BENNER
FROM NOVICE TO EXPERT
Oleh : kelompok IV
A. PENDAHULUAN
Patricia Benner adalah Profesor di Departemen Keperawatan Fisiologis di School of
Nursing di University of California, San Francisco. Dr Benner menerima gelar sarjana
keperawatan dari Pasadena College, master-nya gelar di bidang keperawatan bedah medis
dari University of California, San Francisco, dan Ph.D. ia adalah penulis sembilan buku
termasuk Dari Novice untuk Ahli, di sebuah buku berjudul American Journal
Keperawatan untuk pendidikan keperawatan dan penelitian keperawatan pada tahun
1984, dan The Primacy of Caring, ditulis bersama dengan Judith Wrubel, Bukunya telah
diterjemahkan ke dalam 8 bahasa.
B. TINJAUAN KONSEP
a. Teori filosofis keperawatan
Teori merupakan kumpulan konsep, defenisi dan usulan yang
memproyeksikan sebagai pandangan sistematis atas penomena dengan merancang
hubungan-hubungan khusus diantara konsep- konsep untuk keperluan
penggambaran, penjelasan, perkiraan atau pengendalian fenomena.
Filosofis keperawatan merupakan keyakinan yang berasal dari nilai, etik,
dan moral yang terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari
sifat, perilaku, dan tindakan keperawatan dalam memberikan layanan
keperawatannya kepada mereka yang membutuhkan
Jadi teori filosofi keperawatan merupakan konsep keyakinan yang berasal
dari nilai , etik, dan moral yang mendasari sifat, perilaku dan tindakan
keperawatan.
b. Contoh teori filosofis keperawatan
Teori “From Novice To Expert” yang dikembangkan oleh Patricia Benner
diadaptasi dari “Model Dreyfus” yang dikemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Stuart
Dreyfus. Teori From Novice to Expert menjelaskan 5 tingkat/tahap akuisisi peran dan
perkembangan profesi meliputi: (1) Novice, (2) Advance Beginner, (3) competent, (4)
proficient, dan (5) expert.
Penjelasan dari ke lima tingkatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Novice
Tingkat Novice pada akuisisi peran pada Dreyfus Model, adalah seseorang
tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya. Perintah yang jelas dan atribut yang
obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya. Di sini sulit untuk melihat
situasi yang relevan dan irrelevan. Secara umum level ini diaplikasikan untuk
mahasiswa keperawatan, tetapi Benner bisa mengklasifikasikan perawat pada level
yang lebih tinggi ke novice jika ditempatkan pada area atau situasi yang tidak
familiar dengannya.
2. Advance Beginner
Advance Beginner dalam Model Dreyfus adalah ketika seseorang
menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata.
Advance beginner mempunyai pengalaman yang cukup untuk memegang suatu
situasi. Kecuali atribut dan ciri-ciri, aspek tidak dapat dilihat secara lengkap karena
membutuhkan pengalaman yang didasarkan pada pengakuan dalam konteks situasi.
Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan orientasi pada
penyelesaian tugas. Mereka akan kesulitan memegang pasien tertentu pada situasi
yang memerlukan perspektif lebih luas.
Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level advance beginner sebagai
ujian terhadap kemampuannya dan permintaan terhadap situasi pada pasien yang
membutuhkan dan responnya. Advance beginner mempunyai responsibilitas yang
lebih besar untuk melakukan manajemen asuhan pada pasien, sebelumnya mereka
mempunyai lebih banyak pengalaman. Benner menempatkan perawat yang baru lulus
pada tahap ini.
3. Competent
Menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti
kegiatan yang lain, advance beginner akan menjadi competent. Tahap competent dari
model Dreyfus ditandai dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat
perencanaan yang diperlkan untuk suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan.
Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah
penampilan pada tahap competent. Perawat competent dapat menunjukkan
reponsibilitas yang lebih pada respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan
kemampuan kritis pada dirinya.
Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam pembelajaran klinis,
karena pengajar harus mengembangkan pola terhadap elemen atau situasi yang
memerlukan perhatian yang dapat diabaikan. Competent harus mengetahui alasan
dalam pembuatan perencanaan dan prosedur pada situasi klinis. Untuk dapat menjadi
proficient, competent harus diizinkan untuk memandu respon terhadap situasi.
