Anda di halaman 1dari 14

Falsafah Keperawatan

1. Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat


manusia sebagai makhluk holistik (yang memiliki kebutuhan biologis,
psikologis, sosial-kultural dan spiritual) dan esensi keperawatan yang
menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan (Nur Aini,
2018).

2. Falsafah keperawatan merupakan sebuah pandangan dasar


tentang hakikat seorang manusia dan esensi keperawatan yang
menjadikan kerangka dasar dalam pelaksanaan praktek keperawatan.
Hakikat manusia yang dimaksud di sini ialah manusia sebagai makhluk
hidup biologis, psikologis, sosial dan spiritual, sedangkan esensinya
ialah falsafah keperawatan yang terdiri dari: pertama memandang bahwa
pasien sebagai manusia holistik yang harus dipenuhi segala
kebutuhannya baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spritual
yang diberikan secara komprehensif dan tidak bisa dilakukan hanya
secara sepihak atau sebagian dari kebutuhannya; kedua, bentuk
pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara langsung dengan
tetap memperhatikan aspek kemanusian; ketiga, setiap Falsafah dan
Teori Keperawatan dalam Integrasi Keilmuan

3 orang berhak memperoleh perawatan tanpa memandang


perbedaan atas suku, kepercayaan, status sosial, agama, dan ekonomi;
keempat, pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem
kesehatan mengingat bahwa perawat bekerja dalam lingkup tim
kesehatan, bukan sendiri sendiri; dan kelima, pasien adalah mitra yang
selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan sebagai seorang penerima
jasa yang pasif (Hidayat, 2009).
KONSEP TEORI

A. Sejarah dan Latar Belakang dari Teori Patricia Benner


Patricia Benner dilahirkan di Hampton Virginia USA, pada tanggal
10 Mei 1955. Patricia Benner adalah Profesor di Departemen
Fisiologis Keperawatan di Sekolah Keperawatan di University
of California , San Francisco . Dr Benner menerima gelar
sarjana di bidang keperawatan dari Pasadena College, gelar master
dalam keperawatan bedah medis dari University of California , San
Francisco, dan Ph.D.. Dr Benner adalah penulis sembilan buku
dan
diterjemahkan dalam delapan bahasa, termasuk Dari Novice untuk
Ahli , yang berjudul American Journal of Nursing Book of the Year
untuk pendidikan keperawatan dan penelitian keperawatan tahun
1984 , dan The Primacy of Caring , ditulis bersama dengan Judith
Wrubel , bernama Kitab Tahun tahun 1990 , juga dalam dua
kategori . Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam delapan
bahasa .

Buku-bukunya terbaru adalah: Fenomenologi Interpretasi :


Perwujudan , Caring dan Etika dalam Kesehatan dan Penyakit , dan
The Crisis Care , dengan Susan Phillips , baik yang diterbitkan
pada tahun 1994 , Keahlian dalam Praktek Keperawatan :
Caring, Penghakiman Klinis, dan Etika, dengan Christine Tanner dan
Catherine Chesla , juga bernama Book of the Year pada tahun 1996,
dan pengasuhan, dengan Suzanne Gordon dan Nel Noddings,
juga diterbitkan pada tahun 1996. Yang akan diterbitkan pada
bulan Desember 1998, adalah Kebijaksanaan Klinis dan Intervensi
dalam Perawatan Kritis.

Dr Benner adalah peneliti yang tercatat secara


internasional dan dosen pada pendidikan kesehatan. Karyanya
memiliki pengaruh luas pada keperawatan baik di Amerika Serikat
dan internasional , misalnya dalam menyediakan dasar untuk
undang-undang baru dan desain untuk praktek keperawatan
dan pendidikan bagi tiga negara di Australia . Dia baru-baru terpilih
sebagai rekan kehormatan dari Royal College of Nursing .
Karyanya memiliki pengaruh dalam
keperawatan di bidang praktek klinis dan etikaklinis. Ia telah
menjadi staf perawat di bidang medis - bedah, ruang gawat darurat,
perawatan koroner, unit perawatan intensif dan perawatan di rumah.
Saat ini, penelitiannya meliputi studi tentang praktik keperawatan di
unit perawatan intensif dan etika keperawatan.

Filosofi keperawatan Patricia Benner

Filosofis keperawatan merupakan keyakinan yang berasal dari


nilai, etik, dan moral yang terdapat dalam pemahaman seorang
perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan
keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada
mereka yang membutuhkan. Teori filosofis keperawatan merupakan
kumpulan konsep, defenisi dan usulan yang memproyeksikan
sebagai pandangan sistematis atas penomena dengan merancang
hubungan-hubungan khusus diantara konsep- konsep untuk keperluan
penggambaran, penjelasan, perkiraan atau pengendalian fenomena.
Paradigma keperawatan menurut Patricia Benner: meliputi
keperawatan, manusia, lingkungan dan kesehatan.
1. Keperawatan
Menggambarkan sebagai suatu hubungan caring dan kondisi
yang memungkinkan adanya hubungan dan perhatian.
Keperawatan dasar dirancang untuk memungkinkan memberi
bantuan dan menerima bantuan. Keperawatan dipandang sebagai
ilmu praktik keperawatan yang didukung oleh adanya aspek moral
dan etik perawatan dan serta tanggung jawab. Benner memahami
praktik keperaawatan sebagai perawatan dan proses belajar dari
pengalaman hidup sehat, sakit dan penyakit yang menggambarkan
antara tiga dimensi tersebut.

2. Manusia
Menurut Benner menggunakan fenomena untuk menjelaskan
tentang orang, yang mana ,mereka digambarkan sebagai sesorang
yang mampu menilai dirinya sendiri. Sesorang juga memiliki
kemampuan untuk merefleksikan dirinya dan juga tidak mampu
merefleksikan dirinya tentang kesulitan yang dihadapi didunia.
Menurut Benner manusia mempunyai empat peran utama yaitu
:
a. Peran situasi

b. Peran tubuh
c. Peran kepribadian
d. Peran selalu menyesuaikan diri

3. Kesehatan
Fokusnya pada pengalaman hidup sehat dan sakit. Sehat
didefinisikan sebagai apa yang dapat dinilai, sedangkan
kesejahteraan adalah pengalaman mausia selama masa sehat
sedangkan penyakit adalah apa yang dinilai pada tingkat fisik.

4. Lingkungan
Benner menggunakan istilah situasi dari pada lingkungan sosial
dengan definisi dan kebermaknaan sosial. Mereka menggunakn
istilah situasi yang memiliki makna yang didefiniskan oleh orang
yang berinteraksi, memamknai dan memahami situasi. Meurut
individu situasi itu dibatasi oleh cara individu. Falsafah keperawatan
menurut Patricia Benner Kepedulian (caring) adalah inti dari
keperawatan. Mengedepankan tentang apa ; kemampuan
berhubungan dan kepedulian yang menghasilkan bantuan yang
berkualitas. Benner menjelaskan seara sistematis lima tahap
penguasaan keterampilan praktek Novice( pemula), Advance
Beginner (pemula lanjut), competent (kompeten), proficient
(pengusai), dan expert (ahli). Teori “From Novice To Expert” yang
dikembangkan oleh Patricia Benner diadaptasi dari “Model
Dreyfus” yang dikemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Stuart
Dreyfus. Teori From Novice to Expert menjelaskan 5 tingkat/tahap
peran dan perkembangan profesi meliputi: Novice, Advance
Beginner,
competent, proficient, dan expert.

1. Novice
Seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya.
Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan
untuk memandu penampilannya. Di sini sulit untuk melihat
situasi yang relevan dan irrelevan. Secara umum level ini
diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan, tetapi Benner bisa
mengklasifikasikan perawat pada level yang lebih tinggi ke novice
jika ditempatkan pada area atau situasi yang tidak familiar
dengannya.

2. AdvanceBeginner
Advance Beginner dalam Model Dreyfus adalah ketika
seseorang menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang dapat
diterima pada situasi nyata. Advance beginner mempunyai
pengalaman yang cukup untuk memegang suatu situasi. Kecuali
atribut dan ciri-ciri, aspek tidak dapat dilihat secara lengkap karena
membutuhkan pengalaman yang didasarkan pada pengakuan dalam
konteks situasi.
Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan
orientasi pada penyelesaian tugas. Mereka akan kesulitan memegang
pasien tertentu pada situasi yang memerlukan perspektif lebih luas.
Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level advance
beginner sebagai ujian terhadap kemampuannya dan permintaan
terhadap situasi pada pasien yang membutuhkan dan responnya.
Advance beginner mempunyai responsibilitas yang lenih besar untuk
melakukan manajemen asuhan pada pasien, sebelumnya mereka
mempunyai lebih banyak pengalaman. Benner menempatkan
perawat yang baru lulus pada tahap ini.

