BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH :
Jl. Ciputat Molek Selatan Blok S1C, Pisangan, Kec. Ciputat Timur
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagai alat
komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara
tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat
dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala
aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan
tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat,
dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat
menggunakan media tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu kesepakatan
dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita selaku
warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan
Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub. materi dalam
ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika
berbahasasecara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di
fahamisecara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut
dapatdigunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa
Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun
1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan
adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata,
dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda
dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata;
sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah
pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan caramenuliskan bahasa. Ejaan merupakan kaidah yang
harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam
bahasa tulis.Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat
sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap
pengemudi. Jika para pengemudimematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang
tertib danteratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan
ejaan.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan. Namun dari
segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri. Berdasarkan sejarah
perkembangan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu :
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) diterapkan secara resmi mulai
tanggal 17 Agustus 1972 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor :
57/1972 tentang peresmian berlakunya “Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”.
Dengan berlakunya EYD, maka ketertiban dan keseragaman dalam penulisan bahasa
Indonesia diharapkan dapat terwujud dengan baik.
Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf, (3)
penulisan kata, (4) penulisan unsur, dan (5) pemakaian tanda baca. 3)
1. Penulisan Huruf
Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu (1)
penulisan huruf besar, dan (2) penulisan huruf miring. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
pembahasan berikut :
Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu :
• Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Buku Negarakertagama karangan Prapanca.
Majalah Suara Hidayatullah sedang dibaca.
• Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan kelompok kata.
Huruf pertama kata abad adalah a.
Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
• Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing.
Politik devideet et impera pernah merajalela di Indonesia.
2. Penulisan Kata
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu :
a. Kata Dasar
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai
suatu kesatuan.
c. Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenis-jenis kata ulang
yaitu :
• Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal.
Misalnya : laki lelaki
• Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.
Misalny : rumah rumah-rumah
• Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem.
Misalnya : sayur sayur-mayur
• Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan.
Misalnya : main bermain-main
d. Gabungan Kata
• Gabungan kata lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus. Bagian-
bagiannya pada umumnya ditulis terpisah.
Misalnya : mata kuliha, orang tua.
• Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang menimbulkan kemungkinan salah baca
saat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur bersangkutan.
Misalnya : ibu-bapak, pandang-dengar.
• Gabugan kata yang sudah dianggap sebgai satu kata ditulis serangkai.
Misalnya : daripada, sekaligus, bagaimana, barangkali.
h. Partikel
Partikel merupakan kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus, yaitu sangat ringkas
atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Kaidah penulisan partikel sebagai
berikut :
• Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya : Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang dipelajari minggu lalu?
Apatah gerangan salahku?
• Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya kecuali yang dianggap
sudah menyatu.
Misalnya : Jika ayah pergi, ibu pun ikut pergi.
• Partikel per yang berarti memulai, dari dan setiap. Partikel per ditulis terpisah
dengan bagian-bagian kalimat yang mendampinginya.
Misalnya : Rapor siswa dilihat per semester.
Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli bahasa
Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian karena pemakai
bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa memperhatikan aturan,
situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya menggunakan kata asing tanpa
memproses sesuai dengan aturan yang telah diterapkan.
a) Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh, baik
tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang tergolong secara
adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto, bridge.
b) Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam kaidah
bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah satu contoh yang
tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem, atlet, manajemen,
koordinasi, fungsi.
d. Tanda Seru ( ! )
Tanda seru dugunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah
yang menggambarkan kseungguhan, ketidakpercayaan, dan rasa emosi yang kuat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan
ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan adalah
seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda
baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan
kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu
sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan
cara menuliskan bahasa.