Anda di halaman 1dari 25

TEORI KEPERAWATAN ANNE BOYKIN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan akan dasar keilmuan sebagai acuan praktik professional keperawatan telah ditunjukkan
melalui banyaknya hasil karya pakar keperawatan, termasuk diantaranya dengan menjadikan
keperawatan sebagai profesi yang dikenal dan menghasilkan keberhasilan implementasi tindakan
keperawatan yang profesional bagi pasien (Saleem, 2008)

Tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu mendapatkan kesehatan holistik yang
berkualitas. Keperawatan sendiri sebagai profesi yang bidang ilmunya terus menerus mengalami
perkembangan juga memiliki paradigma yang merupakan kerangka acuan atau dasar pemikiran dari
teori keperawatan

Keperawatan dalam paradigmanya memandang empat komponen utama yaitu :manusia, perawat,
kesehatan dan lingkungan, sehingga dalam pengembangan teori-teori keperawatan selalu berpedoman
pada empat komponen ini. Telah banyak pakar yang mengemukakan teori-teori yang mendukung dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang keperawatan.

Salah satu pakar yang ikut mengembangkan teori keperawatan adalah Anne Boykin dengan “Nursing As
Caring”. Perawat merupakan salah satu profesi yang mulia. Betapa tidak, merawat pasien yang sedang
sakit adalah pekerjaan yang tidak mudah. Tidak semua orang bisa memiliki kesabaran dalam melayani
orang yang tengah menderita penyakit. Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan
kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989). Untuk itu perawat memerlukan
kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup ketrampilan intelektual, teknikal dan
interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang/cinta (Johnson, 1989)

Sehingga kami tertarik untuk menganalisis teori keperawatan menurut Anne Boykin yang menjelaskan
keperawatan sebagai caring, dan diharapkan perawat mampu memahami tentang pentingnya perilaku
caring sebagai dasar yang harus dikuasai oleh perawat.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami teori Anne Boykin dan
aplikasinya dalam praktik keperawatan.

2. Tujuan Khusus

a. Menjelaskan konsep teori dari Anne Boykin.

b. Menjelaskan asumsi dasar teori dari Anne Boykin.

c. Mengambarkan penerapan teori dari Anne Boykin dalam asuhan keperawatan.


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Sejarah

1. Anne Boykin

Anne Boykin dibesarkan di Kaukauna, Wisconsin, sulung dari enam bersaudara. Dia memulai karirnya di
keperawatan tahun 1966, lulus dari Alverno College di Milwaukee, Wisconsin. Dia menerima gelar
Master-nya dari Emory University di Atlanta, Georgia, dan Doktor nya dari Vanderbilt University di
Nashville, Tennessee.

Dr Boykin menikah dengan Steve Staudenmeyer, dan mereka memiliki empat anak. Anne Boykin adalah
Dekan dan Guru Besar Christine E. Lynn College of keperawatan di Florida Atlantic University. Dia adalah
Direktur Christine E. Lynn Pusat peduli, yang bertempat di College of Nursing.

Karya ilmiah Boykin yang berpusat pada kepedulian sebagai landasan untuk keperawatan. Hal ini
dibuktikan dalam bukunya (ditulis bersama dengan Schoenhofer), Keperawatan sebagai Caring: Sebuah
Model untuk Transformasi Praktek (1993-2001) dan bukunya, Hidup Program Caring Berbasis (1994). Dia
telah menulis banyak buku dan artikel dan berfungsi sebagai konsultan local, regional, nasional, dan
internasional pada topik caring.

2. Savina O Schoenhofer

Savina O. Schoenhofer lahir anak kedua dan putri tertua di keluarga dari sembilan bersaudara. Studi
keperawatan awalnya selesai di Wichita State University, di mana ia memperoleh gelar sarjana dan
pascasarjana di bidang keperawatan, psikologi konseling, dan. Dia menyelesaikan PhD di pendidikan
dasar dan administrasi di Kansas State University pada tahun 1993.

Karirnya di keperawatan telah dipengaruhi secara signifikan oleh tiga rekan: Letnan Kolonel Ann Ashjian
(Pur), yang masyarakatnya praktik keperawatan di Brazil disajikan model inspirasi keperawatan, Marilyn
E. Parker., PhD seorang rekan fakultas yang dibimbing dia di Ilmu keperawatan sebagai suatu disiplin,
peran akademik pendidikan tinggi, dan dunia teori keperawatan, dan Anne Boykin., PhD, yang
memperkenalkannya kepada kepedulian sebagai bidang substantif studi keperawatan. Schoenhofer
menciptakan Teori Keperawatan sebagai Caring.

B. Analisis Teori/ Model Konseptual Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer Dalam Nursing As Caring.

1. Major concepts dan definitions


Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer dalam teorinya nursing as caring membuat beberapa pernyataan
atau bisa disebut juga konsep – konsep utama dalan nursing as caring antara lain :

a. FOCUS AND INTENTION OF NURSING

Dalam konsepnya Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer menjelaskan bahwa Nursing as caring
mempunyai dasar fokus yaitu merawat sesorang dalam kehidupannya dengan caring dan menumbuhkan
sikap atau perilaku caring / kepedulian. Dari fokus tersebut Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer
memiliki tujuan utama dari nursing as caring yaitu merawat klien sehingga klien seperti dirumah sendiri.
Dalam aplikasi keperawatan konsep ini lebih cenderung meningkatkan kenyamanan pasien sehingga
pasien merasa seperti dirumahnya sendiri. Untuk memenuhi konsep tersebut tugas perawat yaitu
mengenalkan diri agar pasien tidak merasa asing dengan perawat dan tugas selanjutnya
mengorentasikan lingkungan rumah sakit lebih sepesifiknya lingkungan ruangan klien dirawat.

b. PERSPECTIVE OF PERSONS AS CARING

Setelah Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer menyampaikan fokus dan tujuan utama dari teorinya
nursing as caring beliau juga mengemukakan konsep pandangan orang terhadap caring. Disini
mempunyai makna bahwa caring adalah sebuah proses dalam kehidupan, setiap orang tumbuh dalam
kapasitasnya masing – masing dalam caring. Dari persepektif boykin, sebenarnya setiap orang
mempunyai sifat caring / peduli sesama manusia meskipun kelihatannya tindakan seseorang tidak
menunjukan caring. Dalam aplikasi di dunia keperawatan caring antara klien dan perawat ini secara
tidak langsung terbentuk dalam praktiknya perawat memberikan pendidikan kesehatan tentang obat
yang akan diberikan maka disini ada sifat caring dari klien yaitu menerima pengetahuan yang diberikan
dari perawat.

c. NURSING SITUATION

Caring adalah jasa yang diberikan oleh perawat dalam konteks situasi keperawatan . menurut boykin
dan savina nursing situation adalah semua keadaan , proses, dan tempat kegiatan yang berhubungan
dengan keperawatan yang melibatkan ekspresi terhadap nilai-nilai, tujuan, dan tindakan dari dua orang
atau lebih yang memilih untuk saling berhubungan . Dalam praktiknya perawat harus mengetahui
kondisi klien, apa yang akan dilakukan untuk klien, guna mewujdkan tujuan dari keperawatan, dalam hal
ini perawat tidak hanya bekerja sendirian tetapi lebih dalam kolaborasi antar tenaga medis.