3. Competent
Menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual
dengan mengikuti kegiatan yang lain, advance beginner akan
menjadi competent. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai
dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat
perencanaan yang diperkenalkan untuk suatu situasi dan sudah
dapat dilepaskan. Konsisten, kemampuan memprediksi, dan
manajemen waktu adalah penampilan pada tahap competent.
Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih
pada respon pasien, lebih
realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada
dirinya. Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam
pembelajaran klinis, karena pengajar harus mengembangkan pola
terhadap elemen atau situasi yang memerlukan
perhatianyangdapatdiabaikan.

4. Proficient
Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk
melihat perubahan yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan
dan mengimplementasikan respon keterampilan dari situasi yang
dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya
diri pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini
mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien.

5. Expert
Benner menjelaskan pada tingkatan ini perawat expert
mempunyai pegangan intuitiv dari situasi yang terjadi sehingga
mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan
pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan
penyelesaian. Perubahan kualitatif pada pada expert adalah
“mengetahui pasien” yang berarti mengetahui tipe pola respon dan
mengetahui pasien sebagai manusia. Aspek kunci pada perawat
expert adalah:

a. Menunjukkan pegangan klins dan sumber praktis


b. Mewujudkan proses know-how
c. Melihat gambaran yang luas
d. Melihat yang tidak diharapkan

Domain peran perawat helping role Rosa 22 tahun, masuk RS


karena melahirkan, belum menikah, pasangannya orang meksiko
dan keluarganya hanya bicara spanyol,. Setelah melahirkan Rosa
koma, terdapat perlemakan di hati diintubas dan diberi ventilator
dan dihemodialisa. Hasil EEG menunjukkan aktifitas gelombang
otak minimal, menurut dokter Rosa dipertimbangkan sebagai kandidat
untuk menerima tranplantasi hati, tapi karena kegagalan multiorgan
akhirnya tidak dilanjutkan, karena tidak bisa diselamatkan.
Keluarganya disarankan organ rosa di donasikan. Berlawanan
dengan prognosis dokter yang tidak ada harapan para perawat
merasakan ada kemungkinan sembuh \dalam situasi ekstrem
ini. Dan mereka berusaha menempatkan tubuh rosa dalam
keadaan terbaik untuk sembuh, contohnya menyediakan
lingkungan yang disukung oleh suara dan sentuhan, misalnya
mereka berbicara dalam
bahasa spanyol dan menempatkan bayinya di dadanya dimana dia
bisa mendengar dan meraakan bayinya. Mereka menyediakan
perawatan yang berkelanjutan (memberikan makanan NGT,
melaksanakan gerakan pasif ROM), perawatan BAB, perawatan
mulut dan kulit, melaksanakan perubahan posisi yang sering),
menginformasikan keadaan bayi kepada Rosa dalam bahasa spanyol,
sementara hatinya menyembuhkan dirinya sendiri, perawat
melibatkan ayah bayi dalam perawatan berkelanjutan. Perawat
mendokumentasikan foto Rosa dan bayinya pada saat keluar rumah
sakit dan foto satu lagi pada saat sehat ditempelkan di ruang rawat.
PEMBAHASAN

Perawatan Pada Pasien Rosa dengan pendekatan Benner Domain


Sebagai penolong, perspektif yang menyeluruh memandang dari
situasi Rosa secara berbeda dari obyektif klinikal para dokter yang
memandang Rosa sebagai kumpulan organ yang mungkin menarik
untuk beberapa spesialis. Perawat mengetahui Rosa masih muda,
sehat sebelum kejadian ini, perawat harus caring, mengetahui
bahwa hormonal stress tidak ada harapan dapat mengetahui
patofisiologi penyakit, perawat tidak menyerah demikian juga
keluarga. Mereka tidak pernah jauh dari Rumah sakit, kekuatan doa
dalam mempengaruhi hubungan pada akhir-akhir ini mempengaruhi.
Dua aspek yang mempengaruhi hubungan yang kolaboratif
antara Rosa dan para perawatnya.

