Anda di halaman 1dari 1

Melihat pertanyaan/ pernyataan ini sebenarnya ampara ini sdh tau tapi

mungkin butuh tambahan masukan biar lebih pasti, ido kan ampara?
Na huboto songon on: (A). Dongan Tubu; Pomparan ni Si Rajaoloan ima:
Naibaho, Sihotang, Bakkara, Sinambel...a, Sihite dan Manullang (jadi dongan
tubu di Sihotang na 5 nai ima). (B). Dongan Sapadan; 1. Naibaho ->
Sihombing Lb Toruan Datu Galapang 2. Sihotang -> Marbun Lb Batu 3.
Manullang -> Panjaitan. Adong do hata ni natua-tua mandok: "Padan ni haha
na, padan ni anggina" karena abang/ adik marpadan maka abang/ adik yang
lain jadi ikut marpadan. Kalau saya tergantung dari kawan bicara, kalau
mereka (Panjaitan & Silalahi) memanggil saya ampara, saya aminkan, dia
panggil laepun saya aminkan ini tergantung pemahaman mereka tentang
sejarah, kalau kita paksakan belum tentu diterima. Khusus untuk Sihombing
Lb Toruan Datu Galapang (karena ada Lb Toruan saja) saya pasti memanggil
abang karena mereka sebenarnya Naibaho (tolong dikoreksi haha doli Naibaho
molo dang tingkos ate). Juga Marbun sdh pasti abang/ adek, tapi
haha/angginya Marbun spt Situmeang, Manungkalit dll sama spt yg tadi
tergantung mereka mau panggil apa. (C). Kalau ke Silalahi setahu saya
diambil dari atas yaitu Silahi Sabungan mardongan tubu dengan Si Rajaoloan.
(D). Perkawinan; Yg sdh terjadi biarlah terjadi, kita yg muda2 ini kalau
memang dirasa kurang pas bisa merubahnya dan konsisten. Pengalaman saya,
ada dongan tubu Sihotang, ibunya boru Manullang akhirnya dia merasa tidak
PD dipunguan pada hal orang tuanya mungkin dulu tidak berpikir konflik
batin ini akan menyiksa anak2 nya karena dibona pasogit mungkin sdh lumrah
- tapi tdk dipangarantoan.
Demikian, semoga bermanfaat.

Libranton Sihotang

Pada 25 Februari 2012 12:27, Erwin Bernando Sihotang <

Anda mungkin juga menyukai