Anda di halaman 1dari 10

1.

1 Latar Belakang
Gigitan dan cakaran binatang yang sampai merusak kulit kadang kala
dapat mengakibatkan infeksi. Beberapa luka gigitan perlu di tutup dengan
jahitan, sedangkan beberapa lainnya cukup di biarkan saja dan sembuh dengan
sendirinya. Gigitan binatang (terutama oleh binatang liar) dapat menularkan
penyakit rabies, penyakit yang berbahaya terhadap nyawa manusia.
Kelelawar, musang juga anjing menularkan sebagian besar kasus rabies.
Sebagian binatang memiliki bisa (racun) yang berfungsi untuk melindungi
dirinya dan berfungsi untuk menaklukkan mangsanya, banyak kasus terkena
racun dari binatang berbisa ini dapat diatasi dengan baik apabila berhasil
ditangani sejak dini, diantara binatang berbisa itu adalah ular, lipan dan ikan
sejenis ikan lele (sembilang).

A. Pengertian Gigitan Binatang


Gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang
tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang
mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua
jenis;yang berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya
resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.
Seseorang yang tergigit mempunyai resiko terinfeksi.
Pada umumnya bila tergigit binatang, perlu mendapatkan pemeriksaan
medis, Gigitan binatang termasuk dalam kategori racun yang masuk
kedalam tubuh melalui suntikan. Gigitan bintang atau sengatan serangga dapat
menyebabkan nyeri yang hebat dan atau pembengkakan. Kesadaran akan
penyebab dari gigitan dan sengatan ini dapat mengurangi atau mencegah
timbulnya korban. Pengetahuan tentang penanganan yang cepat dari tindakan
pertolongan pertama dapat mengurangi parahnya cedera akibat gigitan dan
sengatan tersebut dan menjaga penderita dari sakit yang parah.
B. Gigitan Binatang
1. Gigitan Binatang Darat
a. Gigitan Anjing, Kucing, Kera, tikus, dll
Bahaya rabies (penyakit anjing gila) tidak segera mengancam
kecuali bila gigitan terjadi di kepala atau di leher. Gigitan anjing
biasanya “lebih bersih” dibandingkan dengan gigitan binatang
lainnya. Bekasnya tidak begitu dalam dan mudah dibersihkan.Dapat
menyebabkan luka memar yang hebat dan infeksi, serta robekan
dari jaringan.
Gigitan kucing dapat membawa akibat yang lebih serius.
Bahaya infeksi jauh lebih besar daripada gigitan anjing. Bekas gigitan
kucing biasanya dalam dan dapat mengenai urat-urat, atau masuk
rongga sendi, terutama kalau di tangan. Maka infeksi yang
ditimbulkannya akan lebih hebat.
Gigitan tikus dapat menjalarkan beberapa jenis penyakit, antara
lain demam tinggi. Orang Jepang mengatakannya demam Sodoku.
Tanda dan gejala:
a) Sakit kepala
b) Demam
c) Kejang-kejang
d) Kemungkinan rabies
Penanganan
a) Amankan iri dan lingkungan sekitar.
b) Nilai keadaan dari airway, breating, dan sirkulasi (ABC).
c) Cuci luka dengan air mengalir dan sabun atau larutan deterjen.
d) Imobilisasikan bagian yang di gigit/ luka tersebut.
e) Berikan SAR (serum anti rabies) bila ada.
f) Bila dapat lakukan penangkaan binatang yang menggigit
untuk identifikasi.
g) Segera bawa penderita ke Rumah Sakit.
b. Gigitan Arthropoda (laba-laba, Tawon, Kelabang, Kala)
Gigitan atau sengatan dari berbagai jenis serangga, laba-laba,
kala dan kelabang, walaupun tidak  selalu membahayakan jiwa, dapat
menimbulkan reaksi alergi yang gawat dan bahkan kadang-kadang
dapat berakibat fatal. Musibah yang diderita dapat akibat dari gigitan,
pagutan, sengatan, atau mungkin hanya sentuhan binatang atau bagian
tubuhnya.