1. Rosa koma dan tidak dapat berkomunikasi pada perawatnya.

2. Kebanyakan para perawat hanya berbicara bahasa inggris. Para


perawat menyadari Rosa mungkin bisa mendengar sehingga
mereka berbicara pada saat sedang merawatnya, jika penerjemah
tidak ada mereka berbicara dengan bahasa inggris berharap nada
bicaranya bisa menyampaikan perasaan dan kekhawatiran mereka.
Para perawat melaporkan ketika Rosa sadar dia mengenal para
perawat dari suaranya.

Domain peran perawat sebagai pengajar. Perawat melaporkan bahwa


mereka menjelaskan apa yang dilakukan pada saat mereka secara
terus menerus, dan menceritaan keluarganya untuk meningkatkan
sebanyak mungkin. Domain diagnose dan monitoring Mengerti
kebutuhan perawatan dan pengalaman dalam penyakit Rosa
sangat penting dalam mengantisipasi kebutuhan perawatannya.
Dan memahami diagnose Fatty liver. Domain monitoring intervensi
Dalam usaha menormalisasi situasi, perawat membawa bayi Rosa
dan menempatkannya di dadanya, mendekati dokter OB, Neurologi,
Renal, GI sampai salah satu spesialis setuju untuk memberikan
perintah konsultasi nutrisi sehingga Rossa dapat diberikan
makanan melalui selang. Pada akhirnya dokter memberikan
persetujuan ini karena perawat yang gigih meminta. Mereka (para
dokter) beralasan, bila ini membuat para perawat merasa lebih baik
mereka bisa member makan Rosa, karena mereka merasa ini tidak
akan membuat Rosa lebih sakit. Domain kompetensi organisasi dan
peran kerja. Membangun dan mempertahankan team therapeutic
untuk menyediakan terapi optimum merupakan kompetensi yang
penting disini. Group yang merawat Rosa terdiri dari 8 orang
perawat OB yang sebelumnya berpartisipasi dalam training critical
care, yang mempersiapkan mereka untuk merawat wanita resiko
tinggi dalam persalinan. Sebagai perawat OB, para perawat
mengetahui bahwa tidak mendengar suara bayinya dapat membuat
Rosa mengira bahwa bayinya meninggal, keputusan untuk
memberi makan Rosa melalui pipa diambil berdasarkan
pengalaman mereka merawat critical care unit dan mereka
mengetahui TPN (Total Parenteral Nutrition) dan memberikan
makan hepatic A. Domain monitoring dan memastikan kualitas
tindakan perawatan.
Group perawat OB yang terlatih mempunyai hubungan
langsung kepada perawat critical care yang pernah menjadi rekan
mereka sebelumnya, sehingga menyediakan sistem cadangan
untuk perawatan yang siap sedia. Kombinasi dari pengetahuan dan
keahlian obstetric dan critical care memungkinkan mereka
melakukan perawatan yang optimal. Mereka melakukan
penyesuaian dalam rencana perawatan sehingga lebih baik dari
yang direkomendasikan para dokter. Misalnya membawa bayi
kepada ibunya dan meneydiakan support nutrisi dokter. Misalnya
membawa bayi kepada ibunya dan meneydiakan support nutrisi.
BAB IV
KESIMPULAN

1. Dalam tatanan pelayanan teori ini memberikan


pemahaman profesi tentang apa artinya menjadi seorang ahli, Patricia
memperkenalkan konsep bahwa perawat ahli mengembangkan
keterampilan dan pemahaman tentang perawatan pasien d a r i
w a k t u ke waktu melalui pendidikan dasar serta banyaknya
pengalaman.

2. Seorang perawat diberi tanggung jawab


dan wewenang sesuai dengan tingkatan kompetensi
y a n g dimilikinya (jenjang karir perawat).

3. di tatanan pelayanan pengembangan karir klinik bisa di


terapkan sesuai dengan tahapan jenjang karir
DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry.2009. Fundamental of Nursing edisi 7.


Jakarta: Salemba Medika.
Tomay & Alligood. Nursing Theory Utilization & Application
third edition. Mosby. 2006
Wirda U. From Novice to Expert : Exellence and Power in
Clinical Nursing Practice “ Patricia Benner.
Http://WWW.Benner Role Play.Com. Diakses 30 Oktober 2013

Anda mungkin juga menyukai