Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Sinonim

Sinonim merupakan suatu kata yang mempunyai arti sama namun memiliki bentuk yang berbeda. Beberapa Contoh
Sinonim:
1. Abang = Kakak
2. Tumbuhan = Flora
3. Binatang = Fauna
4. Bohong = Dusta
5. Ayah = Papa
6. Ibu= Mama
Pengertian Antonim
Antonim merupakan suatu kata yang memiliki arti yang berlawan atau yang biasa disebut dengan lawan kata.
Beberapa Contoh Antonim :
1. Keras = Lembut
2. Salah = Benar
3. Panjang = Pendek
4. Hidup = Mati
5. Asli = Palsu
6. Atas = Bawah
7. Kanan = Kiri
Pengertian Hiponim
Hiponim merupakan suatu kata yang memiliki arti hierarkies (anggota dari kata yang lebih umum), atau yang biasa
disebut dengan kata-kata yang terwakili maknanya oleh kata yang lebih umum.
Beberapa Contoh Hiponim :
1. Olaha RagaHimponimnya : Basket.Voli,Senam
2. Kendaraan Hiponimnya : motor,mobil,sepeda
3. Film Hiponimnya : Horror, Action, Romantic, Comedy
Pengertian Polisemi
Polisemi merupakan suatu kata yang mempunyai banyak arti.
Beberapa Contoh Polisemi :
Bisa = Racun ular dan Bisa = Dapat/Mampu
Massa = Kumpulan masyarakat dan Massa = Berat benda dan Massa = Sekelompok Orang
Kepala = Bagian tubuh dan Kepala = Pemimpin
Pengertian Homonim
Homonin merupakan suatu kata yang bentuk (ejaan) / lafalnya sama namun tetapi mempunyai arti yang berbeda.
Homonim tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaknio homofon dan homograf.

Homofon merupakan kata yang lafalnya sama namun tetapi bentuk serta artinya berbeda. Sedangkan homograf
merupakan kata yang bentuk (ejaan) serta lafalnya sama namun tetapi mempunyai makna yang berbeda.
Beberapa Contoh Homonim :

1. Pengertian Homofon :
1. kali (sungai) dan kali (perkalian)
2. catur (empat) dan catur (permainan catur)
3. teras (pejabat teras) dan teras (serambi)
4. massa (kumpulan orang) dan masa (waktu)
5. buku (kitab) dan buku (ruas)
dan hipernim terkait satu sama lain. Hiponim merupakan kata atau frasa yang maknanya terdapat/ tercakup dalam
kata atau frasa yang sifatnya lebih umum. Kata atau frasa yang bersifat lebih umum inilah yang disebut sebagai
hipernim. Secara lebih singkat dapat disebut bahwa hipernim merupakan suatu kategori, dan anggota dari kategori
tersebut adalah hiponim. Perhatikan contoh hiponim dan hipernim berikut:
No. Hipernim Hiponim
1. Ikan hiu, paus, lumba-lumba, lele
2. Buah durian, apel, semangka, nangka
3. Sayuran bayam, kangkung, sawi, selada
Kalimat hiponim dan hipernim adalah susunan kata yang memuat kata atau frasa hiponim dan hipernim. Dalam
kalimat tersebut secara bersamaan mencakup hiponim dan hipernim.
Contoh Kalimat Hiponim dan Hipernim
1. Mengkonsumsi buah-buahan seperti mangga, jeruk, semangka, dan melon dapat mencukupi kebutuhan vitamin
dalam tubuh.
 Hipernim : buah
 Hiponim : mangga, jeruk, semangka, melon
2. Dari semua merk handphone yang ada seperti samsung, lenovo, asus, acer, hp, aku lebih menyukai lenovo.
 Hipernim : handphone
 Hiponim : samsung, lenovo, asus, acer, hp
3. Rumahku penuh dengan hewan peliharaan seperti ayam, kelinci, burung, kambing, dan hamster.
 Hipernim : hewan peliharaan
 Hiponim : ayam, kelinci, burung, kambing, hamster
4. Semua jenis kendaraan mulai dari sepeda, motor, becak, bajaj, mobil, hingga bus ada di Jakarta.
 Hipernim : kendaraan
 Hiponim : sepeda, motor, becak, bajaj, mobil, bus
5. Naluri hewan buas seperti singa, harimau, ular, komodo, dan beruang sangat tajam, terutama dalam hal mencari
makanan.
2. Pengertian Homograf :
1. letak(tempat) - letak(jilat "sunda")
2. teras(bangunan samping rumah) - teras(tambal)
3. ngepel(bersihkan lantai) - ngepel(genggam jari)
4. cela(bantah) - cela(lubang kecil)
5. memerah(susu sapi) - memerah(menjadi merah) Dan berikut ini adalah kumpulan peribahasa yang ane
rangkum dalam 22 Peribahasa Indonesia Terpopuler dan Artinya.