d. PERSONHOOD

Konsep dari personhood ini adalah proses kehidupan yang dipengaruhi oleh kepedulian/ caring .
personhood mengiplikasikan siapa kita dan bagaimana kita mau peduli dengan orang lain dan
bagaimana kita menerima kepedulian orang lain. Dalam keperawatan yang caring menghormati diri
sebagai pribadi dan menghormati lainnya adalah nilai-nilai yang menegaskan kepribadian yang dimiliki
perawat. Dalam aplikasinya perawat seharusnya menghormati hak-hak pasien, jika ada pasien
perempuan tidak mau dirawat oleh perawat laki-laki karena menurut klien dipandang dari segi spiritual
klien itu hal yang kurang baik maka kita harus menghormati dan menghargai klien dengan
menempatkan perawat perempuan untuk merawatnya.
e. DIRECT INVITATION

Dalam situasi keperawatan direct invitation membuka hubungan caring antara perawat dan yang
dirawat. Dengan intensitas yang baik kedatangan perawat langsung kepada klien untuk sekedar apa
yang dirasakan klien kemudian apa yang dibutuhkan klien, hal ini akan membuka sikap caring antar
perawat dan klien. Dalam prakteknya konsep ini sudah banyak di lakukan oleh perawat kita, bahwa
tindakan perawat yang sering melihat kondisi klien secara langsung dan menanyakan apa yang dirasakan
oleh klien, apa yang dibutuhkan klien hal semacam ini dapat menumbuhkan caring antara perawat dan
pasien.

f. CALL FOR NURSING

Dalam konsep ini boykin menjelaskan bahwa perawat tanpa diminta oleh klien , perawat bisa
mengetahui apa yang dibutuhkan klien. Hal semacam ini tidak bisa diprediksi dari keinginan klien tapi
perawat tahu apa yang dibutuhkan klien, inilah situasi yang unik dalam keperawatan. Dalam aplikasinya
perawat seharusnya cepat tanggap apa yang terjadi pada pasien contohnya saat klien merasa kesakitan
karena luka opersinya maka perawat harus melakukan intervensi keperawatan tanpa harus menunggu
panggilan dari keluarga maupun instruksi tenaga medis lain, perawat harus melakukan implementasi
untuk mengurangi rasa nyeri dalam konteks keperawatan antara lain dengan tehnik nonfamakologi
ataupun distraksi lingkungan.

g. CARING BETWEN

Dalam pengertian kepedulian sesama ini dapat digambarkan yaitu Ketika perawat masuk dalam
kehidupannya klien dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan perawatan klien , pertemuan antara
perawat dan yang dirawat memberikan reaksi saling peduli. Sehingga antara perawat dan klien masing-
masing mengekspresikan diri dan menerima orang lain menjadi orang yang peduli terhadap dirinya.
Alikasi keperawatnnya yaitu dari intensitas bertemunya perawat dan pasien dengan adanya saling
menerima maka caring akan semakin kuat sehingga klien mau menerima orang lain dalam hal ini
perawat yang peduli terhadap dirinya.

h. NURSING RESPON

Dalam menanggapi permintaan klien akan kebutuhan klien , perawat masuk pada situasi keperawatan
dengan tujuan untuk mengetahui orang yang sedang di rawat. Setelah masuk dalam nursing situasion
maka perawat mengetahui akan kebutuhan klien dan selanjutnya perawat memberikan respon, respon
ini bisa membawa dalam keadaan yang khusus dan unik.

i. STORY AS METHOD FOR KNOWING NURSING

Bercerita adalah metode yang unik dalam hal keperawatan dengan saling bercerita / mengobrol,
perawat dapat mengidentifikasi apa yang terjadi dari klien mulai dari awal mula terkena suatu masalah
kesehatan sampai dalam penatalaksanaan keperawatan. Sehingga boykin dan savina memasukan
bercerita merupakan hal yang dapat dimasukan sebagai nursing as caring. Dalam prakteknya
pendekatan dengan bercerita ini lebih dapat diterima dan dapat secara cepat menumbuhkan caring
antara perawat dan yang dirawat, perawat dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi pada klien
dengan perawat memulai agar klien bercerita tentang apa yang terjadi pada klien sebelum masuk
kerumah sakit. Dan perawat juga dapat menggunakan tehnik bercerita untuk implementasinya
contohnya perawat bercerita tentang kliennya yang dulu dengan penyakit yang sama dengan klien
sekarang bahwa klien yang dirawatnya dulu cepat sembuh karena beliau mamatuhi aturan-aturan yang
dintruksikan dan selalu rutin minum obat, hal ini dapat memotivasi klien untuk meniru klien yang dahulu
guna untuk tujuan keperawatan mewujudkan manusia yang sehat.

2. Boykin dan Schoenhofer menambahkan 6 asumsi utama yang mencerminkan nilai-nilai


pemahaman dan penjelasan arti dari keperawatan.

1. Orang – orang yang memiliki sikap caring didasarkan atas otology dan etika lingkungan, dimana
orang yang hidup di lingkungan yang penuh dengan caring memberikan kemungkinan bahwa orang
tersebut mempunyai jiwa caring / kepedulian juga.

2. Manusia sebagai makhluk yang utuh , menghormati manusia yang utuh berarti menghargai
manusia sebagai manusia yang mulia.

3. Kepedulian atau caring adalah proses kehidupan yang selalu ada dan tetap berlangsung dalam
lika – liku kehidupan kita secara terus menerus mengekpresikan diri kita sebagai orang yang peduli.
Boykin berkata bagaimana cara kita mengekpesikan kepedulian.

4. Personhood adalah hubungan antar manusia dalam proses kehidupan dalam menumbuhkan
kepedulian dalam berkehidupan social.

5. Persoonhood bisa muncul melalui kontak/ komunikasi antara perawat dan yang di rawat.

6. Keperawatan adalah ilmu dalam profesi. Ilmu keperawatan adalah cara mengetahui ,
memanusiakan, dan menghargai manusia yang hidup bersama dengan manusia lainnya. Sedangkan
profesi menurut boykin yaitu mengaplikasikan ilmu keperawatan yang sudah diketahui untuk merespon
manusia.

3. Pernyataan teoritis Dance Of Caring Persons

Dance of caring persons adalah sebuah gambaran dari caring antara perawat dan yang dirawat . teori ini
berfokus pada ekspresi dari hubungan masing-masing komponen dalam keparawatan. Konsep hirarki
bahwa manusia hidup dengan status social yang berbeda – beda tidak sesuai dengan Nursing as Caring,
konsep ini lebih memandang bahwa semua orang adalah sederajat. Disini digambarkan klien dan
perawat adalah penari , Penari-penari masuk dalam situasi keperawatan, tergambarkan dalam sebuah
tarian yang melingkar yang terorganisir dan berfungsi terintegrasi.

Caring Persons 5 logo

Dalam dance of nursing persons di ilustrasikan Penari-penari bergerak secara bebas, beberapa penari
ada yang bersentuhan, dan beberapa yang lainnya menari sendiri, tapi semua menari dan berhubungan
antara satu dan lainnya dalam lingkaran. Seseorang mengetahui dirinya dan orang lainnya bersatu untuk
keterhubungan dari tarian ini, yang mana sifat hubungan dalam lingkaran didasarkan pada penghargaan
dan penghormatan terhadap seseorang. Contoh aplikasi dalam keperawatan dari konsep ini yaitu proses
perawatan seseorang yang berada di rumah sakit yang didalamnya terdapat perawat, keluarga, dan
tenaga medis lain yang saling berhubungan demi tercapainya perawatan yang baik, dan semua saling
menghargai dan menghormati.

4. Logical form

Teori ini disajikan dalam bentuk logika berdasarkan asumsi-asumsi umum yang terkait manusia, manusia
sebagai makhluk yang caring dan keperawatan sebagai disiplin ilmu pengetahuan dari sebuah profesi.
Kunci konsep dari teori ini adalah focus and intention of nursing, perspective of persons as caring,
nursing situation, personhood, direct invitation, call for nursing, caring between, nursing respon, story as
method for knowing nursing asumsi ini saling berhubungan yang di gambarkan dalam ilustrasi dance of
nursing.

