Anda di halaman 1dari 21

Ungkapan dengan menggunakan nama binatang

kambing hitam = orang yang disalahkan


kuda hitam = pemenang yang tidak diunggulkan
Ungkapan dengan bagian-bagian tumbuhan
sebatang kara = hidup seorang diri
naik daun = mendapat nasib baik
Ungkapan yang menggunakan kata indra
perang dingin = perang tanpa senjata, hanya saling menggertak
uang panas = uang yang tidak halal
melihat dengan mata kepala = secara langsung
memasang mata = melihat baik-baik
membuang mata = melihat-lihat
terbuka matanya = mulai tahu/mengerti
mata telinga = kaki tangan
mata hati = perasaan dalam hati
Ungkapan dengan memakai kata bilangan
telah dua kepalanya = mabuk
mendua hati = ragu-ragu
setengah hati = tidak dengan bersungguh-sungguh
bekerja setengah-setengah = tanggung
jalan tengah = keputusan yang diambil dari dua pendapat secara adil
setengah tiang = pengibaran bendera tanda berduka cita
masuk tiga, keluar empat = membenjakan uang lebih besar dari penghasilannya
pertemuan empat mata = pertemuan hanya dua orang
kaki lima = lantai di muka pinti atau di tepi jalan
tujuh keliling = nama penyakit kepala yang sangat keras
berbadan dua = sedang mengandung
diam seribu bahasa = tidak berkata sepatah kata pun
bersatu padu = bersatu benar-benar
bersatu hati = seiya sekata
tiada duanya = tidak ada bandingannya
Ungkapan dengan bagian tubuh
lapang hati = sabar
tinggi hati = sombong
setengah hati = segan-segan
berkeras hati = menurut kemauannya sendiri; tidak mau mundur.
jatuh hati = menjadi cinta
kecil hati = penakut
tebal muka = tidak mempunyai rasa malu
hati kecil = maksud yang sebenarnya
kecil hati = agak marah; penakut
besar hati = sombong; bangga
hati terbuka = senang hati
berhati jantung = berperasaan halis
berhati batu = tidak menaruh belas kasihan
berhati tungau = penakut
berat hati = kurang suka melakukan
mendua hati = bimbang

1.Bagai aur dengan tebing


Dua hal yang tak mungkin di pisahkan(selalu berdampingan)

2.Bagai serbuk dengan sapi


Suatu(keadaan) yang mudah dipertemukan

3.Bagai bumi dan langit


Dua hal yang sangat jauh berbeda

4.Bagai ayam termakan rambut


Seseorang tersengal-sengal karena nafasnya sesak

5.Bagai kejatuhan bulan


Mendapat rejeki (sesuatu) yang sangat menyenangkan

6.Bagai batu jatuh ke lubuk


Seseorang pergi yang tak mungkin kembali karena jauh perginya

7.Bagai gadis jolong bersubang


Seseorang yang sombong karena baru mendapatkan kekayaan

8.Bagai anjing dengan kucing


Dua orang yang tak mau bersatu (rukun)

9.Bagai kucing dibawakan lidi


Seseorang yang sangat ketakutan karena suatu hal
10.Bagai lima belas dengan tengah lima puluh
Dua persoalan yang sama benar

11.Bagai pinang di belah dua


Dua orang yang wajahnya hampir sama(kembar)

12.Bagai bergantung di ujung rambut


Seseorang yang selalu khawatir/cemas/takut

13.Bagai katak didalam tempurung


Seseorang yang sangat picik pengetahuanya sedikit dan terbatas sekali kemampuanya

14.Bagai mencincang air


Melakukan suatu pekerjaan yang tidak akan mebuahkan hasil(sia-sia)

15.Bagai gunting makan di ujung


Tidak diduga sebelumnya bahwa akhirnya melakukan pekerjaan yang tidak
baik(merugikan)

16.Bagai telur di ujung tanduk


Seseorang dalam keadaan yang sangat membahayakan,sangat menyulitkan atau
menghawatirksn

17.Bagai ikan dikayuh hilir


Memerintah seseorang sesuai dengan kehendak (kemampuan)orang yang disuruh tersebut

18.Bagai kambing yang dimandikan


Seseorang yang sangat malas mengerjakan suatu hal pekerjaan karena pekerjaan tersebut
kurang disenangi

19.Bagai orang buta kehilangan tingkat


Seseorang dalam kedaan yang kesulitan karena tidak tahu langkah apa yang harus
diambil/atau diputuskan