1. Ada udang di balik batu = Ada maksud tertentu

2. Air susu dibalas air tuba = Kebaikan dibalas dengan kejahatan

3. Air tenang menghanyutkan = Orang pendiam biasanya banyak ilmu

4. Air beriak tanda tak dalam = Orang yang sombong biasang bodoh

5. Bagai air di daun talas = Orang yang tidak tetap pendiriannya

6. Dimana tanah dipijak, disitu langit dijunjung = Hendaklah kita menuruti adat-istiadat setempat

7. Kacang lupa akan kulitnya = Orang sombong yang lupa asal-usulnya

8. Tak ada gading yang tak retak = Segala sesuatu tidak ada yang sempurna, pasti ada cacatnya

9. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian = Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang


kemudian

10. Seperti padi, kian berisi, kian merunduk = Semakin tinggi ilmunya, semakin rendah hatinya

11. Seperti harimau menyembunyikan kuku = Orang yang tak mau menyombongkan kelebihannya

12. Air yang tenang jangan disangka tak berbuaya = Seseorang yang diam tenang jangan dianggap
tidak berisi/berilmu

13. Ada gula ada semut = Dimana ada kebaikan, pasti ada kejahatan

14. Badai pasti berlalu = Segala penderitaan pasti ada akhirnya


15. Bagai bumi dan langit = Dua hal yang mempunyai perbedaan sangat jauh. Contoh : Naik sepeda
dengan naik mobil, kecepatannya "bagai bumi dan langit"

16. Bagai musuh dalam selimut = Orang terdekat yang diam-diam berkhianat

17. Sambil menyelam minum air = Mengerjakan suatu pekerjaan, dapat pula menyelesaikan
pekerjaan atau masalah yang lain.

18. Sepandai-pandai tupai meloncat, jatuh juga = Tidak ada orang yang sempurna, setiap orang
pasti pernah berbuat kesalahan/kejahatan/kegagalan.

19. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing = Pekerjaan yang berat akan terasa ringan apabila
dikerjakan bersama-sama

20. Karena nila setitik, rusak susu sebelangga = Hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada
artinya seluruh persoalan menjadi kacau dan berantakan.

21. Besar pasak daripada tiang = Besar penegluaran daripada pendapatan

22. Bagai katak dalam tempurung = Seseorang yang wawasannya kurang luas, bodoh, picik.
Contoh Peribahasa Huruf A
1. Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang
(Berbuat baik hanya ketika seseorang mempunyai banyak harta)
2. Ada udang dibalik batu (ada maksud tersembunyi)
3. Ada gula ada semut (dimana ada kesenangan, disitu pasti ada keramaian)
4. Ada asap ada api(segala akibat pasti ada sebabnya)
5. Air beriak tanda tak dalam (orang yang banyak bicara, biasanya kurang berilmu)
6. Air tenang menghanyutkan (orang pendiam, tapi banyak ilmu )
7. Air susu dibalas dengan air tuba (kebaikan yang dibalas dengan kejahatan)
8. Air tenang jangan disangka tiada buayanya(orang pendiam belum tentu penakut)
9. Anjing menggonggong kafilah berlalu (tidak peduli pada omongan, cemoohan, cibiran orang lain)
10. Ayam berkokok hari siang (mendapatkan sesuatu yang telah lama diidamkan)
11. Adat pasang berturung naik (nasib orang tidak akan selamanya sama, pasti ada senang dan sedih)
12. Air jernih ikannya jinak(suatu negeri atau wilayah makmur dengan penduduk yang juga ramah)
13. Asam di darat, ikan di laut, bertemu di belanga (kalau sudah jodoh, pada akhirnya nanti akan bertemu juga
Contoh Peribahasa B
1. Bagai air di daun talas/Orang yang tidak tetap pendiriannya / plin plan
2. Bergantung pada akar lapuk / Mengharapkan bantuan pada orang yang tak mungkin memberikan bantuan
3. Bagai makan buah simalakama /Kondisi atau keaadan yang membuat serba salah (mau melakukan A salah,
B salah)
4. Bagai pungguk merindukan bulan /Mengharapkan sesuatu yang sulit sekali terwujudkan
5. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi/Mempelajari ilmu setengah-setengah tak akan
membawa manfaat
6. Bagai telur diujung tanduk/Situasi dimana seseorang berada dalam kondisi berbahaya atau genting.
7. Bagai aur dengan tebing/Saling tolong menolong
8. Bagai api dengan asap/persahabatan yang erat dan tak terpisahkan
9. Bagai anjing menyalak di ekor gajah/Orang hinta atau miskin melawan orang berkuasa atau kaya
10. Bagai musuh dalam selimut/Teman atau orang dekat yang diam diam berkhianat
11. Bagai bumi dan langit/Dua hal yang berbeda jauh dan tak bertolak belakang satu sama lain
12. Berakit rakit ke hulu Berenang renang ke tepian, Bersakit sakit dahulu bersenang-senang kemudian
Untuk mencapai keberhasilan atau kesenangan, kita harus bersusah payah dan pantang menyerah
13. Bagai katak dalam tempurung/Orang yang wawasannya sedikit pandangannya pun akan sempit
14. Bagai mentimun dengan durian/orang lemah tak berdaya melawan orang yang berkuasa
15. Besar pasak daripada tiang/Besar pengeluaran daripada pendapatan
16. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing/Bersama sama dalam suka ataupun duka, dalam senang ataupun
susah