5. Kelebihan dan kekurangan

a) Kelebihan

Kelebihan dari nursing as caring adalah berfokus pada pemecahan masalah dalam keperawatan dengan
sikap caring. Bahwa caring merupakan hal yang penting dalam dunia keperawatan tetap sering
dilupakan.dan caring merupakan teori yang umum pada profesi keperawatan yang merupakan
penghubung dengan teori keperawatan lainnya.

b) Kekurangan

Kekurangan teori ini didasarkan dari penelitian kualitatif dengan pendekatan nursing practice yang
bertujuan untuk mengetahui ilmu disiplin dan profesi keperawatan. Dalam teori ini tidak memberikan
arahan yang spesifik bagaimana struktur disiplin dan profesi perawat yang professional.

6. Kesimpulan

Boykin dan schoenhofer telah mengembangkan teori umum tentang nursing as caring. Dua perspektif
utama pada teori ini adalah bahwa semua orang memiliki caring dan keperawatan merupakan bagian
dari disiplin ilmu dan profesi. Dalam perspektif semua orang memiliki caring Boykin dan schoenhofer
menjelaskan 6 asumsi yang mencerminkan nilai – nilai pemahaman dan penjelasan arti dari
keperawatan antara lain : Orang – orang yang memiliki sikap caring didasarkan atas otology dan etika
lingkungan, dimana orang yang hidup di lingkungan yang penuh dengan caring, Manusia sebagai
makhluk yang utuh, Kepedulian atau caring adalah proses kehidupan yang selalu ada dan tetap
berlangsung dalam lika – liku kehidupan kita secara terus menerus, Personhood adalah hubungan antar
manusia dalam proses kehidupan dalam menumbuhkan kepedulian dalam berkehidupan social,
Persoonhood bisa muncul melalui kontak/ komunikasi antara perawat dan yang di rawat, Keperawatan
adalah ilmu dalam profesi.

Teori umum nursing as caring ini memiliki focus dan ruang . focus teori ini adalah merawat
manusia untuk tetap hidup sehat dan menumbuhkan caring. Sedangkan ruang dari teori ini adalah
situasi keperawatan dimana terdapat berbagai hubungan yang saling peduli antara perawat dengan
pasien, keluarga, dan tenaga medis lain yang saling menghormati dan menghargai yang diilustarsikan
oleh Boykin dan schoenhofer dengan konsep dance of caring persons.

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook


APLIKASI TEORI KEPERAWATAN ANNE BOYKIN DAN SAVINA O.
SCHOENHOFER DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teori keperawatan mengenai keperawatan sebagai caring lahir di pengembangan kerangka awal
kurikulum di Universitas Florida Atlantic. Anne Boykin dan Savina Schoenhofer adalah bagian
dari tim revisi kurikulum berbasis caring pada saat itu (Alligood, 2014). Bokin dan Schoenhofer
(2013) menyatakan bahwa Caring adalah pembahasan yang sering didengar di dunia
keperawatan. Caring adalah nilai dasar di kehidupan personal dan aspek professional seorang
perawat.

Konsep dan metode dari perkembangan caring seringkali berasal dari disiplin ilmu biologi dan
ilmu sosial. Perkembangan cara pandang perawat untuk mengembangkan teori merefleksikan ide
atas lahan energi, keutuhan, proses dan pola. Bekerja dengan disiplin lain diluar keperawatan ,
seiring berkembangnya jaman , menjadi suatu dasar dalam membuka jalan perawat untuk
mengeksplor keperawatan sebagai praktik yang unik dan merupakan pengetahuan dari dalam
disiplin keperawatan itu sendiri dan juga bertujuan untuk mengetahui bahwa keperawatan adalah
hal berbeda dari disiplin ilmu lain (Boykin & Schoenhofer, 2013).

Ketika revisi kurikulum sudah diterapkan, mereka menyadari bahwa pentingnya konsep caring
ini dan ada hubungannya dengan kebutuhan manusia. Hubungan ini menuntut untuk dibentuknya
kerangka kerja konsep yang komprehensif sehingga dapat menunjukkan ciri dari perawat adalah
sebuah profesi. Bermula dari titik tolak dari pemikiran tradisional yang menyatakan bahwa
caring bukan hanya tujuan akhir keperawatan dan keinginan merawat bukan salah salah satu
instrument utama didalamnya. Maka dari itu Boykin dan Schoenhofer berfokus pada konseptual
keperawatan sebagai “kepedulian merawat manusia sepnajang hayat dan tumbuh dalam caring”
(Alligood, 2014).

Anne Boykin dan Savina Schoenhofer telah menerima banyak permintaan dari rekan sejawat di
area akademik dan mahasiswa untuk berbicara tentang teori keperawatan yang sudah ada agar
lebih dikembangkan kembali. Perkembangan teori keperawatan seringkali dibahas oleh ahli
keperawatan yang melangkah ke disiplin ilmu lain dalam memikirkan dan mempelajari konsep
lebih dalam mengenai keperawatan. Ada beberapa tantangan yang muncul yakni penggunaan
bahasa dan metode yang familiar dalam mendeskripsikan konsep keperawatan untuk nantinya
dipahami dengan baik oleh perawat (Boykin & Schoenhofer, 2013).

Keperawatan sebagai wujud dari caring membentuk praktik keperawatan kedepannya sebagai
cara yang unik dalam menghidupkan makna caring di dunia. Teori yang dikembangkan Anne
Boykin dan Savina O. Schoenhofer ini ingin mengembangkan suatu pandangan bahwa teori ini
dapat diterapkan di semua kondisi keperawatan dan dapat diparaktikkan secara mandiri maupun
berkolborasi dengan teori lainnya. Hal ini penting karena dasar dari keperawatan adalah
menumbuhkan rasa caring. Selanjutnya , integritas, keutuhan, hubungan antar individu berada
pada titik tengah 9Boykin & Schoenhofer, 2013).

Dinamika dari perwujudan ide dari caring dalam keperawatan harus bisa mengekspresikan
sesuatu yang didasari pengetahuan. Hal ini diharapkan menjadi alasan mengapa teori ini perlu
diketahui, dimaknai dan diterapkan dalam praktik keperawatan. (Boykin & Schoenhofer, 2013).

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana pengembangan empiris tentang
Nursing Grand Theory Anne Boykin dan Savina O. Schoenhofer mengenai Nursing As Caring :
A Model for Transforming Practice

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum:
Tim penyusun mampu menganalisis tentang teori keperawatan Anne Boykin dan Savina O.
Schoenhofer.

1.3.2 Tujuan Khusus


Penulisan ini bertujuan agar penyusun mampu memberikan gambaran tentang konsep teori
keperawatan Anne Boykin dan Savina O. Schoenhofer yang meliputi:
a. Mampu menguraikan konten dari teori Nursing As Caring.
b. Mampu memahami dan menganalisi konteks dari teori Nursing As Caring.
c. Mampu memahami dan menganalisis cakupan dari teori Nursing As Caring.

1.4 Manfaat Penulisan


Penyusunan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perawat
dan mahasiswa keperawatan mengenai teori keperawatan “Nursing As Caring” dari Anne
Boykin dan Savina O. Schoenhofer. Teori ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam
penerapan Caring di praktik keperawatan.

