Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Tn. P DENGAN BPH (BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA)


DI RUANG CEMPAKA 2 RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Kelompok 1

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KONSEP DASAR BPH (Benigna Prostat Hyperplasia)
PENGERTIAN ETIOLOGI
• BPH adalah suatu keadaan dimana kelenjar
prostat mengalami pembesaran, memanjang ke
1. Ketidak seimbangan estroge–testoteron Ketidak
atas ke dalam kandung kemih dan menyumbat
aliran urine dengan menutup orifisium uretra seimbangan ini terjadi karena proses degeneratif. Pada
(Smeltzer dan Bare, 2013). proses penuaan, pada pria terjadi peningkatan hormon
estrogen dan penurunan hormon testosteron.

2. Interaksi antar sel stroma dan sel epitel prostat


Peningkatan kadar epidermal gorwth factor atau
fibroblas gorwth factor dan penurunan transforming
gorwth factor beta menyebabkan hiperplasia stroma
dan epitel, sehingga akan terjadi BPH.
PATHOFISIOLOGI

• Sejalan dengan pertambahan umur, kelenjar prostat akan mengalami hiperplasia, jila prostat membesar
akan meluas ke atas (bladder), di dalam mempersulit saluran uretra prostatica dan menyumbat aliran
urine. Keadaan ini dapat meningkatkan tekanan intravesika.

• Pada klien dengan BPH salah satunya adalah TURP, setelah tindakan TUR.P dipasang kateter threeway.
Irigasi kandung kemih secara terus menerus dilakukan untuk mencegah pembekuan darah. Rasa nyeri
dapat dikarenakan adanya pembekuan darah yang banyak di kandung kencing, sumbatan kateter,
berlubangnya kandung kencing akibat operasi atau analgetik yang tidak adekuat (Wati, D. E. et.al. 2015)
PENGKAJIAN LANSIA
• IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. P
2. Umur : 62 Tahun
3. Agama : Islam
4. Alamat : Ngembalrejo 05/01
5. Tanggal Masuk : 19 Mei 2022

• DATA KELUARGA
1. Nama : Tn. T
2. Hubungan : Anak
3. Pekerjaan : Karyawan
4. Alamat : Gedangan

Keluhan utama : badan lemas


Riwayat penyakit sekarang : Pasien datatng ke IGD tgl 19/05/22 jam 11.15 dengan keluhan nyeri pada kemaluan sejak 3 hari, TD :158/90
mmHg, N:80x, S;36, Sp02: 97%, diberikan terapi Infus RL, Ketorolac 3ml, terpasang DC, setelah itu dibawa ke bangsal Cempaka 2 untuk
diberi perawatan lebih lanjut
Riwayat penyakit dahulu : DM
FUNGSI FISIOLOGIS
1. Kondisi Umum Ya Tidak
Kelelahan :   √
Perubahan BB : √  
Perubahan nafsu makan : √  
Masalah tidur : √  
Kemampuan ADL : √  
Tn. P mengalami perubahan nafsu makan, dan masalah tidur
KETERANGAN :
dikarenakan menahan sakit

2. Integumen Ya Tidak
Lesi / luka :   √
Pruritus :   √
Perubahan pigmen :   √
Memar :   √
Pola penyembuhan lesi :   √
KETERANGAN : Keluarga Tn.P mengatakan Tn.P tidak mengalami Luka

3. Hematopoetic Ya Tidak
Perdarahan abnormal :   √
Pembengkakan kel limfe :   √
Anemia :   √
KETERANGAN : Tn. P tidak mengalami Hematopoetic
4. Kepala Ya Tidak
Sakit kepala :   √
Pusing : √  
Gatal pada kulit kepala :   √
KETERANGAN : Tn.P kadang mengalami Pusing

5. Mata Ya Tidak
Perubahan penglihatan : √  
Pakai kacamata :   √
Kekeringan mata :   √
Nyeri :   √
Gatal :   √
Photobobia :   √
Diplopia :   √
Riwayat infeksi :   √
KETERANGAN : Tn. P mengalami perubahan penglihatannya sedikit kabur

6. Telinga Ya Tidak
Penurunan pendengaran :   √
Discharge :   √
Tinitus :   √
Vertigo :   √
Alat bantu dengar :   √
Riwayat infeksi :   √
Kebiasaan membersihkan telinga :   √
Dampak pada ADL : Tidak ada masalah pada ADL akibat pendengaran
KETERANGAN : Tn. P tidak mengalami maslaah pada pendengaran
walaupun jarang membersihkan telinganya
 
