Anda di halaman 1dari 3

PERBEDAAN SABLON Manual VS DIGITAL DTG, DTF, DST, Polyflex

Manual DTG (Direct To Garmen) DTF (Direct T Film) DST (Digital Screen Transfer) Polyflex
Peralatan 1. Screen sablon 1. Printer DTG 1. Printer DTG 1. Printer minimal 4 warna 1. Mesin Cutting sticker
dan bahan sebanyak warna yg 2. Tinta Garmen 2. Tinta DTF/ DTG 2. bisa menggunakan tinta 2. Sticker polyflex
yang dibutuhkan 3. Menggunakan tinta putih 3. Menggunakan tinta putih art paper dan disarankan PU/PVC
digunakan 2. Cairan afdruk 4. Cairan Pretreatment 4. pet Film tinta garmen 3. Mesin Press Kaos
(Bremol/ ulano) 5. Semprotan 5. Tepung Hot PU 3. Kertas DST
3. tinta plastisol/ 6. Kuas 6. Mesin press Kaos 4. peralatan sablon manual
rubber 7. Mesin Press Kaos (film, afdruk, rakel dll)
4. rakel untuk cetak color based
5. Hot gun putih
5. tinta plastisol white atau
transparan
6. Tepung Hot PU
7. Mesin Press Kaos
Kelebihan 1. Tahan lama 1. mudah digunakan untuk 1. mudah digunakan untuk 1. Menggunakan peralatan 1. mudah digunakan untuk
cetak satuan cetak satuan sablon manual untuk sablon satuan untuk
2. warna awet dan lebih 2. tidak langsung di warna base putih desain dengan satu warna
lentur aplikasikan ke baju 2. murah dan beberapa warna yg
3. pengerjaan cepat sehingga mengurangi 3. Full Color terpisah
4. Full Color resiko 2. hasil fleksibel tergantung:
3. lebih hemat tinta karena bahan PU lebih tipis dan
print tipis-tipis saja fleksibel dibanding PVC
4. Full Color 3. perawatan minim
Kekuranga 1. Waktu pengerjaan 1. Kesalahan cetak berakibat 1. perlu desain yang 1. bisa menggunakan printer 1. tidak full color
n lama baju tidak bisa digunakan membuat tinta tidak dengan 4 warna 2. pengerjaan yang lama
lagi menjadi nge-blok yg 2. waktu pengerjaan sedikit
2. Warna putih tinta garmen menyebabkan tinta lama lebih lama
sering mampet sehingga utk kering 3. perlu keterampilan sablon
harus sering di rawat 2. diperlukan suhu yang pas manual
3. boros tinta untuk membuat tepung
4. perawatan ekstra Hot PU nya bisa lumer di
film dengan sempurna
3. suhu press yg lama
menyebabkan baju jadi
kurang elastis
4. perawatan ekstra
Proses  Menyiapkan desain  menyiapkan desain  menyiapkan desain  menyiapkan desain untuk  Menyiapkan desain
Kerja pisah warna  mempress baju untuk  mempress baju untuk warna putih dan  menseparasi warna dan
 menyiapkan menghilangkan bulu halus menghilangkan bulu halus memprintnya untuk melakukan cutting bahan
masing-masing dengan suhu 1600 C selama dengan suhu 1600 C dijadikan film ployflex secara mirror
screen warna yg 10 detik selama 10 detik  membuat film untuk untuk masing-masing
telah diafdruk  menyemprot area print  melakukan nozzle check warna putih base warna
 memindahkan dengan cairan dan memastikan semua  mencetak desain bagian yg  membuang bagian yg
desain ke screen pretreatment dan tinta keluar dengan baik berwarna di kertas DST tidak diinginkan
dengan bantuan meratakannya  memasang pet film yg secara mirror  untuk menggabungkan
minyak sayur atau  mempress baju dengan akan diprint di tatakan  menyablon warna putih beberapa warna dalam
sticker dan suhu 1600 C selama 20 -25 atau di tray dasar (base putih) ke satu desain bisa
menjemur di detik  print desain menggunakan bagian depan kertas DST menggunakan kertas
cahaya matahari  melakukan nozzle check acrorip secara mirror dengan menggunakan sticker masking
selama lebih dan memastikan semua dengan teknik one phase tinta plastisol dan  mempress baju untuk
kurang 10 detik tinta keluar dengan baik atau two phase mengeringkannya menghilangkan bulu halus
 Membersihkan  memasang baju di tatakan  memberi tepung hot PU  memberi tepung hot PU dengan suhu 1600 C
screen printer DTG dan seluruh bagian yg kena seluruh bagian yg kena selama 10 detik
menggunakan menyiapkan untuk di tinta print tinta print  mempress bahan polyflex
deterjen dan air diprint  menjetik tepung-tepung  press ke baju kertas DST yg yg telah di satukan atau
mengalir dan  print desain menggunakan yg masuh tersisa diluar sudah diprint warna dan dibuang bagian yg tidak
mengeringkannya acrorip dengan teknik one bagian yg print tinta dasar warna putih dinginkan
 menyiapkan baju phase atau two phase  memanaskan hot PU menggunakan mesin hot  mempress baju dengan
yg akan di sablon  Press baju yg sudah diprint sampai sedikit mencair di press dengan suhu sekitar suhu 1600 C selama 30
pada papan/ meja dengan suhu 1600 C selama film dan warna menyatu 1600 C selama 30 detik detik
sablon 25-30 detik dengan tepung  perlahan-lahan  melepas masking atas
 memasang screen  menyemprotkan cairan  film siap untuk ditansfer melepaskan kertas DST bahan polyflex
warna diatas baju apoxy untuk mengawetkan ke baju menggunakan transfernya dengan  mengulang kembali press
berdasarkan warna baju dan press sekali mesin hot press dengan menyemprotkan air selama kurang lebih 15
register yg telah lagi suhu sekitar 1600 C selama  press beberapa kali sampai detik
ditentukan 20 detik seluruh kertas DST
 menuangkan tinta  melepas pet film transfer transfernya terlepas
dan menggesut di setelah baju dingin
screen dan  mengulang press kembali
memastikan warna baju selama 10 detik
telah berpindah  menyemprotkan cairan
dengan sempurna apoxy untuk
ke baju mengawetkan warna baju
dan press sekali lagi
Perkiraan  Screen ukuran 30 x  Printer DTG + Tinta +  Printer DTG + Tinta +  Peralatan sablon  Mesin cutting sticker :
Modal 40 : Rp 40.000 s/d Pretreatment, cairan Pet Film +Hot melt PU manual : screen film, Rp 4.000.000
Awal 50.000 apoxy dan peralatan + apoxy , dan perlatan afdruk, meja afdruk,  Bahan Polyflex
 obat afdruk 1 kg: cleaning : cleaning : plastisol putih dan PU : 50 x 1 meter =
Rp 150.000 Rp 17.000.000 Rp 16.500.000 transparan : 65.000
 Tinta plastisol/  Mesin Hot press :  Mesin Hot press : Rp 800.000 PVC: 50 x 1 meter =
rubber 1 kg : Rp Rp 4.000.000 Rp 4.000.000  Printer 4 warna 50.000
200.000/ warna dengan tinta  mesin Hot press :
 Hot Gun : Rp artpaper/ DTG: Rp 4.000.000
350.000 Rp. 2.500.000
 Mesin Hot press :
Rp 4.000.000

Anda mungkin juga menyukai