BAB II
ANALISIS TEORI ANNE BOYKIN DAN SAVINA O. SCHOENHOFER

2.1 Sejarah
Anne Boykin, Ph.D adalah dekan dan professor dari Fakultas Keperawatan di Universitas Florida
Atlantic. Beliau juga seorang direktur dari Christine E. Lynn Center untuk keperawatan. Pusat
perawatan ini berfokus kepada perawatan kemanusiaan di komunitas yang melibatkan integrasi
antara pengajaran, riset dan pelayanan keperawatan. Dr. Boykin adalah mantan presiden
International Association for Human Caring, anggota dari bebeapa dewan daerah, dan terlibat
aktif beberapa organisasi keperawatan di daerah, porvinsi dan nasional. Dr. Boykin dan Dr.
Schoenhofer sudah berkerjasama sejak 2011 membangun proyek demonstrasi. Tujuan dari
project ini adalah untuk mendemonstrasikan nilai dari model untuk penyaluran pelayanan
kesehatan di lingkup perawatan akut yang berdasar pada caring keperawatan (Boykin &
Schoenhofer, 2013).

Dr. Boykin adalah Direktur dari Anne Boykin Institute for the Advancement of Caring In
Nursing. Dr. Boykin mempunyai komitmen tinggi untuk memajukan pengetahuan akan disiplin
keperawatan khususnya di fenomena Caring. Posisi yang sudah beliau raih di International
association of Human Caring adalah sebagai presiden terpilih (1990-1996) dan sebagai anggota
dari komite nominasi (1997-1999). Sebagai presiden yang sudah menjabat sebelumnya, beliau
berperan sebagai co-editor dari jurnal “International Association for Human Caring” sejak 1996
hingga 1999.

Karya ilmiah Boykin berpusat di caring sebagai landasan dari keperawatan. Evidence ini dapat
dilihat dari buku-bukunya yang berjudul “Living A Caring – Based Program” (1994) dan
“Nursing As Caring : A Model For Transforming Practice” (2013) yang keduanya di bantu oleh
Schoenhofer sebagai Co-Author. Boykin juga menjadi editor di buku yang berjudul “Power,
Politics and Public Policy : A Matter of Caring “(1995) dan menjadi co-editor di buku “Caring
as Healing : Renewed Through Hope” (1994). Beliau juga telah banyak menulis chapter-chapter
di beberapa buku dan artikel yang menunjukkan beliau adalah konsultas local, regional, nasional
dan nternasional di topic Caring (Alligood, 2014).
Savina O. Schoenhofer, Ph.D adalah seorang professor keperawatan dari Alcorn State Univesity
di Natchez, Mississipi. Dr. Schoenhofer adalah co-founder dari Nursing Aesthetics Publication,
Nightingale Song. Risetdan publikasi beliau adalah membahas tentang penerapan caring di
kehidupan sehari-hari, pencapaian dari caring di keperawatan, nilai caring, managemen nursing
home, dan affectional touch (Boykin & Schoenhofer, 2013).

Selama tahun 1960-an Schoenhofer menghabiskan waktunay selama 3 tahun di Amazon Brazil
sebagai relawan di pengembangan komunitas. Schoenhofer adalah co-founded dari Nightingale
Songs yang g tmerupakan suatu aksi awal mengkomunikasikan keindahan dari keperawatan
lewat pusii dan prosa. Di bidang pekerjaan beliau yang terfokus pada caring, beliau telah menjadi
co-author bersama Boykin di buku “Nursing as caring : A Model for Transforming Practice”
(2013). Schoenhofer sendiri telah menulis banyak artikel di tema nilai keperawatan, perawatan
primer, edukasi keperawatan, dukungan, sentuhan dan mentoring (Alligood, 2014).

2.2 Lingkup Teori (Theory Scope)


Premis inti atau central thesis dalam teori Nursing as Caring A Model for Transforming Practice
yang disusun oleh Anne Boykin dan Savina O. Schoenhofer adalah “nurturing persons living
caring and growing in caring” yaitu merawat individu yang hidup dan tumbuh dalam aspek
caring (Alligood & Tomey, 2010; Boykin & Rigg, 2010). Teori ini mencakup kerangka kerja
konseptual yang komprehensif yang menunjukkan makna dan tujuan dari keperawatan sebagai
suatu disiplin ilmu dan profesi. Teori ini juga mencakup ide dalam situasi keperawatan yang
dimaknai sebagai proses berbagi pengalaman dengan adanya perilaku caring didalamnya, hal
tersebut akan meningkatkan kepribadian (Alligood & Tomey, 2010).

Teori ini menunjukkan keunikan dalam konsep keperawatan dimana setiap perawat memaknai
hubungan antara perawat dan pasien dalam prinsip caring (Mccance & Mckenna, 1999).
Sensitifitas dan keterampilan dalam menciptakan perilaku caring dikembangkan seiring
keinginan perawat dalam memaknai caring itu sendiri. Dalam teori ini, manusia dimaknai
sebagai individu yang bersifat caring secara fundamental, potensial dan aktual (Alligood &
Tomey, 2010).
Cakupan teori ini dibatasi oleh beberapa konsep yang meliputi caring sebagai hidup dan
ditawarkan dalam situasi keperawatan. Situasi atau pelayanan keperawatan meliputi ekspresi dari
nilai, kehendak, dan perbuatan dari dua individu atau lebih untuk hidup dalam hubungan
interaksi keperawatan. Kepribadian dimaknai sebagai proses kehidupan yang mendasari caring,
mengimplikasikan individu yang berlaku caring secara otentik dan bersikap terbuka dalam
proses caring. Dengan adanya situasi keperawatan yang berlandaskan caring maka akan
meningkatkan kepribadian melalui keintiman caring, proses menghargai diri sendiri dan individu
lain (Alligood & Tomey, 2010; Boykin & Rigg, 2010).

Dalam situasi keperawatan, terdapat kesepakatan atau proses komunikasi langsung yang disebut
sebagai ‘direct invitation’ antara perawat dan individu yang dirawat untuk membina hubungan
dengan caring. Proses ini meliputi kerendahan hati dan kehendak dalam membina hubungan
dengan caring. Berdasarkan hal tersebut maka fokus dalam teori ini bukan apa saja yang dapat
dilakukan oleh perawat akan tetapi berfokus pada hal-hal apa yang dimaknai dari proses
keperawatan tersebut bagi individu yang dirawat (Alligood & Tomey, 2010).

Teori ini mencakup panggilan bagi perawat yang disebut sebagai “call for nursing”, dimaknai
sebagai panggilan yang menimbulkan kehendak dalam diri perawat. Hal tersebut tidak dapat
diprediksi akan tetapi dihasilkan dari pengalaman dalam hubungan caring. Dengan kehendak dan
panggilan jiwa perawat, maka proses dalam hubungan keperawatan mencakup pandangan
perawat pada pasien sebagai caring person (Alligood & Tomey, 2010). Selanjutnya, teori ini
mencakup proses caring diantara perawat dan individu yang dirawat, respon perawat terhadap
situasi serta memahami keperawatan dapat dilakukan dengan mempelajari sejarah sebelumnya
(Alligood & Tomey, 2010). Definisi caring, konsep dari teori, proposisi dalam teori yang
disususn oleh Boykin dan Schoenhofer masih bersifat abstrak sehingga teori ini diklasifikasikan
sebagai grand theory.

