KELOMPOK 8 / KELAS 7D
ANGGOTA:
1. YOLLA CHAYSA MIRANDA NIM 1130017139
2. FARIDATUL KHASANAH NIM 1130017146
3. NOER JAMILAH NIM 1130017160
DOSEN PEMBIMBING:
DR. EPPY SETIYOWATI. SPd. S.Kep. M.Kes
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan nikmat, berkah, dan
rahmat- Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan Mini Riset dengan judul
”Efektifitas Proses Pembelajaran Daring Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa
Keperawatan Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya”.
Shalawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada Rasulullah saw, yang telah
membebaskan kita dari zaman yang penuh kezaliman dan kebodohan dan membawa kita
menuju zaman yang sarat dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Pada kesempatan ini tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dr.Eppy., S.Pd.,S.Kep.,M.Kes selaku dosen mata kuliah Biostatistik yang telah menjadi
pembimbing kami dalam penelitian, serta pihak-pihak lain yang terkait dalam proses
pembuatan laporan mini riset ini secara langsung maupun tidak langsung. Semoga mini
riset kami ini dapat memberikan manfaat kepada kami selaku penyusun, para pembaca,
dan semua pihak masyarakat.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia, pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah
menetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Zhou et
al., 2020). Pandemi Covid-19 menjadi persoalan multidimensi yang dihadapi dunia, hal
tersebut juga dirasakan dampaknya dalam sector pendidikan yang menyebabkan
penurunan kualitas belajar pada peserta didik (Sahu, 2020), masa darurat pandemik ini
mengharuskan sistem pembelajaran diganti dengan pembelajaran daring agar proses
pembelajaran tetap berlangsung (Sintema, 2020). Daring atau dalam jaringan adalah
metode pembelajaran yang dilakukkan secara online. Sedangkan mata kuliah daring
adalah mata kuliah yang seluruh atau sebagiannya diselenggarakan secara daring atau
online, dengan menggunakan learning management system (Ristekdikti, 2017). Motivasi
belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek
belajar itu dapat tercapai (Sadirman, 2008).
Pembelajaran daring merupakan sebuah inovasi pendidikan yang melibatkan unsur
teknologi informasi dalam pembelajaran. Menurut Mustofa et al (2019) bahwa
Pembelajaran daring merupakan sistem pendidikan jarak jauh dengan sekumpulan
metoda pengajaran dimana terdapat aktivitas pengajaran yang dilaksanakan secara
terpisah dari aktivitas belajar. pembelajaran daring diselenggarakan melalui jejaring
internet dan web 2.0 (Alessandro, 2018), artinya bahwa penggunaan pembelajaran daring
melibatkan unsur teknologi sebagai sarana dan jaringan internet sebagai sistem.
Pembelajaran daring telah banyak dilakukan dalam konteks perguruan tinggi, terbukti
dari beberapa penelitian yang menjelaskan hal tersebut (Crews & Parker, 2017; Mather &
Sarkans, 2018).
Pembelajaran daring memungkinkan mahasiswa memiliki keleluasaan waktu belajar
sehingga dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Selain itu, mahasiswa dapat
berinteraksi dengan dosen menggunakan beberapa aplikasi seperti e-classroom, video
conference, telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group (Dhull &
Sakshi, 2017). Keberhasilan dari suatu model ataupun media pembelajaran tergantung
dari karakteristik peserta didiknya. Hal ini diungkapkan oleh Nakayama et al (2014)
bahwa dari semua literatur mengindikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses
dalam pembelajaran online, hal itu disebabkan karena perbedaan faktor lingkungan
belajar dan karakteristik peserta didik.
Motivasi memberikan dorongan untuk tindakan yang bertujuan dengan arah yang
diinginkan Baik fisik maupun mental, sehingga aktivitas menjadi bagian yang sangat
penting dalam motivasi (Lee & Martin, 2017). Motivasi dapat memengaruhi apa yang
kita pelajari, bagaimana kita belajar, dan kapan kita memilih untuk belajar (Schunk &
Usher, 2012). Hal ini juga ditunjukan dari penelitian yang menjelaskan bahwa peserta
didik yang termotivasi lebih cenderung melakukan kegiatan yang menantang, terlibat
aktif, menikmati proses kegiatan untuk belajar dan menunjukkan peningkatan hasil
belajar, ketekunan dan kreativitas (Samir Abou El-Seoud et al., 2014), selain itu,
merancang lingkungan belajar yang memotivasi siswa akan menarik perhatian peserta
didik (Keller, 2010).
1.2 Batasan Masalah
Faktor Efektivitas proses pembelajaran daring terhadap motivasi mahasiswa
keperawatan UNUSA dimasa pandemi adalah dukungan sosial dari lingkungan sekitar
terutama dari lingkungan keluarga dan konsep diri. Dikarenakan keterbatasan waktu,
peneliti membatasi pada Efektivitas proses pembelajaran daring terhadap motivasi
mahasiswa keperawatan Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya dimasa pandemi.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
“Apakah ada Efektivitas proses pembelajaran daring terhadap motivasi belajar
mahasiswa keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dimasa pandemi”?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk Efektivitas proses pembelajaran daring terhadap
motivasi belajar mahasiswa keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
dimasa pandemi?
