Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhamad Reyfa Geusan Nurjaman

NPM : 220550221107
Kelas : IKP 2D
Tugas Bahasa Inggris Keperawatan
1. siapa saja yang membicarakan tentang teori keperawatan lengkap dengan
identitasnya?
2. jelaskan teori keperawatan dan apasaja dalam teori teori tersebut?
3. ada berapa orang yang menyatakan teori teori keperawatan dan mempraktekan nya
dilapangan? apa saja yang dipraktekan dilapangan tersebut? dan bagaimana
mengaplikasikannya dari teori trsebut?
4. ada berapa jenis yang perawat di rumah sakit? coba jelaskan level pendidikan yang
harus ditempati dan sertifikasi apa saja yang harus dimiliki?
5. jelaskan tugas utama seorang perawat ketika bekerja di rumah sakit?
6. gambarkan peran perawat ketika menghadapi pasien dengan keluarganya atau dengan
tim sehingga pasien dan keluarganya ketika pulang dari rumah sakit bisa mendapatkan
pewarawatan?
Jawab
1. Berikut adalah informasi mengenai individu yang ada didalam teks:
1. Jennifer Olin, BSN, RN: Dia adalah penulis teks yang memberikan tinjauan tentang
beberapa teori keperawatan. Namun, teks tersebut tidak memberikan informasi lebih
lanjut mengenai identitas atau latar belakang Jennifer Olin.
2. Sue Montgomery, RN, BSN, CHPN: Dia adalah seorang perawat berlisensi dengan
gelar Bachelor of Science in Nursing (BSN) dan memiliki sertifikat Certified Hospice
and Palliative Nurse (CHPN). Sue Montgomery memiliki pengalaman lebih dari 30
tahun dalam berbagai peran di dunia keperawatan, termasuk di unit perawatan intensif
(ICU) neonatal, ICU pediatrik, ICU dewasa, hingga perawatan paliatif. Dia juga
merupakan seorang konsultan komunikasi dan analis kesehatan digital.
2. Berikut penjelasan singkat tentang beberapa teori keperawatan yang disebutkan dalam
teks:
1. Teori Keperawatan Virginia Henderson:
 Teori Keperawatan: Teori Kebutuhan (Need Theory).
 Penekanan: Meningkatkan kemandirian pasien untuk mempromosikan
pemulihan kesehatan.
 Henderson mendefinisikan peran perawat sebagai pembantu individu, baik
yang sakit maupun sehat, dalam melakukan aktivitas yang berkontribusi pada
kesehatan atau pemulihan mereka.
2. Teori Keperawatan Dorothea E. Orem:
 Teori Keperawatan: Teori Keperawatan Perawatan Diri (Self-Care Nursing
Theory).
 Penekanan: Menggali konsep perawatan diri yang diperlukan oleh individu
untuk mempromosikan kesehatan mereka sendiri.
Nama : Muhamad Reyfa Geusan Nurjaman
NPM : 220550221107
Kelas : IKP 2D
 Orem menekankan bahwa individu seharusnya mandiri dan bertanggung
jawab atas perawatan diri mereka sendiri dan perawatan anggota keluarga
mereka.
3. Teori Keperawatan Madeleine Leininger:
 Teori Keperawatan: Teori Keperawatan Budaya (Culture Care Theory).
 Penekanan: Memberikan perawatan yang sesuai dengan nilai, kepercayaan,
dan praktik budaya pasien.
 Leininger menekankan pentingnya merawat pasien sesuai dengan budaya
mereka dan memahami perbedaan budaya dalam perawatan kesehatan.
4. Teori Keperawatan Patricia Benner:
 Teori Keperawatan: Teori dari Pemula hingga Profesional (From Novice to
Expert Theory).
 Penekanan: Memahami bahwa pengalaman adalah prasyarat untuk menjadi
seorang ahli.
 Benner menggambarkan lima tingkat pengalaman keperawatan dari pemula
hingga ahli, di mana setiap tingkat membangun pada yang sebelumnya.
3. Banyak teori keperawatan yang telah dikembangkan oleh berbagai tokoh dalam bidang
keperawatan, dan banyak perawat yang mengaplikasikan berbagai teori ini dalam praktik
mereka di lapangan. Berikut adalah beberapa teori keperawatan yang diaplikasikan di
lapangan, bersama dengan beberapa aspek yang diterapkan dalam praktik keperawatan:
1. Teori Keperawatan Virginia Henderson:
 Praktik Lapangan: Perawat yang menerapkan teori ini akan fokus pada
membantu pasien untuk mencapai kemandirian dalam aktivitas sehari-hari
mereka. Mereka akan memahami bahwa perawatan keperawatan harus
difokuskan pada upaya untuk mempromosikan pemulihan dan kemandirian
pasien.
2. Teori Keperawatan Dorothea E. Orem:
 Praktik Lapangan: Teori Orem menekankan pentingnya pasien untuk dapat
merawat diri mereka sendiri sebanyak mungkin. Perawat yang menerapkan
teori ini akan mengajarkan dan mendorong pasien untuk mengambil peran
aktif dalam perawatan mereka sendiri dan memberikan dukungan saat
diperlukan.
3. Teori Keperawatan Madeleine Leininger:
 Praktik Lapangan: Perawat yang menerapkan teori keperawatan
transcultural Leininger akan memahami pentingnya memahami nilai-nilai
budaya, keyakinan, dan praktik pasien. Mereka akan berusaha memberikan
perawatan yang sesuai dengan budaya pasien untuk memastikan bahwa pasien
Nama : Muhamad Reyfa Geusan Nurjaman
NPM : 220550221107
Kelas : IKP 2D
merasa dihargai dan diberikan perawatan yang sesuai dengan latar belakang
mereka.
4. Teori Keperawatan Patricia Benner:
 Praktik Lapangan: Benner menggambarkan lima tingkat pengalaman
perawat, dari pemula hingga ahli. Perawat yang menerapkan teori ini akan
memahami bahwa pengalaman lapangan adalah kunci untuk menjadi seorang
ahli dalam keperawatan. Mereka akan mencari pengalaman klinis untuk terus
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
4. Di rumah sakit, terdapat beberapa jenis perawat dengan tingkat pendidikan dan sertifikasi
yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis perawat yang umum di rumah sakit beserta
tingkat pendidikan dan sertifikasi yang diperlukan:
1. Registered Nurse (RN):
 Tingkat Pendidikan: RN biasanya memiliki gelar sarjana (Bachelor of
Science in Nursing, BSN) dalam keperawatan. Namun, ada juga program
keperawatan diploma atau gelar asosiasi (Associate Degree in Nursing, ADN)
yang memungkinkan seseorang menjadi RN.
 Sertifikasi: Untuk menjadi RN, biasanya diperlukan sertifikasi NCLEX-RN
(National Council Licensure Examination for Registered Nurses) setelah
menyelesaikan program pendidikan keperawatan yang diakui.
2. Licensed Practical Nurse (LPN) atau Licensed Vocational Nurse (LVN):
 Tingkat Pendidikan: LPN atau LVN adalah perawat berlisensi yang memiliki
tingkat pendidikan lebih rendah daripada RN. Mereka biasanya menyelesaikan
program keperawatan berdurasi lebih pendek, seperti diploma atau gelar
asosiasi.
 Sertifikasi: Setelah menyelesaikan program pendidikan LPN atau LVN,
mereka harus lulus ujian NCLEX-PN (National Council Licensure
Examination for Practical Nurses) atau ujian serupa yang relevan di wilayah
mereka.
3. Advanced Practice Registered Nurse (APRN):
 Tingkat Pendidikan: APRN adalah perawat lanjutan dengan tingkat
pendidikan lebih tinggi. Mereka biasanya memiliki gelar magister atau doktor
dalam keperawatan.
 Sertifikasi: Jenis APRN yang berbeda memerlukan sertifikasi yang berbeda.
Beberapa contoh APRN termasuk Nurse Practitioner (NP), Certified Nurse
Midwife (CNM), Clinical Nurse Specialist (CNS), dan Nurse Anesthetist
(CRNA). Setiap jenis APRN harus mendapatkan sertifikasi yang sesuai,
seperti sertifikasi NP untuk menjadi perawat praktisi.
4. Clinical Nurse Specialist (CNS):
Nama : Muhamad Reyfa Geusan Nurjaman
NPM : 220550221107
Kelas : IKP 2D
 Tingkat Pendidikan: CNS biasanya memiliki gelar magister dalam
keperawatan atau spesialisasi tertentu dalam keperawatan.
 Sertifikasi: Mereka mungkin perlu mendapatkan sertifikasi CNS sesuai
dengan bidang spesialisasi mereka.
5. Nurse Practitioner (NP):
 Tingkat Pendidikan: NP adalah perawat yang memiliki gelar magister dalam
keperawatan dan pelatihan khusus dalam diagnosis dan perawatan. Beberapa
bahkan memiliki gelar doktor.
 Sertifikasi: NP harus mendapatkan sertifikasi dalam spesialisasi tertentu,
seperti sertifikasi Family Nurse Practitioner (FNP), Adult-Gerontology Nurse
Practitioner (AGNP), atau sertifikasi lainnya yang sesuai dengan praktik
mereka.
6. Certified Registered Nurse Anesthetist (CRNA):
 Tingkat Pendidikan: CRNA adalah perawat anestesi yang memiliki gelar
magister dalam keperawatan anestesi.
 Sertifikasi: Mereka harus mendapatkan sertifikasi CRNA untuk dapat
melakukan praktik anestesi.
7. Nurse Manager atau Nurse Administrator:
 Tingkat Pendidikan: Nurse manager atau administrator biasanya memiliki
gelar sarjana atau magister dalam keperawatan atau manajemen kesehatan.
 Sertifikasi: Beberapa dapat memilih untuk mendapatkan sertifikasi
manajemen atau kepemimpinan yang sesuai.
5. Tugas utama seorang perawat saat bekerja di rumah sakit melibatkan berbagai aspek dalam
perawatan pasien dan mendukung fungsi rumah sakit secara keseluruhan. Beberapa tugas
utama seorang perawat di rumah sakit meliputi:
1. Perawatan Pasien: Ini adalah tugas inti seorang perawat di rumah sakit. Mereka
merawat pasien dengan berbagai kondisi medis dan memastikan bahwa pasien
menerima perawatan yang diperlukan untuk pemulihan mereka. Ini mencakup
pemantauan tanda vital, administrasi obat, perawatan luka, dan perawatan fisik
lainnya.
2. Edukasi Pasien: Perawat bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada
pasien dan keluarga mereka tentang kondisi medis, perawatan, obat-obatan, dan
prosedur medis. Mereka membantu pasien memahami rencana perawatan mereka dan
memberikan dukungan emosional.
3. Koordinasi Perawatan: Perawat sering berperan sebagai koordinator perawatan
pasien. Mereka berkolaborasi dengan dokter, terapis, ahli gizi, dan tim perawatan
medis lainnya untuk merencanakan dan mengelola perawatan pasien secara efisien.
Nama : Muhamad Reyfa Geusan Nurjaman
NPM : 220550221107
Kelas : IKP 2D
4. Pemantauan Pasien: Perawat secara rutin memantau kondisi pasien dengan
memeriksa tanda-tanda vital, mengamati perkembangan gejala, dan mengidentifikasi
perubahan yang mungkin memerlukan tindakan lebih lanjut.
5. Administrasi Obat: Perawat memiliki tanggung jawab untuk memberikan obat
sesuai dengan resep dokter, memastikan dosis yang benar, dan memantau efek
samping obat.
6. Perawatan Luka: Mereka melakukan perawatan luka, mengganti perban, dan
menjaga kebersihan luka pasien, terutama setelah operasi atau cedera.