20.Bagai anjing mengunyah tulang


Seseorang yang selalu marah dengan mulut mengomel/bersungut sungut

21.Bagai menghitung bulu kucing


Mengerjakan suatu pekerjaan yang amat sulit dan jelas tidak ada manfaatnya

22.Bagai kapal kehilangan kemudi


Suatu pebuatan tanpa tujuan karena tidak ada pedoman (hidup) yang dapat membantunya
23.Bagai siang dan malam
Dua hal yang sangat jauh berbeda sehingga tidak akan mungkin untuk disatukan

24.Bagai lampu kehabisan minyak


Kehidupan seseorang yang semakin sengsara,makin bertambah miskin/kekurangan

25.Bagai harimau menyembunyikan kuku


Seseorang yang merendah dengan menyembunyikan kelebihanya

26.Bagai pungguk merindukan bulan


Seseorang yang menginginkan sesuatu/mencintai sedang hal tersebut tidak mungkin di
peroleh

27.Bagai bunga dadap sungguh merah berbau tak sedap


Sesuatu yang tampaknya indah,baik,bagus,menarik tetapi sebenarnya biasa-biasa saja

28.(Wajahnya)bagai bulan kesiangan


Roman muka yang tampak pucat kurang tidur

29.(Wajahnya)bagai bulan purnama


Roman muka yang tampak cantik,indah tampak murah senyum

30.Bagai kumbang putus tali


Sesuatu yang berjalan lancar tanpa adanya halangan apapun

31.Bagai durian dengan mentimun


Seseorang yang sangat lemah melawan/bermusuhan dengan seseorang yang tampak
sangat jelas kekuatanya

32.Bagai ayam mati di lumbung


Seseorang yang sengsara (mati/binasa/celaka) dalam keadaan yang serba kecukupan.

33.bagai air di atas daun talas


Seseorang yang tak mempunyai pendirian tetap

34.Bagai mendapat durian runtuh jatuh


Mendapatkan rejeki (sesuatu) yang sangat menyenangkan tanpa diduga-duga sebelumnya

35.Bagai ayam tertelur dilubang padi


Seseorang yang sangat bahagia tanpa khawatir kekurangan sesuatu dalam hidupnya
36.Bagaikan air dengan minyak
Dua orang yang tidak mau bersatu (selalu bermusuhan)

37.Bagai ayam kehilangan induknya


Ayam(anggota/anak buah)yang kehilangan pimpinanya sehingga mereka kebingungan

38.Ada uang abang disayang tak ada uang abang melayang


Mau enaknya sendiri

39.Berdiang di abu dingin


Meminta pertolongan kepada orang yang tak dapat menolong

40.Kalah jadi abu menang jadi arang


Sama-sama mendapat rugi

41.Ada gula ada semut


Dimana banyak kesenangan, disitu pula orang banyak berkumpul

42.Ada udang di balik batu


Ada maksud tertentu yang tersembunyi

43.Asal ada kecilpun pada


Kalau tak ada rejeki yang banyak, sedikitpun boleh juga

44.Adat teluk timbunan kapal


Kita meminta pada yang punya,kita bertanya pada yang pandai

45.Adat muda menanggung rindu,adat tua menahan ragam


orang muda harus sabar menahan rindu, orang tua harus sabar menghadapi kesukaran

46.Adat sepanjang jalan mati dikandung tanah.


segala sesuatu haruslah dikerjakan menurut adat istiadat yang berlaku

47.Hidup dikandung adat,mati dikandung tanah


Hendaklah kita menurut adat yang baik

48.Air tenang mengayutkan


orang pendiam biasanya banyak pengetahuanya

49.Air beriak tanda tak dalam


Orang yang banyak bicara biasayanya bodoh
50.Air cucuran atap jatuhnya kepelimbangan juga
Biasanya tabiat orang tua akan menurun pada anaknya

1. Besar pasak daripada tiang. Artinya lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. bisa dibilang
orang yang tidak bisa mengatur keuangan.

2. Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang. Artinya hanya mau bersama disaat
senang saja tetapi tidak mau tahu disaat sedang susah.

3. Air beriak tanda tak dalam. Artinya orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmunya.

4. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati
meninggalkan nama.Artinya setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan
perbuatannya di dunia.

5. Bagai pungguk merindukan bulan. Artinya seseorang yang membayangkan atau menghayalkan
sesuatu yang tidak mungkin.

6. Bagai Makan Buah Simalakama. Artinya bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang
sangat sulit untuk dipilih.

7. Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang. Artinya hanya mau bersama saat
sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.

8. Menang jadi arang, kalah jadi abu. Artinya kalah ataupun menang sama-sama menderita.

9. Bagaikan abu di atas tanggul.Artinya orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan
mudah jatuh.

10. Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.Artinya Di mana pun berada pasti akan tersedia
rezeki buat kita.

11. Adat pasang turun naik. Artinya kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih
berganti.

12. Membagi sama adil, memotong sama panjang. Artinya jika membagi maupun memutuskan
sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.

13. Air beriak tanda tak dalam. Artinya orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

14. Air tenang menghanyutkan. Artinya orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak
menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya.

15. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Artinya Sifat-sifat anak biasanya menurun dari
sifat orangtuanya.

16. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. Artinya Menuntut ilmu hendaknya
sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.

17. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga. Artinya Sepandai-pandainya manusia,
suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

18. Tong kosong nyaring bunyinya. Artinya Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak
berilmu.

19. Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang. Artinya Orang yang berilmu
tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.

20. Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Artinya Orang tua yang bersikap seperti anak muda,
terutama dalam masalah percintaan.

21. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Artinya Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua
kebaikan yang telah diperbuat.

22. Bagaikan burung di dalam sangkar. Artinya Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

24. Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga. Artinya Meskipun hidup dalam
kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.

25. Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh. Artinya Seiya sekata dalam semua keadaan.

26. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Artinya Segala sesuatu dalam kehidupan bukan
manusia yang menentukan.

27. Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya. Artinya Bermaksud mencelakakan
orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.

28. Jauh di mata dekat di hati. Artinya Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.

29. Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul. Artinya Seberat apapun penderitaan
orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya.
30. Badan boleh dimiliki, hati jangan. Artinya Ungkapan bahwa orang tersebut sudah memiliki
kekasih, hatinya sudah ada yang memiliki. Secara fisik mau menuruti segala macam perintah yang
menindas, namun di dalam hati tetap menentang.

31. Lain di bibir lain di hati. Artinya Perkataan yang tidak sesuai dengan kata hatinya, tidak jujur.

32. Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa sengat. Artinya Berwajah rupawan namun
perilakunya jahat.

33. Ada harga ada rupa. Artinya Harga suatu barang tentu disesuaikan dengan keadaan barang
tersebut.

34. Membelah dada melihat hati. Artinya Ungkapan untuk menyatakan kesungguhan.

35. Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan. Artinya Berpikir baik-baik sebelum
bertindak agar tidak kecewa.

36. Karena mata buta, karena hati mati. Artinya Menjadi celaka karena terlalu menuruti hawa
nafsunya.

37. Pandai berminyak air. Artinya Pandai menyusun kata-kata untuk mencapai maksudnya.

38. Putih kapas dapat dibuat, putih hati berkeadaan. Artinya Kebaikan hati yang bisa dilihat dari
tingkah lakunya.

39. Dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa. Artinya Mau bekerja dengan baik jika sudah
mendapat teguran.

40. Jika ditampar sekali kena denda emas, dua kali setampar emas pula, lebih baik ditampar betul-
betul. Artinya Setiap perbuatan jahat itu sama saja akibatnya, meski besar ataupun kecil.

41. Lubuk akal tepian ilmu. Artinya Seseorang yang dikenal memiliki banyak ilmu pengetahuan.

42. Nasi tak dingin, pinggan tak retak. Artinya Orang selalu mengerjakan sesuatu dengan hati-hati.

43. Tolak tangan berayun kaki, peluk tubuh mengajar diri. Artinya Belajar untuk mengendalikan diri
dan meninggalkan kebiasaan bersenang-senang.

44. Seludang menolak mayang. Artinya Sebutan untuk orang sombong dan melupakan orang lain
yang telah berjasa dalam hidupnya.

45. Kalau dipanggil dia menyahut, kalau dilihat dia bersua. Artinya Bisa menyampaikan maksud
dengan cara yang tepat.

46. Pangsa menunjukkan bangsa, umpama durian. Artinya Kita bisa melihat perangai seseorang
melalui tutur katanya.

47. Ditindih yang berat, dililit yang panjang. Artinya Kemalangan yang datang tanpa bisa dihindari.

48. Tertangguk pada ikan sama menguntungkan, tertanggung pada rangsang sama mengiraikan.
Artinya Suka dan duka dijalani bersama. Keuntungan yang didapatkan dinikmati bersama-sama,
kesusahan yang dialami diatasi bersama-sama juga.

49. Tambah air tambah sagu. Artinya Tambah banyak permintaannya, bertambah pula biayanya. Bila
bertambah anak, akan bertambah pula rezekinya.

50. Sekali air pasang, sekali tepian beranjak; Sekali air di dalam, sekali pasir berubah. Setiap terjadi
perubahan pimpinannya, berubah pula aturannya.

51. Bagaikan api makan ilalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi. Artinya Orang yang tidak
mampu menolak bahaya yang menimpanya.

52. Hancur badan di kandung tanah, budi baik dikenang jua. Artinya Budi pekerti, amal kebaikan,
akan selalu dikenang meski seseorang sudah meninggal dunia.

53. Alang berjawab, tepuk berbatas. Artinya Perbuatan baik dibalas dengan perbuatan baik,
perbuatan jahat dibalas dengan perbuatan kejahatan pula.

54. Cuaca di langit pertanda akan panas, gabak di hulu tanda akan hujan. Artinya Sesuatu pasti akan
ada identitas atau tanda khususnya.

55. Orang mau seribu daya, bukan seribu dali. Artinya Jika menghendaki sesuatu, pasti akan
mendapatkan jalan, jika tidak menghendaki, pasti mencari alasan.

56. Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan. Artinya Sesuatu hal haruslah dimusyawarahkan
terlebih dahulu.

57. Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan. Artinya Hawa nafsu tidak boleh
diremehkan harus dijaga sebaik-baiknya
58. Sekali jalan terkena, dua kali jalan tahu, tiga kali jalan jera. Artinya Bagaimanapun bodohnya
seseorang, jika sekali tertipu, tak akan mau tertipu lagi untuk kedua kalinya.

59. Jangan disesar gunung berlari, hilang kabut tampaklah dia. Artinya Hal yang sudah pasti,
kerjakanlah dengan sabar tidak perlu tergesa-gesa.

60. Sehari selembar benar, setahun selembar kain. Artinya Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan
keyakinan dan kesabaran akan membuahkan hasil yang baik.

61. Di mana kayu bengkok, di sana musang mengintai. Artinya Orang yang sedang lengah mudah
dimanfaatkan oleh musuhnya.

62. Terlalu aru berpelanting, kurang aru berpelanting. Artinya Segala sesuatu yang berlebihan atau
kurang akan berakibat kurang baik.

63. Menghela lembu dengan tali, menghela manusia dengan kata. Artinya Segala pekerjaan harus
dilakukan menurut tata cara aturannya masing-masing.

64. Lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan. Artinya perundingan yang baik jangan
disia-siakan, tetapi hendaknya dipikirkan secara dalam-dalam.

65. Menanti-nanti bagaikan bersuamikan raja. Artinya Menantikan bantuan dari orang yang tidak
dapat memberikan bantuan.

66. Luka sudah hilang parut tinggal juga. Artinya Setiap perselisihan selalu meninggalkan bekas
dalam hati orang yang berselisih, walaupun perselisihan itu sudah berakhir.

67. Makan hati berulam rasa. Artinya Menderita karena perbuatan orang yang kita sayang.

68. Untung bagaikan roda pedati, sekali ke bawah sekali ke atas. artinya Keberuntungan atau nasib
manusia tiada tetap, kadang di bawah dan kadang di atas.

69. Kalau tiada senapang, baik berjalan lapang. Artinya. Jika tidak bersenjata atau tidak bertenaga,
sebaiknya mengalah.

1.1 Idiom dengan Bagian Tubuh


a. hati kecil = maksud yang sebenarnya
kecil hati = agak marah; penakut
besar hati = a) sombong; b) bangga
hati terbuka = senang hati
berat hati = kurang suka melakukan
lapang hati = sabar
tinggi hati = sombong
setengah hati = segan-segan
berkeras hati = a) menurut kemauannya sendiri; b) tidak mau mundur
jatuh hati = menjadi cinta
mendua hati = bimbang
sampai hati = tega
berhati jantung = berperasaan halis
berhati batu = tidak menaruh belas kasihan
berhati tungau = penakut
mengandung hati = a) menaruh dendam; b) merasa cinta

b. darah daging = anak kandung; keluarga


mendarah daging = sudah menjadi kebiasaan
darah panas = pemarah
darah putih = keturunan bangsawan
mengisap darah = terlalu banyak mengambil dari orang lain
mandi darah = berperang hebat sekali sehingga banyak yang luka atau mati
naik darah = marah
tumpah darah = tanah air

c. kepala angin = bodoh


kepala batu = tidak mau menurut perintah orang lain
berat kepala = tidak mudah mengerti
kepala dingin = tenang dan sabar
ringan kepala = mudah belajar
kepala udang = bodoh sekali
tergadai kepala = malu sekali
orang berkepala dua = memihak ke sana ke sini

d. muka masam = rupa muka yang menyatakan perasaan kecewa


tebal muka = tak mempunyai rasa malu
kehilangan muka = mendapat malu
mencari muka = berbuat sesuatu agar dipuji orang
tarik muka dua belas = sangat kecewa
tatap muka (bersemuka) = berhadapan muka

e. melihat dengan mata kepala = secara langsung


memasang mata = melihat baik-baik
membuang mata = melihat-lihat
terbuka matanya = mulai tahu/mengerti
mata telinga = kaki tangan
mata hati = perasaan dalam hati

f. mulut manis = lemah lembut dan sangat menarik hati tutur katanya
berat mulut = tak suka berbicara
besar mulut = suka membual/menyombong
buah mulut = sebut-sebutan; yang selalu dipercakapkan orang
gatal mulut = selalu hendak berkata-kata apa saja
panjang mulut = suka menyampaikan perkataan orang kepada orang lain dan ditambah-tambah
ringan mulut = suka berbicara/bertanya
tutup mulut = diam
cepat mulut = lancang
perang mulut = berbantah
keras mulut = tidak mudah menurut (tentang kuda)

g. berat bibir = tidak peramah; pendiam


tipis bibir = pandai benar berkata-kata; cerewet
menghapus bibir = kecewa; tak berhasil
buah bibir = yang selalu menjadi pembicaraan orang
panjang bibir = suka menyampaikan perkataan orang (mengadu)

h. lidah api = ujung nyala api


keras lidah = tak pandai melafalkan kata-kata asing
lidah bercabang = perkataannya selalu berubah-ubah
pahit lidah = apa yang dikatakan selalu terbukti manjur
panjang lidah = suka mengadu
patah lidah = a) tidak betul mengucapkan kata-kata; pelat
b) tidak pandai berkata-kata
c) terdiam (tak dapat menjawab/berkata-kata lagi)
ringan lidah = lancar dan fasih tutur katanya
cepat lidah = lancang mulut; suka mengeluarkan kata-kata yang kurang baik
mengerat lidah = memenggal/menyela kata orang
tergelincir lidah = salah mengatakan
tergigit lidah = a) tidak mempunyai rasa malu
b) tak berani berkata terus terang karena sudah berhutang budi
terkalang lidah = tak berani membantah/menjawab
berlidah dua = tidak teguh pendirian; mudah berpihak pada orang lain

i. tebal telinga = tak mau mendengarkan kata orang


tipis telinga = lekas marah kalau mendengar kata yang kurang baik
memberi telinga = suka mendengarkannya
terangin-angin ke telinga = kedengaran tentang desas-desus
memasang telinga = mendengar-dengarkan kabar

j. alas perut = sarapan


duduk perut = mengandung
membawa perut= datang ke rumah orang untuk makan
buruk perut = mudah kena penyakit
buta perut = asal makan saja; tak peduli rasa makanan

k. tangan besi = tindakan/kekuasaan keras


tangan kanan = pembantu yang utama
tangan dingin = segala yang ditanam, diobati, dan sebagainya selalu berhasil
tangan baik = selalu menang dalam berjudi
tangan turun = selalu kalah dalam berjudi
berat tangan = malas bekerja
buah tangan = barang yang dibawa dari bepergian
hampa tangan = tidak membawa/mendapat apa-apa
makan tangan = kena tinju; beruntung
ringan tangan = suka bekerja
turun tangan = turut campur tangan
berpangku tangan = tidak bekerja apa-apa
l. kaki lima = lantai di muka pintu/di tepi jalan
kaki seribu = berlari ketakutan
kaki telanjang = tidak bersepatu
kaki tangan = pembantu; orang kepercayaan
cepat kaki, ringan tangan = suka membantu

m. bertukar bulu = bertukar pendapat


tidak memandang bulu = tidak memilih-milih kedudukan seseorang
memperlihatkan bulunya = memperlihatkan keadaan yang sebenarnya
berbulu mata melihat = merasa benci sekali
berbulu hatinya = suka mendengki

