Makalah Populasi Dan Sampel Metodologi P
Makalah Populasi Dan Sampel Metodologi P
METODOLOGI PENELITIAN
Disusun Oleh :
Qoimatullailiah (16027054)
Surya Habibi Sitompul (16027057)
Yahya Hidayatullah Aifi (16027063)
Dosen Pembimbing :
Drs.Yusron Wikarya, M.Pd
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud
mengungkapkan rahasia ilmu secara obyektif, dengan dibentengi
bukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Penelitian merupakan proses
kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara tersendiri
sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi
tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang
dipertanyakan sebelumnya.
Salah satu bagian dalam desain penelitian adalah menentukan
populasi dan sampel penelitian. Kegiatan penelitian banyak
dilakukan dengan penarikan sampel, karena metode penarikan
sampel lebih praktis, biayanya lebih hemat, serta memerlukan
waktu dan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode
sensus. Penentuan sampel dari suatu populasi, disebut sebagai
penarikan sampel.
Penelitian yang memakai sampel untuk meneliti atau menyelidiki
karakteristik objek penelitian, dilakukan dengan beberapa alasan
antara lain objek yang diteliti sifatnya mudah rusak, objek yang
diteliti bersifat homogen, tidak mungkin meneliti secara fisik seluruh
objek dalam populasi, untuk menghemat biaya, untuk menghemat
waktu dan tenaga, serta keakuratan hasil sampling.
Dalam penelitian yang menggunakan sampel sebagai unit
analisis, baik pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan
penelitian dengan pendekatan kualitatif, setidaknya terdapat dua
hal yang menjadi masalah atau persoalan yang dihadapi, yaitu
pertama, bahwa persoalan sampling adalah proses untuk
mendapatkan sampel dari suatu populasi. Di sini sampel harus
benar-benar bisa mencerminkan keadaan populasi, artinya
kesimpulan hasil penelitian yang diangkat dari sampel harus
merupakan kesimpulan atas populasi. Sehingga masalah yang
dihadapi adalah bagaimana memperoleh sampel yang
representatif, yaitu sampel yang dapat mewakili elemen lain dalam
populasi atau mencerminkan keadaan populasi. Kedua, masalah
yang dihadapi dalam penelitian yang menggunakan sampel
sebagai unit analisis adalah tentang bagaimana proses
pengambilan sampel dan berapa banyak unit analisis yang akan
diambil. Sehingga masalah yang dihadapi diantaranya teknik
penarikan sampel manakah yang cocok dengan karakteristik
populasi, tujuan dan masalah penelitian yang akan dikaji. Selain itu
berapa banyak unit analisis atau ukuran sampel (sample size) yang
akan dilibatkan dalam kegiatan penelitian. Berdasarkan pengertian
diatas, maka makalah ini membahas materi mengenai populasi dan
sampel dalam penelitian kuantitatif.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud pengertian populasi dan sampel?
2. Apa saja manfaat-manfaaat sampel
3. Apa saja teknik pengambilan sampel?
4. Bagaimana cara menentukan ukuran sampel?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian populasi dan jenis-jenisnya.
2. Untuk mengetahui pengertian sampel.
3. Untuk mengetahui teknik sampling.
4. Untuk mengetahui cara menentukan ukuran sampel.
BAB II
PEMBAHASAN
B. MANFAAT SAMPEL
Populasi yang jumlahnya tidak terlalu besar, sering juga diteliti secara
keseluruhan tanpa mengambil sampel. Namun kalau jumlah populasi
besar, sebaiknya diambil sampel sebagai bahan kajian. Karena
meneliti sebagian saja sebagai sampel penelitian , mempunyai banyak
manfaat, yaitu:
1. Dapat menghemat biaya, tenaga, fikiran dan waktu peneliti.
2. Meneliti sampel hasil yang diperoleh sama atau hampr sama
dengan meneliti populasi.
3. Data lebih cepat diperoleh dibandingkan dengan meneliti
populasi secara keseluruhan.
4. Dapat menghasilkan gambaran (representative) yang dapat
dipercaya dari seluruh populasi. Misal: tinggi badan di kelas,
rata-rata pendapatan petani, dan lain-lain.
5. Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian.
Presisi adalah ketepatan yang ditentukan oleh perbedaan hasil
yang diperoleh.
6. Sederhana sehingga mudah dilaksanakan.
7. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya
serendah-rendahnya.
Manfaat Sampel adalah untuk memperoleh data yang representative
dalam kaitanya dengan populasi yang menjadi sasaran penelitian. Bila
metode pengambilan sampel yang dipakai tepat, diharapkan individu-
individu sampel yang diobservasi maupun mewakili seluruh anggota
populasi dan mampu memberi informasi yang terkait dengan populasi
yang diteliti. Informasi yang diperoleh akan menjadi bahan baku bagi
pengambilan keputusan. Dalam hal ini agar informasi yang diperoleh
bisa memenuhi tujuan tersebut dibutuhkan ketepatan dari data yang
dikumpulkan. Agar data yang diambil berguna maka data tersebut
haruslah objektif (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya),
representative (mewakili keadaan yang sebenarnya), variasinya kecil,
tepat waktu dan relevan untuk menjawab persoalan yang sedang
menjadi pokok bahasan.
C. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
1. Probability/Random Sampling.
Syarat pertama yang harus dilakukan untuk mengambil sampel
secara acak adalah memperoleh atau membuat kerangka sampel
atau dikenal dengan nama “sampling frame”. Yang dimaksud
dengan kerangka sampling adalah daftar yang berisikan setiap
elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel. Elemen
populasi bisa berupa data tentang orang/binatang, tentang
kejadian, tentang tempat, atau juga tentang benda. Jika populasi
penelitian adalah mahasiswa perguruan tinggi “A”, maka peneliti
harus bisa memiliki daftar semua mahasiswa yang terdaftar di
perguruan tinggi “A “ tersebut selengkap mungkin. Nama, NRP,
jenis kelamin, alamat, usia, dan informasi lain yang berguna bagi
penelitiannya.. Dari daftar ini, peneliti akan bisa secara pasti
mengetahui jumlah populasinya (N). Jika populasinya adalah rumah
tangga dalam sebuah kota, maka peneliti harus mempunyai daftar
seluruh rumah tangga kota tersebut. Jika populasinya adalah
wilayah Jawa Barat, maka penelti harus mepunyai peta wilayah
Jawa Barat secara lengkap. Kabupaten, Kecamatan, Desa,
Kampung. Lalu setiap tempat tersebut diberi kode (angka atau
simbol) yang berbeda satu sama lainnya.
Di samping sampling frame, peneliti juga harus mempunyai
alat yang bisa dijadikan penentu sampel. Dari sekian elemen
populasi, elemen mana saja yang bisa dipilih menjadi sampel?. Alat
yang umumnya digunakan adalah Tabel Angka Random, kalkulator,
atau undian. Pemilihan sampel secara acak bisa dilakukan melalui
sistem undian jika elemen populasinya tidak begitu banyak. Tetapi
jika sudah ratusan, cara undian bisa mengganggu konsep “acak”
atau “random” itu sendiri.
a) Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana
Cara atau teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya
cenderung deskriptif dan bersifat umum. Perbedaan karakter
yang mungkin ada pada setiap unsur atau elemen populasi
tidak merupakan hal yang penting bagi rencana analisisnya.
Misalnya, dalam populasi ada wanita dan pria, atau ada yang
kaya dan yang miskin, ada manajer dan bukan manajer, dan
perbedaan-perbedaan lainnya. Selama perbedaan gender,
status kemakmuran, dan kedudukan dalam organisasi, serta
perbedaan-perbedaan lain tersebut bukan merupakan sesuatu
hal yang penting dan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap hasil penelitian, maka peneliti dapat mengambil
sampel secara acak sederhana. Dengan demikian setiap
unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk
bisa dipilih menjadi sampel. Terdapat 2 pendapat mengenai
metode pengambilan sampel acak sederhana. Pendapat
pertama menyatakan bahwa setiap nomor yang terpilih harus
dikembalikan lagi sehingga setiap sampel memiliki prosentase
kesempatan yang sama. Pendapat kedua menyatakan bahwa
tidak diperlukan pengembalian pada pengambilan sampel
menggunakan metode ini. Namun, metode yang paling sering
digunakan adalah Simple Random Sampling dengan
pengembalian.
Kriteria eksklusi:
b) Accidental Sampling.
Pada metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini,
peneliti mengambil sampel yang kebetulan ditemuinya pada saat
itu. Penelitian ini cocok untuk meneliti jenis kasus penyakit
langka yang sampelnya sulit didapatkan.
Contoh penggunan metode ini, peneliti ingin meneliti tentang
penyakit Steven Johnson Syndrom yaitu penyakit yang merusak
seluruh mukosa atau lapisan tubuh akibat reaksi tubuh terhadap
antibiotik.
c) Quota Sampling
Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan
secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan
secara kebetulan saja.
Misalnya, di sebuah kantor terdapat pegawai laki-laki 60% dan
perempuan 40% . Jika seorang peneliti ingin mewawancari 30
orang pegawai dari kedua jenis kelamin tadi maka dia harus
mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18 orang
sedangkan pegawai perempuan 12 orang. Sekali lagi, teknik
pengambilan ketiga puluh sampel tadi tidak dilakukan secara
acak, melainkan secara kebetulan saja.
d) Snowball Sampling – Sampel Bola Salju
Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan wawancara atau korespondensi. Metode ini
meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan
sampel berikutnya, demikian secara terus menerus hingga
seluruh kebutuhan sampel penelitian dapat terpenuhi.
Dimana :
N = Ukuran sampel
F² = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u= 0
https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-
sampling.html
http://sandimilzam.blogspot.com/2015/06/v-behaviorurldefaultvmlo_71.html