Contoh Peribahasa C
1. Cempedak berbuah nangka / Mendapatkan sesuatu lebih dari yang kita harapkan
2. Cepat kaki ringan tangan/Orang yang suka tolong menolong dalam kebaikan
Contoh Peribahasa D
1. Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri
sesenang-senangnya hidup di negeri orang, lebih senang hidup di negeri sendiri.
2. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi/ sejajar dalam martabat/tingkat/kedudukanya
3. Dikasih hati minta jantung/ Orang yang tidak tahu terima kasih atau melunjak
4. Dunia tak selebar daun kelor/Dunia itu luas dan tidak sempit
5. Datang tidak berjemput pulang tidak berantar/Tidak dipedulikan atau diabaikan
6. Dari telaga yang jernih tak akan mengalir air yang keruh / orang-orang yang baik akan melahirkan
keturunan yang baik pula
7. Di mana bumi di pijak disitu langit dijunjung/Hormatilah adat dan budaya di tempat kita berada
8. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi/Sama kedudukan, tingkat atau martabatnya.
9. Datang tampak muka, pulang tampak punggung/Hendaklah berpamitan ketika datang ataupun pulang
10. Diatas langit masih ada langit/Diatas orang hebat/pintar/pandai dsb masih ada orang yang lebih tinggi
lagi tingkat kehebatannya.

Contoh Peribahasa E
1. Embun diujung rumput
Hubungan, pekerjaan atau kedudukan dll yang sangat rapuh atau mudah goyah
2. Emas disangka Loyang / Orang jahat disangka orang baik / orang pintar disangka orang bodoh
3. Esa hilang dua terbilang/ Berusaha dengan keras hingga tujuan tercapai
4. Enak makan dikunyah enak kata diperkatakan /Segala sesuatu haruslah dimusyarahkan terlebih dahulu
Contoh Peribahasa F
1. Fajar menyingsing elang menyongsong
Sambutlah pagi dengan penuh semangat untuk bekerja dengan gigih
Contoh Peribahasa G
1. Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut diseberang lautan tampak.
Kesalahan sendiri tak pernah terlihat, tapi kesalahan orang lain walaupun kecil terlihat jelas.
2. Gali lubang tutup lubang/ Berhutang untuk membayar hutang yang lainnya
3. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari
Seorang pendidik / pemimpin /orang tua haruslah memberi contoh yang baik .
4. Gayung bersambut kata berjawab / Menangkis atau menjawab pertanyaan orang
5. Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang.
Orang baik akan meninggalkan nama baik, orang jahat akan meninggalkan nama yang tercemar ketika
sudah tiada.
6. Gajah mati karena gadingnya. / Orang yang celaka karena kelebihan yang dimilikinya
Contoh Peribahasa H
1. Hancur badan dikandung tanah budi baik terkenang jua.
meskipun jasad manusia sudah tak berbentuk lagi di kubur, tapi kalau melakukan kebaikan maka orang
akan tetap mengingatnya.
2. Hasrat hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai.
ingin mempunyai atau memiliki sesuatu tapi sayang hanya sebatas impian.
3. Hangat hangat tahi ayam / kemauan yang tidak tetap
4. hati gatal mata digaruk/ punya keinginan tapi tak punya kemampuan untuk mendapatkannya.
5. hangat hangat kuku / agak hangat
6. Habis manis sepah dibuang /setelah tidak berguna lagi lalu dibuang atau tidak dipedulikan
7. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, orang mati meninggalkan nama
8. Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai
Contoh Pribahasa I – M
1. Indah kabar daripada rupa
suatu keadaan yang tidak sesuai dengan apa yang kita perkirakan sebelumnya.
2. Jatuh diatas tilam / mendapat keuntungan besar
3. Jangan memancing di air keruh/ mengambil keuntungan diatas peristiwa yang menyedihkan
4. Kacang lupa akan kulitnya/lupa akan asalnya atau tak tahu diri
5. Karena nila setitik rusak susu sebelangga/karena persoalan kecil, seluruh keadaan menjadi berantakan
6. Kura kura dalam perahu/ menanyakan sesuatu yang dia sendiri sebetulnya sudah tahu jawabannya
7. Kecil-kecil cabai rawit/tampaknya kecil, tapi pemberani, cerdik atau membahayakan
8. Lempar batu sembunyi tangan/melakukan suatu kejahatan, kemudian pura- pura tidak melakukan
perbuatan tersebut
9. Malu bertanya sesat dijalan/ segan bertanya membuat kita rugi karena permasalahan kita tak pernah
terselesaikan.
10. Musang berbulu ayam/orang jahat yang bertingkah seperti orang baik
11. Menang jadi arang, kalah jadi abu/Dalam pertengkaran, menang atau kalah sama sama mendapatkan
kerugian
12. Menepuk air di dulang, tepercik muka sendiri./bila orang membuka aib keluarga sendiri, sama seperti
membuka aib sendiri
13. Membasuh muka dengan air liur./hendak mencuci aib, tetapi bahkan menambahnya.
14. Membasuh arang dimuka melakukan usaha untuk mencuci noda atau malu
15. Menjilat air ludah/meminta kembali hal atau barang yang telah diberikan/ tak tahu malu
Contoh Peribahasa N – R
1. Nasi sudah menjadi bubur
perbuatan yang sudah terlanjur terjadi dan tidak dapat diperbaiki lagi
2. Pagar makan tanaman
orang yang merusakan barang yang dititipkan atau diamanatkan padanya*
3. Pucuk dicinta ulam pun tiba
mendapat sesuatu lebih dari yang diharapkan/harapan yang terwujud
Contoh Peribahasa S
1. Seperti anjing dan kucing/selalu bertengkar tak pernah rukunSetali tiga uang
2. Sudah jatung tertimpa tangga/mendapatkan musibah ketika mendapat musibah (berturut-turut)
3. Sambil menyelam minum air
mengerjakan suatu pekerjaan sambil menyelesaikan pekerjaan/ masalah orang lain
4. Sebagai api makan sekam/suatu dendam yang tersembunyi dan membahayakan
5. Seperti kayu terapung dilatu/pekerjaan atau perkara yang tak terutus
6. Seperti ayam kehilangan induk/menderita kesusahan karena kehilangan sosok pemimpin
7. Sepandai- pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga/sehebat hebatnya orang pasti memiliki kelemahan
8. Seperti air di dalam kolam/orang yang memiliki pembawaan tenang
9. Sedia payung sebelum hujan/mempersiapkan sesuatu sebelum hal yang tidak diinginkan datang
10. Sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit/usaha kecil yang dilakukan secara terus menerus pasti akan
membuahkan hasil
11. Seperti pinang dibelah dua/orang yang memiliki wajah atau karakter mirip
12. Seperti ilmu padi makin berisi makin merunduk/semakin berilmu, orang akan semakin rendah hati
13. Senjata makan tuan/sesuatu yang direncanakan untuk melukai orang lain, tapi malah berbalik melukai diri
sendiri
14. Serigala berburu domba/orang yang kelihatannya pendiam dan penurut tapi sebetulnya kejam/jahat/curang.
15. Seperti kerbau dicocok hidung/orang yang tidak punya pendirian dan selalu menuruti kemauan orang
lain
16. Seperti katak dalam tempurung/orang yang wawasannya kurang luas
Contoh Peribahasa T
1. Tak ada gading yang tak retak/tak ada sesuatu yang tak ada cacatnya
2. Tangan mencencang bahu memikul/siapa yang berbuat kesalahan dia sendirilah yang merasakan
akibatnya
3. Tikus mati dilumbung padi/negara kaya namun rakyatnya tidak dapat menikmati kekayaan tersebut
4. Tong kosong nyaring bunyinya/orang yang kurang ilmu banyak bicara
5. Tak ada rotan akar pun jadi/apabila yg baik tidak ada, maka yang kurang baik pun bisa dimanfaatkan
6. tercoreng arang di kening/mendapat malu
7. tajam ke bawah tumpul ke atas/galak ke orang-orang lemah dan lembut pada orang-orang kaya/berkuasa
8. Tua tua keladi makin tua makin menjadi/orang yang umurnya sudah tua, tapi lagaknya seperti anak muda
Contoh Peribahasa U-Z
1. Usul menunjukan asal
Kkelakuan seseorang dapat menunjukan dari mana asal keturunannya
2. Udang tidak tahu bongkoknya/orang yg tidak sadar diri atas segala kekurangan yg dimiliki
3. Udang tak tahu di bungkuknya orang tak tahu buruknya
orang yang tidak menyadari kekurangan dan kesalahannya sendiri
4. Umur setahun jagung/belum berpengalaman
5. Waktu adalah uang /waktu adalah kesempatan (Orang yang menghargai waktu)
6. Walau seribu anjing menyalak gunung takkan runtuh
orang yang mempunyai prinsip hidup tinggi tak tergoyahkan dengan godaan
7. Yang secupak takkan jadi segantang/sesuatu yang tak dapat diubah lagi
8. Zaman beralih musim bertukar/segala sesuatu hendaknya disesuaikan dengan keadaan zaman
9. Zaman beredar musim berganti/musim yang tak dapat ditentukan kapan akan berganti.

