tempat masing masing
D. Kegiatan Manajer Keperawatan pada Fungsi Pengarahan
Berikut di bawah ini akan diuraikan 10 rambu-rambu kegiatan pengarahan
yang penting diketahui menurut Douglas, yaitu:
1) Tentukan tujuan pengarahan yang realistis
2) Berikan prioritas pertama kepada yang penting dan urgen
3) Lakukan koordinasi dan efisien dengan unit kerja lain
4) Identifikasi tanggung jawab semua pekerjaan agar semua staf bekerja dengan
benar dan adil
5) Ciptakan budaya kerja yang aman dan suasana pendidikan berkelanjutan agar
selalu bekerja dengan keilmuan yang kokoh dan mutakhir
6) Timbulkan rasa percaya diri anggota yang tinggi, dengan memberikan reward
and punishment yang jelas dan tegas
7) Terjemahkan standar operasional prosedur yang mudah dibaca dan dimengerti
agar memudahkan pekerjaan yang akan dilakukan staf
8) Jelaskan prosedur keadaan gawat/force major baik terhadap pasien maupun
situasi gawat lainnya
9) Berikan pengarahan yang sifatnya jelas, singkat dan tepat
10) Gunakan manajemen kontrol yang baik untuk mengkaji kualitas layanan
secara teratur dan rutin
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumber daya manusia menjadi modal utama dalam terselenggaranya roda
organisasi pelayanan kesehatan. Seorang manajer keperawatan harus dapat
mengelola SDM agar dapat bekerja efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan melalui fungsi penggerakan.
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang
mengikat. Para bawahan digerakkan supaya mereka bersedia menyumbangkan
tenaganya untuk secara bersama-sama mencapai tujuan suatu organisasi.
Pengarahan dalam organisasi bersifat sangat komplek karena menyangkut manusia
dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda (Muninjaya, 1999).
B. Saran
Seorang pemimpin harus mampu menciptakan suasana yang baik, serta aman
dan nyaman untuk anggota kelompoknya dalam menjalankan tugas dalam untuk
mencapai suatu tujuan yang efektif. Tanggung jawab akan tercipta jika pemimpin
memberikan wewenang serta pengarahan dan motivasi yang baik kepada anggota
kelompok, sehingga tercipta kerja sama yang saling mendukung dalam suatu
organisasi.
Barangkali hanya ini yang dapat penulis ungkapkan.jika ada kesalahan materi
maupun merugikan pihak-pihak tertentu penulis meminta kritik dan sarannya,
kritik maupun sarannyan sangatlah penting untuk pengintrospesikan diri
melengkapi makalah ini.
Daftar Pustaka

Cushway, B. dan Lodge , D. (1999) Organisational behavior and design, perilaku organisasi

dan desain organisasi, Jakarta : PT Elex Media Indonesia, Terjemahan

Dauglass ,L.A. (1984). The Effective Nurse Leader ang Manager, @ nd .ed. St. Louish : The CV

Mosby Company

Departemen Kesehatan RI (2002) Standar tenaga keperawatan di Rumah sakit, Jakarta,

Departemen Kesehatan RI

Sitorus, Ratna. (2006) Model Praktek Keperawatan Profesional, Edisi pertama, Jakarta , EGC

-------------------(2006) Model Praktek Keperawatan Profesional, Panduan Implementasi ,


Edisi pertama, Jakarta , EGC

Swansberg,RC & Swansberg RJ ( 1999) Introductory manajemen and leadership for nurses:

an interactive text, Second edition., Boston : Jones and Bartlett Publishers.

Tappen GR (2001) Nursing Leadership and Management Consep and Practice , 4 th ed, FA

Davis, Philadelphia : WB Saunders.

Thoha. M (2008) Perilaku organisasi: Konsep dasar dan aplikasinya. Cetakan ke18 , Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada

Gillies, D.A. (1994) Nursing management a system approach, Philadelphia : W.B Sounders

Company

Mariono, (2001). Materi kuliah ketenagaan, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia Jakarta

Dauglass (1992) , The Effective Nurse : Leader and manager, 4th, St Louish : Mosby years

Book.

Fik- UI dan RSUP CiptpMangunkusumo, (2000), Semiloka : Model Praktek Keperawatan

Profesional II, Jakarta 12 -14 Juli 2000.

Gillies, (1994) Nursing Management a System Approach, Philadelphia : WB Saunders

Kron and Gray, (1987), The Management of Patient Care : Putting Leadership Skill to Work,
6th, Philadelphia: WB Saunders.

Dexter, Akbar. 2012. Fungsi Pengarahan dalam Management.


https://www.scribd.com/doc/96274382/Fungsi-Pengarahan-Dalam-Manajemen

Swamburg, Russel C. 2000. Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Jakarta : EGC
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39138/4/Chapter%20ll.pdf diakses tanggal
28 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai