PENDAHULUAN
1
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan kasus berdasarkan model Patricia Benner.
1.3.2 Tujuan Khusus
a.Mampu mengidentifikasi latar belakang dan biografi Patricia Benner
b.Mamppu mengidentifikasi konsep carring mrnurut teori Paatricia Benner
c.Mampu menjelaskan bagan teori carring menurut Patricia Benner
d.Mampu mengaplikasikan teori Patricia Benner dalam bidang keperawatan
e.Mampu mengetahui jurnal yang menggunakan teori keperawatan Patricia
Benner
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Konsep Utama Teori Keperawatan Menurut “ Patricia Benner “
1. Novice
2. Advanced beginner
Tahap pemula yang maju dalam model dreyfus berkembang ketika orang
tersebut dapat menunjukkan kinerja yang dapat diterima secara marginal setelah
diatasi dengan situasi nyata yang cukup untuk diperhatikan atau ditunjukkan oleh
mentor, komponen makna yang mengingatkan pada situasinya. pemula yang
mahir memiliki pengalaman yang cukup untuk mengetahui aspek situasi (benner
1984). Tidak seperti aspek atribut dan fitur tidak dapat diidentifikasikan
sepenuhnya karena memerlukan experince berdasarkan pengakuan dalam
konteks situasi
Penyiapan perawat pada tingkat ini dipandu oleh peraturan dan diikat oleh
penyelesaian tugas. Mereka mengalami kesulitan untuk menangkap situasi pasien
saat ini dalam perspektif yang lebih besar Namun dreyfus dan dreyfus (1996)
menyatakan hal berikut
4
3. Competent
4.proficient
Pada tahap mahir ada lebih banyak keterlibatan dengan pasien dan
keluarga (lihat studi kasus) tahap mahir adalah transisi ke keahlian (benner 1996)
5
5.Expert
A.ASUMSI UTAMA
tidak ada data bebas interpretasi. Abangdons ini mengasumsikan dari ilmu
pengetahuan alam bahwa ada realitas independen yang maknanya dapat diwakili
oleh istilah atau konsep abstrak (taylor 1982)
tidak ada data nonreaktif ini meninggalkan kepercayaan salah dari ilmu
pengetahuan alam bahwa seseorang dapat secara netral mengamati data kasar
(taylor 1982)
artinya tertanam dalam keterampilan, praktik, niat, harapan dan hasil. Mereka
diambil untuk diparut dan sering tidak dikenali sebagai knowlegde. Menurut polanyi
(1958) sebuah konteks memiliki makna yang keluar dan ini membedakan makna. Dia
mengklaim bahwa mentranspos keseluruhan yang signifikan menjadi bagian-bagian
kontestannya menghilangkan makna tujuan apapun
Orang-orang yang memiliki sejarah budaya dan bahasa umum memiliki latar
belakang makna umum yang memungkinkan pemahaman dan interpretasi.
heideegger (1962) menyebut ini sebagai pemahaman primordial, setelah tulisan
dilthey( 1976 )
6
pada akhir 1800-an dan awal 1900-an menyatakan bahwa organisasi budaya
dan makna mendahului dan mempengaruhi pemahaman individu makna yang
disematkan dalam praktik ketrampilan, harapan dan hasil tidak dapat dibuat
sepenuhnya eksplisit namun dapat diinterpretasikan oleh seseorang yang memiliki
bahasa dan latar belakang bahasa yang serupa dan dapat disahkan secara
konsekwen oleh peserta dan pemangku kepentingan yang relevan, manusia adalah
makhluk menafsirkan sendiri (heidegger 1962 )
Perawatan
Orang
7
Akhirnya persson adalah benner dan wrubel yang diwujudkan (1989)telah
mengkonseptualisasikan empat aspek utama pemahaman berikut yang harus
dihadapi orang itu
1. peran situasi
2. peran tubuh
4. peran temporalitas
3. badan proyektif yang diatur (cenderung) bertindak dalam situasi tertentu (misalnya
membuka pintu atau berjalan)
4. badan proyeksi aktual yang menunjukkan orientasi atau proyeksi tubuh saat ini dalam
situasi yang fleksibel dan bervariasi agar sesuai dengan situtation seperti ketika seseorang
terampil dalam menggunakan komputer.
5. Tubuh fenimenal, tubuh sadar akan dirinya sendiri dengan kemampuan membayangkan
dan menggambarkan sensasi kinestetik
menunjukkan bahwa perawat memperhatikan semua dimensi tubuh ini dan dan berusaha
memahami peran perwujudan dalam situasi kesehatan, keadaan dan pemulihan tertentu.
8
2.3 Bagan dan Penjelasan Teori “ Patricia Benner “
EXPERT AHLI
COMPETENT KOMPETEN
NOVICE PEMULA
1. Novice
b.Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu
penampilannya.
c.Di sini sulit untuk melihat situasi yang relevan dan irrelevan.
d.Secara umum level ini diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan, tetapi Benner
bisa mengklasifikasikan perawat pada level yang lebih tinggi ke novice
jikaditempatkan pada area atau situasi yang tidak familiar dengannya.
2. Advance Beginner
9
c.Kecuali atribut dan ciri-ciri, aspek tidak dapat dilihat secara lengkap
karenamembutuhkan pengalaman yang didasarkan pada pengakuan dalam
kontekssituasi.
d.Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan orientasi pada
penyelesaian tugas. Mereka akan kesulitan memegang pasien tertentu pada
situasiyang memerlukan perspektif lebih luas.
e.Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level advance beginner sebagai
ujianterhadap kemampuannya dan permintaan terhadap situasi pada pasien
yangmembutuhkan dan responnya.
3. Competent
b.Tahap competent
4. Proficient
a.Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan
yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon
keterampilan dari situasi yang dikembangkan.
c.Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien.
10
5. Expert
a. Pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan intuitiv dari situasi
yangterjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan
pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian.
11
(1990) menggunakan paradigma analisa kasus Benner dalam proyek kolaborasi
antara universitas pendidikan keperawatan dan
Benner mengedit The American Journal of Nursing sejak 1980.Dan pada tahun
2001, dia mulai mengedit sebuah seri yang berjudulCurrent Controversies in
Critical Care pada The American Journal of Nursing.
2. Pendidikan
3.Penelitian
12
2.5 Jurnal Yang Menggunakan Teori Keperawatan Patricia Benneer
13
SKENARIO
6.Pasien
Tn A. umur 50 tahun dirawat di ruang CVCU RSWS , dengan diagnosa CHF NYHA
IVKeluhan pada saat dikaji, pasien sesak, batuk, dan sangat lemas serta susah BAB
Daripemeriksaan fisik didapat TD : 180/100 mmHg, Suhu : 36’70
BABAK I (Novice)
(Setting)
(scene1)
Tn A, tampak berbaring posisi semi fowler, terpasang 02 via kanula nasal 4 l/m. Pasien
nampak gelisah.
(Narrator)
Situasi pada babak ini menggambarkan bagaimana seorang perawat dalam level NOVICE
bekerja. Ida adalah seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya, dalam
hal ini diwakili dalam peran sebagai mahasiswa keperawatan yang sedang praktik.
Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu
penampilannya.Clinical Instruktur (CI) adalah orang yang berperan dalam meberikan
petunjuk dan perintah tersebut.
(scene2)
14
Mahasiswa perawat dengan pembimbing klinik (CI) memasuki ruang pasien, CI
memberikan petunjuk cara perawatan pasien
CI : “Selamat pagi Tn A, apa yang bapak rasakan hari ini ? bagaimana tidurnya semalam
pak?”
CI :” coba saya ukur tanda – tanda vital nya Tn Adan takar urinnya.(kemudian ida
mengukur tanda vital Tn A, mengamati urin yang ditampung sejak 3 jam sebelumnya. Hasil
pengukuran TD 180/100 mmHg,urin output 40 ml dalam waktu 3 jam
(scene 3)
(Setting) Kamar Tn A.
(Narrator)
Tn A sedang tiduran, tetapi terlihat lebih lesu dari biasanya, dan tidur dengan
memejamkan mata. Ns Beginner sedangmemeriksa catatan medis laporan hari
sebelumnya
(Scene 3)
Ns. Beginer melanjutkan melakukan pemeriksaan fisik dan mendapatkan hasil oedem(+),
urin output 30 ml dalam 3 jam dan berwarna sangat pekat.Ns. Beginer (melaporkan
kepada perawat competent).
Ns. Compi :” saya lihat kondisiTn A semakin memburuk, TD semakin tinggi, urine
output hanya 30 mldalam 3 jam, dan mengeluh kepala pusing serta mata berkunang-
kunang.Saya pikir Tn A perlu penanganan lebih lanjut lagi. Menurut saya Tn Aperlu
15
dilakukan pemeriksaan ulang laboratorium protein urine, observasi secara ketat TD, urine
output, dan keadaan umum Tn A karenaberdasarkan teori, nanti berakibat buruk.
Ns Competence : “He-eh... Baik Tn A kita periksa dulu ya. (sambil mengambil tensimeter
dan stetoskop. Ns. Beginner membantu memasangkan mansetnya.
(Scene 5)
Tn A :” (lemah, lesu). Saya masih pusing suster dan rasanya sakit saya
semakinberat. Badan saya bengkak-bengkaknya tidak berkurang Sus?
Ns Proficient :”oh iya Tn A, selama ini apakah bapak pernah dirawat dengan gejala
yang sama? Bagaimana pola makandalam keluarga ibu/bapak? Apakah sering/senang
mengkonsumsimakanan yang banyak mengandung garam dan berlemak? Apakah
adaanggota keluarga lain yang mempunyai penyakit jantung? Bagaimana aktifitas bapak
sehari-hari ?
16
Tn A :” ya, saya pernah masuk RS sekitar 2 tahun yang lalu dengan
keluhanyang sama dgn sekarang. Saya suka makan coto, bapak saya meninggalkarna
penyakit jantung. Saya sangat sibuk dikantor mulai pagi sampaisore dan saya jarang
berolahraga.
(Narrator)
berperan sebagai penyelia maupun juga sebagai sejawat Perawat Primer atau bisa juga
pembimbing seniornya
. Perawat EXPERT dalam hal ini memulai prosespembelajaran. Perawat EXPERT dalam
cerita ini adalah perawat senior di ruang rawat ini.(Scene 6)
Ns. Proficient :” saat ini kondisi Tn A masih lemah sesuai dengan hasil
pemeriksaan fisik maupun laboratorium. Saya juga mendapatkan data bahwa Tn A
memang memiliki riwayat penyakit jantung dan mempunyai kebiasaan pola makan yang
banyak mengandung lemak dan garam. Riwayatkeluarga klien dengan penyakit jantung. .
Bagaimana menurut Ns. Ert ?
Ns. Expert : “ oh.....begitu. berarti kita perlu menindak lanjuti kasus Tn A ini.
(Kemudian Ns. Expert mengunjungi Tn A dan keluarganya di ruang rawat Tn A).
(Scene 7)
Ns. Expert :”Selamat siang bapak dan ibu keluarga Tn A. Tadi perawat Ns
Profi sudah banyak bertanya dan menjelaskan tentang kondisi Tn A. Saya harap Tn A dan
keluarga bisa menerima situasi dan kondisi ini dengan terbuka,ikhlas, dan lapang dada.
Memang saat ini kondisi Tn A benar seperti apa yang sudah dijelaskan oleh perawat
teman kami.
17
Tn A : Iya suster, saya pasrah. Saya hanya berpikir masih ada Allah SWT,
yangakan membantu saya.
Istri Tn A :” Saya dan keluarga juga pasrah menyerahkan semua pada Yang Kuasa.
Ns. Expert :” Ya..bagus. segala sesuatu memang harus kita serahkan kepada
AllahSWT. Kami disini sebagai tim kesehatan/keperawatan hanya berusaha,dan yang
menentukan Allah SWT. Selanjutnya kira-kira apa yang akan bpk lakukan terkait dengan
masalah yang bpk hadapi sekarang?
(Narrator)
Kesimpulan
1. Dalam tatanan pelayanan teori ini memberikan pemahaman profesi tentang apa artinya
menjadi seorang ahli, Patricia memperkenalkan konsep bahwa perawat
ahlimengembangkan keterampilan dan pemahaman tentang perawatan pasien dari
waktuke waktu melalui pendidikan dasar serta banyaknya pengalaman.
18
•PK3 = DIII, 9 thn Pengalaman, Ners pengalaman 6 thn, Sp1
•PK5 = Sp1 pengalaman 4 thn, Sp2 pengalaman 1 thn.(Berdasarkan teori Patricia Benner)
19
DAFTAR PUSTAKA
20
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Pada dasarnya teori caring itu harus diterapkan dalam diri seorang
perawat.Menurut Patricia Benner ada hal-hal yang bisa digunakan untuk konsep
keperawatan diantaranya novice,advance beginner,competent,proficient,expert.
21