Point pembelajaran yang penting dari belajar mengajar aktif pada tingkatan
competent adalah untuk melatih perawat membuat transisi dari competent ke
proficient.
4. Proficient
Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat
perubahan yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan
respon keterampilan dari situasi yang dikembangkan. Mereka akan
mendemonstrasikan peningkatan percaya diri pada pengetahuan dan keterampilannya.
Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien.
5. Expert
Benner menjelaskan pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan
intuitiv dari situasi yang terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah
tanpa kehilangan pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan
penyelesaian.
Perubahan kualitatif pada pada expert adalah “mengetahui pasien” yang
berarti mengetahui tipe pola respon dan mengetahui pasien sebagai manusia. Aspek
kunci pada perawat expert adalah:
1. Menunjukkan pegangan klins dan sumber praktis
2. Mewujudkan proses know-how
3. Melihat gambaran yang luas
4. Melihat yang tidak diharapkan
C. SKENARIO
Kasus Novices:
Tn Asmir umur 50 tahun dirawat di ruang CVCU RSWS , dengan diagnosa CHF NYHA
IV Keluhan pada saat dikaji, pasien sesak, batuk, dan sangat lemas serta susah BAB Dari
pemeriksaan fisik didapat TD : 180/100 mmHg, Suhu : 36’70C, RR : 36 x/mnt, Nadi :
120x/mnt, Odem pada kaki. Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan : Albumin 2,1
mg/dl, dan hasil EKG ditemukan Q Patologis dan OMI.
Analisis Kasus :
- Mahasiswa Keperawatan didampingi oleh Advance Beginner / Perawat Pemula
Tingkat memasuki ruang pasien.
(mengukur tanda vital Tn Asmir, mengamati urin yang ditampung sejak 3 jam
sebelumnya. Hasil pengukuran TD 180/100 mmHg, urin output 40 ml dalam
waktu 3 jam)
Kasus Competence : Tn Asmir sebagai masih ada keluhan bahwa saat mengambil napas
dalam, penglihatannya masih berrkunang, kepala pusing dan kakinya merasa bengkak.
Analisis Kasus :
- Competence meminta catatan medis yang dipegang Perawat Beginner. Perawat
competence dan perawat beginner bersama-sama memasuki ruangan pasien dan
menanyakan keluhan yang dirasakan pasien (sambil mengambil tensimeter dan
stetoskop)
- Perawat Beginner membantu memasangkan mansetnya.
- Sementara Perawat Competence melakukan pemeriksaan fisik pada kepala dan
selanjutnya melakukan pemeriksaan tekanan darah.
- Setelah melakukan pemeriksaan tekanan darah, perawat Competence mengecek
kantung urin yang ada. Setiap hal yang berkaitan dengan peningkatan tekanan
darah di tanyakan pada Tn Asmir dengan penuh perhatian.
Kasus Proficient : Pasien masih ada keluhan (lemah, lesu) dan kepala pusing , terasa
sakit semakin berat begitupula dengan badan masih bengkak-bengkak.
Kasus Expert : Tn Asmir memang memiliki riwayat penyakit jantung dan mempunyai
kebiasaan pola makan yang banyak mengandung lemak dan garam. Riwayat keluarga
klien dengan penyakit jantung.
Analisis kasus :
- Perawat Expert menerima laporan perkembangan dari perawat proficient
- Perawat Expert memasuki ruangan pasien dan berdialog dengan pihak keluarga
pasien
- Perawat Expert memberikan saran dan pilihan untuk berusaha memulai melakukan
pola hidup sehat dengan cara mengurangi makanan berlemak seperti coto kurangi
juga makanan yang banyak mengandung garam, olahraga ringan secara teratur
misalnya jalan pagi, hindari stres, jangan terlalu memforsir tenaga, istirahat yang
cukup dan melakukan kontrol secara teratur serta hal paling penting adalah lebih
mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah SWT.
BABAK I (Novice)
(Setting)
(scene1)
Tn A, tampak berbaring posisi semi fowler, terpasang 02 via kanula nasal 4 l/m. Pasien
nampak gelisah.
(Narrator)
Situasi pada babak ini menggambarkan bagaimana seorang perawat dalam level NOVICE
bekerja. Ida adalah seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya, dalam hal
ini diwakili dalam peran sebagai mahasiswa keperawatan yang sedang praktik. Perintah
yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya.