7. Hidung sinus Ya Tidak
Rhinorrhea :   √
Discharge :   √
Epistaksis :   √
Obstruksi :   √
Snoring :   √
Alergi :   √
Riwayat infeksi :   √
KETERANGAN : Tn. P tidak mengalami masalah pada hidung
 

8. Mulut, tenggorokan Ya Tidak


Nyeri telan :   √
Kesulitan menelan :   √
Lesi :   √
Perdarahan gusi :   √
Caries :   √
Perubahan rasa :   √
Gigi palsu :   √
Riwayat Infeksi :   √
Pola sikat gigi : Tn. P kadang sikat gigi, kadang 1x kadang 2x
KETERANGAN : Tn.P tidak mengalami maslaah pada mult dan tenggorokan

9. Leher Ya Tidak
Kekakuan :   √
Nyeri tekan :   √
Massa :   √
KETERANGAN : Tn. P tidak mengalami maslaah pada leher
10. Pernafasan   Ya Tidak
Batuk :   √
Nafas pendek :   √
Hemoptisis :   √
Wheezing :   √
Asma :   √
KETERANGAN : Tn. P tidak mengalai masalah pada system pernafasan

11. Kardiovaskuler   Ya Tidak


Chest pain :   √
Palpitasi :   √
Dipsnoe :   √
Paroximal nocturnal :   √
Orthopnea :   √
Murmur :   √
Edema :   √
KETERANGAN : Tn. P tidak mengalami masalah pada system kardiovaskuler

12. Gastrointestinal Ya Tidak


Disphagia :   √
Nausea / vomiting :   √
Hemateemesis :   √
Perubahan nafsu makan :   √

Massa :   √
Jaundice :   √
Perubahan pola BAB :   √
Melena :   √
Hemorrhoid :   √
Pola BAB : BAB 2x1 hari
KETERANGAN : Tn.P tidak mengalami masalah pada BAB, Nutrisi terpenuhi, Intake 250 ml/ hari (susu), dan
makanan nasi+daging
 
13. Perkemihan Ya Tidak
Dysuria :   √
Hesitancy :   √
Urgency :   √
Hematuria :   √
Poliuria :   √
Oliguria : √  
Nocturia :   √
Inkontinensia :   √
Frekuensi : 2x sehari
Pola BAK : Kadang-kadang
KETERANGAN : Tn.P mengalami masalah pada system perkemihan

14. Reproduksi (laki-laki)   Ya Tidak


Lesi :   √
Disharge :   √
Testiculer pain :   √
Testiculer massa :   √
Perubahan gairah sex :   √
Impotensi :   √
Reproduksi (perempuan)   - -
Lesi : - -
Discharge : - -
Postcoital bleeding : - -
Nyeri pelvis : - -
Prolap : - -
Aktifitas seksual : - -
Pap smear : - -
Riwayat menstruasi : -
KETERANGAN : Tn. P tidak mengalami masalah pada system reproduksi karena sudah
lansia
15. Muskuloskeletal   Ya Tidak
Nyeri Sendi : √  
Bengkak :   √
Kaku sendi :   √
Deformitas :   √
Spasme :   √
Kram : √  
Kelemahan otot : √  
Masalah gaya berjalan :   √
Nyeri punggung :   √
Pola latihan : Tn. P tidak mendapatkan Latihan ROM Pasif Sebelumnya
Dampak ADL : ADL Pasien Sebagian dibantu keluarga, ganti baju, ke kamar mandi
KETERANGAN : Tn. P mengalami Masalah pada Pemenuhan ADL nya, okekuatan
Otot Tn. P lemah berkisar antara 3-4, Tn. P hanya duduk dan
tiduran di bed saja
 
 

16. Persyarafan   Ya Tidak


Seizures :   √
Syncope :   √
Tic/tremor :   √
Paralysis :   √
Paresis : √  
Masalah memori :   √
KETERANGAN : Tn.P mengalami sedikit masalah pada Persyarafan, Tn.P masih bisa
merasakan rangsangan, tetapi syaraf motoric terganggu
1. Indeks Barthel, diperoleh skor 9 (Ketergantungan Sedang)
2. MMSE, diperoleh skor 28 (tidak ada gangguan kognitif)
3. GDS, diperoleh skor 1
4. Status nutrisi, diperoleh skor 12 (status gizi normal)
5. APGAR lansia, diperoleh skor 9 (fungsi baik)
ANALISA DATA