Tanda dan gejala
a) Bengkak dan keerahan di daerah gigitan
b) Gatal-gatal
c) Nyeri dan terasa panas
d) Demam, menggigil, kdang disertai sulit tidur
e) Dapat terjadi syok 
Penanganan
a) Aman diri dan lingkungan sekitar.
b) Nilai keadaan dari airway, breating, dan sirkulasi (ABC).
c) Tenangkan penderita.
d) Ambil segatnya kalau nampak (hati-hati saat mencabut jangan
sampai menekan kantung bias/kelenjar bias).
e) Cuci daerah gigitan dengan air sabun atau alcohol 70 % atau
antiseptic.
f) Kompres dingin (kompres es).
g) Imobilisasikan daerah yang tergigit
h) Berikan antihistamin jika reksi ringan.
i) Berikan Adrenalin 0,5 mg IM, jika reaksi berat.
j) Dapat berikan penawar sakit (ponstan atau tramadol dsb)
k) Bawa segera ke Rumah Sakit.
c. Gigitan kelelawar
Kelelawar dapat membawa kuman rabies. Oleh karena itu, jika
digigit kelelawar bahaya rabies juga harus dipikirkan.
Tindakan pertolongan :
a) Kalau mungkin, tangkaplah binatang yang menggigit untuk 
diobservasi selama satu minggu, apakah terjangkit rabies atau
tidak.
b) Basuhlah luka gigitan itu dengan air mengalir dan sabun atau obat
antiseptik (pembunuh kuman). Tutuplah dengan kasa steril.
d. Sengatan kalajengking
Binatang ini tergolong serangga yang mempunyai racun pada
ujung ekornya. Racun dimasukkan oleh ekor serangga ke kulit,
sehingga pada saat itu juga, orang yang disengat kalajengking merasa
kesakitan. Beberapa jam kemudian racun itu dierap dan masuk
kedalam darah, sehingga menimbulkan.
Tanda dan Gejala
a) Gelisah
b) Mual
c) Muntah
d) Haus
e) Sakit perut
Bila kalajengking menyengat anak-anak, dapat menimbulkan
kematian, yang di dahului dengan sesak napas, sianosis, kelumpuhan,
kejang-kejang, syok, mengigau, dan pingsan.
Akibat sengatan kalajengking pada orang dewasa biasanya
tidak  begitu hebat. Pengobatannya hanya simtomatis. Pada luka
bekas gigitan di beri kompres ammonia, bikarbonas natrikus atau
kalamin lasio. Bila ada kejag-kejang, di beri sedative, misalnya valium
atau luminal.
2. Gigitan Binatang Air
a. Gigitan Trigonid
Terdapat di perairan laut dangkal. Biasanya penderita terkena
sangat trigonid di sebabkan menginjak atau bersentuhan dengan bahan
dengan bagian tubuh binatang tersebut
Tanda dan gejala
a) Timbul rasa nyeri dalam 90 menit
b) Rasa panas di iaerah gigitan
c) Pusing bahkan terkadang sampai tidak sadar (pingsan).
Penanganan
a) Aman diri dan lingkungan sekitar
b) Nilai keadaan dari airway, breating, dan sirkulasi (ABC).
c) Tenangkan penderita
d) Cabut duri babi yang menusuk
e) Rendam bagian yang tergigit dalam air hangat.
f) Bersihkan luka dan imobilisasi daerah luka.
b. Gigitan ubur-ubur
Kelompok hewan-hewan laut ini menimbulkan cedera dengan
sengatan dari sel-sel penyengat dari alat-alat penangkap (tentakel-
tentakel)-nya yang menyebabkan rasa panas terbakar dan sedikit
perdarahan ada kulit. Ubur-ubur ada banyak jenisnyadan hidup di
daerah tropis. Racun ubur-ubur di buat oleh beribu-ribu duri halus
yang terdapat di permukaan badannya. Bila duri halus itu di sentuh
oleh perenang di laut, ubur-ubur akan menyuntukkan racun melalui
duri halus itu. Kulit yang bersentuhan dengan duri ubur-ubur, akan
merasa gatal bercampur panas. Beberapa menit kemudian akan timbul
urtikaria yang dapat berubah menjadi (lepuh-lepuh visikel). Perasaan
sakit biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa jam, tetapi dapat
kambuh lagi beberapa hari kemudian.
