4. Lambiakmi ma galmit
(Makna: Bila orang tua mengeluhkan kelakuan anaknya yang kurang baik,sadarilah bahwa
itu karena kekurangan orang tua dalam mendidik anaknya itu).
9. Ingkon sada do songon dai ni aek, unang mardua songon dai ni tuak
(Maknanya: setiap orang harus ssaling terbuka agar seia sekata, dan bukan berdebat dalam
pendapat yang berbeda)
10. Ndang piga halak sigandai sidabuan, alai godang sigandai hata
(Maknanya: dalam kehidupan tidak banyak orang yang berkata jujur dan berbuat ikhlas, tetap
orang-orang lebih banyak menggosipi orang lain dan memutarbalikkan fakta).
11. Piltik ni hasapi do tabo tu pinggol, anggo piltik ni hata sogo do begeon
(Maknanya: kabar yang sesuai dengan keadaan adalah yang harus di dengar, sementara gosip
dan kabar yang memburukkan orang lain haruslah dijauhi atau dihindari).
12. Santau aek nuaeng, duaan tahu aek marsogot, na santahu i do pareahan
(Maknanya: Sedikit pun yang kita hasilkan hari ini, mungkin besok akan lebih banyak, tapi
hasil hai ini yang sedikit itupun, haruslah disyukuri).
17. Tuit sitara tuit, tuit pangalahona. Molo tuit boru i mago ma ibotona.
(Maknanya:Perempuan yang suka mejeng atau berbuat tak senonoh akan mempermalukan
saudaranya laki-laki (ibotonya). Mengapa demikian? Karena harga diri suatu keluarga kelak
terletak di tangan anak lelaki bila ayahnya sudah tiada. Jadi, para gadis Batak janganlah
sampai terkesan cewek jalang).