Anda di halaman 1dari 3

A.

Kebutuhan Masyarakat
a. Pakaian
b. Selimut
c. Obat-obatan / Vitamin
d. Makanan dan air mineral
e. Lmpu tembak
f. Pampers dan susu formula

B. Instansi yang terkait


a. Kepolisian / TNI
b. SAR
c. Dinas Sosial
d. Dinkes

C. Peran Perawat
1. Peran Perawat di Rumah Sakit yang Terkena Dampak Bencana
Peran perawat di Rumah Sakit yang terkena bencana (ICN, 2009) yaitu :
a. Sebagai manager, perawat mempunyai tugas antara lain : mengelola
pelayanan gawat darurat, mengelola fasilitas, peralatan, dan obat-
obatan live saving, mengelola administrasi dan keuangan UGD,
melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gadar, melakukan
koordinasi dengan unit RS lain.
b. Sebagai Leadership, memilki tugas untuk : mengelola tenaga medis,
tenaga keperawatan dan tenaga non medis, membagi jadwal dinas.
c. Sebagai pemberi asuhan keperawatan (care giver), perawat harus
melakukan pelayanan siaga bencana dan memilah masalah fisik dan
psikologis yang terjadi pada pasien.

2. Peran Perawat di Pusat Evakuasi


Di pusat evakuasi perawat mempunyai peran sebagai :
a. Coordinator, berwenang untuk : mengkoordinir sumber daya baik
tenaga kesehatan, peralatan evakuasi dan bahan logistik,
mengkoordinir daerah yang menjadi tempat evakuasi.
b. Sebagai pelaksana evakuasi : perawat harus melakukan transportasi
pasien, stabilisasi pasien, merujuk pasien dan membantu penyediaan
air bersih dan sanitasi di daerah bencana.

3. Peran Perawat di Klinik Lapangan (Mobile Clinik)


Peran perawat di klinik berjalan (Mobile Clinic) adalah melakukan :
triage, penanganan trauma, perawatan emergency, perawatan akut,
pertolongan pertama, control infeksi, pemberian supportive, palliative.

4. Peran Perawat di Puskesmas


Peran perawat dipuskesmas saat terjadi bencana adalah melakukan :
perawat pasien ringan, pemberian obat ringan, merujuk pasien.

Sedangkan fungsi dan tugas perawat dalam situasi bencana dapat


dijabarkan menurut fase dan keadaan yang berlaku saat terjadi bencana,
a. Fase pra bencana
 Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan
dalam penanggulangan ancaman bencana untuk setiap fasenya
 Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan,
organisasi lingkungan, palang merah nasional, maupun lembaga-
lembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan
simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana kepada
masyarakat.
 Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk
meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana
yang meliputi hal-hal berikut :
a. Usaha pertolongan diri sendiri (pada masyarakat tersebut)
b. Pelatihan pertolongan pertama pada keluarga seperti menolong
anggota keluarga yang lain
c. Pembekalan informasi tentang bagaimana menyimpan dan
membawa persediaan makanan dan penggunaan yang aman.
d. Perawat juga dapat memberikan beberapa alamat dan nomor
telepon darurat seperti dinas kebakaran, rumah sakit, dan
ambulans.
e. Memberikan informasi tempat-tempat alternative
penampungan dan posko-posko bencana
f. Memberikan informasi tentang perlengkapan yang dapat
dibawa seperti pakaian seperlunya, radio portable, senter
beserta baterainya, dan lainnya.

b. Fase bencana
 Bertindak cepat
 Do not promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun
dengan pasti, dengan maksud memberikan harapan yang besar
pada para korban selamat
 Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukan
 Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan
 Untuk jangka panjang, bersama-sama pihak yang terkait dapat
mendiskusikan dan merancang master plan of revitalizing,
biasanya untuk jangka waktu 30 bulan pertama

c. Fase pasca bencana


 Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik,
sosial, dan psikologis korban
 Stress psikologis yang terjadi dapat terus berkembang hingga
terjadi post traumatic stress disorder (PTSD) yang merupakan
sindrom dengan tiga kriteria utama. Pertama, gejala trauma pasti
dapat dikenali. Kedua, individu tersebut mengalami gejala ulang
traumanya melalui flashback, mimpi, ataupun peristiwa-peristiwa
yang memacunya. Ketiga, individu akan menunjukkan gangguan
fisik. Selain itu, individu dengan PTSD dapat mengalami
penurunan konsentrasi, perasaan bersalah, dan gangguan memori.
 Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait
bekerja sama dengan unsur lintas sector menangani masalah
kesehatan masyarakat pasca gawat darurat serta mempercepat fase
pemulihan menuju keadaan sehat dan aman.

Anda mungkin juga menyukai