1.2 Idiom dengan Kata Indera


dingin hati = tidak bergembira/tidak bersemangat
perang dingin = perang tanpa senjata, hanya saling menggertak
tidak lekang oleh panas = tidak berubah sedikitpun
uang panas = uang pinjaman dengan bunga yang banyak; uang yang tidak halal
panas rezeki = sukar mencari rezeki
tertangkap basah = tertangkap ketika sedang melakukan kejahatan
sepala-pala mandi biarlah basah = melakukan sesuatu janganlah setengah-setengah
kering kerontang = kering sekali
kurus kering = kurus sekali
kabar yang hangat = kabar yang baru terjadi dan sedang menarik perhatian umum (aktual)
sambutan yang hangat = meriah
pengalaman pahit = pengalaman yang tidak menyenangkan
sepahit semanis = bersama-sama dalam suka dan duka
mendapat kopi pahit = mendapat teguran keras/marah
muka manis = menarik hati
kritik yang pedas = keras dan kejam
merasakan asin garam = senang dan susah dalam hidup
tahu asam garamnya = tahu seluk beluknya
panjang akal = tidak picik; pandai mencari akal
menarik napas panjang = mengeluh
pendek permintaan = singkat umurnya
besar kepala = sombong
besar perut = rakus; lahap
besar cakap = suka membual
pakaian kebesaran = kehormatan
orang kecil = rakyat kebanyakan
tinggi rezeki = sukar mencari rezeki
rendah hati = tidak angkuh
rendah budi = hina
luas pengalaman = banyak pengalaman
sempit hati = lekas marah

1.3 Idiom dengan Warna


merah muka = kemalu-maluan
merah telinga = marah sekali
lampu merah = tanda sesuatu yang membahayakan
jago merah = api kebakaran
buku putih = buku yang berisi keterangan pemerintah mengenai suatu peristiwa politik
berputih tulang = mati
berdarah putih = keturunan bangsawan
hitam di atas putih = dengan tertulis; tidak secara lisan
belum tentu hitam putihnya = ketentuannya
masih hijau = belum berpengalaman
naik kuda hijau = mabuk
lapangan hijau = gelanggang olah raga
lampu hijau = sesuatu yang akan membuat menjadi lancar/lebih baik karena sudah
disetujui/diizinkan
kartu kuning = suatu peringatan dalam sepak bola
mengelabui mata = menipu

1.4 Idiom dengan Nama Benda-benda Alam


jadi bumi langit = orang yang selau diharapkan pertolongannya
dibumihanguskan = dimunaskan/dihancurkan sama sekali
tanah tumpah darah = tanah tempat lahir
gerakan di bawah tanah = gerakan rahasia
makan tanah = miskin sekali
kejatuhan bulan = beruntung besar
menjadi bulan-bulanan = sasaran/tujuan
menentang matahari = melawan orang yang berkuasa
terang bintangnya = beruntung
berbintang naik = mulai mujur
bintang lapangan = pemain yang terbaik
salah air = salah didikan
telah jadi air = habis modalnya/uangnya
pandai berminyak air = pandai bermuka-muka
bersuluh minta api = bertanya tentang sesuatu yang sudah diketahui
semangat berapi-api = berkobar-kobar, bersemangat skali
kabar angin = desas-desus
perasa angin = mudah tersinggung
menangkap angin = sia-sia belaka
hujan jatuh ke pasir = kebaikan yang tidak berbalas
seri gunung = tampak elok jika dilihat dari jauh
rendah gunung tinggi harapan = harapan yang sangat besar
tak lari gunung dikejar = tidak usah tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu yang sudah tentu

1.5 Idiom dengan Nama Binatang


kambing hitam = orang yang dipersalahkan
kelas kambing = kelas paling murah
kuda hitam = pemenang yang tak diduga-duga
mengadu domba = mempertentangkan kita dengan kita sendiri
berkulit badak = tidak tahu malu, tidak berperasaan
tenaga badak = kuat sekali
banteng ketaton = mengamuk dengan hebatnya
akal kancil = tipu muslihat yang sanat licik, sangat cerdik
buaya darat = penjahat; orang laki-laki yang gemar kepada perempuan
ular kepala dua = orang yang munafik, ikut ke sana kemari saja
membebek(membeo) = hanya meniru-niru perkataan/perbuatan orang lain
menantikan kucing bertanduk = menantikan sesuatu yang mustahil
membabi buta = melakukan sesuatu dengan menekat saja
buta ayam = mata kabur pada waktu malam
mati ayam = mati konyol
tidur-tidur ayam = sudah tidur tetapi belum lelap benar
kabar burung = kabar yang tidak boleh dipercaya karena belum pasti kebenarannya
otak udang = bodoh sekali
1.6 Idiom dengan Bagian Tumbuh-tumbuhan
pohon kejahatan = asal mula
batang air = sungai
sebatang kara = hidup seorang diri
bercabang hatinya = tidak hanya satu yang dipirkan
lidah bercabang = kata-katanya tidak dapat dipercaya
lari beranting = lari bersambung(estafet)
berurat berakar = sudah mendalam benar
naik daun = 1) selalu menang/beruntung dalam bermain kartu, judi, dan sebagainya
2) mendapat nasib baik
bunga api = petasan
bunga rampai = kumpulan karangan yang terpilih
bunga kampung = gadis yang tercantik di kampung itu
buah pena = karangan
buah pembicaraan = hasil pembicaraan
biji mata = kekasih

1.7 Idiom dengan Kata Bilangan


bersatu padu = bersatu benar-benar
bersatu hati = seiya sekata
berbadan dua = hamil
tiada duanya = tidak ada bandingannya
telah dua kepalanya = mabuk
mendua hati = ragu-ragu
setengah hati = tidak dengan bersungguh-sungguh
bekerja setengah-setengah = tanggung
jalan tengah = keputusan yang diambil dari dua pendapat secara adil, tidak memihak salah satu
pendapat itu
setengah tiang = pengibaran bendera tanda berduka cita
masuk tiga, keluar empat = membenjakan uang lebih besar dari penghasilannya
pertemuan empat mata = pertemuan hanya dua orang
kaki lima = lantai di muka pinti atau di tepi jalan
tujuh keliling = nama penyakit kepala yang sangat keras
diam seribu bahasa = diam sama sekali, tidak berkata sepatah pun
2. Peribahasa
Peribahasa adalah bahasa berkias berupa kalimat atau kelompok kata yang tetap
susunannya.
2.1 Pepatah
Pepatah ialah sejenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua.
Contoh :
1. Air tenang menghayutkan.(Orang pendiam tetapi berilmu banyak.)
2. Bermain air basah, bermain api hangus, bermain pisau luka.(Barang siapa yang
melakukan pekerjaan yang berbahaya/jahat, tentu akan kena akibatnya.)
3. Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua.(Budi baik tidak akan dilupakan
orang.)
4. Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil bahannya.(Jika besar penghasilan, besar juga
pengeluarannya; tetapi jika kecil penghasilannya, kecil juga pengeluarannya.)
5. Bayang-bayang sepanjang badan.(Apa yang dikerjakan hendaklah disesuaikan dengan
kekuatan diri sendiri.)
6. Setinggi-tinggi terbang bangau, hinggapnya ke kubangan juga.(Walupun ke mana juga
seseorang pergi, kelak tentu kembali ke negeri sendiri.)
7. Ringan sama dijunjung, berat sama dipikul.(Orang yang berkaum keluarga/bersahabat
harus seiya sekata.)
8. Tak ada gading yang tak retak.(semua orang/sesuatu itu tentu ada kurang/celanya
meskipun hanya sedikit.)
9. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.(Pelajaran yang tak sempurna
dituntut, tidak ada gunanya.)
10. Ikut hati mati, ikut rasa binasa.(Barang siapa menurutkan hawa nafsu, tentu akan hancur.)
11. Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah.(Dalam sebarang kerja hendaklah selalu
ingat benar.)
12. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan.(Kasih ibu kepada anak tidak
ada putus-putusnya, tetapi kasih anak kepada ibu kadang-kadang sedikit.)
13. Biar lambat asal selamat, tak lari gunung dikejar.(Dalam mengerjakan pekerjaan tidak
perlu tergesa-gesa, harus ingat agar selamat.)
14. Barang siapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.(Siapa yang mencari tipu
daya yang jahat untuk mencelakakan orang lain, biasanya dia jugalah yang mendapatkan
kesusahan karena tipu dayanya itu.)
15. Mati-mati mandi air basah.(Melakukan sesuatu jangan kepalang tanggung.)
16. Murah dimulut, mahal di timbangan.(Banyak janji tetapi tak ditepati.)
17. Nasi sudah menjadi bubut.(Perbuatan salah yang terlanjur.)
18. Sebab nila setitik rusak susu sebelanga.(Karena kesalahan/cela yang sedikit, rusak
kebaikan yang banyak.)
19. Ukur banyak di badan sendiri.(Mengukur kemampuan orang dengan kemampuan
sendiri.)
20. Panas setahun dihapuskan oleh hujan sehari.(Kebaikan yang banyak hilang oleh
kesalahan yang sedikit.0
21. /Besar pasak daripada tiang.(Belanja lebih besar daripada penghasilan.)
22. Pasar jalan karena diturut, lancar kaji karena diulang.(Pekerjaan yang biasa dikerjakan
tentu mahir.)
23. Rambut sama hitam, hati masing-masing.(Kesukaan setiap orang tidak sama.)
24. Tiada rotan akar pun jadi.(Jika tidak ada yang baik, yang kurang baik pun dapat
digunakan.)
25. Mati semut karena gula.(Manusia dapat dikuasai dengan kata-kata manis.)