Clinical Instruktur (CI) adalah orang yang berperan dalam meberikan petunjuk dan
perintah tersebut.
(scene2)
Mahasiswa perawat dengan pembimbing klinik (CI) memasuki ruang pasien, CI
memberikan petunjuk cara perawatan pasien.
CI Selamat pagi Tn A, apa yang bapak rasakan hari ini ? bagaimana tidurnya
semalam pak?
Tn A Sy tdk bisa tdr sus, karna sesak.
CI Ida (mahasiswa perawat) coba kamu ukur tanda – tanda vital nya Tn A
dan takar urinnya.
Ida Baik Bu. (kemudian ida mengukur tanda vital Tn A, mengamati urin yang
ditampung sejak 3 jam sebelumnya. Hasil pengukuran TD 180/100 mmHg,
urin output 40 ml dalam waktu 3 jam)
(scene 3)
(Setting)
Kamar Tn A.
(Narrator)
(Scene 3)
Ns Beginer membaca catatan perkembangan Tn A dengan kondisi TD meningkat menjadi
190/100 mmHg, Tn A mengeluh sangat pusing dan mata berkunang-kunang.
(Narrator)
Aktivitas yang dilakukan Ns Competent menunjukkan penguasaanya pada kasus yang
sedang dihadapi. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai dengan kemampuan
mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk suatu situasi dan
sudah dapat dilepaskan. Level ADVANCE BEGINNER akan menjadi COMPETENT
dengan menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan
yang lain.
(Setting)
Nurse Station
(Scene 4)
(Scene 5)
(Setting)
Ruang perawatan Tn A
Ns. Proficient Selamat Siang Tn A, ibu, dan keluarga. Apa yang Tn A rasakan
sekarang?
Tn A (lemah, lesu). Saya masih pusing suster dan rasanya sakit saya semakin
berat. Badan saya bengkak-bengkaknya tidak berkurang Sus?
Ns. Proficient oh begitu ya? Memang kondisi Tn A masih Sangat lemah, karena
tekanan darahnya masih tinggi, kemudian dari hasil pemeriksaan
albumin masih 2,1, air kencing yang keluar juga masih sedikit ya pak.
(kemudian Ns.Proficient menjelaskan tentang proses penyakitnya
kepada pasien dan keluarganya). oh iya Tn A, selama ini apakah bapak
pernah dirawat dengan gejala yang sama? Bagaimana pola makan
dalam keluarga ibu/bapak? Apakah sering/senang mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung garam dan berlemak? Apakah ada
anggota keluarga lain yang mempunyai penyakit jantung? bagaimana
aktifitas bapak sehari-hari ? Dll (kaji hal-hal yang terkait dengan
jantung).
Tn A ya, saya pernah masuk RS sekitar 2 tahun yang lalu dengan keluhan
yang sama dgn sekarang. Saya suka makan coto, bapak saya meninggal
karna penyakit jantung. Saya sangat sibuk dikantor mulai pagi sampai
sore dan saya jarang berolahraga.
(Narrator)
Scene berikut menggambarkan bagaimana proses belajar seumur hidup itu berjalan.
Perawat level PROFICIENT berdiskusi dengan perawat EXPERT. Perawat Expert dalam
hal ini dapat berperan sebagai penyelia maupun juga sebagai sejawat Perawat Primer
atau bisa juga pembimbing seniornya. Perawat EXPERT dalam hal ini memulai proses
pembelajaran. Perawat EXPERT dalam cerita ini adalah perawat senior di ruang rawat ini.
(Scene 6)
(Setting)
Nurse Station
Ns. proficient berdialog dengan Ns. Expert untuk membicarakan kasus Tn A
(Scene 7)
Ns. Expert Selamat siang bapak dan ibu keluarga Tn A. Tadi perawat Ns Profi sudah
banyak bertanya dan menjelaskan tentang kondisi Tn A. Saya harap Tn A
dan keluarga bisa menerima situasi dan kondisi ini dengan terbuka,
ikhlas, dan lapang dada. Memang saat ini kondisi Tn A benar seperti apa
yang sudah dijelaskan oleh perawat teman kami.
Tn A Iya suster, saya pasrah. Saya hanya berpikir masih ada Allah SWT, yang
akan membantu saya.