Contoh Kalimat Peribahasa


 Dian dan Fatimah sudah berteman sejak kelas 1 SD, dimana ada Dian, disitu pasti ada Fatimah. Mereka
bagai api dengan asap. (tak dapat terpisahkan).
 Kau jangan sombong dengan kepintaranmu!. Ingat! Diatas langit masih ada langit (diatas orang
pintar/kaya dll masih ada yang lebih tinggi lagi).
 Pak Asmuri tidak mungkin manghukum Rio tanpa alasan yang jelas, dia pasti telah melakukan kesalahan.
Ada asap pasti ada api. ada akibat pasti ada sebabnya.
 Setelah sukses sebagai pengusaha bengkel Motor di desanya. Yuda menjadi sombong, menyapa teman-
temanya saja sudah tidak mau. Padahal teman- temannya dulu sering membantunya ketika hidupnya
kesusahan. Yuda seperti Kacang lupa kulitnya.
 Wajah Sulastri mirip sekali seperti wajah Nisa Sabyan. Mereka Seperti pinang dibelah dua.
 Bagaimanapun Nasi sudah menjadi bubur, gol bunuh diri Supriyadi di detik-detik akhir pertandingan
membuat tim Persigo harus kalah dengan skor tipis 1-0 dari Perkisit.
 Awalnya Jojo berniat menjahili Adi yang sedang tidur dengan melemparkan petasan disamping kasur.
Namun petasan itu malah meledak ketika dinyalakan ditangannya sehingga melukai tangan kanannya. dia
terkena Senjata makan tuan.
 Jeri dan Herli hidupnya gak pernah akur. setiap hari mereka selalu bertengkar hanya karena masalah yang
kadang sepele. Mereka Seperti kucing dan anjing.
 Padahal aku sudah meminjamkannya uang lima ribu, eh dia malah maksa dan minta dipinjami uang
sepuluh ribu. Sudah Dikasih hati malah minta jantung.
 Hukum di negara ini memang Tajam keatas tumpul kebawah. Koruptor yang korupsi uang negara
sampai ratusan milyar hanya dihukum 4 tahun penjara. sedangkan maling ayam malah dihukum 6 tahun.

Anda mungkin juga menyukai