2.2 Perumpamaan
Perumpamaan ialah sejenis peribahasa yang berisi perbandingan. Biasanya menggunakan
kata seperti kata : seperti, sebagai, laksana, bagai(kan), bak,dan sebagainya.
Contoh :
1. Bagai air di daun talas.(Orang yang tak tetap pendirian.)
2. Seperti anak ayam kehilangan induk.(Suatu kaum/keluarga yang terpecah-pecah karena
ditinggalkan oleh orang yang menjadi tempat bergantung.)
3. Seperti anjing berebut tulang.(Hal orang yang tamak memperebutkan harta.)
4. Bagai air dengan tebing.(Hal orang yang sangat kokoh bersahabat dan bertolong-
tolongan.)
5. Seperti bulan dengan matahari.(Hal orang yang sudah sepadan/sejodoh.)
6. Bagai bumi dengan langit.(Hal orang/barang yang jauh sekali bedanya.)
7. Laksana kera dapat bunga.(Hal orang yang tak tahu menghargai barang yang bagus.)
8. Hati bagai baling-baling.(Pikiran yang tidak tetap.)
9. Bagai hujan jatuh ke pasir.(Berbudi baik kepada orang yang tidak tahu membalas guna,
tentu saja tak kehilangan baginya.)
10. Laksana burung dalam sangkar.( Seseorang yang terikat oleh keadaan.)
11. Bagai diiris dengan sembilu.(Hati yang sangat pedih.)
12. Bagai kerakap di atas batu, hidup enggan mati tak mau.(Hal orang yang sudah menderita
sekali.)
13. Bagai api dengan asap. Bagai kuku dengan daging.(Kasih sayang yang sangatn akrab.)
14. Bagai kucing dibawakan lidi.(Hal orang yang dalam ketakutan.)
15. Bagai makan buah simalakama, dimakan ibu mati, tak dimakan bapak mati.(Serba sulit
dalam menentukan sikap/tindakan.)
16. Bagai menentang matahari.(Melawan pendapat orang yang lebih berkuasa tentu akhirnya
kalah.)
17. Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk.(Orang yang berilmu tinggi tidak akan
menyombongkan dirinya.)
18. Seperti pinang dibelah dua.(Hal dua orang yang serupa benar.)
19. Seperti pungguk merindukan bulan.(Mengharap-harapkan sesuatu yang tak mungkin
tercapai.)
20. Bagai rambut dibelah tujuh. Bagai rambut dibelah seribu.(Sesuatu yang sangat
sedikit/kecil.)
21. Bagai berumah di tepi tebing.(Selalu dalam kekhawatiran.)
22. Seperti rusa masuk kampung.(Keheran-heranan karena belum pernah melihat.)
23. Seperti api dalam sekam.(Kejahatan yang berlaku deangan diam-diam.)
24. Ditatang bagai minyak penuh.(Sangat dikasihi, dipelihara dengan hati-hati.)
25. Seperti telur di ujung tanduk.(Dalam keadaan yang mengkhawatirkan/berbahaya.)

2.3 Pemeo
Pemeo ialah jenis peribahasa yang dijadikan semboyan.
Contoh :
1. Patah tumbuh, hilang berganti.
2. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
3. Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah.(Daripada hidup
menanggung malu, lebih baik mati.)
4. Tak emas bungkal diasah, tak air talang dipancung.(Segala daya upaya dilakukan, asal
yang dicita-citakan tercapai.)
5. Esa hilang, dua terbilang.(Tetap hati mengerjakan suatu pekerjaan yang berbahaya.)
6. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.
Laba sama dibagi, rugi sama dirjuni.
(Seiya sekata, senasib sepenanggungan.)
7. Patah sayap, bertongkat paruh.(Tidak berputus asa.)
8. Daripada berputih mata, lebih baik berputih tulang.(Daripada hidup menanggung malu,
lebih baik mati.)

Anda mungkin juga menyukai