2.3 Konteks Teori (Theory Context)


Teori keperawatan sebagai caring Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer adalah teori yang
mengungkapkan bahwah keperawatan merupakan caring yang merupakan sebuah general yang
menjadi gambaran praktik ilmu keperawatan (Parker, 2007). Premis dasar dari Teori Anne ini
adalah semua manusia memiliki caring. Caring merupakan sebuah proses. Setiap orang,
sepanjang hidupnya bertumbuh dan mengeskpreskikan caring (Boykin dan Schoenhofer, 2013).
Dengan mellihat hal tersebut, fokus dari keperawatan adalah manusia hidung dan bertumbuh
dalam caring (Parker, 2007)

Teori perawat sebagai caring memiliki enam asumsi yang merupakan nilai yang disediakan
untuk mengerti dan memahami arti dari keperawatan. Asumsi tersebut adalah sebagai berikut
((Boykin dan Schoenhofer, 2013).
1. Manusia adalah caring karena memiliki sisi baik sebagai manusia
2. Manusia adalah caring dari waktu ke waktu
3. Manusia adalah satu kesatuan yang utuh dalam satu waktu
4. Kemanusian merupakan dasar dari hidup caring
5. Sisi Kemanusian manusia meningkat ketika berpartisipasi memelihara hubungan yang saling
caring dengan orang lain
6. Keperawatan merupakan disiplin ilmu dan sebuah profesi.
Keenam asumsi Boykin dan Schoenhofer merupakan bagian paradigma yaitu manusia, sehat,
lingkungan dan keperawatan (Alligood, 2003) Berikut bagaimana teori membahas tentang
paradigma keperawatan.

2.3.1 Manusia
Secara umum teori ini mengungkapkan caring sebagai karakter dari manusia itu sendiri, sehingga
manusia identik dengan caring (Boykin dan Schoenhofer, 2013). Asumsi 1,2, dan 3 dari teori ini
memperlihatkan bahwa manusia merupakan bagian tak terpisahkan dari caring (Aliggod, 2003).
Penjabaran dari tiga asumsi tersebut adalah sebagai berikut.
 Asumsi pertama, Manusia adalah caring karena memiliki sisi baik sebagai manusia. Asumsi ini
menegaskan bahwa menjadi manusia berarti hidup caring dan setiap manusia menjalani
kehidupannya dengan menumbuhkan sikap caring (Aliggood, 2003). Asumsi di atas tidak
memaksa bahwa setiap manusia harus bertingkah laku caring, tetapi menerima bahwa secara
fundamental manusia adalah mahluk yang peduli (Boykin dan Schoenhofer, 2013).
 Asumsi kedua, manusia adalah satu kesatuan yang utuh pada saat ini. Asumsi ini menegaskan
menjadi utuh pada saat ini menunjukan bahwa tidak ada kekurangan, tidak ada kerusakan, dan
tidak ada kehilangan apapun (Alligood, 2003). Pandangan manusia adalah caring dan utuh
disengajar agar manusia dipandang sebagai satu kesatuan tanpa dilihat secara terpisah sebagai
pikiran, badan, dan jiwa.
 Asumsi Ketiga, Manusia adalah caring dari waktu ke waktu. Asumsi ini menegaskan bahwa
caring merupakan sebuah proses seuur hidup ayng terus bergerak dari waktu ke waktu dalam diri
manusia (Aliggod, 2013). Dalam pergerakan caring tersebut, manusia terus mengembangkang
skeprsi diri sebagai manusia yang caring.

Ketiga asumsi tersebut di atas menggaris bawahi bahwa theori ini berfokus pada manusia.
Selama hidupnya manusia akan terus berperilaku caring. Hal ini karena caring dan manusia
adalah satu kesatuan yang utuh.
2.3.2 Sehat
Teori ini membahas tentang sehat yang tercermin dalam asumsi ke-4 yaitu, kemanusian adalah
dasar dari hidup caring (Aliggod, 2003)/ Kemanusian merupakan sebuah proses hidup dan
bertumbuh dengan caring dan menjadi penyeimbangan antara keyakinan, perilaku dan hidup
menurut arti kehidupan seseorang (Aligood, 2003). Manusia dikatakan sehat/utuh jika manusia
tersebut dapat mengespresikan caring dari ke hari hingga meningkat menjadi hubungan caring
dengan orang lain , (Boykin & Schoenhofer, 2010). Dengan kata lain indikator sehat menurut
teori ini ketika manusia mampu mengembangkan caring baik di dalam dirinya maupun dengan
orang lain.

2.3.3 Lingkungan
Teori ini membahas tentang lingkungan yang tercermin dalam asumsi ke-5 yaitu Sisi
Kemanusian manusia meningkat ketika berpartisipasi memelihara hubungan yang saling caring
dengan orang lain (Alligood, 2003). Kemanusian adalah sebuah proses kehidupan yang didasari
oleh caring. Sebagai sebuah proses, kemanusian mengetahui potensi seorang untuk hidup caring
dan memelihara hubungan dengan caring pada orang lain (Alligood 2003). Sebuah hubungan
yang terjalin antara manusia dan lingkungannya dapat terjalin baik jika dilandasi dengan caring.
Ketika seseorang menyadari bahwa dirinya dan orang lain adalah seorang yang caring, dia dapat
membuka diri dengan orang lain (Boykin & Schoenhofer, 2010).
2.3.4 Keperawatan
Teori ini membahas tentang keperawatan yang tercermin dalam asumsi ke-6 yaitu Keperawatan
merupakan disiplin ilmu dan sebuah profesi (Alligood, 2014). Sebagai disiplin ilmu dan profesi
keperawatan memiliki karakteristik unik yaitu merawat manusia yang hidup dan bertumbuh
dengan caring (Boykin & Schoenhofer, 2010). Karakteristik tersebut membuat perawat sadar
bahwa manusia memiliki kebutuhan unik karena hidup dalam caring dan sebagai perawat harus
menyadari kebutuhan tersebut dengan cara memberi caring pada pasien. Teori keperawatan
sebagai caring ini berfokus kepada pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengerti dengan utuh
tentang arti dari menjadi manudia dan metode khusus untuk membuktikan pengetahun tersebut
(Aliggod, 2014).
Sebagai disiplin ilmu yang mempelajari tentang manusia, pengetahuan keperawatan berarti
pengetahuan tentang personal, secara empiris, budaya, dan estetika dalam satu waktu. Asumsi
dasar dari keperawatan sebagai caring adalah menjadi manusia berarti menjadi caring dan tujuan
dari disiplin ilmu dan profeis adalah untuk mengenal manusia dan merawat mereka sebagai
sesorang yang hidup dan bertumbuh dalam caring (Aligood, 2014). Selain caring dengan
manusia, perawat juga dituntut untuk caring terhadap keperawatan itu sendiri. Caring antara
perawat dan merawat dalam teori ini juga divisualisasikan dalam dance of caring (Alliggod,
2014) .

2.4 Isi Teori (Theory Content)

2.4.1 Dasar Keperawatan Sebagai Caring


Caring adalah ciri dasar dan ekspresi dari seorang manusia. Menjadi seorang manusia berarti
menghidupkan caring dan ini menjadi sesuatu yang alami serta memperhatikan keberadaan
manusia untuk memahami secara lebih dalam akan makna caring. Elaborasi dalam caring
bermakna sebagai suatu prespektif yang akan mengembangkan latar belakang yang dibutuhkan
untuk mengerti ide dari caring ini sendiri (Boykin & Schoenhofer, 2013). Asumsi dasar yang
mendasari Teori “Nursing as Caring” antara lain :
 Orang-orang peduli karena adanya sisi kemanusiaan di dalam diri mereka
 Orang-orang peduli seiring berjalannya waktu
 Orang-orang adalah merupakan suatu keutuhan atau suatu hal yang komplit pada suatu waktu
 Kepribadian adalah sebuah proses dari dasar kehidupan di caring
 Kepribadian meningkat sepanjang proses partisipasi di hubungan perawatan dengan peduli ke
orang lain
 Keperawatan adalah sebuah disiplin dan profesi

Caring adalah sebuah proses dalam individu punya kapasitas dalam menumbuhkan dan
mengekspresikannya. Namun, tidak smeua tindakan individu merefleksikan cairng. Maka dari itu
caring tidak bisa dikatakan hanya mewakili suatu disiplin ilmu saja. Konsep diperkuat oleh filsuf
Mayeroff (1971) yang mediskusikan caring adalah proses akhir di suatu diri individu, sesuatu
yang ideal, dan tidak semata berarti akhir masa depan. Didalam kontek dari proses caring (Roch,
1984) mnyatakan bahwa caring adalah bentuk kapasitas suatu manusia dalam memperdulikan
seusatu. Meskipun ini adalah suatu hal yang alamian terjadi di setiap individu, tapi proses di bisa
dipuk waktu demi waktu dengan cara mengekspresikan kepedulian dan menghargai ke sesame
manusia (Boykin & Schoenhofer, 2013).

