Anda di halaman 1dari 6

Amaedola (pepatah) peribahasa Nias

1. Abakha
Abakha nam nasi ebua nam noyo, so sa zu' a su'a sinado (dalam air laut,
besar sungai oyo, tetapi ada ukuran sinado). sinado, tempat bawa air dari seruas
bambu.
- seseorang hendak mempunyai sesuatu barang-barang, harus
mempertimbangkan keadaan dan pendapatannya.
2. Abas
No abas ba ihanui na sa teu
(sudah basah dan ditimpa hujan lagi)
- Kemalangan yang berumpuk-tumpuk.
3. Abila
. Abila gae aki gowi, afat na lafangami. (Pisang yang bungkuk dan ubi yang
bengkok, jadi patah kalau diluruskan)
- Kebiasaan seseorang susah sekali merobahnya, kalau dipaksakan akan
membawa akibat yang tidak baik.
. Abila Andr aki adl
(bengkok, lengkung, bungkuk, dan lurus)
- Orang yang tidak jujur hatinya, umpama hatinya satu yang baik tetapi tiga yang
jahat, tentu tidak bisa dipercaya.
4. Abo'A
Hul abo'a hakhi reziwala, mi fondrou' laga lagania.
(Jika pelepah kelapa jatuh, nampaklah bertambah tingginya)
- seseorang yang melaksanakan pesta perjamuan.
5. Absi
Hede hede ba zabzi, ao'ao ba zafiso, salakha na irongo.
(Panggil orang buta, dan berteriak-teriak kepada orang pekak, tidak mungkin ia
mendengar)
- Orang bodoh dan tolol, bagaimana juga mengajarkannya dan memimpinnya
pasti tidak akan berhasil.
6. Adolu
Ha sabulo ba gadulo
(cuma sendirian dikayu lapuk)
- Anak tunggal dari Bapaknya, sebatang kara.
7. Adl
Na adl geu ba labe'e dela, ba na abila ba labe'e fama'
(Kalau kayu lurus dijadikan titi/jembatan dan kalau bengkok dijadikan Fama')
Fama' - bagian rumah adat
- Kepandaian seeorang dapat dipergunakan pada waktunya menurut
keahliannya masing-masing.
8. Adulo
Asala gadulo ba helehele ba fatiti
(Sedangkan telur ditempat simpanannya bisa berlaga)
- Suami istri dan sanak famili sering berselisih dan sebentar berbaikan kembali.
9. Aduwa
Si'ofna aduwa akho da' zi' ofna awai belewa.
(Siapa yang duluan memberi arang, itu yang duluan selesai parangnya)
- Siapa yang duluan bayar uang, itulah yang duluan mendapatkan barang atau
duluan dilayani.
10. Aefa
Hul aefa zumbl dandrawa, no ibka mbanua.
(Seperti keras alat busur perangkap, tegak menghadap ke awang-awang)
- Seorang yang gagal dalam usahanya, tetapi omongannya serasa ada berhasil,
untuk menutupi kegagalannya.
11. Aeru
Skhi aeru moroi na aetu
(Lebih bagus jadi halus daripada jadi putus)
- Permintaan yang diberikan sedikit harus diterima daripada tidak dapat apa-apa.
12. Aetu
Aetu dalu ba wamadni
(Putus ditengah karena tarik menarik)
- Perselisihan yang tidak ada yang mau mengalah, akhirnya dapat kerugian
besar.
Si no aetu tahal si l aetu tabase'
(Yang sudah diberikan kita terima, yang belum dikasih kita tunggu)
- Orang yang meminta harus menanti dengan sabar.
13. A'ewo
A'ewo man l muhal l sa'aelaku
(Gadis sampai tua belum kawin)
- Mungkin tak ada yang melamar karena Jujuran.
14. Afat
Afat Gahe nono mbawi tlu rozi wangali, Afat gahe nazese l ae fangali gahe.
(Patah kali anak babi masih tiga ganti, patah kali burung nazese)
- Orang kaya dapat kerugian tidak jadi soal baginya, karena masih banyak lagi
hartanya. Tetapi orang miskin dapat kerugian sangat terasa . Orang banyak anak
kalau mati seorang masih banyak lagi, orang kematian satu anak tunggal sangat
susah karena tidak ada yang akan meneruskan keturunan.
15. Afeto
Afeto na tra famera idan ndrima(Kalau terlalu diperas air asam akan menjadi
pahit)
- Kalau terlalu didesak memajukan sesuatu permintaan, akan mendapat akibat
yang tidak baik.
Afi
Mohombo hombo l afi manuge l bagi mbisi.
(Terbang-terbang tanpa sayap, hingga tak ada ujung betis)
- Orang rendah dan miskin hendak menyamakan dengan orang yang tinggi dan
kaya, tentu tidak bisa.








