Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Problem Based Learning Project Based Learning

KELOMPOK 6:

1. Muhammad Ade Afriansyah (5191151011)


2. Muhammad Hafiz (5193151013)
3. Lilis Safitri (5191151008)

Dosen Pengampu : Uli Basa Sidabutar S.Kom., M.Pd.

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur atas Kehadirat Allah Swt. Atas segala
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Problem Based Learning dan Project Based Learning”.
Terima kasih kepada Ibu Uli Basa Sidabutar S.Kom., M.Pd. selaku Dosen pengajar yang
telah membimbing kami sehingga makalah Mata Kuliah Strategi Pembelajaran ini dapat kami
selesaikan.

Ucapan Terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini,kami menyadari bahwa didalam proses penulisan makalah
ini masih jauh dalam kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.

Namun demikian kami berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
kami miliki sehingga dapat selesai dengan baik,dan oleh karena itu dengan rendah hati kami
berharap kepada pembaca yang budiman untuk memberi masukan saran dan kritik yang
sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Medan, 19 Oktober 2020


Kelompok 6

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................

A. Latar Belakang...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................

A. Pengertian Problem Based Learning..................................... 3

 Berdasarkan Beberapa Sumber Buku......................... 3

B. Karakteristik Model Pembelajaran PBL............................... 4

 Menurut Pendapat Para Ahli....................................... 4

C. Tujuan Model Pembelajaran PBL......................................... 5

D. Langkah Penggunaan Model Pembelajran PBL................... 6

E. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBL.......... 7

F. Model Pembelajaran Project Based Learning PjBL................ 8

G. Tujuan Project Based Learning............................................. 9

H. Langkah Pembuatan Project Based Learning....................... 10

............................................................................................... 11

BAB III PENUTUP.......................................................................

Kesimpulan dan Saran.......................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Yang melatar belakangi pembuatan makalah ini yaitu merupakan salah satu
pemenuhan atau kewajiban sebagai mahasiswa untuk mengerjakan tugas dari dosen mata
kuliah Strategi Pembelajaran. Selain itu juga pembuatan makalah ini di latar belakangi
atas dasar kemauan untuk tahu terhadap mata kuliah Strategi Pembelajaran, khususnya
mengenai Problem Based Learning dan Project Based Learning.
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sehingga
strategi pembelajaran mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang
saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
pembelajaran dikelas maupun tutorial. Model pembelajaran harus mengacu pada
pendekatan yang akan digunakan, termasuk tujuan-tujuan pembelajaran, lingkungan dan
pengelolahan kelas. Melalui pembelajaran guru dapat membantu peserta didik
mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir dan mengekpresikan ide. Juga
berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran, terkhusus mengenai Model
pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning.

1
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang di angkat dalam makalah ini yaitu :


 Apa itu Problem dan Project Based Learning ?
 Pengertian Problem dan Project Based Learning menurut para ahli ?
 Langkah-langkah pengerjaan Problem dan Project Based Learning ?
 Tujuan Problem dan Project Learning ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini yaitu :


 Mahasiswa mampu mendeskripsikan tentang Problem dan Project Based
Learning.
 Mahasiswa mampu memahami karakteristik dari Problem dan Project Based
Learning.
 Mahasiswa mampu memahami tujuan dari Problem dan Project Based
Learning.
 Mahasiswa mampu memahami Langkah-langkah dari Problem dan Project
Based Learning.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran PBL 

Problem Based Learning (PBL) dalam bahasa Indonesia disebut Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM) merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk
melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi
segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.

Model PBL dikembangkan berdasarkan konsep-konsep yang dicetuskan oleh Jerome


Bruner. Konsep tersebut adalah belajar penemuan atau discovery learning. Konsep tersebut
memberikan dukungan teoritis terhadap pengembangan model PBL yang berorientasi pada
kecakapan memproses informasi.
Berikut ini beberapa pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning dari beberapa
sumber buku:

1. Menurut Barbara J. Duch (1996), Problem Based Learning (PBL) adalah satu model
yang ditandai dengan penggunaan masalah yang ada di dunia nyata untuk melatih
siswa berfikir kritis dan terampil memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan
tentang konsep yang penting dari apa yang dipelajari (Wijayanto, 2009:15).
2. Menurut Suyatno (2009), Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu model
pembelajaran yang berbasis pada masalah, dimana masalah tersebut digunakan
sebagai stimulus yang mendorong mahasiswa menggunakan pengetahuannya untuk
merumuskan sebuah hipotesis, pencarian informasi relevan yang bersifat student-
centered melalui diskusi dalam sebuah kelompok kecil untuk mendapatkan solusi dari
masalah yang diberikan.
3. Menurut Arend, PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa
dihadapkan pada masalah autentik (nyata) sehingga diharapkan mereka dapat
menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan tingkat
tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan dirinya
(Trianto, 2007).

3
4. Menurut Sanjaya (2006: 214), Problem Based Learning (PBL) merupakan rangkaian
aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah. Hakekat permasalahan yang diangkat dalam Problem Based
Learning adalah gap atau kesenjangan antara situasi nyata dengan situasi yang
diharapkan, atau antara yang terjadi dengan harapan.

B. Karakteristik Model Pembelajaran PBL 

Menurut Trianto (2009:93), karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning


(PBL) adalah: (1) adanya pengajuan pertanyaan atau masalah, (2) berfokus pada keterkaitan
antar disiplin, (3) penyelidikan autentik, (4) menghasilkan produk atau karya dan
mempresentasikannya, dan (5) kerja sama.

Menurut Rusman (2010:232), karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning


(PBL) adalah sebagai berikut:

1. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.


2. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak
terstruktur. 
3. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective). 
4. Permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan
kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang
baru dalam belajar. 
5. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama. 
6. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi
sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam problem based learning. 
7. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif. 
8. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya
dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan. 
9. Sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar. 
10. Problem based learning melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses
belajar.

4
C. Tujuan Model Pembelajaran PBL 

Tujuan yang ingin dicapai oleh PBL adalah kemampuan siswa untuk berpikir kreatif,
analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah malalui
eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
Berikut ini beberapa tujuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning,(PBL):

a. Mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah. 


Proses-proses berpikir tentang ide-ide abstrak berbeda dari proses-proses yang
digunakan untuk berpikir tentang situasi-situasi dunia nyata. Resnick menekankan pentingnya
konteks dan keterkaitan pada saat berpikir tentang berpikir yaitu meskipun proses berpikir
memiliki beberapa kasamaan antara situasi, proses itu bervariasi tergantung dengan apa yang
dipikirkan seseorang dalam memecahkan masalah.

b. Belajar peran orang dewasa 


Problem Based Learning (PBL) juga dimaksudkan untuk membantu siswa berkinerja
dalam situasi-situasi kehidupan nyata dan belajar peran-peran penting yang biasa dilakukan
oleh orang dewasa. Resnick mengemukakan bahwa bentuk pembelajaran ini penting untuk
menjembatani kerjasama dalam menyelesaikan tugas, memiliki elemen-elemen belajar
magang yang mendorong pengamatan dan dialog dengan yang lain sehingga dapat
memahami peran di luar sekolah.

c. Keterampilan-keterampilan untuk belajar mandiri 


Guru yang secara terus menerus membimbing siswa dengan cara mendorong dan
mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan memberi penghargaan untuk
pertanyaan-pertanyaan berbobot yang mereka ajukan, dengan mendorong siswa mencari
solusi/penyelesaian terhadap masalah nyata yang dirumuskan oleh siswa sendiri, maka
diharapkan siswa dapat belajar menangani tugas-tugas pencarian solusi itu secara mandiri
dalam hidupnya,kelak.

5
D. Langkah-Langkah Penggunaan Model Pembelajaran PBL 

Langkah-langkah operasional dalam proses pembelajaran yang dikonsepkan oleh


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut:

a. Konsep Dasar (Basic Concept) 


Fasilitator memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang
diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat
masuk dalam atmosfer pembelajaran dan mendapatkan peta yang akurat tentang arah dan
tujuan pembelajaran.

b. Pendefinisian Masalah (Defining The Problem) 


Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan scenario atau permasalahan dan peserta didik
melakukan berbagai kegiatan brainstorming dan semua anggota kelompok mengungkapkan
pendapat, ide, dan tanggapan terhadap scenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul
berbagai macam alternative pendapat.

c. Pembelajaran Mandiri (Self Learning) 


Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang
dinvestigasi. Sumber yang dimaksud dapat dalam bentuk artikel tetulis yang tersimpan
dipepustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan. Tahap
investigasi memiliki dua tujuan utama,yaitu: (1) agar peserta didik mencari informasi dan
mengembangkan pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan
dikelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan
informasi tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami.

d. Pertukaran Pengetahuan (Exchange Knowledge) 


Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi dalam langkah
pembelajaran mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam
kelompoknya untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan
kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan dengan cara peserta didik berkumpul
sesuai kelompok dan fasilitatornya.

6
e. Penilaian (Assessment) 
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan
(skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup
seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian
tengah semester,(UTS),kuis,PR,dokumen,danlaporan

E.Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBL 

Setiap model pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut ini
merupakan keunggulan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), yaitu
sebagai berikut.(Sanjaya,2006:220):

1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi
pelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna. 
2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan
untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. 
3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
4. Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan
siswa untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang dilakukan. Disamping itu,
pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik
terhadap hasil maupun proses belajarnya.
6. Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata
pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti
oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku saja. 
7. Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. 
8. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis
dan menyesuaikan dengan pengetahuan baru. 
9. Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan siswa untuk menerapkan
pengetahuan yang dimiliki dalam dunia nyata. 
10. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus
belajar, sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

7
Adapun kelemahan-kelemanan dari penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning,(PBL)
adalah sebagai berikut.(Sanjaya,2006:221):

1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau siswa berasumsi bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka akan merasa enggan untuk mencoba. 
2. Keberhasilan model pembelajaran melalui Problem Based Learning membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan. 
3. Tanpa pemahaman mengapa siswa berusaha memecahkan masalah yang dipelajari,
maka siswa tidak akan belajar apa yang ingin dipelajari.

F. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metode


pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai
bentuk hasil belajar. Project based learning atau pembelajaran berbasis proyek merupakan
model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk melakukan suatu investigasi yang
mendalam terhadap suatu topik. Siswa secara konstruktif melakukan pendalaman
pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang
berbobot, nyata, dan relevan. Karakteristik Project Based Learning memiliki karakteristik
yang membedakan model yang lain. Karakteristik tersebut, antara lain :

1. Centrality
Pada project based learning proyek menjadi pusat dalam pembelajaran.

2. Driving question
Project based learning difokuskan pada pertanyaan atau masalah yang mengarahkan
siswa untuk mencari solusi dengan konsep atau prinsip ilmu pengetahuan yang sesuai.

8
3. Constructive Investigation
Pada project based learning, siswa membangun pengetahuannya dengan melakukan
investigasi secara mandiri (guru sebagai fasilitator).

4. Autonomy
Project based learning menuntut student centered, siswa sebagai problem solver dari
masalah yang dibahas.

5. Realisme
Kegiatan siswa difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya.
Aktifitas ini mengintegrasikan tugas otetik dan menghasilkan sikap professional.

G. Tujuan Project Based Learning


Setiap model pembelajaran pasti memiliki tujuan dalam penerapannya.
Tujuan project based learning, antara lain :
 Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah proyek

 Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran

 Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang
kompleks dengan hasil produk nyata

 Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola


bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas atau proyek

 Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PjBL yang bersifat


kelompok

9
H. Langkah-langkah pembuatan Project Based Learning
 Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the big
question/essential question)

Pembelajaran dimulai dengan sebuah pertanyaan driving question yang dapat memberi


penugasan pada peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil
hendaknya sesuai dengan realita dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam.

 Merencanakan proyek (design a plan for the project)

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dengan peserta didik. Dengan
demikian peserta didik diharapakan akan merasa memiliki atas proyek tersebut.
Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung
dalam menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang
mendukung, serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan proyek.

 Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule)

Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi
arahan untuk mengelola waktu yang ada. Biarkan peserta didik mencoba menggali
sesuatu yang baru, akan tetapi guru juga harus tetap mengingatkan apabila aktivitas
peserta didik melenceng dari tujuan proyek. Proyek yang dilakukan oleh peserta didik
adalah proyek yang membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya, sehingga
guru meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya secara berkelompok di luar
jam sekolah. Ketika pembelajaran dilakukan saat jam sekolah, peserta didik tinggal
mempresentasikan hasil proyeknya di kelas.

10
 Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the
project)

Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas  peserta didik


selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta
didik pada setiap proses. Dengan kata lain, guru berperan sebagai mentor bagi aktivitas
peserta didik. Guru mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah
kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing-masing dengan tidak
mengesampingkan kepentingan kelompok.

 Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar,


berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan
balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik, serta membantu
guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Penilaian produk dilakukan saat
masing-masing kelompok mempresentasikan produknya di depan kelompok lain secara
bergantian

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Problem Based Learning (PBL) merupakan penggunaan berbagai macam
kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia
nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas
yang ada.
Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) adalah metode pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk
hasil belajar.
Kedua model pembelajaran ini sama-sama berberan penting untuk diterapkan
dalam kegiatan proses belajar mengajar, dan penerapanya juga tergantung dengan
suasana kelas, tetapi terlepas dari hal itu kedua model pembelajaran ini sama
pentingnya dalam proses belajar mengajar dan saling berkaitan.

B. Saran
Sebagai seorang pelajar yang menggeluti bidang pendidikan kita harus terus
belajar dan mendalami beberapa materi mata kuliah yang menjadi bagian dari
bidang pendidikan. Seperti materi kali ini yang membahas tentang Model Pelajaran
Problem Based Learning dan Project Based Learning.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://student-activity.binus.ac.id/himpgsd/2017/10/project-
based-learning/

https://www.tripven.com/problem-based-learning/

13

Anda mungkin juga menyukai