Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN

A.Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan meliputi penyebab gangguan mobilitas ( misalnya
nyeri,kelemahan otot, dan kelelahan),tingkat mobilitas,daerah yang mengalami gangguan
mobilitas,lama terjadinya gangguan mobilitas.

Selain itu, hal yang perlu dikaji adalah riwayat penyakit yang pernah diderita seperti
riwayat penyakit system neurologis (misalnya trauma kepala dan cedera medulla
spinalis),riwayat penyakit sistem kardiovaskuler (misalnya gagal jantung kongestif),riwayat
penyakit sistem musculoskeletal (misalnya frakrtur,arthritis, dan osteoporosis), riwayat
penyakit sistem pernapasan (misalnya pneumonia).

B.Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatanan untuk masalah mobilisasi meliputi hal-hal berikut

1.Hambatan mobilitas fisik,yang berhubungan dengan


a.Penurunan kekuatan dan daya tahan tubuh, misalnya akibat penyakit sistem
saraf,distrofi otot,paralisis spasial,defisit sensorik,gangguan musculoskeletal
dan fraktur

b.Edema

c.Peralatan eksternal,misalnya gips,bidai,dan slang infuse

d.Infusiensi kekuatan dan daya tahan tubuh untuk bergerak dengan alat bantu,misalnya
prostetik,kruk,dan walker

e.Kelelahan

f.Kelemahan otot

g.Nyeri

h.Gaya berjalan yang abnormal, misalnya akibat osteomielitis dan defisiensi skeletal
congenital

2.Label Diagnosis dengan Imobilitas sebagai Etiologi untuk Setiap Sistem Tubuh
a.Gangguan penurunan curah jantung
b.Risiko cidera (jatuh) akibat orthostatik pneumonia

c.Intoleransi aktivitas akibat penurunan tonus dan kekuatan otot

d.Sindrom perawatan diri akibat penurunan fleksibilitas otot

e.Ketidak efektifan pola napas akibat penurunan ekspansi paru

f.Gangguan pertukaran gas di alveoli akibat penurunan gerakan respirasi

g.Gangguan eliminasi fekal,misalnya konstipasi

h.Retensi urine

i.Inkontinensia urine

j.Asupan nutrisi yang tidak adekuat karena menurunnya napsu makan akibat sekresi
lambung dan peristaltic usus menurun

k.Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat asupan yang tidak adekuat

l.Gangguan interaksi sosial dan konsep diri

C.Perencanaan Keperawatan

Tujuan
1.Meningkatkan toleransi pasien untuk melakukan aktivitas fisik

2.Memulihkan kemampuan pasien untuk bergerak atau berpartisipasi dalam kegiatan sehari-
hari

3.Memulihkan fungsi kardiovaskuler,respirasi,gastrointestinal,dan sistem perkemihan

4.Memperbaiki gangguan psikologis

Rencana Keperawatan
1.Meningatkan kekuatan dan ketahanan otot serta fleksibilitas sendi dengan cara sebagai
berikut

a.Melatih postur tubuh yang benar dengan cara mempertahankan posisi tubuh dalam
postur yang benar selama beberapa saat secara berkala

b.Menganjurkan latihan ambulasi, misalnya dengan melatih posisi duduk ditempat


tidur,turun dari tempat tidur,serta bergerak ke kursi roda.
c.Menganjurkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri

d.Melakukan latihan isotonic (dynamic exercise), misalnya dengan melakukan rentang


gerak (ROM) secara aktif dan pasif

e.Melakukan latihan isometric(static exercise) dengan meningkatkan curah jantung


ringan dan nadi.

2.Memulihkan fungsi kardiovaskuler,respirasi,gastrointestinal dan sistem perkemihan

D.Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan untuk masalah mobilitas adalah pengaturan posisi tubuh sesuai
kebutuhan pasien dan melakukan latihan ROM

1.Pengaturan Posisi Tubuh Sesuai Kebutuhan Pasien


a.Memiringkan pasien

posisi miring dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi pada


saat mengganti alat tenun

b.Posisi fowler

posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk dengan bagian kepala tempat
tidur lebih tinggi atau dinaikkan.Posisi ini berfungsi untuk memberikan kenyamanan dan
kemudahan fungsi pernapasan pasien.

Pada posisi semi-fowler ,sandaran atau bantal tempat tidur diatur dengan kemiringan
30-40 derajat,sedangkan pada posisi fowler sudut kemiringannya adalah 60-90 derajat.

c.Posisi Sims

merupakan posisi miring yang berfungsi untuk memberikan kenyamanan dan


memfasilitasi pemberian obat per anus (supositoria)

d.Posisi Trendelenburg

merupakan posisi berbaring ditempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada
bagian kaki.Posisi ini berfungsi untuk melancarkan peredaran darah ke otak.

Pada posisi ini trendelenburg pasien berbaring telentang tanpa bantal.Letakkan bantal
di antara kepala dan ujung tempat tidur pasien serta di bawah lipatan lutut.Pada tempat tidur
yang tidak dapat diatur ketinggiannya,bagian kaki tempat tidur dapat ditinggikan dengan balok.
e.Posisi Genupectoral (menungging)

posisi genupectoral adalah posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan lengan
bawah menempel dialas tempat tidur.Posisi ini dilakukan untuk memfasilitasi pemeriksaan
daerah rectum dan sigmoid.

f.Posisi Dorsal Rekumben

posisi dorsal rekumben merupakan posisi berbaring tetelentangdengan kedua lutut


direnggangkan diatas tempat tidur.Posisi ini dilakukan pada saat merawat dan memeriksa
genetalia, pada proses persalinan, pada saat memeriksa tubuh bagian atas, dan pada saat
memasukan kateter kedalam andung kemih.

g.Posisi Litotomi

Posisi litotomi merupakan posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya sejajar atau lebih tinggi dari pinggul.Posisi ini dilakukan pada pemeriksaan genital
dan pinggul, pada proses persalinan, pada pemasangan alat kontrasepsi.