Tanda dan gejala
a) Rasa panas dan terbakar serta sedikit perdarahan pada kulit.
b) Urtikaria
c) Mual
d) Muntah
e) Kejang otot
f) Syok 
g) Kesulitan bernafas
h) Keluar air mata terus-menerus
i) Mata menjadi merah bengkak, pupil melebar
Penanganan
a) Aman diri dan lingkungan sekitar
b) Nilai keadaan dari airway, breating, dan sirkulasi (ABC).
c) Bebaskan anggota badan yang cedera dari tentakel-tentakel dengan
handuk basah.
d) Cuci luka dengan larutan Aromatic Ammonia Spirit atau alcohol
70%
e) Berikan 10 ml larutan Na Glukonat.
f) Asang tourniket dan berikan antidote Sea Wasp Antivenome
(SWA) bila ada
g) Bawa segera ke rumah sakit
c. Gigitan ikan pari (Sting ray)
Kelompok hewan-hewan laut ini menyuntikkan racunnya
dengan menusukkan duri-duri /jarum-jarumnya. Bentuk badannya
pipih seperti cakram dengan ekor menyerupai cambuk. Pada ekor itu
terdapat satu atau lebih duri yang berbisa. Bila ada orang yang
menginjak  badan ikan pari, ekornya akan memecut sambil
memasukkan durinya. Orang yang terkena duri ikan pari dalam 10
menit merasa sakit di sekitar tusukan itu. Makin lama perasaan sakit
itu akan makin bertambah hebat dan menjalar keseluruh anggota badan
yang tertusuk.
Perasaan sakit biasanya berlangsung antara 6  – 48 jam, lalu
berkurang. Luka yang ditimbulakan berupa luka tusuk atau lasersi.
Untuk  mengeluarkan duri dalam daging, biasanya diperlukaninsisi.
Setelah duri di keluarkan biasanya luka akan membengkak, maka dari
itu  jangan dilihat lang sung, cukup d i kompres denga nantiseptic
(betadin ). Bila peradangan telah tenang, barulah dilakukan penjahitan
sekunder.
Tanda dan gejala
a) Pembengkakan
b) Mual, muntah dan diare
c) Tekanan darah menurun,
d) Berkeringat
e) Jantung berdenyut tidak teratur
f) Kadang-kadang bisa menimbulakan kematian.
g) Kejang-kejang bahkan terkadang di sertai kelumpuhanotot-otot.
Penanganan
a) Aman diri dan lingkungan sekitar
b) Nilai keadaan dari airway, breating, dan sirkulasi (ABC).\ 
c) Bersihkan luka dengan sabun dalam air hangat selam 30-60 menit.
Cara ini efektif untuk me-nonaktifkan racun yang tidak panas
d) Bawa segera ke rumah sakit
d. Gigitan Gurita (  Blue Ringed Octop us)
Gurita tidak akan menggigit kecuali terinjak atau di ganggu.
Gigitannya sangat beracun dan seringkali menimbulakan kematian.