Pada awalnya terbentuk gagasan bahwa keperawatan yang tertuju ke kesehatan dipandang
terbatas. Boykin dan Schoenhofer sekarang mengajukan gagasan bahwa keperawatan itu
berfokus kepada dasar spektrum kehidupan manusia (Alligood , 2014). Hal ini sejalan dengan
teori Watson, seorang filsuf (Boykin & Schoenhofer, 2014) yang menyatakan bahwa caring
adalah sebuah interaksi antar manusia dan ada proses mengekspresikan rasa hormat yang
direfleksikan lewat lingkup yakni pikiran, raga dan jiwa.

Proses memulai identifikasi dasar tentang asumsi tentang keperawatan, mengklarifikasi


keperawatan adalah sebagai suatu proses berbagi pengalaman hidup dimana terletak di rentang
caring yang berguna untuk meningkatkan kepribadian. Kepribadian dilihat sebagai dasar
kehidupan dari caring. Klasifikasi pengertian dari situasi keperawatan dan fokus keperawatan
menghidupkan arti dari asumsi yang mendasari teori dan membantu dalam pemahaman yang
praktis tentang keperawatan adalah sebagai disiplin dan profesi. Kritik dan perbaikan dari teori
keperawatan dan kemajuan dari pembelajran ilmu keperawatan (Alligood, 2014). Boylen &
Schoenhofer (2013) menyatakan bahwa dasar dari caring sebenarnya adalah bagaimana kita
mengerti konsep dasar dari caring, menghidupkan jiwa caring , dan memelihara hubungan antar
individu berlandaskan caring. Keperawatan sebagai bentuk dari caring merefleksikan sebuah
apresiasi atas individu-individu yang mempunyai kepribadian di dalam konteks kondisi
keperawatan.

2.4.2 Perawat sebagai “Caring”


Fokus keperawatan yang unik diposisikan sebagai perawatan orang-orang yang peduli dan
tumbuh dalam kepedulian. Semua orang peduli, inilah pandangan mendasar yang mendasari
fokus keperawatan sebagai disiplin dan profesi. Perspektif unik yang ditawarkan oleh teori
keperawatan sebagai kepedulian dibangun di atas pandangan itu dengan mengenali kepribadian
sebagai proses hidup yang didasarkan pada kepedulian. Hal ini dimaksudkan untuk menyiratkan
bahwa keutuhan menjadi manusia dinyatakan sebagai satu kehidupan yang peduli secara unik
dari hari ke hari. Proses hidup yang didasarkan pada kepedulian meningkat melalui partisipasi
dalam memelihara hubungan dengan orang lain, terutama dalam hubungan keperawatan. (Boykin
& Schoenhofer, 2013)

Teori Keperawatan Sebagai Kepedulian, kemudian, didasarkan pada pemahaman bahwa fokus
keperawatan, baik sebagai disiplin dan sebagai profesi, melibatkan perawat orang-orang yang
merawat dan tumbuh dalam perawatan. Dalam pernyataan fokus ini, kita mengenali kebutuhan
unik manusia untuk keperawatan sebagai respons sebagai keinginan untuk diakui sebagai orang
yang peduli dan didukung dalam perawatan. Fokus ini juga mengharuskan perawat mengetahui
orang yang mencari keperawatan sebagai orang yang peduli dan bahwa tindakan keperawatan
diarahkan untuk mengasuh anak yang dirawat dalam perawatan hidup mereka dan tumbuh dalam
perawatan. (Boykin & Schoenhofer, 2013)

Situasi keperawatan merupakan konsep kunci dalam teori Keperawatan sebagai


Perhatian. Situasi keperawatan sebagai pengalaman tinggal bersama dimana perawatan
antara perawat dan perawat meningkatkan kepribadian. Situasi keperawatan adalah lokus
dari semua yang diketahui dan dilakukan dalam perawatan. Ini adalah konteks
keperawatan. Isi dan struktur pengetahuan keperawatan diketahui melalui studi situasi
keperawatan. Isi pengetahuan keperawatan dihasilkan, dikembangkan, dilestarikan, dan
diketahui melalui pengalaman hidup dari situasi keperawatan. Situasi keperawatan
sebagai konstruk dibentuk di dalam pikiran perawat saat perawat mengkonseptualisasikan
atau bersiap untuk mengkonseptualisasikan panggilan untuk menyusui. Dengan kata lain,
ketika perawat terlibat dalam situasi apa pun dari fokus keperawatan, situasi keperawatan
terbentuk (Boykin & Schoenhofer, 2013).

Di negara-negara Skandinavia, misalnya, semua disiplin bantuan disebut ilmu


keperawatan. Profesi seperti kedokteran, pekerjaan sosial, psikologi klinis, dan konseling
pastoral memiliki fungsi kepedulian; Namun, peduli bukan fokus mereka. Sebaliknya,
fokus dari masing-masing profesi ini menangani bentuk kepedulian atau perhatian khusus
dalam rentang situasi kehidupan tertentu. Dalam situasi keperawatan, perawat berfokus
pada mengasuh orang saat mereka hidup dan tumbuh dalam perawatan. Keunikan
kepedulian keperawatan terletak pada niat yang diungkapkan oleh pernyataan fokus.
Sebagai ungkapan keperawatan, perhatian adalah kehadiran perawat yang disengaja dan
otentik dengan orang lain yang diakui sebagai orang yang peduli dan tumbuh dalam
kepedulian. Di sini, perawat berusaha untuk mengenal yang lain sebagai orang yang
peduli dan berusaha untuk memahami bagaimana orang tersebut dapat didukung,
dipertahankan, dan diperkuat dalam kis atau proses perawatan hidup yang unik dan
tumbuh dalam perawatan. Sekali lagi, setiap orang dalam interaksi dalam situasi
keperawatan dikenal sebagai peduli. Setiap orang tumbuh dalam kepedulian melalui
keterkaitan dengan yang lain (Boykin & Schoenhofer, 2013).

Dalam menanggapi panggilan merawat, perawat membawa pengetahuan ahli (ahli dalam
pengertian sengaja dikembangkan) tentang apa artinya menjadi manusia, untuk
diperhatikan, sebagai komitmen sepenuhnya untuk mengenali dan memelihara perhatian
dalam segala situasi. Perawat memasuki dunia orang lain untuk mengenal orang itu
sebagai orang yang peduli. Perawat mengetahui bagaimana kepedulian dijalani saat ini,
menemukan kemungkinan yang berkembang untuk tumbuh dalam kepedulian.
Pengetahuan ini menjelaskan pemahaman perawat tentang panggilan dan membimbing
respons keperawatan. Dalam konteks ini, pengetahuan umum yang dibawa perawat
terhadap situasi ditransformasikan melalui pemahaman tentang keunikan situasi tertentu
(Boykin & Schoenhofer, 2013).