2.Latihan ROM Pasif


Pasien yang memiliki mobilitas sendi yang terbatas, misalnya karena penyakit atau
trauma,memerlukan latihan pergerakan sendi untuk mengurangi bahaya imobilitas.Latihan ini
dilakukan untuk menjaga fungsi sendi serta memelihara dan mempertahankan kekuatan
otot.Beberapa latihan yang dapat dilakukan

a.Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

 Atur lengan pasien sehingga posisinya menjauh sisi tubuh dengan siku menekuk.
 Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan pegang pergelangan tangan pasien
dengan tangan yang lain.
 Tekuk telapak tangan pasien ke depan sejauh mungkin.Lalu,kembalikan keposisi semula
 Tekuk telapak tangan pasien ke belakang sejauh mungkin.Lalu,kembalikan ke posisi
semula.

b.Fleksi dan ekstensi siku

 Atur lengan pasien sehingga posisinya menjauhi sisi tubuh dengan telapak tangan
mengarah ke tubuh.
 Tahan bagian lengan atas diatas siku pasien dengan satu tangan dan pegang tangan
telapak tangan pasien dengan tangan yang lain.
 Tekuk siku pasien sehingga tangannya mendekati bahu.Lalu,kembalikan keposisi semula.
c. Pronasi dan supinasi lengan bawah

 Atur lengan pasien sehingga posisinya menajuhi sisi tubuh dengan siku menekuk
 Pegang pergelangan tangan pasien dengan satu tangan dan telapak tangan pasien
dengan tangan yang lain.
 Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap kearah pasien.
 Kembalikan keposisi semula
 Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya membelakangi pasien
 Kembalikan keposisi semula

d.Pronasi dan fleksi bahu

 Letakkan lengan pasien di sisi tubuhnya


 Letakkan satu tangan perawat diatas siku pasien dan pegang telapak tangan pasien
dengan tangan yang lain.
 Angkat lengan pasien.
 Kembalikan ke posisi semula

e.Abduksi dan Adduksi bahu

 Letakkan lengan pasien di sisi bahunya


 Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang telapak tangan pasien
dengan dengan tangan yang lain
 Gerakkan lengan pasien ke arah perawat menjauhi tubuh pasien
 Kembalikan ke posisi semula

f.Rotasi bahu

 Atur lengan pasien sehingga posisinya menjauhi sisi tubuh dengan siku menekuk
 Pegang lengan atas pasien dekat siku dengan satu tangan dan pegang telapak tangan
pasien dengan tangan yang lain.
 Gerakkan lengan bawah ke bawah dengan telapak tangan menghadap ke bawah hingga
menyentuh tempat tidur.
 Kembalikan lengan ke posisi semula
 Gerakkan lengan bawah kebelakang dengan telapak tangan menghadap ke atas hingga
menyentuh tempat tidur
 Kembalikan lengan ke posisi semula

g.Fleksi dan ekstensi jari-jari kaki


 pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan dan pegang bagian pergelangan kaki
dengan tangan yang lain.
 Bengkokkan atau tekuk jari-jari kaki ke bawah
 Kembalikan jari-jari kaki ke posisi semula
 Dorong jari-jari kaki ke belakang, lalu kembalikan lagi ke posisi semula

h.Infersi dan efersi kaki

 pegang telapak kaki pasien dengan satu tangan dan pegang pergelangan kaki dengan
tangan yang lain
 putar kaki kearah dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki yang lain.Kembalikan
ke posisi semula
 putar kaki kearah luar sehingga telapak kaki membelakangi kaki yang lain
 kembalikan ke posisi semula

i.Fleksi dan ekstensi pergelangan kaki

 pegang telapak kaki pasien dengan satu tangan dan pegang pergelangan kaki dengan
tangan yang lain.jaga kaki pasien agar tetap lurus dan rileks.
 Tekuk pergelangan kaki kea rah dada pasien, lalu kembalikan ke posisi semula
 Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.Lalu,kembalikan ke posisi semula.

j.Fleksi dan ekstensi lutut

 pegang bagian bawah lutut pasien dengan satu tangan dan bagian tumit pasien dengan
tangan yang lain.
 Angkat kaki, tekuk pada lutut serta pangkal paha.
 Dorong terus lutut yang ditekuk kea rah dada sejauh mungkin.
 Luruskanlah lutut dengan mengangkat kaki ke atas
 Kembalikan kaki ke posisi semula.

k.Rotasi pangkal paha

 pegang pergelangan kaki pasien dengan satu tangan dan bagian atas lutut dengan
tangan yang lain
 putar kaki menjauhi perawat.Lalu, putar kaki mendekati perawat.Kembalikan ke posisi
semula.

l.Abduksi dan adduksi pangkal paha

 pegang bagian bawah lutut pasien dengan satu tangan dan bagian bawah tumit pasien
dengan tangan yang lain.
 Angkat kaki sekitar 8 cm dari tempat tidur
 Gerakkan kaki menjauhi badan pasien, kemudian gerakkan kaki mendekati tubuh
pasien.Jaga posisi kaki pasien tetap lurus selama proses ini.
 Kembalikan kaki ke posisi semula

E.Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan untuk masalah mobilitas dapat dilihat dari peningkatan atau
pemulihan fungsi sistem tubuh,kekuatan dan ketahanan otot,fleksibilitas sendi,serta fungsi
motorik ; timbulnya rasa nyaman pada pasien dan terdapat keceriaan pada wajah pasien

Anda mungkin juga menyukai