Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.3 Latar Belakang

Hidup sehat merupakan keinginan setiap orang,namun datang nya

suatu penyakit bisa terjadi disaat yang tidak diinginkan.salah satu penyakit

yang bisa datang dengan tiba tiba dan sangat mengganggu adalah

tonsilitis.1 Tonsilitis adalah suatu inflamasi pada tonsil palatina yang

merupakan bagian dari cincin waldeyer.Cincin waldeyer terdiri atas

beberapa susunan saraf limfa yang terdapat dalam rongga mulut yaitu

tonsil faringeal, tonsil palatina, tonsil lingual, tonsil tuba Eustachius. 2

Kejadian penyebaran infeksi dapat terjadi melalui udara (air borne

droplets),tangan dan ciuman.Dapat terjadi pada semua umur ,yang

umumnya terjadi pada anak.3 . mikroorganisme berupa virus,bakteri,dan

jamur yang masuk secara aerogen atau foodborn merupakan penyebab

Infeksi tonsilitis.4

Secara medis inflamasi pada tonsil palatina ini ada yang

akut,ditandai dengan sensai nyeri saat menelan serta demam.Sedangkan

tonsilitis yang menjadi kronis (akut) biasanya nyeri tidak dirasakan saat

menelan.Namun,jika ukuran tonsil cukup besar maka akan sulit menelan. 1

Inflamasi yang terjadi pada tonsil akan mengakibatkan pembesaran tonsil

yang menimbulkan rasa mengganjal ditenggorokan.5 Beberapa gejala dari

tonsilitis adalah demam,tenggorokan terasa kering,terkadang

menggigil,batuk pilek,rasa mengganjal dileher,nyeri saat menelan ludah


atau makanan dan minuman sehingga menjadi malas makan.Nyeri yang

timbul dapat menjalar ke leher dan telinga.1

Menurut WHO,diberbagai negara memiliki pola penyakit THT

yang berbeda-beda.Islamabad-Pakistan selama 10 tahun (Januari 1998-

Desember 2007)dari 68.488 kunjungan, penyakit yang paling banyak yakni

tonsilitis kronis dengan 15.067 (22%) penderita.Sedangkan penelitian di

Malaysia pada poli THT rumah sakit serawak dalam 1 tahun ada 8.118

kunjungan dan jumlah penderita penyakit berada diurutan keemap yaitu

657 (8,1%). 1

Data Departemen Kesehatan RI, penyakit tonsilitis di indonesia

berada di angka 23%. Kejadian tonsilitis kronik yaitu 3,8% yang

merupakan kasus tertinggi setelah nasofaringitis akut, hal ini diambil pada

bulan September tahun 2012 dari data epidemiologi penyakit THT di tujuh

provinsi Indonesia. Serta penelitian di RSUP Dr.HasanSadikin menemukan

1024 pasien tonsilitis kronis (6,75%) dari seluruh kunjungan pada periode

bulan Maret sampai bulan April 1998.6

Data rekam medis Di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tahun

2013 melalui penelitian Shalihat didapatkan 149 penderita tonsilitis

kronis.Penderita tonsilitis kronis terbanyak berada dikelompok usia 11-20

tahun dengan jumlah 70 pasien penderita (47,0%).7Pada anak anak

kelompok usia dasar sering ditemukan satu atau lebih kasus serangan

tonsilitis akut per tahunnya.7

Tonsilitis akut ditandai dengan peradangan dari faring posterior

dan tonsil yang merupakan kondisi umum pada pasien rawat jalan yang
mencari pengobatan.gejala utama yang sering muncul adalah sakit

tenggorokan dan demam.Kebanyakan kasus tonsilitis akut muncul dapat

sembuh tanpa pengobatan antiinfeksi.Tonsilitis akut dapat disebabkan oleh

beberapa jenis virus dan bakteri.diantaranya Streptococcus Pyogenes (juga

dikenal sebagai Lancefi eld grup A β-hemolytic streptococci).8

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSI Siti Rahmah Padang

tahun 2017 – 2018 dari 66 pasien tonsilitis kronis berada di usia 11-20

tahun (50%).7Radang tonsilitis dapat timbul karena pola makan yang

mengkonsumsi makanan dan minuman kurang higienis serta perilaku lain

yang menyebabkan timbulnya peradangan tonsilitis adalah mengkonsumsi

makanan dan minuman yang dijual di amperan jalan yang kebersihannya

kurang terjamin.1

Dari uraian diatas beberapa penelitian mengenai tonsilitis sangat

banyak membahas mengenai tonsilitis kronis,tapi tidak dengan kasus

tonsilitis akut.Data pasti mengenai kasus kejadian tonsilitis tidak dirilis

secara pasti dari WHO.Mengingat diperdesaan sangat banyak dagangan

makanan dan minuman yang belum terjamin kebersihannya.Oleh karena itu

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Usia

dan Pola Makan terhadap Kejadian Tonsilitis Akut di Wilayah Kerja

Pukesmas Bukit Sileh Kec. Lembang Jaya Kab. Solok”


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ditulis di atas, maka perumusan

masalah penelitian ini adalah “Bagaimana Hubungan Usia dan Pola Makan

terhadap Kejadian Tonsilitis Akut di Wilayah Kerja Pukesmas Bukit Sileh

Kec. Lembang Jaya Kab. Solok”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

a. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara

usia dan pola makan terhadap kejadian tonsilitis di wilayah

kerja pukesmas Bukit Sileh Kec.Lembang Jaya Kab.Solok”


DAFTAR PUSTAKA

1 Arsyad FW, Wahyuni S, Ipa A. Hubungan Antara Pengetahuan dan Pola

Makan Dengan Kejadian Tonsilitis Pada Anak Usia Sekolah Dasar di

Wilayah Kerja Puskesmas Minasatene Kab. Pangkep. J Ilm Kesehat

Diagnosis. 2013;2(1):20–6.

2. Palandeng ACT, Tumbel REC, Dehoop J. Penderita Tonsilitis Di Poliklinik

Tht-Kl Blu Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Januari 2010-Desember

2012. e-CliniC. 2014;2(2):2–6.

3. Sundariyati IGAH. Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut. Univ Udayana.

2017;1:1–24.
4. Shalihat AO, Novialdi N, Irawati L. Hubungan Umur, Jenis Kelamin dan

Perlakuan Penatalaksanaan dengan Ukuran Tonsil pada Penderita Tonsilitis

Kronis di Bagian THT-KL RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2013. J

Kesehat Andalas. 2015;4(3):786–94.

5. Ladyani Mustofa F, Artini I, Nurmawati D. Karakteristik Pasien Tonsilitis

pada Tonsilektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar

Lampung. Arter J Ilmu Kesehat. 2020;1(4):270–5.

6. Ramadhan F, Sahrudin S, Ibrahim K. Analisis Faktor Risiko Kejadian

Tonsilitis Kronis Pada Anak Usia 5-11 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas

Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017. J Ilm Mhs Kesehat Masy Unsyiah.

2017;2(6):198127.

7. Triola S, Zuhdi M, Vani AT. Hubungan Antara Usia Dengan Ukuran Tonsil

Pada Tonsilitis Kronis Di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang

Sumatera Barat Pada Tahun 2017 - 2018. Heal Med J. 2020;2(1):19–28.

8. Anjos LMM, Marcondes MB, Lima MF, Mondelli AL, Okoshi MP.

Streptococcal acute pharyngitis. Rev Soc Bras Med Trop. 2014;47(4):409–

13.

Anda mungkin juga menyukai