Istri Tn A Saya dan keluarga juga pasrah menyerahkan semua pada Yang Kuasa.
Ns. Expert Ya..bagus. segala sesuatu memang harus kita serahkan kepada Allah
SWT. Kami disini sebagai tim kesehatan/keperawatan hanya berusaha,
dan yang menentukan Allah SWT. Selanjutnya kira-kira apa yang akan
bpk lakukan terkait dengan masalah yang bpk hadapi sekarang?
Ns. Expert Baiklah...saya akan menjelaskan hal-hal yang sebaiknya bpk dan
keluarga bisa lakukan. Saya akan memberikan gambaran / alternatif yang
dapat Tn A dan keluarga lakukan. Saya tidak akan memaksakan pilihan
Tn A dan keluarga. Tn A sebaiknya berusaha untuk mulai melakukan
pola hidup sehat dengan cara mengurangi makanan berlemak seperti coto
kurangi juga makanan yang banyak mengandung garam, olahraga ringan
secara teratur misalnya jalan pagi, hindari stres, jangan terlalu memforsir
tenaga, istirahat yang cukup dan melakukan kontrol secara teratur serta
hal paling penting adalah lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta
Allah SWT. Saya kira itu saja Tn A.
(narrator)
Demikian tadi cerita yang menggambarkan perkembangan kemampuan perawat dari
tingkat NOVICE – EXPERT yang merupakan teori Patricia Benner. Semoga gambaran
tersebut mewakili pemahaman yang sesuai.
SELESAI
D. Kesimpulan
1. Dalam tatanan pelayanan teori ini memberikan pemahaman profesi tentang apa artinya
menjadi seorang ahli, Patricia memperkenalkan konsep bahwa perawat ahli
mengembangkan keterampilan dan pemahaman tentang perawatan pasien dari waktu
ke waktu melalui pendidikan dasar serta banyaknya pengalaman.
2. Seorang perawat diberi tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan tingkatan
kompetensi yang dimilikinya (jenjang karir perawat).
3. di tatanan pelayanan pengembangan karir klinik bisa di terapkan sesuai dengan tahapan
jenjang karir PPNI sebagai berikut :
E. Referensi
Benner P. 1984. From Novice to Expert: Excellence and Power in Nursing Practice.
Menlo Park, Calif: Addison-Wesley.
Elstein AS., Schwarz A. 2002. Clinical Problem Solving and Diagnostic Decision
Making: Selective Review of The Cognitive Literature. BMJ ;324(7339):729 (23
March). (electronic) http://bmj.bmjjournals.com/cgi/content/full/324/7339/729.
diakses 12 Oktober 2008.
Kapborg I. 2003. The Phenomenon Of Caring From The Novice Student Nurse's
Perspective: A Qualitative Content Analysis ? International Nursing Review. Vol. 50
Issue 3 Page 129-192 September. (elektronic). http://www.blackwell-synergy.com.
Diakses 12 Oktober 2008.
Meyer, T. 2005. Academic and Clinical Dissonance in Nursing Education: Are We Guilty
of Failure to Rescue? Nurse Educator 30(2), March/April 2005, p 76–79 (electronic).
http://ovid.com diakses 12 Oktober 2008.
Sharoff, L. 2006. The Holistic Nurse's Search for Credibility. Holistic Nursing Practice
20(1), January/February 2006, p 12–19. (electronic). http://ovid.com diakses tanggal
12 Oktober 2008.
Tailor, C. 2002. Assessing Patients' Needs: Does The Same Information Guide Expert
And Novice Nurses? International Nursing Review. Vol. 49 Issue 1 Page 1-64 March.
(elektronic). http://www.blackwell-synergy.com. Diakses 12 Oktober 2008.
Tomey, A.M., Alligood, M.R. (2006). Nursing Theorists and Their Work. Six edition.
Missouri: Mosby Elsevier
Forced.com
1. Apa yg dimaksud dgn teori filosofis kep
2. Jelaskan salh satu yag termasuk dalam teori filsof kep
3. Identifikasi dan pilihlah finomena kep sesuai degn t4 kerja
4. Kaji dan analisis fenomena trsebut dikaitkan dangn landasan teori filsof kep.
Cari solusi terkait dengan teori filsof keperawatan