7. Pemantauan Pasien Intensif: Di unit perawatan intensif (ICU), perawat merawat
pasien yang sakit parah yang memerlukan perawatan intensif. Mereka sering bekerja
dengan pasien yang bergantung pada alat-alat medis seperti ventilator.
8. Pemberian Dukungan Emosional: Perawat memberikan dukungan emosional
kepada pasien dan keluarga mereka. Mereka sering menjadi pendengar yang baik dan
dapat membantu pasien menghadapi stres dan kecemasan terkait perawatan medis.
9. Pelaporan dan Dokumentasi: Perawat harus mencatat semua informasi yang relevan
tentang perawatan pasien dalam catatan medis elektronik atau manual. Dokumentasi
yang tepat penting untuk komunikasi antaranggota tim perawatan dan pengambilan
keputusan medis yang tepat.
10. Keselamatan Pasien: Perawat memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan
pasien. Mereka harus mematuhi protokol keamanan, mengidentifikasi risiko, dan
melaporkan masalah keselamatan kepada staf yang berwenang.
11. Pendidikan dan Pelatihan: Sebagian perawat juga terlibat dalam pelatihan
mahasiswa keperawatan dan staf baru, berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka.
6. Peran perawat dalam menghadapi pasien dengan keluarganya atau dengan tim perawatan
sangat penting untuk memastikan bahwa pasien dan keluarganya mendapatkan perawatan
yang terkoordinasi dan berkualitas saat mereka pulang dari rumah sakit. Berikut adalah
gambaran peran perawat dalam konteks ini:
1. Ketika Menghadapi Pasien dan Keluarga:
 Pendekatan Berbasis Keluarga: Perawat akan mendekati pasien dan
keluarganya dengan sikap empati dan pemahaman terhadap kebutuhan fisik,
emosional, dan sosial mereka. Mereka akan menjelaskan kondisi pasien
dengan bahasa yang mudah dimengerti dan merespons pertanyaan dan
kekhawatiran keluarga.
 Edukasi: Perawat akan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya
tentang perawatan lanjutan yang dibutuhkan di rumah. Ini termasuk pemberian
obat, perubahan perban, pemantauan tanda-tanda vital, dan langkah-langkah
pemulihan.
 Perencanaan Pemulangan: Perawat akan berkolaborasi dengan pasien,
keluarga, dan tim perawatan untuk merencanakan pemulangan pasien. Ini
mencakup mengatur perawatan berkelanjutan, peralatan medis yang mungkin
Nama : Muhamad Reyfa Geusan Nurjaman
NPM : 220550221107
Kelas : IKP 2D
diperlukan di rumah, dan mengorganisir kunjungan follow-up dengan dokter
atau spesialis.
2. Ketika Bekerja dalam Tim Perawatan:
 Koordinasi dengan Tim: Perawat akan berkomunikasi secara teratur dengan
anggota tim perawatan, termasuk dokter, ahli terapi, pekerja sosial, dan
lainnya. Mereka akan berbagi informasi tentang perkembangan pasien,
rencana perawatan, dan masalah yang perlu diatasi.
 Pertemuan Keluarga: Dalam beberapa kasus, perawat dapat
mengkoordinasikan pertemuan keluarga untuk membahas rencana perawatan
dan memastikan bahwa semua anggota keluarga memahami peran mereka
dalam perawatan pasien.
3. Saat Pasien Pulang dari Rumah Sakit:
 Pemeriksaan Terakhir: Sebelum pasien pulang, perawat akan melakukan
pemeriksaan terakhir untuk memastikan bahwa pasien dalam kondisi yang
stabil dan siap pulang. Mereka akan memeriksa bahwa semua perawatan yang
diberikan telah berhasil dan memberikan instruksi terakhir kepada pasien dan
keluarga.
 Perencanaan Tindak Lanjut: Perawat akan membantu dalam perencanaan
tindak lanjut pasien, termasuk janji dokter, terapi fisik, atau perawatan
kesehatan lain yang diperlukan. Mereka akan memastikan bahwa pasien
memiliki semua informasi dan resep yang mereka butuhkan.

Anda mungkin juga menyukai