Setiap situasi keperawatan adalah pengalaman hidup yang melibatkan setidaknya dua
orang unik. Oleh karena itu, setiap situasi keperawatan berbeda dari yang lainnya. Sifat
timbal balik dari pengalaman hidup dari situasi keperawatan memerlukan investasi
pribadi dari kedua orang yang peduli. Fokus awalnya adalah untuk mengetahui orang-
orang sebagai perawat, baik perawat maupun perawat. Proses untuk mengetahui diri dan
orang lain sebagai perhatian melibatkan pertemuan konstan dan saling terungkap. Untuk
mengetahui yang lain, perawat harus bersedia mengambil risiko memasuki dunia orang
lain. Untuk bagiannya, orang lain harus rela membiarkan perawat memasuki dunianya ini
terjadi, penerimaan kepercayaan dan kekuatan keberanian yang dibutuhkan, orang dalam
situasi keperawatan bisa sangat mengherankan (Boykin & Schoenhofer, 2013).

Pada tahun-tahun awal pengembangan model keperawatan, para ilmuwan keperawatan


berusaha untuk mengartikulasikan disiplin mereka dengan menggunakan perspektif
disiplin lain, misalnya kedokteran, sosiologi, atau psikologi. Salah satu contoh dari usaha
ini adalah Model Adaptasi Roy, di mana asumsi ilmiah mencerminkan teori sistem umum
von Bertalanffy dan teori tingkat adaptasi Helson (Roy and Andrews, 1991, hal 5). Teori
Analisis Sistem Sosial Parson tercermin dalam Model Sistem Perilaku Johnson untuk
Perawatan Keperawatan dan Perawatan Selfe Care Orem (Meleis, 1985). Kecenderungan
kedua melibatkan menyatakan bahwa keunikan keperawatan adalah cara konsep terpadu
dan terapan dari disiplin ilmu lainnya. Penekanan pada tahun 1960 tentang
pengembangan model keperawatan datang sebagai upaya untuk mengartikulasikan dan
menyusun substansi pengetahuan keperawatan. Pekerjaan ini diperlukan untuk
meningkatkan pendidikan keperawatan, yang sebelumnya didasarkan pada peraturan
praktik, dan untuk memberikan landasan bagi minat yang muncul dalam penelitian
keperawatan. Sarjana perawat terlibat dalam pengembangan model sebagai ungkapan
komitmen mereka terhadap kemajuan keperawatan sebagai disiplin dan profesi, dan kami
menghargai kontribusi mereka. Namun, pandangan kita adalah bahwa model awal ini,
yang didasarkan pada disiplin lain, tidak secara langsung menangani esensi keperawatan.
Pengembangan Keperawatan sebagai Perhatian telah diuntungkan dari usaha-usaha
sebelumnya dan juga dari karya beasiswa terbaru yang berpedoman pada sentral dan
esensi utama (Leininger, 1988), dan cita-cita moral Keperawatan (Watson, 1985).

Teori Keperawatan sebagai Peduli berasal dari kerangka referensi berdasarkan


keterkaitan dan kolegialitas daripada pengetahuan esoterik, keahlian teknis, dan hierarki
yang melemahkan. Sebaliknya, teori keperawatan yang sedang berkembang didasarkan
pada model egaliter untuk membantu menyaksikan kesaksian dan merayakan pribadi
manusia dalam kepenuhan keberadaannya, dan bukan pada kondisi fisik yang kurang dari
keseluruhan (Boykin & Schoenhofer, 2013)
2.4.3 Situasi Perawat sebagai lokus keperawatan
Konsep situasi keperawatan sangat penting bagi setiap aspek teori Keperawatan sebagai
Perhatian. Kami telah mengklaim bahwa semua pengetahuan keperawatan berada dalam
situasi keperawatan (Boykin & Schoenhofer, 1991). Situasi keperawatan merupakan
gudang pengetahuan keperawatan dan konteks untuk mengetahui keperawatan. Situasi
keperawatan dikenal sebagai pengalaman hidup bersama di mana perhatian antara
perawat dan perawat yang merawat seseorang meningkatkan kepribadian.

Ini adalah situasi keperawatan yang merawat perawat sebagai pribadi yang peduli. Dalam
situasi keperawatan, perawat mengenal orang lain sebagai orang yang peduli,
mengungkapkan cara hidup dan tumbuh yang unik dalam perawatan. Dan dalam situasi
keperawatan, perawat menghadiri panggilan untuk peduli, menciptakan respons
kepedulian yang menumbuhkan kepribadian. Dalam situasi keperawatan, perawat
mengetahui keperawatan, dalam kepenuhan pengetahuan estetik (Boykin & Schoenhofer,
2013).

Situasi keperawatan muncul ketika perawat mengaktualisasikan komitmen pribadi dan


profesional terhadap keyakinan bahwa semua orang peduli. Harus diakui bahwa seorang
perawat dapat terlibat dalam banyak aktivitas dalam peran pekerjaan yang tidak selalu
merupakan ekspresi keperawatan. Ketika seorang perawat mempraktikkan keperawatan
dengan serius, perawat tersebut dipandu oleh konsepsi keperawatannya. Konsep
keperawatan yang diformalkan dalam teori Keperawatan sebagai Perhatian adalah di
jantung keperawatan, memperluas kembali ke awal perawatan keperawatan dan masa
depan yang tidak tercatat. Pengakuan akan kepedulian sebagai inti keperawatan
menyiratkan bahwa setiap perawat yang mempraktikkan keperawatan secara serius
adalah menciptakan dan menjalani situasi keperawatan karena, entah eksplisit atau diam-
diam, maksud merawat keperawatan hadir. Perawat sengaja memasuki situasi dengan
tujuan untuk mengenal yang lain sebagai orang yang peduli. Perawat juga membiarkan
diri dikenal sebagai orang yang peduli. Keberadaan otentik, seperti kebanyakan kapasitas
manusia, melekat dan bisa lebih berkembang sepenuhnya melalui niat dan usaha yang
disengaja. Kehadiran otentik dapat dipahami hanya sebagai seseorang yang sengaja
berada di sana bersama orang lain dalam kepenuhan kepribadian seseorang. Perhatian
yang dikomunikasikan melalui kehadiran otentik adalah media perawatan awal dan
pendukungan dalam situasi keperawatan. Perawat, dengan kehadiran otentik yang
dikembangkan dan terbuka untuk mengetahui yang lain sebagai peduli, mulai memahami
panggilan orang lain untuk menyusui. Seruan untuk melakukan keperawatan adalah
seruan untuk bentuk kepedulian tertentu yang mengakui, menegaskan, dan
mempertahankan yang lain karena mereka berusaha untuk hidup dengan penuh perhatian.
Kita juga harus ingat bahwa seruan untuk mengasuh berasal dari hubungan unik dari
situasi keperawatan. Seiring situasinya, seruan untuk menjelaskan keperawatan. Perawat
mengetahui siapa yang lebih tua dan lebih dalam dan lebih memahami arti unik dari cara
dan aspirasi seseorang untuk tumbuh dalam perawatan. Dalam pengertian inilah
panggilan untuk keperawatan dikenal sebagai ekspresi kepedulian khusus dan panggilan
untuk respon perhatian eksplisit (Boykin & Schoenhofer, 2013).

Situasi keperawatan adalah pengalaman hidup bersama. Perawat bergabung dalam proses
kehidupan orang yang dirawat dan membawa proses hidupnya ke hubungan juga. Dalam
situasi keperawatan, ada kepedulian diantara peserta. Selanjutnya, pengalaman
kepedulian dalam situasi keperawatan meningkatkan kepribadian, proses hidup berakar
pada kepedulian. Masing-masing komponen konstruk situasi keperawatan ini
menimbulkan pertanyaan untuk diskusi segera dan terus berlanjut.