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi Efektivitas proses pembelajaran daring pada mahasiswa
keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dimasa pandemi.
b. Mengidentifikasi motivasi belajar mahasiswa keperawatan Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya dimasa pandemi.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi kepustakaan
dan sebagai dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut dalam bidang
2. Manfaat Praktis
mahasiswa.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia, pada tanggal 30 Januari 2020 WHO
telah menetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia
(Zhou et al., 2020). Pandemi Covid-19 menjadi persoalan multidimensi yang
dihadapi dunia, hal tersebut juga dirasakan dampaknya dalam sector pendidikan yang
menyebabkan penurunan kualitas belajar pada peserta didik (Sahu, 2020), masa
darurat pandemik ini mengharuskan sistem pembelajaran diganti dengan
pembelajaran daring agar proses pembelajaran tetap berlangsung (Sintema, 2020), hal
ini jelas mengubah pola pembelajaran yang mengharuskan guru dan pengembang
pendidikan untuk menyediakan bahan pembelajaran dan mengajar siswa secara
langsung melalui alat digital jarak jauh (United Nations, 2020).
Pembelajaran online atau pembelajaran daring adalah sistem belajar yang terbuka
dan tersebar dnegan menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu pendidikan),
yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk
memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui aksi dan
internet yang berarti (Dabbagh dan Ritland (2020).
2.2.2 Manfaat
Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti bergerak
(move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu,
membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam menyelesaikan
tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan
keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha,
berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya (Pintrich, 2003).
Motivasi merupakan suatu dorongan yang diberikan dan yang timbul pada diri
seseorang, dalam hal ini mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar guna
mencapai pres- tasi belajar yang diinginkan (Sianturi, 2011). Motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subyek belajar itu dapat tercapai (Sadirman, 2008).
Menurut Brophy (2010) bahwa motivasi adalah sebuah konstruksi teoretis untuk
menjelaskan inisiasi, arah, intensitas, ketekunan, dan kualitas perilaku, terutama
perilaku yang diarahkan pada tujuan. Motivasi memberikan dorongan untuk
tindakan yang bertujuan dengan arah yang diinginkan Baik fisik maupun mental,
sehingga aktivitas menjadi bagian yang sangat penting dalam motivasi (Lee &
Martin, 2017). Motivasi dapat memengaruhi apa yang kita pelajari, bagaimana kita
belajar, dan kapan kita memilih untuk belajar (Schunk & Usher, 2012). Hal ini juga
ditunjukan dari penelitian yang menjelaskan bahwa peserta didik yang termotivasi
lebih cenderung melakukan kegiatan yang menantang, terlibat aktif, menikmati
proses kegiatan untuk belajar dan menunjukkan peningkatan hasil belajar,
ketekunan dan kreativitas (Samir Abou El-Seoud et al., 2014), selain itu, merancang
lingkungan belajar yang memotivasi siswa akan menarik perhatian peserta didik
(Keller, 2010).
METODE PENELITIAN
Keterangan:
n = Besar Sampel
N = Besar Populasi
Populasi
Mahasiswa keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Sampling
Menggunakan probability sampling dengan simple random
sampling
Sampel
Seluruh Mahasiswa Keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya sebesar 45 respo nden
Pengolahan Data
Data diolah dengan cara editing, coding, scoring,
tabulating
Analisa Data
Menggunakan Uji Bivariat
4.
Hasil penelitian
Pembahasan
5.
Simpulan dan saran
3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel independen dan variabel
dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Proses
pembelajaran daring sedangkan variabel dependen adalah motivasi belajar.
2. Definisi Operasional
Tabel 4.2: Definisi operasional efektifitas proses pembelajaran daring terhadap
motivasi belajar pada mahasiswa keperawatan universitas Nahdlatul ulama
surabaya di masa pandemi covid-19
2. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian
lembar observasi dan SOP perawatan pingsan yang telah diisi responden.
Responden akan diberikan nomor responden. Nomor responden dipilih secara
acak menggunakan teknik simple random sampling. Nomor yang keluar akan
dijadikan responden dalam penelitian ini.
5.2 Pengelolaan dan Analisis Data
5.3 Etika Penelitian
1. Persetujuan Responden (Informed Concent)
Prinsip ini berkaitan dengan kebebasan seseorang untuk menjadi responden.
Responden berhak bertanya, menolak atau memberikan informasi serta
persetujuan dalam penelitian. Lembar persetujuan menjadi responden
diberikan kepada subjek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan tujuan dan
maksud yang akan dilakukan dengan populasi dari sample mengisi sesuai
persetujuan dari awal sebelum melakukan penelitian.
2. Tanpa Nama (Anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan subjek, secara detail nama tidak perlu di tuliskan,
tetapi cukup dengan memberi inisial dari nama responden.
3. Kerahasiaan (Confidentility)
Kerahasiaan informasi yang telah diberikan oleh subjek dijamin oleh peneliti.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
BAB 5
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Alih Bahasa
Ramona P.Kapoh Skp. Jakarta : EGC.