Amaedola ba Li Niha atau Peribahasa dalam Bahasa Nias.
Sumber Data: Hasil interview kepada JAMALUDIN HALAWA (alias
Ama Wati Halawa)-MIGA-GUNUNGSITOLI.
1. Hul latawi mboro'e, ebua hg moroi ba gi'o = Lebih baik
menyelesaikan masalah secara kekeluargaan daripada menunggu pihak
yang berwajib untuk bertindak/ menyelesaikannya.
2. Hul zogohi boro'e, fatambu nigohi ba fatambu zogohi. =Baik yang
kalah maupun yang menang, sama-sama menanggung akibat/ resiko.
3. Hul mbaewa ba dete gahe, u'ewa gi ba ahegu tou, ba l gi u'ewa
ba ahulua = Keragu-raguan dalam mengambil suatu keputusan dalam
sesuatu hal, karena telah diselimuti oleh berbagai pertimbangan.
4. Hul zigi sitoba'a lela = Seseorang yang tidak berani mengungkapkan
sesuatu.
5. Wura-wura si l motutu bu'u, mangawuli khgu hanu-hanu = Semua
apa yang telah diucapkan/ diperbuat oleh seseorang akan dirasakannya
sendiri akibatnya.
6. All nafo na no munganga, ahori g na no mu'a, awai zi l mondri
zi l taya ha taromali si sambua = Berbuat baik kepada seseorang
merupakan mahkota yang agung dalam hidup.
7. Hul La'ewa nidan ba ifuli fahal-hal = Rasa kepersaudaraan itu
sangat kuat dan susah untuk dipecahbelahkan meskipun banyak hal yang
merupakan tantangan di antara kehidupan orang yang bersaudara.
8. Hul latunu go'o ba dumri samsa zamabli, felendrua zanri-
nri = Apa bila ada suatu pertikaian/pertengkaran/ masalah di antara dua
pihak, maka dari keseluruhan jumlah pihak ketiga yang datang, hanya satu
orang yang hendak memberikan solusi namun ratusan orang berkehendak
untuk memanas-manaskan/ mengobarkan api permasalahan.
9. Mu'ogri mbalugu bi sbi, foriti-riti man.= Menakut-nakutkan
seseorang dengan maksud tak sungguhan.
10. Skhi wame'e skhi wanou', awai zimr zimate = Keputusan
yang baik dan benar akan selalu diakui dan diindahkan.
11. Solalau niasa, solalau tufo, ha elungu ba mbrta ba elungu ba
hogu. = Pikirkanlah lebih dulu apa yang hendak kamu lakukan sebelum
melakukan sesuatu hal, supaya kamu tidak meraba-raba lagi apa yang
semestinya anda perbuat kemudian. (Juga: Turutilah peraturan supaya
kamu tak mendapat banyak masalah di kemudian hari).
12. Hul geu safat hogu = Seseorang yang tak punya semangat dan
atau harapan dalam hidupnya.
13. Akha mate mbaewa, si radi naw = Meskipun semuanya habis
untuk sesuatu hal, namun apabila hasilnya setimpal dengan hal itu, maka
itupun tidak akan dikatakan "merugikan".
14. Kauko ba hili kauko ba ndraso, faolo ndra'ug ba ufaolo gi
ndra'o, faoma ita fao-fao. = Mari kita saling menghargai (pendapat)
sesama supaya suatu permasalahan dapat terselesaikan dengan
kesepakatan bersama dan adil.
15. Bi auko dd dalimbo ba bi obu'u dd landrta. = Hargailah
perasaannya, sudah tahu dia sedang susah (sedih), tak usah lagi menambah
beban pemikirannya.
16. Simanga howu hao, inganga-nganga bawa ba irongo talinga. =
Sesungguhnya orang itu sudah tahu, namun masih mau lagi menanyakan
hal itu. (dah tau, tapi masih kepingin nanya terus)
17. Nifo'awi-awi lahagu, no i'orodug hogu fabaya mbr ba
ifabaya-baya' khgu dalu. = Orang yang munafik (penipu), selalu
berkata manis, sok sopan dan berlagak jujur namun semuanya itu adalah
omong kosong.
18. No te'io mbai helua ba no te'io mbai mbgi = Seseorang yang
suka mengatakan hal-hal yang kurang baik kepada orang lain.
19. Idan ba nasoa ba idan ba sere. Hana na olotu ba na so gere
ba ohahau = Meskipun suasana tidak menyenangkan atau kacau ketika
ada masalah, tetapi bila orang yang ditakuti/disegani datang , maka
semuanya akan tenang dan kembali seperti semula.
20. Mana hili na lakhao ba ahori, mendrua man ni'a ma'kh. =
Jangan hanya tergantung pada harta yang sudah dimiliki, karena suatu
waktu itu juga bisa habis bila hanya diam dan menunggu tanpa berkerja
atau berusaha.
21. So doho, dozi bu'u hili so nono laosi = Bila ada uang, maka
keinginan dapat tercapai dengan mudah (Juga bisa dikatakan: Ada uang,
abang sayang...huhuii..)
22. Bi fagokh na l bago = Tak perlu banyak omongan/pembicaraan
bila tak pernah ada bukti nyatanya.
23. Famuwusi dgi lsu = Bekerja keras (banting tulang)
24. Bi fabu'u aya ndraono lawere, fawere-were dania = Tak usah
berjanji kalau tak mampu ditepati, karena janji adalah hutang.
25. Gofu hezoso mi lsu ba igo'-go' ia uliho = Sifat dan perilaku
itu akan selalu dibawa-bawa kemanapun perginya.

Anda mungkin juga menyukai