Keperawatan yang lain adalah pelayanan peduli, dikomunikasikan melalui kehadiran


otentik. Keperawatan lain berarti menjalani komitmen untuk mengetahui yang lain
sebagai orang yang peduli dan menanggapi perhatian orang lain sebagai seseorang yang
berharga (Boykin & Schoenhofer, 1990, 1991). Dalam arti sepenuhnya, keperawatan
tidak dapat diberikan secara impersonal, namun harus ditawarkan dalam semangat untuk
terhubung dalam kesatuan. "Untuk merawat" tampaknya mengharuskan pengasuh melihat
diri sebagai orang yang peduli tercermin di sisi lain (Watson, 1987). Perspektif teoritis
Keperawatan sebagai Perhatian didasarkan pada keyakinan bahwa kepedulian adalah cara
manusia untuk menjadi peduli (Roach, 1984). Bila seseorang dinilai berdasarkan standar
sosial untuk menyimpang dan bahkan jahat, bagaimanapun, sulit untuk memanggil
peduli. Hal ini menunjukkan kontribusi keperawatan yang diminta untuk dibuat di
masyarakat. Ketika kita berbicara tentang kontribusi keperawatan di sini, kita memohon
diskusi disiplin dan profesi sebelumnya. Setiap disiplin dan profesi menerangi aspek
khusus orang-yang berlaku, apa artinya menjadi manusia. Cahaya keperawatan yang
bersinar di dunia orang adalah pengetahuan orang sebagai perhatian, sehingga kontribusi
keperawatan tertentu adalah untuk menerangi orang tersebut sebagai perhatian, perhatian
hidup secara unik dalam situasi dan tumbuh dalam kepedulian. Dalam keperawatan, yang
dipraktekkan dalam konteks Perawatan Keperawatan, orang tersebut mendapat nilai
nominal sebagai perhatian dan tidak perlu membuktikan dirinya sebagai orang yang
peduli. Perawat, berlatih dalam konteks Perawatan Perhatian, terampil mengenali dan
menegaskan kepedulian pada diri sendiri dan orang lain. Perhatian, yaitu, menjalankan
komitmen seseorang terhadap nilai ini "penting dalam diri" (Roach, 1984), memicu
pertumbuhan perawat dalam merawat dan memungkinkan perawat saya berpaling untuk
merawat orang lain dalam kehidupan mereka dan terus bertambah dalam kepedulian.
Nilai dan asumsi keperawatan sebagai perhatian dapat membantu perawat untuk terlibat
sepenuhnya dalam situasi keperawatan dengan orang-orang yang perhatiannya sulit
ditemukan (Boykin & Schoenhofer, 2013).

Pengetahuan keperawatan ditemukan dan diuji dalam situasi keperawatan yang sedang
berlangsung. Setelah berpengalaman, situasi keperawatan dapat dibuat tersedia untuk
hidup baru, dengan penemuan dan pengujian baru. Representasi estetika dari situasi
keperawatan membawa pengalaman hidup ke dalam ranah pengalaman baru. Dengan
demikian, pengetahuan tentang keperawatan dapat disediakan untuk studi lebih lanjut.
Presentasi ulang situasi keperawatan dapat terjadi melalui media cerita keperawatan,
puisi, lukisan, patung, dan bentuk seni lainnya (Schoenhofer, 1989). Presentasi estetika
melestarikan integritas epistemik keperawatan sambil memungkinkan apresiasi penuh
terhadap singularitas situasi keperawatan mana pun (Boykin & Schoenhofer, 1991).

Pengenal pribadi-mengetahui diri sendiri dan hal lainnya-merupakan bagian integral dari
keterhubungan orang dalam tarian ini. Administrator keperawatan berinteraksi dengan orang-
orang dari banyak disiplin ilmu dan juga dengan perawat. Dengan setiap interaksi, administrator
perawat jujur dan autentik dalam mendorong orang lain untuk mengetahui dan menjalani siapa
mereka. Setiap pertemuan dengan yang lain merupakan kesempatan untuk mengetahui orang lain
sebagai orang yang peduli. Dari sudut pandang organisasi, administrator keperawatan membantu
dalam menciptakan sebuah komunitas yang menghargai, memelihara, dan mendukung setiap
orang saat mereka hidup dan tumbuh dalam masa saat ini. Administrator keperawatan membantu
perawat untuk mendengar dan memahami panggilan unik untuk perawatan dan mendukung dan
menopang respons pengasuhan mereka. (Alligood, 2010)

2.5 Asumsi
2.5.1 ASUMSI Peduli SEBAGAI PERAWATAN:
 Individu peduli karena kemanusiaan mereka.
 Individu dan lengkap pada saat ini.
 Individu peduli dari waktu ke waktu.
 Kepribadian adalah cara hidup yang didasarkan pada kepedulian.
 kepribadian ditingkatkan melalui partisipasi dalam memelihara hubungan dengan orang
lain. (Alligood, 2010)

2.5.2 ASUMSI Perawat sebagai Individu


 Kepribadian hidup didasarkan pada kepedulian.
 Kepribadian adalah panggilan universal manusia.
 Pengertian mengkomunikasikan paradoks orang-orang sebagai pribadi dan orang dalam
komuni sekaligus. (Alligood, 2010)

 Meminta pengakuan dan penegasan orang yang tinggal dan peduli dengan cara tertentu
dalam situasi segera (Boykin & Schoenhofer, 1993, 2009)
 Panggilan untuk pemeliharaan melalui ekspresi kepedulian pribadi
 Berasal dari orang
 Keistimewaan dan kehadiran otentik membuka perawat untuk mendengar seruan untuk
merawat. (Alligood, 2010)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Analisis, kritik, dan evaluasi adalah metode-metode yang digunakan untuk mempelajari karya
teoritis keperawatan secara kritis. Analisis teori dilakukan untuk memperoleh pengetahuan
tentang kecukupan teoritis. Proses analisis berguna untuk belajar tentang karya dan sangat
penting bagi para ilmuwan perawat yang berniat untuk menguji, memperluas, atau
memperpanjang karya. (Alligood, 2010).

Menurut Fawcett (2005 teori Anne Boykin dan Savina O. Schoenhofer merupakan model caring.
Untuk mendapat penjelasan tentang teorinya maka dapat diisukan dimlau dari lingkup teori,
Konteks teori, dan konten teori

Asumsi dari keperawatan dimulai dari asumsi peduli sebagai perawatan dan asumsi perawat
sebagai Individu.

III.2 Saran
Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien kita dapat mengembangkan dan
menganalisa dari teori keperawatan yang telah dikemukan Anne Boykin & Savina O. Shoenhofer
bahwa inti dari praktik keperawatan yang baik adalah mempertahankan caring. Sehingga akan
menghasilkan hubungan diantara perawat dan pasien untuk mencapai kondisi sehat

REFERENSI
Alligood, M. R & Tomey. (2010). Nursing Theorist and Their Works Seventh Ed. St.Louis : Mosby
Elsevier.
Boykin, A., & Rigg, C. (2010). Integrating Caring Theory With Nursing Practice and Education. The
Journal of Nursing Administrartiontion, 40(11), 498–503.
doi:10.1097/NNA.0b013e3181f88b96Alligood, M.R. (2014). Nursing Theorist and Their Works.
USA : Elsevier

Boykin, A. & Schoenhofer, S.O. (2013). Nursing As Caring. USA : Jones and Bartlett Publisher
Fawcett, J. (2006). Contemporary nursing knowledge : Analysis and evaluation of nursing models
and theories. Second Edition. Philadelphia : F.A Davis Company.

Mayeroff,M. (1971). On caring. New York : Harper & Row


Mccance, T. V, & Mckenna, H. (1999). Caring : theoretical perspectives of relevance to nursing.
Journal in Advanced Nursing, 30(6), 1388–1395.

Roach, S. (1984). Caring : The Human Mode of Being, Implication for Nursing. Toronto : Faculty of
Nursing, Unversity of Toronto.

Anda mungkin juga menyukai