Tanggal Data Diagnosa Keperawatan


 
20-05-2022 DS : Pasien mengatakan Gangguan mobilitasfisik b.d
badan lemas proses penuaan, penurunan
DO : TD : 168/80 mmHg kekuatan otot, agen cedera
N : 83 x/menit fisik
20-05-2022 DS : Pasien mengatakan Defisit perawatan diri b.d
S : 36 ° C kelemahan, keletihan, proses
hanya bisa duduk di penuaan
SPO2 : 99 %
tempat tidur, badan  
GDS : 235 mg/dl  
lemas
   
DO : ADL sebagian dibantu
 
perawat, rambut  
kadang acak-acakan,  
 
pasien belum mandi,
 
ganti baju 1x  
 
N DX Tujuan dan Intervensi /NIC
o Kriteria Hasil / NOC  
1. I Setelah dilakukan asuhan a. Ajarkan teknik
keperawatan selama 1x24 jam, ambulasi dini
mobilitas klien dapat teratasi dengan b. Beri respon positif
kriteria hasil : berlatih mandiri
a. Pasien bisa bergerak bebas dalam batas aman
b. Melakukan ROM aktif pasif c. Dorong klien untuk 2 II Setelah dilakukan asuhan keperawatan a. Kaji kebersihan kulit,
c. Mampu mandiri memperkuat selama 1x24 jam, deficit perawatan diri kuku, rambut, gigi
d. Bisa memposisikan tubuh sendiri anggota tubuh pasien bisa teratasi dengan kriteria hasil dan mulut
tanpa bantuan d. Kolaborasi dengan : b. Damping dan dorong
fisioterapi untuk a. ADL pasien dilakuakn secara keluarga untuk
program latihan mandiri membantu klien saat
  b. Ambulasi dini mandiri makan
c. Ciptakan lingkungan
yang aman dan
nyaman kepada
pasien
d. Kolaborasi dengan
tim medis bila ada
lesi, iritasi dan
gangguan integritas
kulit
 
No DX Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi formatif
1 I 21 Mei 2022 a. Mengajarkan teknik DS : pasien mengatakan lemas
ambulasi dini DO : sebagian ADL pasien dibantu
   
  DS : Pasien mengatakan bisa duduk
b. Memberikan respon positif dan berdiri
berlatih mandiri dalam batas DO : Pasien sudah bisa duduk
aman berdiri tanpa dibantu
   
  DS : Pasien mengatakan
c. Mendorong klien untuk menggenggam tangan
memperkuat anggota tubuh DO : Pasien sudah mulai berlatih
  otot
   
d. Berkolaborasi dengan DS : Pasien mengatakan bersedia
fisioterapi untuk program difisioterapi
latihan DO : Pasien kooperatif
 
2 II 21 Mei 2022 a. Mengkaji kebersihan kulit, DS : Pasien mengatakan tidak mandi
kuku, rambut, gigi dan mulut sejak sakit
  DO : Pasien tampak tidak rapi dan
b. Mendampingi dan dorong belum ganti baju
keluarga untuk membantu  
klien saat makan DS : Pasien mengatakan dibantu saat
  makan
c. Menciptakan lingkungan yang DO : Pasien tampak lemas
aman dan nyaman kepada  
pasien  
  DS : Pasien mengatakan nyaman
  terhadap lingkungan
d. Berkolaborasi dengan tim DO : Pasien tampak tenang
medis bila ada lesi, iritasi dan  
gangguan integritas kulit DS : Pasien mengatakan tidak terasa
  gatal dan tidak ada lesi
DO : Tidak ada lesi atau iritasi pada
pasien
EVALUASI

Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan SOAP

21 Mei 2022 I S : Pasien mengatakan lemes


O : Pasien tampak sudah bisa berdiri tanpa bantuan
Sebagian aktivitas pasien masih dibantu
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 

21 Mei 2022 II S : Pasien mengatakan sudah dibantu sibin keluarga


O : Pasien tampak bersih dan rapi
Rambut, kuku, gigi pasien tampak bersih
Pasien sudah ganti baju
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
 

Anda mungkin juga menyukai