Tanda dan gejala
a) Kegagalan nafas secara progresif terjdi dalam 10-15menit.
b) Luka bekas gigitan kecil, tidak terasa nyeri yang mungkin
berwarna merah dan benjolan (tampak seperti meleuh berisi
darah).
c) Kehilangan rasa raba (di mulai sekitar mulut dan leher).
d) Mual, muntah
e) Kesulitan menelan
f) Kesulitan bernafas
g) Gangguan penglihatan
h) Inkoordinasi
i) Kelumpuhan otot
j) Pernapasan berhenti
k) Denyut nadi berhenti
l) Dapat diikuti kematian
Penanganan
a) Aman diri dan lingkungan sekitar
b) Nilai keadaan dari airway, breating, dan sirkulasi (ABC).
c) Tenangkan penderita
d) Bersihkan/cuci luka bekas gigitan dengan air hangat
e) Lakukan pressure imobilisasi pada bagian yang cidera
f) Monitor tanda-tanda vital
g) Lakukan RJP jika diperlukan
e. Gigitan lintah
Ludah lintah mengandung zat anti pembekuan darah.
Darahakan terus mengalir keluar dan masuk ke perut lintah.
Tanda dan Gejala
a) Pembengkakan
b) Gatal
c) Kemerahan.
Tindakan pertolongan
a) Dengan hati-hati lepaskanlah lintah dari tempat ia menggigit.
b) Menyiram minyak atau air tembakau ke tubuh lintah, akan
membantu mempercepat usaha melepaskan gigitan lintah.
c) Apabila ada tanda-tanda reaksi kepekaan seperti tersebut di atas,
cukup digosok dengan obat atau salep anti gatal biasa.
f. Ikan Hiu
Ikan hiu, disamping dapat menggigit manusia, ada pula yang
mengeluarkan racun. Ikan hiu yang beracun mempunyaisirip di
punggungnya. Ikan hiu yang mengandung racun adalah born shark,
memunyai sirip di punggung yang berhubungan dengan kelenjar
pembuat racun. Orang yang tertusuk sirip beracun ikan hiu ini,
Tanda dan Gejala
a) Sakit yang berlangsung beberapa jam
b) Daerah tusukan itu menjadi merah dan bengkak 
c) Dapat menimbulkn kematian.
Pengobatan hanya simptomatis dan luka gigitan dirawat
sepertiluka gigitan lainnya.

C. Prinsip Penatalaksanaan Gigitan Binatang


Prinsip penatalaksanaan pada penderita dengan gigitan binatang sama
dengan pentalaksanaan pada penderita keracunan. Yang harus selalu
diperhatikan pada penderita keracunan maupun gigitan binatang hendaknya
selalu monitor dan catat setiap perubahan-perubahan yang terjadi (ABC).
A. Kesimpulan
Gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang
tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang
mengancam keselamatan jiwanya. Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan
binatang lebih besar dari pada luka biasa. Pada umumnya bila tergigit
binatang, perlu mendapatkan pemeriksaan medis, gigitan binatang termasuk
dalam kategori racun yang masuk kedalam tubuh melalui suntikan. Gigitan
binatang atau sengatan serangga dapat menyebabkan nyeri yang hebat dan
pembengkakan
Kesadaran akan pemyebab dari gigitan dan sengatan ini dapat
mengurangi atau mencegah timbulnya korban. Pengetahuan tentang
penanganan yang cepat dan tindakan pertolongan pertama dapat mengurangi
parahnya cedera akibat gigitan dan sengatan tersebut dan menjaga penderita
dari sakit yang parah. Gigitan Arthropoda ambil segatnya kalau Nampak
kompres dingin dapat berikan penawar sakit basuhlah luka gigitan itu dengan
air mengalir dan sabun atau obat antiseptik pusing bahkan terkadang sampai
tidak sadar bersihkan luka dan imobilisasi daerah luka. Gigitan gurita luka
bekas gigitan kecil, tidak terasa nyeri yang mungkin berwarna merah dan
benjolan kehilangan rasa raba dapat menimbulkan kematian.
Pengobatan hanya simptomatis dan luka gigitan dirawat seperti luka
gigitan lainnya. Prinsip penatalaksanaan pada penderita dengan gigitan
binatang sama dengan penatalaksaan pada penderita keracunan. Yang harus
selalu diperhatikan pada penderita keracunan maupun gigitan binatang
hendaknya selalu monitor dan catat setiap perubahan-perubahan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai